Senin, 31 Januari 2011

"Entrepreneurship" Ajarkan Kemandirian Bukan Sekadar Menjadi Pengusaha

Kewirausahaan menjadi jawaban bagi negara jika ingin meningkatkan kesejahteraan ekonomi warganya. Sayangnya, Indonesia belum memiliki sekolah entrepreneurship. Padahal dengan membangun jiwa kewirausahaan sejak dini, masyarakat bisa memberdayakan dirinya dan orang lain. Potensi kewirausahaan ini juga dimiliki para perempuan Indonesia untuk mengembangkan dirinya.

Berdasarkan perspektif inilah, pendiri PT Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, mengajak pemerintah, pihak swasta, maupun organisasi sosial untuk mengembangkan entrepreneurship di Indonesia.

"Entreprenuer adalah manusia yang mau mengembangkan kemampuan diri, potensi diri, mau mandiri tidak ketergantungan pada orang lain, memiliki harga diri, dan mampu membantu orang lain. Jiwa wirausaha seperti ini, kegigihan, dan kerja keras bisa dimiliki siapa saja. Siapa saja bisa mengembangkan entrepreneurship. Jadi semangatnya bukan jadilah pengusaha, tetapi jadilah sesuatu yang berguna dan mandiri," papar Mooryati kepada Kompas Female di Jakarta, sekaligus menyampaikan pesannya sepulang menghadiri pertemuan tahunan World Entrepreneurship Forum di EMLYON Business School, kota Lyon, Perancis beberapa waktu lalu.

Menurut Mooryati, wirausaha bisa memberdayakan perempuan, terutama ibu rumah tangga. Karena prinsipnya, wirausaha bukan sekadar mencetak pengusaha, tetapi membangun watak dan perilaku yang gigih dan mandiri. "Ibu rumah tangga, guru, mentri, pengusaha bisa menjadi entrepreneur. Ibu rumah tangga bisa membangun kemandirian dengan kekuatan yang ada. Menjalankan bisnis online dari rumah dengan memanfaatkan teknologi. Guru juga bisa menjadi entrepreneur dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mendukung pendidikan dan berguna bagi negara. Para profesor, doktor juga harus memiliki jiwa entrepreneurship karena jika tidak, mereka tak bisa mengajarkan kemandirian," papar Mooryati.

Masalahnya, semangat dan jiwa entrepreneurship ini belum mewabah di berbagai kalangan. Dikatakan oleh Mooryati, setiap orang membutuhkan dukungan untuk membangun dirinya. Termasuk dalam menumbuhkan kewirausahaan dalam setiap profesi yang dijalaninya.

"Apapun bisa dilakukan untuk memberdayakan diri karena kuncinya ada pada diri sendiri, pada sumber daya manusianya," lanjutnya.

Untuk mewujudkan pembangunan jiwa kewirausahaan ini, Mooryati bersama organisasi sosial yang digelutinya, Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), berencana mengadakan pelatihan entrepreneurship ke berbagai kalangan.

"Metode Training of Trainers (ToT) bisa menjadi cara untuk menyebarkan isu pemberdayaan dan pembangunan entrepreneurship ini. Dua hari mengadakan workshop atau ToT menjadi bentuk kegiatannya," jelas Mooryati yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DNIKS. Melalu skema inilah, Mooryati yakin pendidikan kewirausahaan bisa dikembangkan di berbagai kalangan dan profesi.
(Kompas.com)


www.jendelahewan.blogspot.com

Minggu, 30 Januari 2011

Tips Sukses Wirausaha Ala Hatta Rajasa

Dalam ajang Penghargaan Wirausaha Mandiri, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memberikan tips/kunci menjadi wirausahawan sukses yang menekankan pada empat prinsip yang harus dipegang dan diperjuangkan. Di hadapan lebih dari 3.000 mahasiswa, Hatta menyampaikan tips utama untuk menjadi pengusaha sejati, keempat prinsip itu adalah :

Pertama, untuk menjadi pengusaha yang sukses, harus dapat mengembangkan sikap wirausaha yang menampilkan sikap percaya diri sebagai modal utama untuk menjadi entrepreneur.

Kedua, pengusaha harus memiliki prinsip dan motivasi yang besar untuk mengubah keadaan agar semakin baik dan terus menjadi lebih baik.

Ketiga, harus berusaha dan memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan diri dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki serta mengotimalkan seluruh networking yang terus diperluas.

Keempat, pengusaha sejati itu harus memiliki modal utama yang harus ditampilkan adalah semangat kerja keras yang pantang menyerah dan harus punya mimpi (cita-cita besar).

Hatta meyakinkan dengan pegangan dari 4 prinsip tersebut, Indonesia akan memiliki banyak sekali wirausaha yang tangguh dalam waktu 10 tahun ke depan.

Dia berjanji pemerintah akan terus berupaya untuk semakin memudahkan lingkungan bisnis agar semakin kondusif bagi pelaku usaha, salah satunya dia menjanjikan kemudahan akses terhadap permodalan/pinjaman bank tanpa dibebani agunan melalui kredit usaha rakyat (KUR).

Menurut dia, program KUR akan terus diperbesar untuk mendukung pembiayaan bagi usaha muda dan usaha baru agar semakin terus berkembang dengan baik.

“Pemerintah telah membangun iklim usaha yang kondusif. Yang dibutuhkan adalah wirausahawan yang dibentuk manajemen dan skill melalui inkubator,” ujarnya saat membuka Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri.(Galeriukm).

Sumber: http://www.bisnis.com/index.php/ekonomi/mikro-ukm/8109-hatta-berikan-tips-sukses-rwirausaha


www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 27 Januari 2011

Entrepreneurship Menghasilkan Kemandirian

Entrepreneurship menjadi kunci keberhasilan sebuah bangsa, meski demikian kondisi bangsa Indonesia belum cukup memiliki entrepreneur yang memadai. Sekolah atau pendidikan formal seputar entrepreneurhip juga masih minim. Padahal dengan membangun jiwa kewirausahaan sejak dini, masyarakat bisa memberdayakan dirinya dan orang lain. Potensi kewirausahaan ini juga dimiliki para perempuan Indonesia untuk mengembangkan dirinya.

Berdasarkan perspektif inilah, pendiri PT Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, mengajak pemerintah, pihak swasta, maupun organisasi sosial untuk mengembangkan entrepreneurship di Indonesia.

“Entreprenuer adalah manusia yang mau mengembangkan kemampuan diri, potensi diri, mau mandiri tidak ada ketergantungan pada orang lain, memiliki harga diri, dan mampu membantu orang lain. Jiwa wirausaha seperti ini, kegigihan, dan kerja keras bisa dimiliki siapa saja. Siapa saja bisa mengembangkan entrepreneurship. Jadi semangatnya bukan jadilah pengusaha, tetapi jadilah sesuatu yang berguna dan mandiri,” papar Mooryati kepada Kompas Female di Jakarta, sekaligus menyampaikan pesannya sepulang menghadiri pertemuan tahunan World Entrepreneurship Forum di EMLYON Business School, kota Lyon, Perancis beberapa waktu lalu.

Menurut Mooryati, wirausaha bisa memberdayakan perempuan, terutama ibu rumah tangga. Karena prinsipnya, wirausaha bukan sekadar mencetak pengusaha, tetapi membangun watak dan perilaku yang gigih dan mandiri.

“Ibu rumah tangga, guru, menteri, pengusaha bisa menjadi entrepreneur. Ibu rumah tangga bisa membangun kemandirian dengan kekuatan yang ada. Menjalankan bisnis online dari rumah dengan memanfaatkan teknologi. Guru juga bisa menjadi entrepreneur dengan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mendukung pendidikan dan berguna bagi negara. Para profesor, doktor juga harus memiliki jiwa entrepreneurship karena jika tidak, mereka tak bisa mengajarkan kemandirian,” papar Mooryati.

Masalahnya, semangat dan jiwa entrepreneurship ini belum mewabah di berbagai kalangan. Dikatakan oleh Mooryati, setiap orang membutuhkan dukungan untuk membangun dirinya. Termasuk dalam menumbuhkan kewirausahaan dalam setiap profesi yang dijalaninya.

“Apapun bisa dilakukan untuk memberdayakan diri karena kuncinya ada pada diri sendiri, pada sumber daya manusianya,” lanjutnya. Untuk mewujudkan pembangunan jiwa kewirausahaan ini, Mooryati bersama organisasi sosial yang digelutinya, Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS), berencana mengadakan pelatihan entrepreneurship ke berbagai kalangan.

“Metode Training of Trainers (ToT) bisa menjadi cara untuk menyebarkan isu pemberdayaan dan pembangunan entrepreneurship ini. Dua hari mengadakan workshop atau ToT menjadi bentuk kegiatannya,” jelas Mooryati yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan DNIKS.

Melalu skema inilah, Mooryati yakin pendidikan kewirausahaan bisa dikembangkan di berbagai kalangan dan profesi.(Galeriukm).

Sumber: http://female.kompas.com/read/xml/2010/12/28/1220127/entrepreneurship.ajarkan.kemandirian.bukan.sekadar.menjadi.pengusaha


www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 20 Januari 2011

Membangun Citra Produk

PERNAHKAH Anda mendengar atau melihat produk-produk atau suatu bentuk bisnis dengan mengaitkan nama-nama hantu atau setan? Atau mungkin Anda pernah datang sendiri dan membeli produk-produknya? Misalnya, menu makanan, minuman atau rumah makan yang mengaitkan nama produk atau rumah makannya dengan tambahan “setan”, “kuntilanak”, “pocong” dan sebagainya?

Mungkin, untuk beberapa waktu, makanan dan minuman atau rumah makan tersebut terlihat laris karena orang penasaran seperti apakah rumah makan atau bagaimanakah menu makanan atau minuman yang menggunakan kata-kata tambahan tersebut, bagaimana bentuknya, rasanya dan seterusnya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, saya mendapat berbagai informasi bahwa ternyata cukup banyak anak, bahkan orang dewasa, yang tidak mau, bahkan takut.

Ya, benar-benar takut dan tidak mau sama sekali untuk mendatangi rumah makan yang menjual makanan dengan nama yang mengaitkan hantu-hantu tersebut, apalagi memakan atau meminum menu yang ditawarkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membangun citra produk kita sejak awal. Kita tentu tidak ingin produk kita terlihat laris tapi hanya dalam waktu singkat dan akhirnya setelah beberapa waktu ditinggalkan oleh pelanggan. Saya pernah menemui contoh kasusnya. Ada suatu rumah makan yang nama rumah makan dan menunya memakai kata-kata “setan”. Pertama-tama memang agak laris, tapi setelah beberapa waktu ternyata mulai sepi pengunjung.

Kemudian setelah kata “setan” dan yang berkaitan dengan hal-hal berbau hantu diganti dengan kata yang positif, ternyata mulai ada lagi pengunjung yang mendatangi rumah makan tersebut. Sebaliknya, mungkin Anda pernah mendengar atau melihat rumah makan yang memberikan atau menambahkan nama rumah makan atau produknya dengan tambahan kata-kata “sehat”, “healthy”, “berguna dan bermanfaat”, atau “rumah gizi”? Masih banyak lagi kata-kata atau kalimat yang sebenarnya bisa kita gunakan untuk memberikan citra yang lebih positif bagi produk atau bisnis kita agar keberadaan dan kelangsungan produk atau bisnis kita disukai dan tentunya lebih bertahan lama. Sangat penting kiranya untuk memulai memikirkan suatu konsep jangka panjang akan keberadaan produk atau bisnis kita supaya memiliki citra yang positif sehingga produk atau bisnis kita bisa diterima masyarakat secara lebih luas dan lebih langgeng.

Menurut saya, sebagai seorang pengusaha, kita juga memiliki kewajiban moril agar produk atau bisnis kita menguntungkan serta memberikan manfaat bagi banyak orang dan memberikan dampak yang positif bagi pengembangan karakter masyarakat secara luas dalam jangka panjang. Jadi, alangkah baiknya jika kita juga memikirkan apa dampak negatif bila kita tanpa pertimbangan matang membuat suatu produk/bisnis (termasuk membuat tagline, nama produk atau bentuk bisnisnya secara umum dan sebagainya) dan apa dampaknya bagi masyarakat secara luas? Begitu juga apa saja kiranya pengaruh positifnya bagi masyarakat jika kita membangun suatu produk yang benar-benar kita buat dengan tagline, nama, karakter atau tujuan yang lebih positif?

Setelah kita mempertimbangkan hal-hal tersebut dengan baik dan membuat suatu perencanaan yang matang dan lebih positif, saya yakin produk atau bisnis kita akan memiliki citra yang lebih baik dan bisa diterima masyarakat secara luas dalam waktu yang lebih langgeng. Tentu saja dengan terus melakukan perbaikan kualitas dan pelayanan secara keseluruhan.(Galeriukm).

Sumber: http://economy.okezone.com/read/2010/12/26/23/407202/23/pentingnya-membangun-citra-produk


www.jendelahewan.blogspot.com

Senin, 17 Januari 2011

Kejelian Menemukan Peluang Wirausaha

Bagaimana kita dapat menemukan sebuah peluang usaha? Peluang Usaha terkadang datang dari hal-hal yang tidak terduga. Akan tetapi keberhasilan sebuah usaha bisnis tidak lepas dari kejelian seseorang menangkap peluang usaha yang mungkin mendatangkan keuntungan dan keberhasilan dalam bisnis. Peluang usaha terkadang ada tidak jauh-jauh dari sekitar kita, misalnya saja di sekitar kita ada banyak barang bekas yang tidak terpakai. Barang bekas tidak terpakai ternyata bisa diolah menjadi aneka kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Gedebok pisang yang merupakan bahan yang seolah tidak bisa dimanfaatkan ternyata bisa diolah menjadi aneka kerajinan tas, sandal dan souvenir.

Banyak hal yang bisa kita sulap menjadi sebuah peluang usaha yang menjanjikan, kuncinya adalah kreativitas dan kejelian kita menangkap peluang itu. Ada kalimat bijak mengatakan “Peluang akan datang sejauh mana kita siap menerima peluang itu”. Selanjutnya dari mana kita bisa melihat kemungkinan peluang usaha? Bagaimana memulai menangkap peluang usaha? pertanyaan yang lazim kita ajukan. Sumber pertama tentu berasal dari informasi yang masuk dalam diri kita. Informasi mengenai trend kebutuhan dan minat konsumen akan satu produk tertentu, informasi mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah yang berimbas pada kebutuhan masyarakat dan kondisi-kondisi lain. Kemampuan dan kejelian menangkap peluang usaha merupakan modal dasar bagi keberhasilan usaha.

Contoh sederhana saat ini pemerintah sedang menggalakkan konversi minyak tanah ke gas elpiji. Dengan kebijakan tersebut kebutuhan masyarakat akan gas elpiji dan hal-hal yang berkaitan dengan kompor gas akan meningkat. Ada peluang usaha dalam bidang penjualan gas elpiji, kompor gas dan asesorisnya, peluang usaha service kompor gas secara berkala dan lain-lain. Informasi semacam inilah yang memicu kita menemukan peluang usaha baru. Intinya kita harus rajin membuka mata dan telinga terhadap informasi-informasi terkini. Selain itu kita juga harus jeli melihat sisi-sisi yang belum tergarap oleh orang lain, sisi yang memiliki tingkat persaingan rendah tetapi memiliki peluang luas (Analisis SWOT).

Pada awalnya orang akan sulit menemukan peluang-peluang usaha baru, tetapi bagi orang yang sudah terlatih dan terbiasa akan mudah menemukan peluang usaha baru disamping usaha lama yang terus berkembang. Usaha-usaha dalam skala kecil terkadang disepelekan orang karena potensi keuntungan yang kecil, tetapi sebenarnya jika ditekuni akan membuahkan hasil yang menjanjikan.

Informasi merupakan sumber ide menemukan peluang usaha, pertanyaan selanjutnya dari mana kita memperoleh informasi tersebut? Zaman sekarang sangat mudah sekali kita memperoleh informasi dan pengetahuan tentang banyak hal. Media massa dan media elektronik memberikan informasi yang cukup up to date dan beraneka ragam. Internet juga merupakan sumber informasi yang hampir-hampir tidak terbatas, selain website yang memberikan informasi peluang usaha, bergabung pada mailing list dan forum-forum wirausaha juga akan menambah wawasan kita menemukan usaha baru.

Banyak ide peluang usaha baru muncul dari orang-orang sukses di sekitar kita. Bergaul dan berinteraksi dengan orang sukses terkadang memberikan inspirasi peluang usaha baru, meski ide itu tidak sama dengan usaha yang digeluti denga orang tersebut. Orang sukses merupakan contoh yang baik bagi kita untuk memulai menemukan usaha. Menyimak perjalanan orang sukses sangat penting bagi kita untuk memulai usaha baru. Contoh sederhana, bila kita mengunjungi sebuah peternakan yang sukses bisa menumbuhkan inspirasi bagaimana mengolah kotoran ternak menjadi pupuk yang sangat bermanfaat bagi dunia pertanian. Pengolahan kotoran ternak menjadi pupuk menjadi alternatif peluang usaha baru mengingat saat ini mulai digemari pertanian organik. Pertanian dengan meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia dalam proses produksi pertanian. Karena itu asahlah kemampuan menangkap peluang usaha sebagai modal dasar dan investasi tidak terhinga dalam mengembangkan usaha. (Galeriukm).

Sumber : http://galeriukm.web.id/peluang-usaha/menemukan-peluang-usaha-baru


www.jendelahewan.blogspot.com

Jumat, 14 Januari 2011

Faktor-Faktor Utama Dalam Budidaya Belut Di Air Bersih

Beberapa faktor Utama yang harus kita perhatikan dalam budidaya belut di air bersih antara lain :

• Air
Dalam Budidaya belut di air bersih, air adalah faktor utama yang sangat berpengaruh pada perkembangan belut. Jika air yang kita gunakan dalam budidaya belut tidak rutin di kontrol maka akan sangat mempengaruhi pada perkembangan belut kita.

Air yang bagaimana yang layak digunakan Budidaya belut air bersih? air yang layak digunakan dalam budidaya belut di air bersih adalah air yang jernih, memiliki suhu antara 25-28 derajat C, air yang tidak mengandung zat-zat kimia berbahaya. Air yang kurang layak/tidak bagus untuk budidaya belut di air bersih air PDAM karena banyak mengandung zat-zat kimia (kaporit), air yang langsung diambil dari sumur bur karena sangat minim kandungan oksigennya dan air limbah

Usahakan dalam melakukan budidaya belut di air bersih, kolam harus ada sirkulasi air walau dengan debit yang sangat kecil (ada yang masuk dan ada yang keluar). Dengan adanya aliran air kedalam kolam budidaya maka akan menambah kandungan oksigen didalamnya sehingga sangat berpengaruh dalam untuk perkembangan serta pertumbuhan belut dan kita juga tidak terlalu repot untuk penggatian air. Jika kolam budidaya belut tidak ada sirkulasi air dan pembuangan, air akan cepat kotor/keruh, maka kita harus sering mengganti air paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali, tentunya kita akan sangat kerepotan bukan? Jika air sudah kotor/keruh (warna kuning kecoklatan) air harus segera kita ganti. tapi beda dengan kotoran yang mengendap didasar kolam, walau didasar kolam sudah terdapat endapan tapi airnya masih jernih, air masih layak kita gunakan, asal endapannya tidak terlalu tebal.

• Pakan
Pakan, pakan juga termasuk salah satu faktor yang sangat penting untuk perkembangan serta pertumbuhan belut. Berilah pakan secukup mungkin, usahakan jangan sampai kekurangan atau jangan berlebihan dan berilah pakan yang paling disukai belut, jika dalam pemberian pakan pada belut terlalu banyak bisa mengakibatkan air cepat kotor(karena sisa makanan) dan bisa mengakibatkan effek negatif pada belut, sehingga belut mudah sakit dan lama kelamaan bisa mengakibatkan kematian. Jika pemberian pakan pada belut kurang, maka bisa menimbulkan sifat kanibalisme pada belut kita dan kita juga akan rugi karena pertumbuhannya akan lama. Selama belut masih mau makan dengan pakan tersebut jangan beralih ke pakan yang lain secara total, kecuali belut mau makan dengan pakan yang kita berikan, jika belut tidak mau makan dengan pakan yang kita berikan, kembalilah kepakan yang sebelumnya.

Jenis-jenis pakan belut antara lain:
cacing lor, cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, ulat hongkong dan masih banyak yang lainnya.

• Bibit
Pemilihan bibit belut berkualitas adalah salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan budi daya belut. Umumnya bibit belut yang ada saat ini sebagian besar masih merupakan hasil tangkapan alam. Karena itu, teknik penangkapan bibit dari alam menentukan kualitas bibit. Bibit yang ditangkap dengan cara alami menggunakan perangkap, seperti bubu, merupakan bibit yang cukup baik karena tidak mengalami perlakuan yang menurunkan kualitasnya. Sebaliknya, bibit yang diperoleh dengan cara tidak baik seperti disetrum bukan termasuk bibit berkualitas. Pasalnya, bibit seperti ini pertumbuhannya tidak akan maksimal (kuntet). Lebih baik lagi jika bibit yang digunakan berasal dari hasil budidaya. Ukurannya akan lebih seragam dan jarang terserang penyakit seperti yang mungkin terjadi pada belut hasil tangkapan alam. Sayangnya, bibit belut hasil budidaya untuk saat ini masih sangat sedikit.

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas.
1. Bibit yang digunakan sehat dan tidak terdapat bekas luka. Luka pada bibit belut dapat terjadi akibat disetrum, pukulan benda keras, atau perlakuan saat pengangkutan. Umumnya, bibit yang diperoleh dengan cara disetrum cirinya tidak dapat langsung terlihat, tetapi baru diketahui 10 hari kemudian. Salah satu ciri-cirinya terdapat bintik putih seperti garis di permukaan tubuh yang lama-kelamaan akan memerah dan pada bagian dubur berwarna kemerahan. Bibit yang disetrum akan mengalami kerusakan syaraf sehingga pertumbuhannya tidak maksimal.

2. Bibit terlihat lincah dan agresif
Bibit yang yang selalu mendongakan kepalanya keatas dan tubuhnya sudah membalik sebaiknya diambil saja karena belut yang sudah seperti ini sudah tidak sehat dan lama kelamaan bisa mati. belut yang sehat mempunyai ciri-ciri: tenang tapi lincah, belut akan mengambil oksigen keatas dengan cepat kamudian kembali kebawah lagi.

3. Penampilan sehat
yang dicirikan, tubuh yang keras dan tidak lemas pada waktu dipegang pada waktu kita memegang belut tentunya kita akan bisa merasakan keadaannya, bila belut tersebut bila kita pegang tetap diam/lemas atau tidak meronta/tidak ada perlawanan ingin lepas, sebaiknya belut dipisahkan, karena belut belut yang seperti ini kurang sehat. Dan sekaliknya jika kita pegang badannya terasa keras dan selalu meronta ingin lepas dari genggaman tangan kita, belut yang mempunyai ciri seperti ini layak kita budidayakan.

4. Ukuran bibit seragam dan dikarantina terlebih dahul
u. Bibit yang dimasukkan ke dalam wadah pembesaran ukurannya harus seragam. Hal ini dilakukan untuk menghindari sifat kanibalisme pada belut. Bibit yang berasal dari tangkapan alam harus disortir dan dikarantina.

Tujuannya untuk menghindari serangan bibit penyakit yang mungkin terbawa dari tempat hidup atau kolam pemeliharaan belut sebelumnya dan untuk pemilihan belut yang sehat dan tidak sehat. Caranya adalah dengan memasukkan bibit belut ke dalam kolam atau bak yang diberi air bersih biarkan belut tenang dulu (kurang lebih 1 jam) kemudian berilah kocokan telur dicampur dengan madu 1 jam kemudian penggantian air dilakukan dan biarkan belut sampai bener-bener tenang diamkan kurang lebih 1 hari 1 malam kemudaian masuk bibit kekolam pembesaraan.

• Kepadatan (Volume)
Kepadatan penebaran bibit dalam pembesaran jenis-jenis ikan sangatlah mempengaruhi pada perkembangan pertumbuhan dan tingkat kematian, misal, dalam pembesaran jenis-jenis ikan seperti lele,gurame, nila dll, kalau penebarannya terlalu padat, waktu pembesaran bisa terhambat walau pemberian pakan sudah sesuai dengan ukurannya dan juga bisa mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi.

Namun metode pembesaran Belut di media air bersih ini sangatlah berbeda dengan penebaran bibit jenis-jenis ikan yang lainnya, Kepadatan penebaran bibit belut sangat berperan penting pada pertumbuhan dan tingkat kematian. Kepadatan penebaran bibit belut untuk pertumbuhan, tergantung dalam proses pemberian pakan dan untuk tingkat kematian justru bisa meminimalkannya.


www.jendelahewan.blogspot.com

Karakteristik Telur Kura-Kura

Kura-kura merupakan hewan yang memiliki sisik dan berkaki empat. Hewan ini termasuk dalam kelompok reptil. Kura-kura berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Kura kura dapat hidup di berbagai tempat, di hutan, rawa, sungai, gurun, padang rumput, dan laut. 

Di Indonesia, ada beberapa kelompok dari jenis ini, yaitu kelompok kura-kura, labi-labi, dan penyu. Ukuran tubuhnya pun bermacam-macam, ada yang besar dan ada yang kecil. Sebagian kura-kura adalah pemakan tumbuhan (herbivora), sebagian lagi pemakan daging (karnivora), dan beberapa spesies pemakan segala (omnivora). Telur kura-kura banyak diburu orang, karena rasanya yang lezat. Selain telur, daging kura-kura juga banyak dijadikan menu di restoran. 



Karakteristik Telur Kura-Kura
  • Telur kura-kura ada yang berbentuk bulat, yaitu telur spesies terbesar dari kura-kura, sementara spesies lainnya berbentuk lonjong. 
  • Albumen telur kura-kura berwarna putih, mengandung protein yang menyebabkan embrio kura-kura tidak menjadi keras ketika dimasak.
  • Hampir seluruh isi telur mengandung kuning telur.
  • Suhu udara dapat menentukan jenis kelamin kura-kura. Jika suhu udara lebih tinggi, maka embrio akan berkembang menjadi kura-kura betina, jika suhu udara lebih rendah embrio akan tumbuh menjadi kura-kura jantan.
  • Telur kura-kura merupakan telur yang mandiri, setelah induk kura-kura bertelur, maka telur-telur tersebut akan ditinggalkan dalam lubang yang ditutupi pasir atau lumpur. Telur-telur tersebut akan mengalami inkubasi. Setelah menetas, anak kura-kura akan mencari jalan ke perairan tanpa dibimbing induknya.

Kura-Kura Jantan vs Kura-Kura Betina
Bagi sebagian orang sulit untuk menentukan jenis kelamin kura-kura. Namun, ada beberapa karkateristik dari kura-kura yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam membedakan jenis kelamin hewan reptil yang satu ini. Perbedaan ciri kura-kura jantan dan betina dapat dilihat dari beberapa bagian tubuhnya, antara lain:
  • Ukuran ekor. Pada kura-kura jantan, ukuran ekornya lebih panjang, sedangkan kura-kura betina ekornya lebih pendek tetapi ukurannya lebih besar.
  • Lekukan pada plastron/cangkang. Kura-kura jantan memiliki lekukan pada bagian bawah cangkangnya, yang berguna ketika proses pembuahan. Sedangkan kura-kura betina plastron/cangkangnya berbentuk datar atau ada juga yang cembung. 
  • Source : http://www.anneahira.com/

Kamis, 13 Januari 2011

Hal Penting Dalam Budidaya Kura-Kura

Budidaya kura-kura merupakan salah satu hal penting dan mulia untuk dilakukan. Terkait dengan kondisi binatang yang memiliki cangkang keras ini, yang kian sedikit keberadaannya di alam bebas.
Salah satu penyebab adalah adanya eksplorasi liar dari manusia, yang menjadikan kura-kura sebagai komoditi. Baik untuk dinikmati dagingnya sebagai salah satu menu makanan yang berharga mahal. Atau memanfaatkan cangkang kura-kura yang memiliki nilai tinggi.
Pelestarian Kura-Kura
Banyak orang yang memiliki kesulitan saat hendak melakukan budidaya kura-kura. Salah satu alasannya adalah bahwa dalam proses pembudidayaannya, dibutuhkan ketelitian serta ketelatenan. Khususnya saat Anda hendak menetaskan telur sebagai proses awal pembudidayaan kura-kura.
Penetasan telur merupakan bagian paling rawan. Ada kesalahan sedikit saja, akan berakibat telur gagal menetas. Pengembangbiakan kura-kura akan sedikit terhambat jika telur gagal menetas. Dari proses penetasan telur inilah, jumlah kura-kura baru akan menambah jumlah kura-kura di alam bebas, bisa diketahui perkembangannya.

Cara Budidaya Kura-Kura
Rumitnya proses penetasan telur dalam kegiatan budidaya kura-kura ini, Anda harus mempersiapkannya dengan teliti. Hal ini terkait demikian rentan dan pekanya telur kura-kura terhadap kondisi lingkungan. Diperlukan juga kejelian Anda untuk mengamati perkembangan telur-telur yang sedang dalam proses penetasan tersebut. Ini merupakan salah satu kunci untuk menentukan keberhasilan penetasan buatan yang Anda lakukan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya kura-kura, khususnya dalam proses penetasan telur adalah :
  • Mempersiapkan media pengeraman yang tepat. Beberapa media yang bisa digunakan sebagai bahan pengeraman buatan di antaranya adalah pasir, peat moss, pupuk tanaman, atau juga vermiculite.
  • Tingkat kelembaban lingkungan. Suhu yang disarankan berkisar pada angka 26-28 derajat celcius. Hal ini bisa diketahui dengan cara meletakkan alat pengukur suhu pada lokasi penetasan.
  • Kehangatan suhu dalam media pengeraman.
  • Kestabilan posisi telur. Telur yang terlalu sering berpindah posisi, akan berdampak pada rusaknya embrio sehingga telur gagal menetas. Untuk itu, telur yang ditetaskan jangan sampai tertutup sepenuhnya dengan media eram.

    Sisakan sedikit bagian agar bisa terlihat kondisinya. Untuk mengetahui posisinya, tandai bagian yang terlihat tersebut menggunakan pensil. Sehingga jika posisinya berubah, bisa cepat diketahui.
  • Ada tidaknya telur rusak. Jika Anda menemukan telur yang rusak atau membusuk, harus cepat dipindahkan atau dibuang dari media penetasan. Jika tidak dilakukan berpotensi merusak telur lain yang sehat.
Source: http://www.anneahira.com/

Mengenal Kura-Kura Ambon

Salah satu hobi yang akhir-akhir ini berkembang dengan pesat adalah mempunyai binatang peliharaan. Dulu, jika mendengar binatang peliharaan maka yang terbayang hanyalah kucing, anjing, ikan dan berbagai macam burung atau unggas. 

Tapi coba sekarang tengok di toko-toko khusus binatang peliharaan. Saat ini terdapat berbagai macam hewan yang bisa dipelihara seperti ular, hamster, katak, kadal dan masih banyak lagi termasuk juga Kura-Kura Ambon.





Sekilas Kura-kura Ambon
Kura-kura Ambon atau Cuora amboinensis biasa disebut juga dengan kura batok, kura dada, kura kotak dan kura katup. Merupakan salah satu jenis kura-kura yang banyak dijual di pasaran.
Walaupun bernama kura-kura Ambon namun ditemukan juga di daerah Sulawesi, Sumatra dan beberapa Negara seperti Thailand, Pilipina, Malaysia dll.

Kura-kura Ambon termasuk kura-kura semi akuatik. Artinya hidup dengan habitat campuran antara darat dan air. Di habitatnya, kura-kura Ambon tinggal di dekat sungai atau sawah dengan berlindung pada rumput atau tumbuhan ada di sepanjang sungai.
Kura-kura Ambon menyukai ikan kecil, udang dan cacing. Kura-kura Ambon peliharaan dapat ditambahkan makanan berupa sayuran ditambah pelet.
Bentuk fisik kura-kura Ambon mempunyai cankang (carapace) seperti kotak dengan berbagai variasi bentuk tinggi dan rendah. Mempunyai warna kekuningan di sekitar wajah sampai leher dengan diselingi garis hitam pada wajah.

Perawatan Kura-kura Ambon
Sama dengan jenis kura-kura semi akuatik lainnya, memelihara kura-kura Ambon memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari tempat tinggal, tempat makan dan perawatan harus dilakukan secara professional agar tidak cepat mati karena sakit atau ‘kecelakaan’.
Anda bisa menanyakan cara perawatan yang tepat kura-kura Ambon pada penjualnya. Sebagai tambahan, Anda pun dapat mencari referensi tentang perawatan dan pemeliharaan kura-kura  Ambon agar dapat bertahan hidup lama dan sehat.

Perlindungan
Hal yang perlu diperhatikan selain perawatan adalah asal dari kura-kura Ambon yang akan dibeli. Kebanyakan kura-kura Ambon yang dijual berasal dari penangkapan di habitat aslinya. Hal ini tentu saja akan mengganggu keseimbangan alam. Alangkah lebih baik jika Anda membeli kura-kura Ambon hasil penangkaran.

Untuk Anda yang ingin memilih kura-kura Ambon sebagai hewan peliharaan sebaiknya dipikirkan ulang antara budget dan perawatan kura-kura nantinya. Karena akan sia-sia saja jika sudah keluar uang cukup banyak namun kura-kura Ambon yang dipelihara mati lebih cepat dari perkiraan umur seharusnya.
Jika Anda termasuk orang yang tidak sabar dan telaten dalam perawatan hewan, pilih saja hewan yang tidak membutuhkan perawatan khusus dan merepotkan.

Senin, 10 Januari 2011

Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan

“If money is your hope for independence you will never have it. The only real security that a man can have in this world is a reserve of knowledge, experience, and ability. – Jika Anda menyandarkan harapan hidup mandiri pada uang, maka Anda tidak akan mendapatkannya. Satu-satunya hal yang menjamin kehidupan seseorang adalah cadangan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan.”
Henry Ford, Pendiri Ford Motor Company (30 Juli 1863 – 7 April 1947)

Kalau dulu bekerja pada orang lain dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mendapatkan uang, tetapi sekarang berwirausaha menjadi trend masa depan, karena dianggap lebih prospektif untuk meraih kebebasan waktu dan keuangan. Namun berwirausaha juga memerlukan pengetahuan, kecakapan, serta pengalaman, sehingga harus dipupuk sejak dini. Beberapa hal berikut ini merupakan hal yang perlu kita perhatikan dan lakukan berkenaan dengan upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan tersebut.

Menumbuhkan jiwa wirausaha terkait erat dengan usaha memperbaiki kualitas diri sendiri dan kehidupan rohani, agar kita mampu menjadi personifikasi yang dapat dipercaya dan dihormati karena memiliki standar moral tinggi. Keunikan atau kualitas produk atau jasa maupun kecanggihan pola pemasaran bukan faktor utama produk atau jasa yang kita tawarkan diterima dengan baik. Sebab sukses dalam berwirausaha erat kaitannya dengan kemampuan meraih kepercayaan banyak orang, yang membuat konsumen tidak pernah ragu untuk membeli produk atau memakai jasa yang kita tawarkan.

Dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan, kita juga harus membiasakan diri menciptakan impian, memiliki keyakinan luar biasa, serta ketekunan berusaha. Sebab seorang pewirausaha haruslah berjiwa pionir sejati. Artinya, syarat untuk menjadi pewirausaha yang berhasil itu harus mampu membuat perencanaan yang baik, cepat dan efisien, berani menanggung resiko dengan melakukan investasi materi, waktu, usaha, serta ekstra kesabaran memelihara dan menjaga usahanya dengan baik sebelum melihatnya tumbuh sukses.

Memupuk kebiasaan berpikir positif merupakan hal penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha. Sebagaimana diketahui bahwa tak seorangpun pebisnis sukses di dunia ini yang tidak pernah gagal. Disamping profesional, memiliki etos kerja dan dedikasi yang tinggi, mereka juga selalu mampu bangkit ketika mengalami kegagalan. Bila kita selalu dapat berpikir positif, tentu saja kita juga mampu menjadikan setiap kegagalan sebagai motivasi untuk terus bergerak maju.

Memupuk kemampuan mencetak laba adalah bagian dari upaya-upaya menumbuhkan jiwa wirausaha. Untuk itu kita harus belajar tentang bagaimana melakukan pemasaran yang baik dan juga meningkatkan kedisiplinan dalam melakukan manajemen keuangan. Sebab dalam dunia usaha, keuntungan sekecil apapun sangat penting untuk memperkuat stabilitas sekaligus untuk melakukan ekspansi usaha.

Mengembangkan rasa empati atau kepedulian juga penting berkenaan dengan usaha menumbuhkan jiwa wirausaha. Rasa empati yang tinggi akan membantu kita menghasilkan karya yang tidak hanya dapat dinikmati dan menguntungkan diri sendiri tetapi juga dapat dinikmati dan menguntungkan sesama. Prof. Philip Kotler, yang dijuluki Bapak Marketing Modern, memberikan nasihatnya kepada para pebisnis di Indonesia; “Think customers and you’ll be save. – Rengkuhlah para pelanggan Anda supaya bisnis Anda bisa tetap berlangsung baik.” Keunggulan bisnis seperti itu lebih menjamin kesuksesan dan pasti sulit dibajak pesaing manapun.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan ini mencakup kemauan menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dengan selalu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, cukup berolahraga, minum, dan istirahat. Sebab pada fase awal berwirausaha itu membutuhkan tingkat energi tinggi, ketahanan mental, dan motivasi yang besar, sehingga sangat membutuhkan kebugaran fisik. Lagipula tak mungkin bukan kita menikmati hasil usaha bila kita terbaring sakit?

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan artinya juga harus melatih diri kita menciptakan dan memperbarui visi masa depan serta merencanakan tindakan dan pencapaian-pencapaian untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Kemampuan menciptakan visi akan membuat kita mampu mengukur tingkat kemajuan, melakukan langkah-langkah perbaikan, mengurangi hambatan maupun dampak negatif, serta memaksimalkan keuntungan. Keahlian menciptakan dan memperbarui visi akan sangat kita perlukan jika ingin usaha yang kita jalankan terus mengalami perkembangan.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan berarti juga harus meningkatkan kemampuan mengorganisasi, yaitu menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat pula. Mulailah dengan membuat jadwal yang teratur dan disiplin menjalankan jadwal tersebut dan berteman dengan orang-orang yang memberi inspirasi dan teladan mulia. Latihan semacam itu potensial menjadikan kita mampu mengorganisasi usaha dan memastikan usaha terus berekspansi.

Meningkatkan kemampuan berkomunikasi menjadi bagian penting dalam menumbuhkan jiwa wirausaha. Sebab kemampuan berkomunikasi ini sangat penting untuk menggali informasi dari target pasar tentang produk atau jasa yang sangat diinginkan sekaligus untuk menciptakan hubungan dan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Bila kita sudah mampu memenuhi kebutuhan konsumen, lalu menjalin komunikasi dengan baik, menghargai, dan bersikap sopan terhadap mereka, maka dengan sendirinya para pelanggan akan selalu setia menggunakan produk atau jasa kita bahkan ikut mempopulerkan bisnis kita.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan juga harus meningkatkan daya kreatifitas, yaitu mengubah sesuatu yang biasa menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan mengguncang pasar. Mengembangkan keterampilan dan ilmu pengetahuan dari buku atau sumber informasi lainnya dan aktif memodifikasi bagian-bagian yang diperlukan sangat penting untuk menciptakan terobosan baru untuk produk, iklan, maupun mencari pelanggan. Kreatifitas menjadikan usaha Anda tidak pernah mengenal krisis.

Menumbuhkan jiwa kewirausahaan akan membantu kita menguasai seluruh kemampuan berwirausaha, mulai dari pola pikir, kemampuan, karakter, serta pengetahuan wirausaha itu sendiri. Oleh sebab itu, tumbuhkan terus jiwa kewirausahaan Anda, dengan terus mengembangkan hal-hal yang telah diuraikan di atas. Pastikan di masa akan datang Anda menjadi orang yang lebih baik, sukses dalam berwirausaha, hidup lebih kaya dan bahagia, dan sekaligus berempati tinggi. Salam hebat dan luar biasa!

Sumber : http://www.pembelajar.com/


www.jendelahewan.blogspot.com

Jumat, 07 Januari 2011

Usaha Meraup Rupiah dengan Budidaya Jangkrik

Perkembangan budidaya jangkrik (Liogryllus Bimaculatus) di berbagai wilayah di Indonesia dewasa ini skalanya cukup besar, begitu juga dengan seminar-seminar tentang budidaya jangkrik yang banyak diadakan di berbagai kota. Budidaya jangkrik banyak dilakukan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk produksi telur yang akan diperdagangkan hanya memerlukan waktu ± 2-4 minggu. Sedangkan untuk produksi jangkrik untuk pakan ikan dan burung maupun untuk diambil tepungnya, hanya memerlukan 2- 3 bulan. Jangkrik betina mempunyai siklus hidup ± 3 bulan, sedangkan jantan kurang dari 3 bulan. Dalam siklus hidupnya jangkrik betina mampu memproduksi lebih dari 500 butir telur.

Usaha budidaya jangkrik memang bisa menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan, baik sebagai usaha sampingan maupun usaha berskala besar. Apalagi setelah ditemukan adanya kandungan zat-zat penting yang sangat bermanfaat. Tidak hanya sebagai pakan burung kicauan dan ikan, tetapi juga sebagai bahan baku industri. Di samping itu, beternak jangkrik bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Semua orang bisa dengan mudah belajar beternak jangkrik.

Penyebaran jangkrik sendiri di berbagai wilayah Indonesia cukup merata, namun untuk kota-kota besar yang konsumennya para penggemar burung dan ikan, pada awalnya sangat tergantung pada jangkrik yang berasal dari alam, namun lama kelamaan jangkrik yang ada di alam pun saat ini semakin berkurang. Sehingga budidaya jangkrik bisa dikembangkan sebagai peluang usaha yang cukup bagus dalam sebuah skala industri.

Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi pembudidayaan, antara lain:
1. Lokasi yang digunakan sebagai tempat budidaya jangkrik harus tenang, teduh dan mendapat sirkulasi udara yang baik.
2. Lokasi tersebut juga jauh dari sumber-sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya dan lain sebagainya.
3. Tidak mendapat sinar matahari secara langsung atau berlebihan.

Budidaya jangkrik merupakan alternative usaha yang cukup mudah dan menguntungkan jika dikerjakan dengan serius. Selain ramah lingkungan, dari segi permodalan juga relatif terjangkau. Selain itu, masa pemeliharaannya juga relatif singkat. Jangkrik umur 35 hari sudah bisa dipanen. Dengan fakta tersebut, maka dibutuhkan beberapa persiapan yang matang dan serius untuk memulainya.

Langkah-langkah yang dilaksanakan, berupa:
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Dalam hal ini pembuatan sarana berupa kandang harus dilakukan pertama kali. Kandang untuk jangkrik menurut hasil pemantauan dilapangan dan pengalaman peternak biasanya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 30-50 cm, lebar 60-100 cm sedangkan panjangnya 120-200 cm.

Kandang dapat dibuat dari kayu dengan rangka kaso, namun untuk mengirit biaya, maka dinding kandang dapat dibuat dari triplek. Kandang biasanya dibuat bersusun, dan kandang paling bawah mempunyai minimal empat kaki penyangga. Untuk menghindari gangguan binatang seperti semut, tikus, cecak dan serangga lainnya, maka keempat kaki kandang dialasi mangkuk yang berisi air, minyak tanah atau juga vaseline (gemuk) yang dilumurkan ditiap kaki penyangga.

2. Peyiapan Bibit dari indukan
Bibit yang diperlukan untuk dibesarkan haruslah yang sehat,tidak sakit, tidak cacat (sungut atau kaki patah) dan umurnya sekitar 10-20 hari. Sementara Calon induk jangkrik yang baik adalah jangkrik-jangkrik yang berasal dari tangkapan alam bebas, karena biasanya memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik. Kalaupun induk betina tidak dapat dari hasil tangkapan alam bebas, maka induk dapat dibeli dari peternakan. Sedangkan induk jantan diusahakan dari alam bebas, karena lebih agresif.

3. Pemeliharaan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan antara lain:
• Sanitasi dan Tindakan Preventif
• Pengontrolan Penyakit
• Perawatan Ternak
• Pemberian Pakan
• Pemeliharaan Kandang

Sumber : http://bisnisukm.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Selasa, 04 Januari 2011

Menjadi Wirausahawan Sukses

Sebelum membahas tentang langkah-langkah menjadi wirausahawan yang sukes, sebaiknya kita memahami pengertiannya terlebih dahulu. Sebenarnya definisi kewirausahaan itu cukup bervariasi. Tapi di sini kita coba buat definisi kewirausahaan ini secara umum dan bahasa sehari-hari.

Seperti kita tahu kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu.

Dengan demikian pengertian dari wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh yang melakukan sesuatu. Tetapi kalau definisi kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa sumber.

Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa:

1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.

2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .

Menurut Stoner, James, kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan kerja, tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.

1. Perbedaan karyawan dan wirausahawan sebagai berikut :

a. Karyawan
- Penghasilan kerja tetap dan stabil
- Ritme kerja bersifat rutin
- Kebebasan rendah
- Ketergantungannya tinggi

b. Wirausahawan
- Penghasilan kerja berfluktuatif
- Ritme kerja bersifat tidak rutin
- Kebebasan tinggi
- Ketergantungannya rendah

2. Sifat-sifat individu seorang pengusaha (Munawir Yusuf, 1999) yaitu:

a. Motivasi Berprestasi
b. Kemandirian
c. Kreatifitas
d. Pengambilan Resiko
e. Keuletan
f. Orientasi Masa Depan
g. Komunikatif dan Reflektif
h. Kepemimpinan
i. Perilaku Instrumenal
j. Penghargaan Terhadap Uang

3. Pola pikir wirausahawan :

a. Percaya diri
b. Berorientasi pada prestasi
c. Berani mengambil resiko
d. Independent
e. Kreatif dan inovatif
f. Ulet dan tekun

4. Wirausahawan dengan konsep 5D :

a. Seorang wirausahawan yang sukses memiliki impian dan visi yang jelas tentang masa depan bisnisnya.
b. Seorang wirausahawan yang sukses memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara akurat dan penuh perhitungan.
c. Setelah mengambil keputusan dengan matang, maka wirausahawan akan menindaklanjuti dengan tindakan yang tepat dan terukur.
d. Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian.
e. Seorang wirausahawan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya.

5. Fase menyusun sasaran bagi wirausahawan :

a. Goals setting ,membangun sasaran yang menantang
b. Afirmasi, menyusun sasaran redaksional yang positif
c. Visualisasi, membayangkan sasarann yang sukses

Sumber : http://www.blog.mybcshop.com/2010/01/wira-usaha-mandiri-kewirausahaan-enterpreneur-apa-dan-bagaimana/


www.jendelahewan.blogspot.com

Minggu, 02 Januari 2011

Tips Meningkatkan Kualitas Diri

Apapun profesi dan pekerjaan kita kualitas diri menjadi tolok ukur dan kunci keberhasilan dalam karier. Menjadi enterpreneur atau bekerja pada perusahaan/orang lain tidak lepas dari hal yang satu ini. Jika kualitas diri tidak baik maka akan sulit bagi kita untuk mencapai kesuksesan. Maka tidak ada jalan lain kecuali untuk terus menerus meningkatkan dan mengupgrade kualitas diri. Setiap zaman dan waktu memerlukan kecakapan dan kualitas diri yang selalu meningkat. Jika kita stagnan dalam kualitas diri maka karier dan usaha kita juga akan mengalami stagnasi juga.

Perasaan cepat puas dengan apa yang telah dicapai biasanya akan menimbulkan stagnasi dalam karier dan ini harus dihilangkan. Berikut ini ada beberapa tips untuk meningkatkan kualitas diri yang patut untuk dicoba:

1. Nilailah diri sendiri
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya Anda mengawalinya dengan menilai kinerja diri. Penilaian harus obyektif dan realistis. Jika Anda merasa kinerja Anda belum maksimal, nilailah seperti itu. Ambilah kertas, kemudian tuliskan poin-poin tugas apa saja yang Anda hadapi di kantor. Lalu, tanyakan pada diri Anda, seberapa jauh mampu menangani poin-poin tersebut.

Misalnya, jika Anda seorang supervisor TI, tanyakan seberapa cepat Anda mampu mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini? Tanyakan juga apakah Anda menikmati tugas-tugas tersebut. Daftar singkat ini akan membantu Anda memperoleh gambaran utuh mengenai kinerja Anda sendiri. Setelah diperoleh gambaran utuh, Anda bisa memutuskan, aspek mana yang sudah Anda kuasai, dan aspek mana mana yang perlu ditingkatkan.

2. Terus belajar
Pahamilah bahwa karier profesional merupakan sebuah proses di mana Anda memiliki kesempatan untuk mengikutinya terus menerus.

Jadi, gunakan kesempatan ini untuk menguasai kemampuan prosefesional. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya, ikuti aturannya, cari tahu kelebihan dan kelemahan proses yang Anda ikuti, dan seterusnya. Dengan demikian, Anda akan mampu menjalankan semua tugas Anda dengan baik, saat ini dan di masa datang.

3. Be Responsible
Meskipun berada dalam naungan sebuah perusahaan, Anda yang akan menentukan karier. Jadi, bertanggungjawablah dan pastikan bahwa Anda mengambil semua peluang untuk meningkatkan skill profesional Anda. Memperoleh tawaran untuk mengikuti training , seminar, atau keanggotaan sebuah asosiasi profesional? Tak perlu ragu untuk ikut dan bergabung karena skill pun akan semakin kaya.

4. Jaga kinerja
Selain bertanggungjawab, Anda juga harus menerapkan standar pribadi di dalam mengerjakan tugas profesional Anda. Standar inilah yang akan menentukan kualitas kinerja. Di sisi lain, kinerja inilah yang akan menjadi dasar kenaikan jabatan atau promosi. Jadi, jangan segan bertanya kepada atasan. Jika memang merasa perlu, mintalah job atau tugas baru yang menurut Anda menantang. Namun, jangan asal meminta penugasan. Ukur kemampuan dan yakin bahwa Anda memang mampu menerima tugas.

Sumber: http://www.tabloidnova.com/Nova/Karier/Pengembangan-Diri/10-Cara-Upgrade-Kualitas-1


www.jendelahewan.blogspot.com