Selasa, 29 November 2011

Mengenal Kolibri, Burung Mungil Penerbang Ulung

Kolibri merupakan burung kecil yang memiliki warna bulu yang indah dengan suara kicauan yang merdu. Oleh karena itu, harga burung kolibri ini juga lumayan tinggi. Sekarang sudah banyak para pecinta burung yang mememelihara burung ini karena keistimewaannya tadi. 

Dulu burung ini cukup mudah ditemui di seluruh pelosok indonesia. Namun burung mungil yang termasuk dalam keluarga Trochilidae ini sekarang populasinya di alam bebas sudah semakin sedikit karena banyak diburu.

Koloibri yang merupakan salah satu burung terkecil di dunia ini bisa menjadikan kebun dan taman menjadi lebih asri. Bahkan di beberapa negara di Eropa, banyak orang yang menyediakan makanan untuk kolibri yang mereka sebut hummingbird di halaman belakang rumah mereka.

Penerbang Ulung
Kemampuan terbang kolibri ternyata sangat mengagumkan. Burung ini mampu melayang-layang di udara dengan mengepakkan sayapnya 12-90 kali per detik (tergantung spesiesnya). Mereka juga merupakan satu-satunya jenis burung yang dapat terbang mundur. Burung kecil ini beratnya hanya 3-7 gram dengan panjang 6,4 cm.

Makanan Kolibri
Kolibri tidak memakan biji-bijian seperti burung lainnya, tetapi mereka lebih suka mengisap nektar langsung dari bunga. Walaupun demikian, kolibri yang dipelihara dapat pula diberi pakan air gula atau madu, tetapi ada juga jenis kolibri yang dapat diberi pakan kroto.

Kolibri terasuk burung yang rakus dalam makan. Burung ini makan 5 sampai 14 kali tiap jam. Hal ini karena kapasitas perut mereka yang tidak dapat menampung makanan dalam jumlah yang banyak sehingga kolibri harus sering makan.

Musim Kawin

Selama musim kawin, kolibri jantan akan berkicau dengan suara yang indah dan mondar mandir di depan betinanya. Sementara burung kolibri betina akan terbang berkelompok dengan kecepatan tinggi dan melakukan akrobat di udara untuk menarik perhatian jantannya.

Sebagai Master
Burung kecil ini memiliki suara kicauan yang merdu dan sangat cocok untuk master isian terlebih untuk murai batu, kacer, kenari dan cucak ijo.

Harga Kolibri
Harga burung ini di pasaran lumayan tinggi. Saat ini haraga bakalan kolibri mencapai Rp 75.000 per ekor. Sementara untuk burung yang sudah dewasa harganya bisa mencapai dua sampai tiga kali lipatnya.

Memelihara kolibri sebenarnya tidak susah karena burung ini tidak memerlukan kandang yang besar. Merawatnya juga mudah asalkan memenuhi tiga aspek yaitu: makan, mandi, dan menjemur.


Catatan kaki
Kolibri, Penerbang Ulung, Minggu Pagi,  No 12 Th 64,  Minggu III Juni 2011

Gambar: imageshack.us

Kiat Menjaga Ocehan Burung Saat Musim Hujan

Saat memasuki musim hujan, burung kicau yang biasanya berkicau dengan merdu akan mendadak drop karena cuaca yang kurang bersahabat. Banyak para penggemar burung kicau cemas lantaran burung kicau kesayangannya menjadi drop, suaranya serak bahkan tidak terdengar lagi ocehannya. Oleh karena itu perlu kiat-kiat tertentu untuk menjaga agar performa burung kicau tetap prima meskipun di musim hujan.

Musim hujan biasanya akan menghalagi para pecinta burung untuk merawat dan melatih burung kesayangannya. Jika kendala ini tidak segera diatasi maka akan mempengaruhi penampilan burung.

Cara Memandikan Burung Saat Musim Hujan
Perawatan burung saat musim hujan agaknya harus sedikit diubah, terutama dalam memandikan burung. Jika biasanya burung dimandikan dalam bak karamba yang berisi air penuh, maka sekarang hanya perlu diisi setengahnya saja. Hal ini dimaksudkan agar burung tidak menceburkan seluruh tubuhnya saat mandi.

Burung tidak perlu dipaksakan untuk mandi karena pada dasarnya burung punya insting untuk kebutuhan mandinya. Jika cuaca mendung atau hujan biasanya burung akan jarang mandi.

Penjemuran
Penjemuran sangat penting untuk memberikan stamina yang lebih pada burung. Saat musim hujan, sebaiknya waktu penjemuran diperpanjang karena suhu udara di musim hujan relatif lebih rendah.

Tempat penjemurannya juga perlu diperhatikan. Sebab jika burung kurang mendapat sinar matahari maka akan berpengaruh pada kesehatan burung. Walaupun waktunya singkat, harus dimanfaatkan untuk menjemur burung.

Penempatan Sangkar
Penempatan sangkar saat musim hujan harus diperhatikan dengan baik. Sangkar harus diletakkkan pada tempat yang kering dan lebih hangat daripada biasanya. Sangkar juga harus terhindar dari percikan hujan. Jika suhu udara sangat dingin usahan untuk memberi kerodong pada sangkar untuk menjaga agar burung tetap merasa hangat.

Ekstra Fooding
Hal yang tak kalah penting dalam menjaga ocehan burung agar tetap prima adalah dengan memberikan pakan yang berkualitas. Untuk meningkat performa burung dapat diberikan pakan tambahan dengan jumlah sedikit lebih banyak dari biasanya, tergantung jenis burungnya. Pakan tambahan yang dapat diberkan antara lain jangkrik dan ulat hongkong. Tetapi pemberian pakan tambahan tersebut tidak boleh terlalu berlebihan karena akan berdampak kurang baik pada burung.

Kebersihan Sangkar
Kebersihan sangkar sangat penting untuk menjaga kesehatan burung. Usahakan untuk selalu membersihakan tempat pakan dan tempat minum burung setiap hari. Jaga pula sangkat agar tetap kering.

Mengatasi Suara Serak
Saat musim hujan kadangkala burung menjadi serak suaranya, bahkan ada yang tidak berbunyi sama sekali. Untuk mengatasinya, dapat menggunakan air putih yang dicampur dengan sedikit garam. Larutan tersebut kemudian diberikan pada burung. Larutan ini sama halnya untuk mengurangi sakit tenggorokan pada manusia.


Catatan kaki
Ocehan Prima Saat Musim Hujan, Minggu Pagi,  No 33 Th 64,  Mingu II November 2011


Gambar: wikipedia.org

Senin, 28 November 2011

Cara Budidaya Rumput Laut Menggunakan Metode Tali Panjang

Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah rumput laut atau dikenal dengan sebutan lain ganggang laut, seaweed atau agar-agar. Salah satu dari jenis rumput laut yang sudah dibudidayakan secara intensif adalah Eucheuma sp di wilayah perairan pantai.

Hasil proses ekstraksi rumput laut banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau sebagai bahan tambahan untuk industri makanan, farmasi, kosmetik, tekstil, kertas, cat dan lain-lain. Selain itu digunakan pula sebagai pupuk hijau dan komponen pakan ternak maupun ikan.

Hasil proses ekstraksi rumput laut banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau sebagai bahan tambahan untuk industri makanan, farmasi, kosmetik, tekstil, kertas, cat dan lain-lain. Selain itu digunakan pula sebagai pupuk hijau dan komponen pakan ternak maupun ikan.

Dengan semakin luasnya pemanfaatan hasil olahan rumput laut dalam berbagai industri, maka semakin meningkat pula kebutuhan akan rumput laut Eucheuma sp. sebagai bahan baku. Selain untuk kebutuhan ekspor, pangsa pasar dalam negeri cukup penting karena selama ini industri pengolahan rumput laut sering mengeluh kekurangan bahan baku. Melihat peluang tersebut, pengembangan komoditas rumput laut memiIiki prospek yang cerah karena memiIiki nilai ekonomis yang penting dalam menunjang pembangunan perikanan baik kaitannya dengan peningkatan ekspor non migas, penyediaan bahan baku industri dalam negeri, peningkatan konsumsi dalam negeri maupun meningkatkan pendapatan petani/nelayan serta memperluas lapangan kerja.

Budidaya rumput laut Eucheuma sp. yang sudah biasa dilakukan oleh petani/nelayan adalah dcngan menggunakan metode rakit apung (floating raft method dan metode lepas dasar (off bottom method), metode ini sangat tepat diterapkan pada areal peraitan antara interdal dan subtidal dimana pada saat ait surut terendah dasar peraltan masili terendam aIr serta lebih banyak memanfaatkan perairan yang relatif dangkal. Oleh karena itu untuk melakukan pengembangan budidaya rumput laut tersebut sangat terbatas apalagi beberapa lokasi perairan pantai di Indonesia pada waktu surut terendah dasar perairannya kering. Dengan demikian perlu adanya metode lain yang bisa memanfaatkan peraitan-perairan yang relatif dalam yang selama ini kurang dimanfaatkan walaupun sebenarnya mempunyai potensi lebih besar apabila dimanfaatkan secara optimal.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai teknik budidaya rumput laut Eucheuma sp. di perairan pantai dengan metode tali panjang (Iongline method) yang dapat diterapkan di perairan yang relatif dalam maupun perairan dangkal yang mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu dibandingkan dengan metode lain. Metode ini sudah diterapkan dan dimasyarakatkan kepada petani/nelayan rumput laut di Propinsi Nusa Tenggara Barat dan memberikan hasil yang menggembirakan.

Sumber : http://pakarbisnisonline.blogspot.com/2010/05/cara-budidaya-rumput-laut-menggunaka.html

www.jendelahewan.blogspot.com

Minggu, 27 November 2011

Mengenal Kiat-kiat Beternak Ayam Petelur

Anda tentu tahu apa itu ayam petelur, bukan? Ya, ayam betina yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya disebut ayam petelur. Jika dilakukan secara intensif, beternak ayam petelur dapat mendatangkan keuntungan yang cukup lumayan.

Sejarah Singkat Ayam Petelur

Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk menghasilkan telur atau diambil telurnya. Asal-usul ayam petelur, yaitu berasal dari ayam hutan dan itik liar yang dipelihara dan dapat bertelur lumayan banyak.

Dari waktu ke waktu, ayam hutan dari berbagai wilayah di dunia diseleksi oleh para pakar. Penyeleksian ini diarahkan pada produksi yang cukup banyak karena ayam hutan tersebut bisa diambil telur dan dagingnya. Oleh karena itu, arah dari produksi yang banyak tersebut mulai lebih spesifik.

Ayam yang telah diseleksi untuk tujuan produksi daging disebut dengan ayam broiler, sedangkan ayam untuk produksi telur disebut dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga ditujukan pada warna kulit telur dan dikenallah ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat.

Persilangan dan seleksi tersebut berlangsung cukup lama sampai menghasilkan ayam petelur seperti yang ada saat ini. pada saat terjadi persilangan, sifat jelek akan dibuang dan sifat baik akan dipertahankan (terus dimurnikan). Inilah yang disebut dengan ayam petelur unggul.

Sampai akhir 1980-an, masyarakat Indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi ayam. Sifat ayam saat itu hanya dianggap seperti ayam kampung. Jika telurnya enak dikonsumsi, dagingnya pun enak dikonsumsi. Tapi, ternyata pendapat tersebut tidaklah benar karena ayam ras ini bertelur banyak tetapi dagingnya tidak enak.

Jenis ayam yang pertama kali diternakkan pada masa itu yaitu ayam petelur white leghorn yang kurus dan biasanya sesudah habis masa produktifnya. Pada akhir 1990-an, mulai marak peternakan ayam broiler yang dikhususkan untuk daging. Di sisi lain, peternakan ayam petelur dwiguna atau ayam petelur cokelat mulai bermunculan. Inilah awal merebaknya peternakan ayam petelur.

Jenis-jenis Ayam Petelur

Berdasarkan jenisnya, Ayam petelur dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni ayam petelur ringan dan ayam petelur medium. Kedua jenis ayam ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Apa saja perbedaan yang dimiliki kedua jenis ayam petelur ini?
Berikut adalah ulasannya.

1. Ayam Petelur Ringan
Ayam petelur ringan disebut juga ayam petelur putih. Ciri-ciri ayam petelur ringan, antara lain sebagi berikut.
• Berbadan ramping.
• Mata bersinar.
• Bulu berwarna putih.
• Jengger berwarna merah.
Ayam petelur ringan merupakan keturunan galur murni white leghorn. Jenis ayam ini mampu menghasilkan lebih dari 260 butir telur per tahun.

Meskipun produksi telurnya cukup banyak, ayam petelur ringan memiliki kelemahan, yaitu peka terhadap cuaca panas dan keributan. Selain itu, ayam ini mudah kaget. Jika kaget, produksi telurnya akan menurun. Selain itu, ayam petelur ini benar-benar murni sebagai penghasil telur karena dagingnya sama sekali tidak diharapkan.

2. Ayam Petelur Medium
Berbeda dengan ayam petelur ringan yang memiliki bobot ringan dan berbadan ramping, ayam petelur medium memiliki bobot tubuh yang cukup berat, tetapi tidak seberat ayam broiler yang memang diternakan untuk diambil dagingnya.

Produksi telur ayam petelur medium cukup tinggi. Karena badannya cukup besar, dagingnya juga cukup banyak. Oleh karena itu, ayam petelur medium disebut ayam tipe dwiguna. Artinya, ayam ini memiliki dua manfaat, yaitu menghasilkan telur sekaligus daging.

Umumnya, ayam petelur medium berbulu cokelat. Telur yang dihasilkannya juga berwarna cokelat. Biasanya, orang lebih menyukai telur berwarna cokelat daripada telur berwarna putih meskipun nilai gizinya relatif sama.

Telur yang berwarna cokelat lebih berat daripada telur putih. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika harga di pasaran untuk telur berwarna coklat lebih mahal dibanding yang berwarna putih.

Budidaya Ayam Petelur
Saat ini, budidaya ayam petelur termasuk salah satu kegiatan atau usaha yang sudah banyak berkembang. Namun, karena permintaan telur di pasaran yang selalu tinggi membuat usaha ini masih layak untuk dijajaki. Untuk itu, penulis akan memberikan beberapa cara untuk budidaya ayam petelur.

a. Penyiapan Bibit Ayam Petelur
Bibit yang berkualitas berasal dari induk yang memiliki sifat-sifat unggul. Adapun sifat-sifat unggul yang harus dimiliki calon induk ayam petelur adalah sebagai berikut.
• Produktivitas dan bobot telur yang dihasilkan cukup tinggi.
• Konversi ransum atau konversi makanannya rendah. Konversi ransum adalah perbandingan antara berat ransum yang dihabiskan dan berat telur yang dihasilkan.
• Pertumbuhan badannya bagus.
• Daya tahan terhadap penyakit tinggi.
• Masa bertelurnya cukup panjang.
Bibit ayam biasa disebut DOC (day old chicken) atau anak ayam umur sehari. Bibit yang berkualitas harus memenuhi persyaratan berikut.
• DOC merupakan keturunan induk yang sehat.
• Bulu-bulunya terlihat halus dan penuh.
• Tubuh tampak sehat dan tidak memiliki cacat.
• Mempunyai ukuran tubuh yang normal, dengan bobot antara 35 – 40 gram.
• Memiliki nafsu makan yang baik.
• Di duburnya tidak terdapat bekas tinja.

b. Pemberian Pakan Ayam Petelur
Ayam petelur memiliki dua fase, yaitu fase starter (umur 0 – 4 minggu) dan fase finisher (umur 4 – 6 minggu). Pemberian pakan dibedakan menurut fase umur tersebut.

Perbedaannya terletak pada persentase zat gizi dan kuantitas pakan.
1) Pakan Fase Starter
Pakan fase starter tediri atas: protein 22 – 24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 – 0,9%.
Kuantitas pakan ayam petelur dibedakan menurut golongan umur, yakni sebagai berikut.
• Minggu pertama (umur 1 – 7 hari): 17 gram/hari/ekor.
• Minggu kedua (8 – 14 hari): 43 gram/hari/ekor.
• Minggu ketiga (umur 15 – 21 hari): 66 gram/hari/ekor.
• Minggu keempat (umur 22 – 29 hari): 91 gram/hari/ekor.

2) Pakan Fase Finisher
Pakan fase finisher terdiri atas: protein 18,1 – 21,2%, lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 – 0,9%.
Kuantitas pakan dibedakan menurut golongan umur, yakni sebagai berikut.
• Minggu kelima (umur 30 – 36 hari): 111 gram/ hari/ ekor.
• Minggu keenam (37 – 43 hari): 129 gram/ hari/ ekor.
• Minggu ketujuh (umur 44 – 50 hari): 146 gram/ hari/ ekor.
• Minggu kedelapan (umur 51 – 57 hari): 161 gram/ hari/ ekor.
Selain pakan, ayam petelur juga diberi minum. Air minum untuk hari pertama sebaiknya ditambah gula sebanyak 50 gram per 1 liter air dan obat antistres.

c. Pencegahan Penyakit pada Ayam Petelur
Serangan penyakit pada ayam petelur dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kandang. Kandang harus selalu dibersihkan. Jika ada bagian yang rusak, harus segera diperbaiki.

Agar kebal dari penyakit yang disebabkan virus, ayam perlu diberi vaksinasi. Vaksinasi untuk ayam antara lain vaksin NCD, vaksin cacar, dan vaksin anti-RCD.Ayam yang akan divaksinasi harus dalam keadaan sehat. Dosis vaksin juga harus tepat. Selain itu, alat yang digunakan juga harus steril.

d. Pemanenan Ayam Petelur
Telur ayam petelur sebaiknya dipanen tiga kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan sore hari. Dengan demikian, kerusakan isi telur akibat virus dapat dihindari atau dikurangi.Telur selanjutnya diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Telur abnormal harus dipisahkan dari telur normal.

Telur ayam petelur normal berbentuk oval, bersih, dan berkulit mulus. Beratnya sekitar 57,6 gram dengan volume 66 cc. Sementara telur abnormal adalah telur yang terlalu kecil, terlalu besar, bentuknya lonjong, atau kulitnya retak.

Sumber : http://www.anneahira.com/ayam-petelur.htm


www.jendelahewan.blogspot.com

Usaha Peternakan Meri

Usaha peternakan meri terbagi atas usaha penetasan telur bebek yang menghasilkan meri, dan kedua adalah usaha pembesaran atau peternakan meri. Menurut Drs. Arsidi, Ketua Kelompok Tani Ternak Itik “Rambon Sejati” di Cirebon, Jawa Barat, kedua usaha ini sama-sama menguntungkan. Perbedaan usaha ini, ternak meri membutuhkan lokasi yang cukup luas, sedangkan usaha penetasan dapat dilakukan dilahan yang terbatas. Selain itu usaha ini juga bisa dilakukan keluarga dirumah, jadi benar-benar usaha home industry.

Yang dimaksud dengan meri adalah anak bebek dari menetas sampai usia 1 bulan, atau belum menjadi bebek. Pembesaran meri jantan menghasilkan bebek pedaging dan meri betina yang dibesarkan menghasilkan telur bebek.

Seperti diakui oleh Drs. Arsidi, banyak sekali permintaan akan bebek, yakni dari daging dan telurnya. Tingginya permintaan akan bebek pedagingyang begitu besar juga terlihat dari beberapa rumah makan, restoran dan warung tenda yang menawarkan bebek sebagai menu unggulan sehingga membuat harga bebek melambung tinggi.

Karena melonjaknya harga bebek terutama untuk bebek tua yang dijual setelah masa pembesaran 6 bulan, kini beberapa dari rumah makan atau restoran ada yang beralih menggunakan bebek muda. Sebut saja Sugeng, pemilik warung tenda Joko Putra dikawasan Pasar Blok A Jakarta Selatan dimana selain bebek tua ia juga memakai bebek muda yang usianya 3-4 bulan. Pertimbangannya adalah harganya yang lebih murah dan proses memasaknya juga lebih cepat, dan juga permintaan dari konsumen juga cukup tinggi.

Bebek jantan dewasa atau pedaging harganya sekitar Rp. 25 ribu–30 ribu per-ekor dan bebek betina siap telur, atau yang biasa disebut bebek bayah harga jualnya Rp. 45 ribu-50 ribu. Harga ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan bebek muda atau meri yang dibesarkan dari usia 45 hari hingga 3 bulan. Sedangkan menurut Nur Ihsan, peternak dan pengepul bebek muda/meri dari Mojokerto, harga dari peternak untuk usia 45 hari dengan berat 1 kg/ekor Rp. 16.500, 60 hari berat 1,2 kg/ekor Rp. 22 ribu, dan berat 1,5 kg/ekor Rp. 27 ribu pada usia 3 bulan.


Prospek

Prospek ternak pembesaran meri menjadi bebek muda ini akan terus meroket. Seperti yang diungkapkan Dody Faizal, Ketua Kemitraan Ternak Bebek Desa Sadar Mojoanyar, pertenak di Mojokerto Jawa Timur baru saja memenuhi permintaan sebesar 90% untuk pasar Surabaya, Mojokerto, Jakarta dan Bali.

Dengan semakin besarnya pemintaan bebek muda, maka permintaan meri yang akan dibesarkan menjadi bebek muda atau disebut juga DOD (Day Old Duck) juga semakin tinggi. Namun menurut Drs. Arsidi penetas meri atau penghasil DODO masih terbilang sedikit. Di Jawa Barat misalnya sentra penghasil DOD adalah di Desa Kroya dan Karanganyar Cirebon. Dari Desa Kroya baru bisa memenuhi kurang dari 50% permintaan. Desa Kroya baru bisa memasok rutin DOD untuk daerah Sumatera Selatan, Muara Enim Palembang, Jambi, Lampung, dan Jakarta Utarasebanyak 20 ribu ekor/minggu. Ada juga pelaku usaha yang memasok ke  daerah Medan dan Padang.

Sedangkan untuk sentra pembesaran meri menjadi bebek muda ada didaerah Karawang, Cirebon, Brebes, dan Mojokerto. Di Mojokerto yang terkenal adalah bebek Mojosari, karena salah satu sentra ternak bebek di Mojokerto terdapat di Kecamatan Mojosari. Di Kab. Mojokerto ini juga terdapat beberapa kelompok tani ternak bebek. Salah satu yang terkenal adalah kelompok tani ternak bebek Lestari Jaya yang terletak di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari. Jumlah anggota kelompok tani ternak bebek tersebut berjumlah 42 orang semuanya wanita. Produk yang dihasilkan oleh kelompok tani ternak bebek tersebut adalah telur bebek, DOD, dan telur asin.

Suhu

Untuk usaha penetasan meri sebenarnya bisa dilakukan dimana saja/segala daerah di Indonesia namun tetap memperhatikan suhu alat penetas dengan baik, yakni suhu sekitar 38 derajat celcius dan kelembaban sekitar 60%. Beberapa daerah yang berpotensi untuk usaha penetasan telur bebek yaitu daerah Indramayu, Tegal, Subang, Lampung, Bengkulu, Palembang, pelosok Banjarmasin, dan Timika. Begitu juga untuk usaha peternakan meri yang sangat penting diperhatikan adalah suhu. Meri lebih menyukai tempat hidup yang hangat, seprti daerah sepanjang Pantura,. Untuk beternak meri sebaiknya berada pada suhu 33-35 derajat celcius. Daerah ternak meri di Indonesia yaitu wilayah Cirebon, Mojosari, Karawang, Bali, dan Kalimantan Selatan.

Menurut Drs. Arsidi, supaya suatu daerah benar-benar sukses dalam usaha bebeknya, perlu adanya konsep “segitiga bebek”, yaitu pertamaterdapat kelompok ternak, kedua terdapat koperasi untuk pemasarannya, dan ketiga adanya kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Jadi jika ada masyarakat yang ingin mempelajari seluk beluk usaha bebek mulai dari penetasan telur hingga cara ternaknya, Kelompok Tani Ternak Itik “Rambon Sejati” siap memberikan ilmu berupa materi dan praktek usaha.

Usaha pembesaran meri sangat menguntungkan karena memeliharanya sangat mudah ketimbang ayam. Pertama dari segi pakan meri bisa menggunakan apa saja yang paling penting mengandung karbohidrat seperti roti kadaluarsa, mie kadaluarsa, keong, dan kepala udang. Kedua, dari segi pemeliharaan bebek tidak mudah terkena penyakit. Yang terakhir dari faktor kandang, perternak dapat menggunaka terpal untuk atap kandang dan pagar untuk badan kandang. Sedangkan untuk DOD (meri) usia 1 hingga 15 hari cukup diberi penghangat dengan lampu neon dan kandang diberi alas jerami atau bisa juga menggunakan kandang panggung, yaiut kandang yang pagarnya dari bambu dan lantainya dari kawat ram yang jaraknya dari tanah sekitar 100 cm.

Pemasaran

Alur pemasaran usaha penetasa didaerah Cirebon, yakni telur dapat dibeli dari beberapa penduduk setempat, kemudian ditetaskan. Meri tersebut lalu dijual kebandar atau langsung ke konsumen/perorangan. Harga telur yang tidak dipilih berdasarkan kondisinya Rp. 1.000/butir, sedangkan yang sudah dipilih dan benar0benar bagus Rp. 1.300/butir. Untuk harga meri jantan yang baru menetas usia 0 hari Rp. 2.500/ekor, sedangkan yang betina Rp. 5.000/ekor (lebih mahal karena bisa menjadi bebek petelur). Harga dibandar hanya berbeda Rp. 200-300/ekor. Biaya produksi terbilang cukup sedikit, karena tidak perlu pakan dan tempat yang luas.

Sedangkan untuk alur distribusi pembesaran meri menjadi bebek muda di daerah Mojokerto yaitu ada dua alur. Pertama perternak besar yang juga seorang pengepul menjual langsung ke restoran atau rumah makan dengan harga dari peternak untuk usia 45 hari dengan berat 1 kg/ekor Rp. 16.500, 60 hari berat 1,2 kg/ekor Rp. 22 ribu, dan dengan berat 1,4 kg/ekor hingga 1,5 kg/ekor Rp. 27 ribu pada usia 3 bulan. Atau langkah kedua bebek dijual ke pengepul 1, pengepul 2, supplier besar. Setelah itu baru dipasarkan ke restoran atau warung tenda. Untuk sistem pemasaran ini harga bebek muda di peternak relatif lebih murah sehingga harga jual ke konsumen lebih tinggi. Biasanya harga bebek muda/meri dari peternak selisihnya Rp. 1.000 lebih murah dibanding harga jual dari pengepul atau supplier besar.

Kendala

Permasalahan yang dihadapi kelompok tani ternak meri untuk mengembangkan usaha ini umumnya dalah kurangnya modal usaha, terbatasnya sarana pengolahan, dan kurangnya pengetahuan serta keterampilan peternak dibidang pengolahan daging.

Hal lainnya yang kadang menjadi masalah dalam usaha penetasan telur bebek menjadi meri biasanya biasanya terkait dengan keteledoran peternak, seperti terlambat atau lupa membalik posisi telur, bahan bakar minyak habis, ataupun air untuk uapnya habis. Untuk mengatasinya tentu butub kesadaran pribadi atau dengan pembagian tugas secara disiplin.

Sedangkan pada usaha pembesaran meri, menurut Tukiran, peternak pembesaranmeri dan pengepul bebek muda di Desa Sadar Tengah Mojoanyar Mojokerto, untuk usaha pembesaran meri kendala lebih banyak pada penentuan harga yang sudah dipatok oleh pengepul.

Pakan Itik Fase Grower dan Layer

Kontribusi pakan memang hanya sekitar 30% dalam keberhasilan usaha ternak, akan tetapi salah dalam menerapkannya juga tidak sedikit kerugian yang akan diderita. Pernah suatu ketika datang pertanyaan pada kami untuk komposisi pakan itik petelur yang hanya di beri dedak jumlah sekitar 4 kg dan ikan/kepala ikan dengan jumlah sedikit (0.5 kg). Kami rasa para pembaca sudah bisa menebak, bagaimana produksi telur yang akan dihasilkan itik tersebut. Untuk itu mungkin perlu kami tampilkan berbagai formulasi pakan ternak itik yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber (buku, hasil penelitian, dan komunikasi langsung dengan peternak). Semoga hal ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan kami juga mempunyai harapan kepada pembaca semua yang mempunyai pengalaman di bidang formulasi pakan itik untuk berbagi pengalaman di sini. Semoga dengan berbagi pengalaman (ilmu) dan orang lain mendapatkan manfaat dari pengalaman kita, kiranya hal itu dicatat oleh Allah swt sebagai amal kebaikan dan berhak untuk mendapatkan pahala di sisinya. Aamiin…

Formulasi pakan itik untuk masa grower (umur 2-5 bl) :
Jumlah pemberian 88 - 120 gram/ekor/hari sesuai tingkatan umur. Sebagai patokan adalah jumlah  Protein Kasar (PK) 16-20%, dan Energi Metabolis (EM) 2900 Kkal/kg.
  1. Jagung 20%, dedak 20%, menir 15%, kedelai 15%, bungkil kelapa 5%, tepung ikan 10%, tepung darah 10% dan tepung tulang 5%
  2. Jagung atau dedak atau menir 50%, kacang tanah, bungkil kelapa atau kacang kedelai 15%, cacahan ikan teri atau bekicot 25%, mineral 5%, dan sisanya adalah campuran vit B12, premix dan daun singkong
  3. Jagung giling 45%, bekatul 15%, bungkil kelapa 5%, kedelai 15%, tepung daun lamtoro 5%, tepung ikan 10% rumput kering 2%, tepung kerang 2%, tepung tulang 1% dan sedikir garam
  4. Jagung 20%, konsentrat 10%, bekatul 60%, dan eceng gondok 10%


Formulasi pakan itik untuk layer (5 bl ke atas) :
Jumlah pemberian minimal 150 gram/ekor/hari, tidak lupa untuk memberikan hijauan segar dan mineral. Sebagai patokan adalah jumlah Protein Kasar (PK) 15-18% dan Energi Metabolis (EM) 2900 Kkal/kg.
  1. Bekatul 15%, beras merah 30%, jagung giling 10% kacang hijau giling 12%, tepung ikan 20%, kedelai giling 3%, bungkil kelapa 5% tepung tulang 4,5% dan garam 0,5%
  2. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 3 kg, dan jagung 6 kg
  3. Bekatul 6 kg, konsentrat itik layer 1,5 kg, ketam cincang 1,5-2 kg, dan jagung giling 6 kg
  4. Dedak kasar 25%, jagung giling 25%, kacang kedelai giling 15%, bekicot cincang 15%, tepung ikan 10%, garam 5% dan tepung daun singkong 5%
  5. Bekatul 5 kg, nasi kering 7 kg, ece 1 kg, cacahan ikan pirik 15 kg
  6. Bekatul 2,6 kg, bekatul 8,3 kg, dan ikan pirik giling 10,6 kg
  7. Bekatul 6 kg, nasi kering 6 kg, konsentrat itik layer 4 kg, ikan kecil 12 kg
  8. Bekatul 6 kg, menir 6 kg, ikan rucah 8 kg
  9. Bekatul 4.8-5 kg, menir 4 kg, konsentrat itik layer 3 kg dan ikan rucah 2 kg
  10. Bekatul/dedak dan konsentrat itik layer dengan perbandingan (6:1)
  11. Nasi kering : jagung : konsentrat itik layer dengan perbandingan (4:1:1)
  12. Bekatul : konsetrat itik layer dengan perbandingan (4:1)
  13. Konsentrat itik layer : konsentrat ayam petelur : dedak dengan perbandingan (2:5:8)
  14. Konsentrat itik layer 60%, jagung 15%, kremis 15%, dan eceng gondok 10%
  15. Bekatul 60%, jagung 20%, dan konsentrat itik layer 20%
  16. Bekatul 2.5 kg, konsetrat itik layer 1,5 kg, gandum 8 kg, dan hijauan 0.7-1 kg


Perlu diketahui bersama bahwa kestabilan dan produktivitas itik sangat ditentukan oleh ketepatan dalam pemberian jumlah pakan yang meliputi kandungan nutrisi dan kualitas pakan. Tidak ada salahnya untuk mencoba salah satu komposisi di atas, asal ketersediaan pakan dan harganya pun murah di sekitar lokasi kita. Atau anda punya komposisi pakan tersendiri dan mau berbagi dengan peternak lainnya? Kirimkan komposisi formulasi pakan itik petelur anda pada kami dan insyaallah kami pun akan memuatnya di sini. Mari berbagi dan jalin kebersamaan tuk meraih kesuksesan.


Mengenal ITIK PEKING

Itik peking berasal dan dikembangkan pertama kali di daratan Tientsien, Cina. Itik peking kali pertama didatangkan dari Cina ke Amerika Serikat pada tahun 1870. Popularitasnya sebagai itik penghasil daging telah menyebar ke seluruh dunia, baik di belahan bumi utara maupun selatan, termasuk di daerah tropis. Itik peking memiliki badan yang lebih kompak di bandingkan dengan beberapa jenis itik lainnya.Dalam bidang pembibitan, itik peking banyak disilangkan dengan itik jenis lain guna untuk memperbaiki penampilan keturunannya. Jenis itik yang sering disilangkan dengan itik peking di antaranya itik alyesbury. Untuk daerah Indonesia sendiri, itik ini banyak disilangkan dengan jenis itik kaki Campbell, mojosari dan jenis itik lainnya. Hasilnya pun tidak perlu diragukan lagi, akan tetapi perlu usaha penelitian lagi lebih lanjut untuk pengembangannya.Kapasitas produksi telur itik peking dapat mencapai 110-130 butir per tahun.  Jumlah produksi telur ini termasuk tinggi untuk jenis itik pedaging. Telur itik peking biasanya juga memiliki daya fertilitas yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan seekor pejantan itik peking mampu mengawini 5-6 ekor betina dengan tingkat fertilitas yang cukup memadai pula. Itik peking pertama kali bertelur sekitar umur 6 bulan.

Karkas itik peking berwarna kuning dan kelihatan sangat menarik. Tekstur dagingnya juga sangat bagus. Kalau anda pesan menu masakan daging itik di restoran atau hotel berbintang kebanyakan yang disajikan adalah daging itik peking karena kekhasan warna, rasa, dan bentuknya. Persilangan dengan itik alyesbury menghasilkan keturunan dengan tekstur daging yang lebih bagus lagi.

Berikut spesifikasi bentuk standar itik peking jantan dan betina :
  1. Kepala : agak besar dengan crown (pial) yang tinggi, bagian depan crown tersebut agak terangkat ke atas, seolah-olah terangkat dari rahang atas. Pipinya tampak penuh dan berisi
  2. Paruh : relatif pendek tetapi tebal karena kulmen yang tinggi dan membulat. Warna orange cerah dengan ujung paruh agak putih
  3. Mata : tampak liar dan siaga, tetapi agak terlindung olah alis yang menonjol dan pipi yang berisi, warna mata kebiruan
  4. Punggung : sekitar 65% lebih panjang dari lebarnya, namun demikian tampak agak pendek karena bagian ekor terangkat ke atas, serta rump (tungging) yang menebal, sedangkan bagian depan punggung rata
  5. Ekor : terangkat, lebat menyebar, dan cukup panjang
  6. Badan : berimbang antara panjang dan lebar, relatif kekar, berdaging dan penuh. Tanpa kesan adanya keel. Dada lebar, perut besar dan penuh, tetapi tidak terjatuh
  7. Kaki : kuat dan tidak terlalu panjang, warna merah-orange
  8. Bulu : lebar dan fluffy terutama pada bagian posterior, warna putih-krem sampai krem
  9. Penampilan : antara 35-40 dari garis horizontal, hidup dan agile atau ringan dalam pergerakan
  10. Berat standar : jantan dewasa 4,5 kg dan betina dewasa 4 kg


Itulah beberapa ciri dan bentuk standar dari itik peking, semoga bisa menjadi pedoman bagi anda yang hendak membeli ternak ini agar terhindar dari oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab.

Pakan Itik Fase Starter

Masa pemeliharaan itik periode awal (starter) adalah masa paling menentukan, bagaimana tidak kalau sampai kita salah dalam menerapkan manajemen pemeliharaan pada umur tersebut akan bisa berbuntut panjang.  Buntut panjang yang kita maksud seperti laju pertumbuhan yang kurang maksimal, tidak bisa berproduksi pada umur yang diharapkan, tingkat produksi telur yang rendah dan bahkan umur produksi telurnya pendek. Oleh karena itu dengan sedikit berbekal pengetahuan tentang pakan itik fase starter tentu tidak ada salahnya.

Kita ketahui bersama fungsi pakan pada makhluk hidup terutama ternak adalah sebagai penghasil energy. Setelah energy terbentuk maka akan dipergukan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya (memelihara jaringan tubuh), kalau ada kelebihan energy akan dipergunakan untuk berproduksi (telur dan daging) dan bereproduksi. Pemberian pakan pada anak itik (DOD) masih disalurkan untuk kebutuhan pokoknya yaitu tumbuh dan berkembang, sehingga kalau kebutuhan pakan pada periode starter  terpenuhi dengan baik maka pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh (kulit, daging, otot dan tulang) akan berjalan dengan baik pula.

Pakan untuk anak itik periode starter baik untuk itik jantan tujuan pedaging atau itik betina tujuan petelur adalah sama, yang menjadikan sedikit berbeda antara itik pedaging dan itik petelur adalah ketika itik tersebut memasuki umur 60 hari. Pada pemeliharaan itik jantan maka umur tersebut bisa dikatakan sebagai fase finisherbahkan di beberapa tempat pemeliharaan itik jantan hanya 35-40 hari sudah bisa mencapai berat 1-1,3 kg. Sedangkan pada pemeliharaan itik betina umur tersebut baru dikatakan menginjak fase grower .

Perlu diketahui bahwa persyaratan mutu standar kebutuhan pakan anak itik untuk fasestarter adalah sebagai berikut : protein kasar 20%-22%, energy metabolisme 2900-3000 kkal/kg, lemak 3,5%, serat kasar 4-7%, kalsium 0.6-1.06%. Tingginya kebutuhan kadar protein dalam pakan anak itik dikarenakan pada masa ini anak itik membutuhkan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang guna menunjang perkembangan jaringan tubuhnya serta untuk menjaga ketahanan tubuh dalam menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru, baik karena cuaca dingin maupun panas atau karena pindah kandang (membeli bibit dari tempat lain).

Mungkin dikarenakan ketidaktahuan atau apalah istilahnya, kadang ada peternak yang hanya memberikan pakan ala kadarnya saja sejak umur DOD seperti dedak saja, dedak+nasi kering, atau hanya limbah dapur. Sebenarnya tidak masalah, akan tetapi anak itik akan mengalami pertumbuhan yang lambat dan ini tentunya tidak efisien untuk usaha pembesaran. Maksud hati ingin berhemat akan tetapi secara tidak sadar bahwa anda sudah menanam pemborosan waktu. Ingat bahwa prinsip usaha penggemukan adalah bagaimana mendapatkan berat badan ideal pada umur yang singkat. Kiranya kita perlu menghitung ulang tingkat efisiensi antara pemberian pakan yang sedikit mahal dalam waktu yang lebih pendek dengan pemberian  pakan yang murahan tapi dalam jangka waktu lebih lama. Coba anda hitung dan bandingkan kembali!!!

Ragam cara pemberian pakan pada anak itik :

Cara pemberian basah
Cara pemberian pakan secara basah yaitu pakan itik yang berupa konsentrat dicampur dengan air. Keadaan atau bentuk pakan setelah dicampur dengan air adalah pakan tersebut tidak sampai mengeluarkan air kalau kita peras (mamel=jawa). Ada sedikit catatan kalau kita menggunakan pakan basah yaitu frekuensi pemberian pakan haruslah ditingkatkan. Karena pakan bentuk basah gampang mengundang bibit penyakit terutama jamur. Makanya pemberian nya mesti sedikit-sedikit tapi langsung habis.

Cara pemberian kering
Cara pemberian pakan kering adalah bahan pakan yang ada semisal pakan konsentrat langsung kita berikan begitu saja. Memang cara ini terlihat praktis dan lebih aman akan tetapi bagi ternak sendiri sepertinya kurang bisa menikmati sajian tersebut. Dan kalau kita perhatikan maka banyak pakan yang terbuang karena bentuk anatomi paruh itik/bebek berbeda dengan paruh ayam. Kalau kita memilih cara ini maka tempat minum jangan diletakkan berjauhan karena anak itik yang diberi pakan dengan cara ini perlu segera minum.

Terlepas dari cara pemberian pakan, maka menurut kami yang paling praktis adalah menggunakan pakan konsentrat buatan pabrik (maaf bukan promosi), karena standar nutirisi pakan konsentrat buatan pabrik sudah sesuai dengan kebutuhan ternak. Kalau anda protes tentang harga pakan pabrik yang mahal, memang begitulah keadaannya. Pemerintah saja tidak kuasa mengendalikan harga pakan ternak apalagi kita. Harga pakan pabrik kadang dikendalikan oleh bahan-bahan yang masih impor akan tetapi standar naik-turun nya harga belum pernah kita temukan apa pastinya. Salah satu cara agar pakan yang kita berikan bisa lebih efisien adalah dengan mengupayakan sedemikian rupa agar pakan tidak banyak yang terbuang.  Bisa dengan memilih salah satu cara pemberian pakan, memilih bentuk wadah pakan yang tepat, dan usaha pengontrolan pemberian pakan.

Pemberian pakan konsentrat buatan pabrik disarankan sampai umur 3 minggu, setelah itu pakan bisa diganti berupa campuran pakan konsentrat dengan dedak atau pakan alternatif lainnya. Mengapa mesti pakan konsentrat? Karena pemberian pakan konsentrat sangat mudah dan anda tidak perlu repot-repot lagi untuk menghitung kebutuhan nutrisinya segala. Kegiatan anda yang terpenting pada umur ini adalah kita berkonsentrasi terhadap keadaan/kondisi DOD karena pada umur ini rawan terhadap kematian. Pergunakanlah waktu anda untuk memperhatikan dengan seksama tingkah laku DOD, begitu muncul masalah (penyakit atau lainnya) segera atasi dan jangan biarkan masalah berlarut. Kalaupun anda mencampur pakan untuk pakan DOD belum tentu komposisi nutrisi sudah tepat, malah efek dari pencampuran pakan yang tidak tepat siap menanti dan menjadi masalah bagi anda nantinya.

Saran : Setelah lepas masa starter dan agar tercapai nilai ekonomis, harga pakan yang selama ini menjadi kendala dapat ditekan serendah mungkin dengan pemanfaatan bahan-bahan yang mudah didapat, murah harganya  dan nilai gizi yang cukup tinggi. Misalnya protein yang di dapat secara murah, yakni melalui pemanfaatan limbah-limbah hasil kelautan atau tambak, daging bekicot, limbah industry pengolahan ikan dan lain-lain. Bisa juga dengan menambahkan enzym-enzym pencernaan agar didapatkan pertumbuhan yang lebih cepat. Semoga bermanfaat.


Mengenal Ternak Enthok

Kalau kita sering jalan-jalan ke pasar burung, pasar tradisional, atau tempat pemotongan unggas, seringkali kita jumpai ternak enthok. Ternak yang bernama latin Chairina Moschata, atau sebutan lain seperti Muscovy Duck,Barbary Duck, itik manila ini memang sudah tidak asing lagi ditelinga kita karena memang salah satu ternak lokal yang lebih dimanfaatkan sebagai penghasil daging yang cukup potensial. Keberadaannya ada sellau di sekitar kita, akan tetapi kita belum mampu mengangkat citranya dan mengusahakannya secara lebih professional.

Pangsa pasar enthok bisa dikatakan cukup baik untuk saat ini terutama untuk daerah-daerah yang terkenal dengan warung atau rumah makan yang menyajikan menu kuliner andalan dari daging enthok. Misalnya di daerah Kudus terkenal dengan masakan sweeke enthok, di Indramayu terkenal dengan masakan pedesan enthok, di Tambak-Banyumas terkenal dengan masakan sate dan gule bebek (yang sebetulnya adalah sate dan gule enthok), di Klaten terkenal dengan masakan rica enthok, di Jogja terkenal masakan slenget (semur enthok), demikian juga kebanyakan bebek goreng atau pecel bebek pada warung pecel lele Lamongan tepi jalan di banyak kota sebetulnya adalah enthok goreng. Sementara itu di Tegal juga terkenal dengan masakan kupat blengong, ketupat yang disajikan dengan daging dari blengong atau brati, yaitu hasil persilangan antara enthok dengan itik petelur (tiktok).

Untuk lebih menyakinkan anda bahwa peluang beternak enthok masih cukup menjanjikan, berikut akan kami berikan gambaran sisi kelebihan dan kekurangan dalam beternak komoditi yang satu ini :

Sisi kelebihan :
  • Tingkat konsumsi pakan enthok lebih sedikit dibandingkan dengan itik, tapi kalau dihitung konsumsi pakan total sampai umur panen (dengan asumsi berat sama antara enthok vs itik) maka bisa dikatakan hampir sama juga.
  • Moment tertentu seperti lebaran kemaren harga enthok terutama enthok jantan bisa tembus di harga Rp 120.000/ekor, padahal pada hari-hari biasa paling bisa laku antara Rp 60.000 - Rp 75.000/ekor nya
  • Daging enthok lebih tebal sehingga pada waktu dimakan lebih terasa dan aroma dagingnya juga tidak setajam daging itik
  • Pemasaran yang mudah, karena hampir setiap pedagang/pengepul keliling atau juga pasar tradisional mau menerima enthok
  • Hasil sampingan beternak enthok adalah bulunya yang bisa dipakai shuttle cock (40-50 hari sekali dicabuti)
  • Dari segi penyakit enthok lebih kuat dan tahan daripada ayam
  • Enthok merupakan pengeram terbaik saat ini, sehingga apabila anda mempunyai telur yang pada saat pengeraman di tinggalkan induknya, atau kejadian induknya mati mendadak maka telur tersebut bisa dititipkan pada enthok.


Sisi kekurangan :
  • Laju pertumbuhan enthok lebih lambat dibandingkan dengan itik sehingga panennya juga lebih lama.
  • Bibit enthok (DOD) memang lebih susah didapat karena masih mengandalkan pengeraman secara alamiah, sehingga kadang umur DOD yang tersedia juga beragam antara 1-4 hari
  • Harga DOD enthok jauh lebih mahal dibandingkan dengan DOD itik
  • Pada umur 1-10 hari (umur dod) tingkat kematiannya lebih tinggi dibandingkan dengan itik, mortalitas masih dianggap baik apabila tidak lebih dari 10%


Enthok termasuk dalam kelas burung yang mempunyai ukuran sedang sampai agak besar. Berat enthok jantan umur 6 bulanan bisa mencapai 3 kg, sedang yang betina 2 kg pada pemeliharaan ekstensif (umbaran). Sedangkan pada peliharaan secara intensif (terkurung) berat yang jantan bisa mencapai berat 5 kg dan yang betina 3 kg pada umur yang sama. Warna bulu enthok dominan putih semua atau dominan hitam sedikit putih atau kombinasi yang seimbang antara putih dan hitam. Enthok memiliki tonjolan kulit berwarna merah disekitar paruh yang biasa disebut karankula. Bentuk paruh gemuk tapi pendek, warna putih agak kemerahan. Kaki pendek dan gemuk, serta terdapat selaput renang diantara jari dengan warna abu-abu kehitaman. Ekor pipih, mendatar dan agak lebar.

Meskipun pandai terbang, enthok peliharaan hampir tidak pernah terbang jauh. Tapi jangan sekali-kali anda sesudah menyembelih lantas membiarkan begitu saja karena bisa jadi enthok yang telah anda sembelih hilang entah ke mana. Enthok hidup secara berkelompok, kalau berjalan terlihat nyantai, tidak pernah terlihat tergesa-gesa. Gerakan ekor bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk mengimbangi tubuh (megal-megol=jawa) sehingga terlihat atraktif. Pada pemeliharaan ekstensif di perdesaan enthok jarang dikandangkan sehingga tidurnya pun disembarang tempat seperti di bawah pohon, di bahwa pohon pisang, di emperan rumah atau tempat lainnya. Enthok dibiarkan hidup bebas berkeliaran mencari makan sendiri di sungai-sungai, di sekitar saluran air, dan areal persawahan. Pakan alami enthok berupa aneka siput, cacing, serangga air, yuyu kecil dan pucuk-pucuk tumbuhan (rumput dan lain-lain). Pada pemeliharaan semiintensif, enthok cukup diberi pakan dedak dicampur sisa-sisa makanan kita atau limbah dapur.

Enthok tidak berisik (mengeluarkan suara), tidak seperti itik terutama itik petelur. Enthok betina mengeluarkan desisan dan desahan ketika sedang berjalan. Enthok jantan kadang-kadang mengeluarkan desisan keras sambil menggerak-gerakkan kepalanya maju mundur (nyosor=jawa), untuk memperingatkan atau mengusir pengganggu. Enthok betina mampu bertelur hingga 15 butir bahkan lebih, kemudian mengerami telurnya selama 5 minggu. Periode mengeram enthok bisa dimaksimalkan sampai 2-3 kali. Enthok memiliki sifat ‘ngambek’ kalau telurnya diambil atau ketika pada waktu mengeram terganggu. Semoga bermanfaat.

Sumber : www.sentralternak.com

Peternakan Itik Model Angon

Kalau kita melintas suatu daerah yang terdapat hamparan persawahan dan usai dipanen padinya, biasanya kita melihat tenda-tenda berdiri di tengah sawah. Tenda-tenda tersebut bukanlah tenda milik anak pramuka atau tim SAR, melainkan tenda milik peternak itik yang sedang menggembalakan itiknya di tengah areal pesawahan yang dikenal dengan model angon. Pemeliharaan model angon bisa di bagi menjadi 2 yaitu, model angon musiman yaitu periode angon ditentukan oleh ketersediaan pakan yang ada. Setelah ketersedian pakan di suatu tempat habis maka itik akan dipindahkan ke tempat lain yang ketersediaan pakannya masih melimpah. Siang dan malam itik berada di sekitar kemah yang didirikan oleh peternak.  dan yang ke dua yaitu model angon harian yaitu periode angon pada waktu siang hari saja, sedang di waktu sore itik sudah dikandangkan kembali di rumah peternak.

Beragam alasan yang akan kita peroleh kalau kita bertanya kepada pemiliknya akan manfaat yang diperoleh kalau kita menerapkan model angon. Padahal tidak tanggung-tanggung pengorbanan yang dikeluarkan oleh si empunya itik terutama untuk model angon musiman diantaranya mesti tidur di sawah siang dan malam untuk menjaga itiknya agar tidak bercampur dengan itik peternak lainnya dan agar itiknya tidak dicuri orang lain. Akan tetapi hal itu tidaklah menjadi beban karena memang itu sudah menjadi profesinya. Kalaupun kita berusaha untuk memberi wacana model beternak itik di kandang (intensif) tidak akan banyak memberi arti bagi mereka. Berikut beberapa alasan mengapa orang memelihara itiknya dengan cara di angon :

Alasan pertama yaitu mereka ada yang ingin menghasilkan telur itik alami. Memang benar telur yang dihasilkan dari model angon bisa dikatakan 100% alami (bahasa kerennya organic). Itik tidak tersentuh bahan kimia sedikitpun, baik untuk pakan atau zat aditifnya. Telur yang dihasilkan murni berasal dari bahan pakan yang diperoleh di sekitar persawahan usai panen seperti rontokan padi, katak-katak kecil, cacing, belalang dan lain sebagainya.

Alasan ke dua yaitu kualitas telur yang dihasilkan lebih bagus dari pada hasil pemeliharaan di kandang. Coba anda bandingkan kualitas kuning telur dan bau amisnya antara telur yang dihasilkan dari pemeliharaan model angon dengan telur yang dihasilkan dari pemeliharaan di kandang. Telur itik hasil angon juga aman untuk orang yang mengalami penyakit tertentu seperti penderita alergi dan yang lainnya. Untuk telur tetas juga tak kalah baiknya, karena di alam bebas terutama di rawa-rawa, kubangan air, sungai-sungai kecil merupakan media kawin yang baik bagi itik.

Alasan ke tiga yaitu itik-itik yang ada sedang mengalami masa rontok bulu (tidak berproduksi). Pada saat itik mengalami rontok bulu bisa dibilang produksi telurnya bisa sampai 0%, artinya kalau kita menerapkan model pemeliharaan di kandang, biaya pakan yang dikeluarkan tiap harinya tentu bisa dihitung sedangkan pendapatan saat itu Rp 0,-. Sehingga salah satu cara yang bisa ditempuh agar beban usaha tidak terlalu tinggi adalah itik digembalakan secara angon baik secara musiman atau harian.

Alasan ke empat yaitu biaya pakan tinggi atau harga pakan mengalami kenaikan. Ini adalah alasan dari peternak yang bisa dibilang kurang memperhitungkan manajemen usaha yang diterapkan. Memang, kalau kita beternak itik petelur dengan tingkat produktifitas telur hanya 50-60% per hari maka bisa dibilang usaha yang sedang kita jalankan hanya balik modal saja alias pendapatan hari itu hanya cukup untuk membeli pakan saja akhirnya peternak mencoba model angon. Kalau lah memilih model angon dengan dengan kualitas itik yang sedang bertelur ‘sama’ maka hasilnya tentu tidak jauh berbeda.

Alasan ke  lima yaitu dari segi harga telur, pada umumnya harga telur hasil angon lebih tinggi daripada telur dari itik yang dikandangkan. Meskipun hanya beda Rp 100-200/butir, akan tetapi kalau setiap hari kita bisa panen telur 150 butir tentu bukan selisih yang sedikit. Harga yang lebih tinggi sudah dimaklumi oleh konsumen pasalnya kualitas telur yang lebih bagus. Akan tetapi bagi yang akan memulai cara ini (angon) anda harus memperhitungkan juga waktu yang telah anda luangkan (24 jam di sawah) dengan selisih keuntungan yang akan diperoleh.

Alasan ke enam yaitu karena hoby. Nah yang ini tidak bisa dijadikan ukuran karena hoby setiap orang tentu berbeda-beda. Ada yang melakukannya karena tiap hari bisa ketemu temannya yang seprofesi, atau karena stasus yang punya itik ‘duda’ sehingga tidak ada tanggungan di rumah atau juga ingin ganti suasana baru dengan tidur di sawah dan beragam alasan lainnya.

Setelah anda sedikit punya wacana beternak itik secara angon, maka kesimpulannya ada pada diri kita masing-masing. Mana yang terbaik bagi kita tentu kita sendirilah yang mengetahuinya dan memutuskan hal itu. Semoga bermanfaat.

Beberapa Pilihan Usaha dalam Peternakan Itik

Beternak itik bagi sebagian orang terasa lebih menjanjikan daripada beternak unggas jenis lainnya. Pertama, produk yang dihasilkan yaitu telur terasa lebih ‘dihargai’ sebab penjualannya dihitung bijian bukan kiloan sebagaimana halnya telur ayam ras. Ke dua, cara pemeliharaan dan perawatan yang relatif mudah serta lebih tahan terhadap penyakit. Ke tiga jumlah permintaan telur yang terus naik dari tahun ke tahun. dan Ke empat yaitu permintaan akan daging konsumsi juga tinggi.

Dari gambaran di atas sebenarnya masih ada ruang atau kesempatan yang sangat luas untuk memulai usaha ini. Akan tetapi timbul masalah bagi pemula yaitu dari mana memulai usaha ternak itik? Apa sebaiknya beternak itik untuk menghasilkan telur saja, apa beternak itik untuk menghasilkan DOD, atau usaha pembesaran DOD, atau penetasan? Nah berikut gambaran singkat tentang beberapa pilihan usaha dalam menjalankan bisnis ini.

Ada beberapa pilihan dalam menentukan langkah memulai usaha :

1. Mengkhususkan usaha untuk menghasilkan telur tetas. Untuk menghasilkan telur tetas yang baik ratio jantan dan betina adalah 3-5 pejantan untuk 50-100 ekor itik betina. Di sarankan terdapat kolam di dalam kandang untuk aktifitas berenang itik agar terjadi proses kawin secara alami. Telur itik yang sudah terkumpul di tetaskan dengan bantuan mesin penetas karena naluri mengeram itik sangat rendah atau bahkan tidak ada. Bisa juga dengan bantuan jasa menthok, akan tetapi hal ini akan menambah biaya lagi untuk pemeliharannya. Lama penetasan baik dengan mesin penetas atau menthok ± 28 hari. Lama penyimpanan telur tetas yang baik adalah kurang dari 7 hari.

2. Usaha penetasan, yaitu menetaskan telur itik menjadi DOD (Day Old Duck). Karena lama penetasan yang lebih panjang dari pada telur ayam maka perlu pertimbangan lagi untuk memulai usaha ini. Ada dua hal yang penting dalam memulai usaha ini yaitu bagaimana cara mendapatkan telur tetas yang baik dan memilih mesin penetas. Anda bisa membuka artikel kami lainnya untuk penjelasan ke dua hal tersebut. Keuntungan dalam usaha ini akan berlipat apabila begitu DOD menetas langsung dapat terjual, kalau tidak maka perlu biaya tambahan untuk memelihara DOD untuk beberapa jangka waktu beberapa hari. Kami menyarankan bagi peternak pemula untuk mencari relasi yang dapat dipercaya sebagai penyuplai telur tetas karena menyangkut nama baik usaha yang akan kita rintis. Sekali citra usaha kita buruk maka agak sulit untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Lebih aman kalau kita memiliki pembibitan (breeding) sendiri untuk menjaga kualitas dan kontuinitas usaha.

3. Pembesaran DOD untuk dijadikan pedaging. Beberapa tahun terakhir usaha ini sudah banyak mendapat perhatian dari para investor. Pada umumnya DOD yang dijadikan sebagai pedaging adalah DOD jantan. Kenapa? Di samping harga bibitnya lebih murah juga kelebihan tingkat pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang lebih cepat jika dibandingkan dengan betina. Masa pemeliharaan yang relatif singkat yaitu sekitar 2 – 3 bulan juga menjadi daya tarik tersendiri. Untuk para pemula yang akan terjun dalam bisnis ini harus pandai-pandai berhitung soal pakan karena fluktuasi harganya yang gampang berubah.

4. Usaha pembesaran DOD sampai menjelang bertelur (bayah). Bayah adalah sebuatan itik betina siap bertelur yang berumur kira-kira 4-5 bulan. Biasanya system pemeliharaan bayah lebih banyak digembalakan karena di samping untuk lebih menekan biaya pakan juga untuk memberi kesempatan itik untuk berburu pakan alami kesenangannya seperti cacing, ikan-ikan kecil dan juga sebagai sarana exercise agar tubuh tidak kegemukan sehingga dapat menghambat produksi nantinya. Setelah itik sudah menandakan tanda-tanda akan bertelur maka itik bisa ditawarkan kepada calon pembeli. Ada satu trik saat menjual bayah yaitu usahakan menjual bayah ketika itik sudah mulai bertelur dan itu akan membawa ke harga jual yang lebih yang tinggi. Kita bisa menaikkan harga sampai Rp 500,- per ekor dan kita bisa bayangkan kalau bayah yang kita jual per minggu ada 100 ekor???

5. Usaha beternak itik untuk di ambil telurnya. Usaha ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Peternak bisa memeliharanya dari semenjak DOD atau langsung membeli itik siap bertelur (bayah). Keuntungan kalau kita memelihara sejak DOD adalah kita tahu tingkah laku ternak yang kita perlihara sehingga kita lebih paham akan kondisi ternak. Akan tetapi ada juga sisi kelemahannya yaitu butuh kesabaran waktu dan modal karena kita terus mengeluarkan uang sejak DOD sampai itik-itik tersebut mulai bertelur. Adapaun sisi kelebihan kalau kita membeli langsung dari bayah adalah kita akan langsung dapat memetik hasilnya dalam waktu dekat. Sisi kelemahannya yaitu butuh modal yang besar, dan juga kesiapan mental untuk menghadapi stress yang tinggi karena perpindahan lokasi dan juga perbedaan penanganan ternak.

Sumber : sentralternak.com

5 Manfaat Memiliki Binatang Peliharaan

Banyak cara untuk hidup lebih sehat. Tahukah kamu salah satunya adalah dengan memiliki hewan peliharaan. Dengan merawat binatang, kehidupan Anda bisa lebih berkualitas, bukan hanya dalam hal kesehatan fisik tetapi juga psikis.

Jika Anda belum pernah memiliki binatang peliharaan, tidak ada salahnya untuk mencoba. Seperti dilansir dari Woman's Day, ada lima manfaat bisa Anda dapatkan.

1. Mengurangi stres
Penelitian yang dilakukan tim dari State University of New York, menemukan bahwa ketika seseorang melakukan pekerjaan yang penuh tekanan, kadar stresnya berkurang saat ditemani hewan peliharaannya. Hal ini jika dibandingkan ditemani dengan pasangan, teman dekat, atau anggota keluarga lain.

2. Menurunkan tekanan darah
Memiliki hewan peliharaan juga berpotensi untuk menurunkan tekanan darah, terutama pada pasien hipertensi. Hal itu menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat.
"Jika ada hewan peliharaan di sekitar Anda, tekanan darah bisa menurun," kata Marty Becker, penulis buku "Your Dog: The Owner’s Manual".

3. Mengurangi rasa sakit
Percaya atau tidak, binatang adalah obat pereda rasa sakit terbaik. Terutama bagi orang yang mengalami migrain atau nyeri otot kronis. “Seperti Valium, memiliki hewan peliharaan bisa mengurangi kecemasan. Kegelisahan berkurang berarti rasa nyeri berkurang," kata Becker.

4. Menurunkan kolesterol
Menurut CDC, memiliki hewan peliharaan, membuat jantung lebih sehat karena bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Diketahui bahwa pria yang memiliki hewan peliharaan, level trigliserida (lemak) dan kolesterolnya lebih rendah dibandingkan pria yang tidak memiliki hewan peliharaan.

5. Mencegah stroke
“Jika Anda memiliki kucing, risiko serangan jantung berkurang hingga 30 persen. Lalu risiko stroke bisa berkurang hingga 40 persen," kata Dr. Becker. Bukan hanya itu, hewan peliharaan juga bisa membantu pemulihan pasien yang terkena serangan jantung.
Menurut Becker, jika seseorang pernah mengalami serangan jantung dan memiliki hewan peliharaan, kemungkinan hidupnya delapan kali lebih besar

Source: smsrsd-infopenting.blogspot.com
Picture: http://www.freewebs.com

Cara Melatih Anakan Kucing

Bagian menarik dari kucing adalah kemandirian dan semangatnya untuk bebas. Namun, masih mungkin untuk melatih anak kucing Anda melakukan beberapa perilaku yang cocok dengan Anda dan rumah Anda.

Melatih Perilaku
Anak kucing mempunyai keingintahuan dan hasrat yang tinggi untuk mengenal dan belajar sehingga dapat memperbaiki perilaku yang tidak Anda sukai. Sebagai contoh, pelatihan dasar yang baik akan mengurangi keinginannya melompat ke meja dapur atau kompor.

Cara terbaik mengurangi anak kucing melakukan kebiasaan buruk adalah dengan mengatakan "Jangan!" dengan nada agak keras. Jika ini tidak berhasil, sedikit cipratan dari botol semprot atau pistol air akan membuat ia mengerti.

JANGAN pernah memukul anak kucing untuk menegakkan disiplin -- ini hanya mendorongnya menjadi kucing penakut yang kelak membuat Anda frustasi.

Melatih Buang Air
Kebanyakan kucing secara alamiah merupakan binatang bersih sehingga Anda seharusnya tidak banyak masalah untuk melatih anak kucing membuang kotorannya.

Putuskan dimana Anda inginkan anak kucing mempunyai toiletnya (apakah berupa bak kotoran atau tempat tertentu di taman) dan letakkan anak kucing di sana pertama kali di pagi hari, terakhir di malam hari, setelah tidur dan setelah makan. Ia akan secepatnya menyadari kalau setiap saat perlu buang air maka ia butuh tempat itu.

Melatih Pergaulan
Pergaulan merupakan bagian penting dalam perkembangan anak kucing untuk mengajarinya berinteraksi dengan manusia, binatang lain, dan tempat tinggalnya.

Ingat, anak kucing itu ringkih dan diperlukan pengawasan jika berdekatan dengan anak-anak.

Memperbanyak Pengalaman
Untuk mengurangi rasa takut anak kucing terhadap sesuatu yang tidak dikenalnya, perkenalkan mereka kepada berbagai pengalaman dan suara sejak saat muda. Pengenalan bertahap kepada suara pengisap debu, mesin cuci, bel pintu, orang baru, dan suara-suara lain sehari-hari akan membantu mereka menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya.

Anak kucing sebaiknya juga dibiasakan mengenal suara-suara, pemandangan, dan bau-bauan di luar rumah seperti lalu lintas dan gonggongan anjing, tetapi dengan cara sedikit-sedikit agar tidak membuat mereka jera.

Source: http://kucingpersia.tripod.com/articles/kitten_training.htm
Picture: bharatbuysell.com

Sabtu, 26 November 2011

Mengenal Kucing Persia, Berbulu Cantik nan Eksotis

Kucing Persia merupakan kucing yang sangat cantik dan indah dengan bentuk tubuh yang besar, padat, kepala besar dan bulat, ditutupi lapisan bulu yang tebal. Orang awam pun pasti langsung bisa mengenali kucing persia.

Di Indonesia, kucing ras persia cukup banyak dikembangbiakkan dibandingkan dengan ras lain. Mungkin disebabkan bulu yang panjang dan tebal serta sifat tenang, anggun dan manja yang merupakan salah satu ciri khas kucing ras persia. Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak berisik dan lebih cocok hidup di dalam rumah.

Berdasarkan panjang bulunya, persia terdiri daru dua tipe yaitu yang berbulu panjang (long haired persian) dan yang berbulu pendek (exotic short hair). Berdasarkan variasi warna, persia terbagi menjadi tujuh kelompok, yaitu :

*Solid color ( kucing yg hanya memiliki 1 warna dasar )

*Silver and Golden Division ( kucing yg memiliki warna dasar shaded Silver dan Gold )

*Shaded and Smoke Division ( kucing yg memiliki warna dasar gelap atau seperti asap yg dilapisi bulu putih )

*Tabby Division ( kucing yg memiliki warna dengan pola dasar : Classic , Mackerel dan Patched Tabby )

*Particolor Division ( Kucing yg memiliki warna yg membentuk suatu pola yg bertitik pada satu tempat )

*Bicolor Division ( kucing yg memiliki 2 warna dasar yg membentuk suatu pola tertentu )

*Himalayan Division ( kucing yg memiliki warna Colorpoint , disisi muka telinga kaki ,dsbnya memiliki warna gelap )

Karakteristik Kucing Persia

Kepala
Kepala persia besar dan bulat, hidung pesek dan lebar dengan celah pembatas yang jelas dengan mata. Rahang kuat dan lebar, pipi penuh ditopang tulang pipi yang menonjol. Bila dilihat dari samping, bagian dahi hidung dan dagu berbentuk garis tegak lurus.

Telinga
Telinga kucing persia berujung bulat, bagian dasar melebar, tidak terlalu tinggi dan miring ke depan.

Mata
mata yang membuka berbentuk bulat dan lebar, warna mata berhubungan dengan warna bulu.

Badan
Dada lebar dan membulat dengan bagian punggung sedikit membulat, ukuran dan posisi perut bagian belakang membulat dan lebih rendah (cobby)

Kaki
Kucing persia memiliki kaki pendek, tebal, kuat ditopang tulang yang berukuran besar. Kaki depan lurus dan kaki belakang juga lurus bila dilihat dari belakang.

Cakar
Cakar kucing ini besar, bulat dan kokoh, lima jari di kaki depan dan empat jari di kaki belakang

Bulu
Kucing persia memiliki bulu yang panjang dan tebal mengkilap, menutupi seluruh badan

Ekor
Ekornya berbulu tebal,lurus, panjang sesuai proporsi badan

Sifat
Kucing persia mudah beradaptasi dengan berbagai macam tempat, suka bermain dan mudah untuk disayangi. Ekspresi wajah yang manis dengan sifat tenang bisa duduk dan tidur disatu tempat selama berjam-jam, tidak berisik serta bersuara lembut.

Source: kaskus.us
Picture: northeast-ohio.freeadsinus.com

Cara Memilih Bakalan Burung Pleci Berkualitas

Bagi anda yang akan membeli burung pleci, sebaiknya anda meperhatikan beberapa ciri fisik burung yang akan anda pilih tersebut. Selain itu anda juga harus bisa membedakan kelamin pleci agar tidak salah memilih pleci jantan atau betina.

Kriteria dan ciri fisik pleci yang baik antara lain:
•    burung pleci tersebut bergerak lincah dan agresif,
•    secara fisik burung tidak cacat,
•    postur badan sedang dengan panjang proporsional,
•    bulu kering,
•    penampilan bulunya rapi dan tidak kusam,
•    sayap mengepit rapat dan simetris,
•    kepala lebih besar dengan leher panjang padat berisi,
•    pangkal paruh lebar,
•    paruh tebal panjang selaras dengan lebar pangkal paruh,
•    kaki kering dan mencengkeram kuat pada tangkringan.

Membedakan Pleci Jantan dan Betina
Secara umum, perbedaan antara burung pleci jantan dan betina dapat dilihat pada lingkar matanya. Pleci jantan biasanya mepunyai lingkar mata yang tebal dan tajam seta tidak putus-putus. Warna hijau pada bulunya terlihat lebih tajam. Seain itujuga dapat dibedakan melalui kloaka dan duburnya dengan cara ditiup, kalau lebih menonjol berarti jantan.

Harga Bakalan
Karena cara perawatannya yang sangat mudah, burung ini sangat banyak dijumpai di pasaran sehingga harga bakalannya pun menjadi sangat terjangkau. Harga bakalan burung ini di pasaran berkisar antara Rp 10.000- Rp 20.000. Meskipun harga bakalannya tergolong sangat murah, namun jika sudah dimaster dan sering menang kejuaraan maka hargaya bisa melambung hingga jutaan rupiah.

Artikel sebelumnya: Mengenal Pleci, Burung Kecil Berkaca Mata


Catatan kaki
Pleci Kembali Beaksi, Minggu Pagi,  No 35 Th 64,  November 2011
Gambar: kicaumania.org

Mengenal Pleci, Burung Kecil Berkaca Mata

Burung pleci merupakan burung yang sedang naik daun di kalangan kicaumania. Cara budidaya dan perawatan pleci yang tergolong  mudah serta harga bakalan pleci yang sangat terjangkau membuat burung pleci sangat mudah ditemukan di pasaran.

Pleci dari segi fisik biasa saja, namun uniknya terdapat garis lingkaran di matanya. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang mungil, berkisar 15 cm. Sayapnya melingkar dan memiliki kaki yang kuat. Pleci biasanya memiliki warna bulu hijau-kelabu, tetapi ada jenis yang memiliki bulu leher dan perut yang berwarna putih atau kuning.

Burung pleci biasanya hidup berkelompok dalam kawanan. Saat memasuki musim kawin, pleci akan membangun sarang di pohon. Burung ini akan bertelur 2-4 butir dengan telur yang berwarna biru pucat.

Perawatan
Perawatan Burung ini tergolong cukup mudah. Perawatannya cukup dengan memendikan burung ini tiap pagi menggunakan semprot sprayer tetapi jangan terlalu basah karena burung ini biasanya akan mandi sendiri di tempat minum. Karena kebiasaan mandinya, maka pelu disediakan tempat minum dengan ukuran besar untuk kenyamanan pleci dalam berendam. Angin-anginkan pleci, tapi perlu diperhatikan cuacanya agar tidak mengganggu kesehatan pleci itu sendri. Saat diangin-anginkan, usahakan pleci tidak terlalu dekat dengan burung lainnya karena akan selalu bersahutan.

Pakan
Makanan untuk burung pleci sagat mudah, yaitu buah-buahan seperti pisang kapok atau pepaya. Selain itu juga dapat diberikan pakan buatan yang banyak dijumpai di pasaran. Untuk tambahan juga dapat diberikan kroto atau ulat tetapi tidak usah berlebihan.

Pemasteran
Burung pleci termasuk burung yang cerdas. Pleci dapat dimasteri dengan bermacam burung karena sifat burung ini yang suka menirukan burung lain. Setelah dimaster hasil speednya ngerol, volumenya tajam dan mengkristal.

Artikel berikutnya: Cara Memilih Bakalan Burung Pleci Berkualitas

Catatan kaki
Pleci Kembali Beaksi, Minggu Pagi,  No 35 Th 64,  November 2011
Gambar:  kicauburungnusantara.blogspot.com

Kamis, 24 November 2011

Kiat Memilih Burung Merpati Tinggi Jagoan ( 1 )

Kemungkinannya memang besar, memperoleh burung merpati jempolan, manakala memilih Bakalan Burung Merpati Tinggi yang berasal dari indukan ok, apalagi memiliki Reputasi Juara. Namun tentunya, bakalan burung dari trah juara ini biasanya harganya juga tidak main-main.
Bagaimana dengan para Pehobi Merpati Tinggi yang berkantong pas-pasan?, “jangan takut”. Ada beberapa resep maupun trik yang bisa digunakan dalam memilih Burung Merpati Tinggi Jagoan, asal sabar, tidak kesusu, dan yakin. Mudah-mudahan tips di bawah ini bisa membantu.

Bentuk Kepala
Bentuk kepala sangat menentukan, umumnya berpengaruh pada tingkat kepandaian si burung. Rasionalnya sih, kapasitas otak burung dengan kepala besar pasti jauh lebih besar. Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang “nonong”.

Sebaiknya juga pilih burung yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dg atas batok kepala sebesar 45-60, jangan memilih yang memiliki derajat kemiringan 90, karena biasanya bentuk kepala spt ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala, “tengah” (arah jam12.00).

Berbeda dengan yang mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala spt ini OK turun dari arah manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas (mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi)

Bentuk Paruh
Pilih paruh yang berbentuk “merit” (runcing pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh yang berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.

Mata
Perhatikan juga mata. Karena organ tubuh yang satu ini merupakan senjata utama bagi merpati, ala sedang terbang tinggi. Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya).

Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai dua warna mata, biasanya perpaduan antara kuning tua dg kuning muda, merah tua dg hijau tua, atau merah muda dg putih.

Supaya hasilnya lebih joss, pilih burung merpati yang memiliki mata dengan warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya, sehingga akan terlihat jelas perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan tampak seperti titik2 warna yang menyatu.

Hidung
Hidung, ternyata juga berperan bagi burung merpati tinggi, untuk menemukan jalan pulangnya (disamping feelingnya), beberapa hidung favorit, diantaranya bentukhidung yang besar, panjang, menggembung (bukan “prambon”/turunan dari merpati pos), hidung berbentuk spt ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang pasti menjadikan pemiliknya sebagai burung yang unggul, meski bukan satu-satunya.

Bentuk hidung yang lainnya, besar, panjang, “trepes”/melekat ke paruh (jika burung ini “prambon”), hidung berbentuk spt ini jika memiliki warna kapur pekat akan terlihat garis2 samar sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung bagian bawah menjorok ke belakang.

Selanjutnya adalah bentuk hidung yang kecil, menggembung (strain jawa, baik jawa sungut ataupun jawa deles), hidung berbentuk ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang bakal menjadikannya burung handal.

Sementara bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, burung ini untuk “gaburan”/bermain dirumah, biasanya burung tidak membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra terbang yang imbang dan sepadan (justru bila burung dg tipe hidung spt ini akan lama pulangnya, bila dilepas jauh, bahkan mungkin hilang).

Leher
Leher yang baik, bagi burung merpati adalah sarana utama bagi burung untuk “metil”/”njungkel”/”nunjem”/”nenggel”/”thel”. pilih leher yg kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya.
pilih juga tulang leher yg kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena leher yg selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas “metil” kalah fleksibel.

Sayap
Bagian burung merpati yang sangat vital adalah sayap. Jika badan burung diibaratkan sebuah perahu, maka sayapmerupakan dayungnya. Oleh arena itu diperlukan dayung yang bentuk, kekuatan dan memiliki fleksibilitas yang optimal.
1. Pilihlah burung yang memiliki bahu sayap yang kuat dan lentur/jangan kaku, sementara bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot.
2. Selanjutnya adalah bulu sayap yang tebal, kencang, tidak bergelombang. pilih juga yang lebar (landung) rapat jarak satu bulu dg yg lainnya. ujung bulu meruncing.
3. tulang bulu sayap mesti besar dan kuat, sedikit lentur pada ujung bulunya
pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat “mekongkong” saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih baik, bagi burung yang mempunyai sayap agak mekongkong.

Bentuk Dada
Pilih bentuk dada yang berbentuk huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yg berbentuk O, apalagi elip mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun kencang dari arah manapun.

Berbeda dengan burung yang berbentuk huruf O (hanya bagus turun atas kepala/jam 12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun burung berbentuk dada seperti ini akan berkurang.

Tulang Dada
Pilih tulang dada yg mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk org dewasa, atau paling tidak sama panjang.
1. berbentuk seperti tanda ‘centang’ : dg tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk jantung. burung dengan type tulang dada sprti ini dg perangkat lain yg memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang.
2. berbentuk sprti perahu : dengan perangkat lain yg memadai dan “cekelan”padat berisi, burung akan turun sambil “nggenjot-nggenjot”

Sapit Udang
Ada yang berpendapat bahwa kondisi, ukuran jarak dan bentuk “sapit urang” pada burung merpati tidak mempengaruhi gaya terbang dan turunnya. Sebaliknya, dari pengalaman, bila dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum menemukan adanya pengaruh “sapit urang” sama gaya terbang burung.

akan tetapi utk masalah turun sprtinya berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny “sapit urang” pun juga mempengaruhi turunnya merpati. sprti cont; merpati dg “sapit urng” rapat (tidak berjarak sama sekali/”ganthet”) biasany kalau burung mempunnyai kemampuan turun yang pelan.

Sementara, Burung Merpati dengan “sapit urang” berjarak sempit, kira 0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran sedang) kalau burung mempyai kemampuan turun, turunny akan megal-ol/goyang-goyang.
Sementara, Burung Merpati degan jarak “sapit urang” kira2 >1cm, burung akan mempunyai kemampuan turun yang baik, akan turun dg “anteng”/tidak goyang2, tentunya didukung ukuran “brutu” dan bentuk ekornya.

Pada burung yang memiliki kondisi “sapit urang” yg bengkok, kecepatan untuk turunnya pasti akan berkurang,seperti beberapa pengalaman yang pernah dialami oleh hobies merpati tinggi, bersambung..

Sumber : http://beritaburung.com/?p=600


www.jendelahewan.blogspot.com