Sejalan dengan program peningkatan produksi perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan target produksi perikanan sebesar 22,54 juta ton pada tahun 2014, dimana sebanyak 16,89 juta ton berasal dari perikanan budidaya. Kementerian ini telah menetapkan 10 komoditas unggulan perikanan budidaya, salah satunya adalah udang. Komoditas ini diproyeksikan mengalami peningkatan produksi tiap tahun sebesar 13% untuk udang windu dan 16% untuk udang vaname. Produksi udang pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 699 ribu ton, terdiri atas 188 ribu ton udang windu dan 511 ribu ton udang vaname. Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad saat melepasan induk udang vaname ”global gen” di Lombok Utara, NTB (22/11).
Menurut data Food and Agricultural Organization (FAO) 2010, Indonesia menempati rangking 4 dunia dengan total ekspor udang vaname sebesar 140 ribu ton untuk tahun 2007. Rangking Indonesia pada tahun 2008 ”naik kelas” menjadi 3 dunia di bawah China dan Thailand karena total ekspor mencapai 168 ribu ton atau naik sebesar 21%. Salah satu upaya menggeser China dan Thailand adalah perakitan jenis-jenis unggul yang tahan penyakit, berkembang cepat dan efisien dalam pemanfaatan pakan. Hasilnya, pelepasan Udang Unggul Vaname Global Gen yang telah memenuhi persyaratan, diyakini dapat menjadi batu loncatan dalam menggalakkan produksi udang vaname kita, tegas Fadel.
Dalam pengembangan usaha perikanan budidaya, penyediaan induk unggul dan benih bermutu merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha. Permasalahan penurunan kualitas, baik induk maupun benihnya masih sering ditemui dan pada akhirnya berdampak terhadap penurunan produktivitas pengembangan usaha budidaya di masyarakat. Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, pembenihan secara terkontrol yang menghasilkan benih bermutu serta mengarah kepada produksi benih tahan penyakit harus terus dilakukan, termasuk upaya penelusuran genetik untuk menemukan induk-induk unggul dalam upaya memenuhi permintaan induk berkualitas di masyarakat.
Pelepasan Strain ini mempunyai arti penting dalam rangka mendukung peningkatan produksi budidaya air payau. Dibandingkan dengan jenis udang lainnya yang telah berkembang di Indonesia (seperti udang windu, udang galah), udang vaname Global Gen ini mempunyai keunggulan, khususnya dalam pertumbuhan yang lebih baik dan bebas dari 9 jenis virus yang berbahaya bagi udang. Keberhasilan dalam perakitan strain unggul Udang Vaname Global Gen ini tidak terlepas dari kerja keras tim perekayasa dari PT Bibit Unggul. Usaha pemuliaan yang dilakukan oleh PT Bibit Unggul merupakan yang pertama dilakukan pihak Swasta di Indonesia.
Penyediaan induk unggul harus diikuti dengan produksi benih unggul yang tepat jenis, tepat kualitas dan tepat waktu, serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat pembudidaya. Dalam upaya mengembangkan kawasan perikanan budidaya yang terencana, salah satu model pengembangan kawasan yang diterapkan adalah pengembangan kawasan minapolitan. Pengembangan kawasan minapolitan telah akan dilaksanakan pada 41 kawasan, 24 kawasan diantaranya adalah berbasis perikanan budidaya. Lainnya, 9 kawasan untuk perikanan tangkap dan 8 kawasan untuk industri garam. Dalam kunjungan kerjanya ke NTB, Menteri Kelautan dan Perikanan berkesempatan untuk membuka Rapat Kerja Menteri Kelautan dan Perikanan dengan gubernur, bupati/walikota se-NTB dan stakeholders kelautan dan perikanan se-NTB, dan juga melakukanpanen mutiara di PT. Autore Pearl.