
Jika di Indonesia ayam mutiara baru mulai dikenal, tetapi sebaliknya di luar negeri sudah lama dipelihara sebagai penghias halaman. Dalam perkembangannya juga terjadi cross breding antara ayam mutiara asli dengan ayam lain. Sehingga saat ini ayam mutiara memiliki ragam warna yang sangat bervariasi, di antaranya terdapat jenis yang dinamakan pearl guinea (warna asli ayam mutiara yang didominasi warna abu-abu gelap dengan bintik putih merata di sekujur tubuh), white guinea, royal purple guinea, violet guinea, brown guinea, lavender guinea, dan lain-lain.

Untuk masalah harga , Menurut penjual ayam mutiara Pak Nurnandung, harga ayam hias yang dijual di Pasar Burung Ngasem Jogyakarta. Ayam mutiarasatu ekor berkisar Rp 250 ribu. Tiap liburan permintaan ayam hias meningkat. “Biasanya saat liburan ramai,” tambah Nurnandung. Ia menambahkan, tiap bulan omset penjualan ayam hias miliknya mencapai sekitar Rp 4 juta.Peminat ayam hias adalah wisatawan lokal. Mereka biasa berasal dari Jojakarta maupun luar kota seperti Klaten dan Purworejo. Keunikan bentuk yang relatif kecil tersebut memikat pembeli untuk memiliki ayam hias.
Sumber : http://idepeluangusaha.com/peluang-usaha-budidaya-ayam-mutiara/
www.jendelahewan.blogspot.com