Penyakit yang Biasa Menyerang Ikan hias Antara Lain;
• Protozoa
Jenis protozoa yang biasa menyerang adalah "Cryptocarion irritans". Penyakit yang ditimbulkannya disebut Cryptocarioniasis. Gejala yang terlihat adalah : terdapat bintik putih yang terlihat berbentuk titik yang cukup dalam, terdapat luka yang tersebar dan terjadi pendarahan pada kulit bagian dalam. Ikan yang terjangkit akan kehilangan nafsu makan, mata membengkak, sisik-sisiknya lepas dan kadang terjadi pendarahan pada kulitnya dan terjadi pembusukan pada bagian sirip akibat terinfeksi bakteri/infeksi sekunder.Untuk menanggulangi serangan tersebut dapat dilakukan dengan metode perendaman menggunakan air tawar selama 15 menit atau methylene blue 0,1 ppm selama 30 menit.
Perendaman dapat diulang sebanyak 2–3 kali. Sedangkan terhadap infeksi sekunder seperti pembusukan sirip dapat dicegah dengan menggunakan acriflavin 10 ppm/jam.. Ikan-ikan yang mati atau sakitnya parah harus segera diambil dan dimusnahkan.• Tricodina
Penyakit yang disebabkan oleh Tricodina sp. disebut tricodiniasis. Gejala dan penyembuhannya hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh Cryptocarion irritans, tetapi jarang terjadi kerusakan pada kulit.Pengobatan dapat dilakukan dengan metode merendam ikan yang sakit dalam larutan formalin 100 ppm selama 1 jam dengan aerasi yang kuat.
Penyakit yang disebabkan oleh Tricodina sp. disebut tricodiniasis. Gejala dan penyembuhannya hampir sama dengan penyakit yang disebabkan oleh Cryptocarion irritans, tetapi jarang terjadi kerusakan pada kulit.Pengobatan dapat dilakukan dengan metode merendam ikan yang sakit dalam larutan formalin 100 ppm selama 1 jam dengan aerasi yang kuat.
• Trematoda
Trematoda merupakan cacing pipih Diplectinum yang banyak menyerang ikan kerapu. Parasit ini menyerang insang, hati dan mata. Adapun gejalanya adalah : nafsu makan berkurang, warna tubuh dan insang pucat, produksi lendir dipermukaan tubuh banyak, ikan selalu berenang di bahagian permukaan air dengan kondisi megap=megap dengan tutup insang terbuka.
Trematoda merupakan cacing pipih Diplectinum yang banyak menyerang ikan kerapu. Parasit ini menyerang insang, hati dan mata. Adapun gejalanya adalah : nafsu makan berkurang, warna tubuh dan insang pucat, produksi lendir dipermukaan tubuh banyak, ikan selalu berenang di bahagian permukaan air dengan kondisi megap=megap dengan tutup insang terbuka.
• Cryptocaryon
Penyakit ini disebabkan oleh serangan protozoa Cryptocaryon sp, yang lebih dikenal dengan nama penyakit bintik putih. Bagaian tubuh yang diserang adalah permukaan tubuh, ekor, insang dan mata. Gejala dari penyakit ini adalah mata ikan kerapu membengkak, insang dan mata ditumbuhi semacam kista sebesar kepala jarum pentul dan berwarna putih terjadi pendarahan pada bagaian sirip, produksi lendir tubuh meningkat, dan nafsu makan ikan hilang.Penyakit ini dapat diobati dengan merendam ikan dengan air laut yang telah dicampur formalin dengan dosis 100 ~ 150 ppm selama 15 ~ 30 menit.
Penyakit ini disebabkan oleh serangan protozoa Cryptocaryon sp, yang lebih dikenal dengan nama penyakit bintik putih. Bagaian tubuh yang diserang adalah permukaan tubuh, ekor, insang dan mata. Gejala dari penyakit ini adalah mata ikan kerapu membengkak, insang dan mata ditumbuhi semacam kista sebesar kepala jarum pentul dan berwarna putih terjadi pendarahan pada bagaian sirip, produksi lendir tubuh meningkat, dan nafsu makan ikan hilang.Penyakit ini dapat diobati dengan merendam ikan dengan air laut yang telah dicampur formalin dengan dosis 100 ~ 150 ppm selama 15 ~ 30 menit.
• Tricodiniasis
Penyakit ini disebabkan oleh serangan protozoa Tricodina sp. Protozoa ini akan banyak menenpel pada insang, permukaan tubuh dan sirip ikan kerapu. Gejala yang timbul akibat dari serangan protozoa ini adalah produksi lendir meningkat, nafsu makan hilang, terdapat peradangan pada kuliar luar, dan berenang tidak normal. Pada serangan yang sudah parah dapat menyebabkan siripnya sobek-sobek.Penyakit ini dapat diobati dengan merendam ikan yang sakit dalam air laut yang telah dicampur formalin dengan dosis 100 ppm selama 1 jam
Penyakit ini disebabkan oleh serangan protozoa Tricodina sp. Protozoa ini akan banyak menenpel pada insang, permukaan tubuh dan sirip ikan kerapu. Gejala yang timbul akibat dari serangan protozoa ini adalah produksi lendir meningkat, nafsu makan hilang, terdapat peradangan pada kuliar luar, dan berenang tidak normal. Pada serangan yang sudah parah dapat menyebabkan siripnya sobek-sobek.Penyakit ini dapat diobati dengan merendam ikan yang sakit dalam air laut yang telah dicampur formalin dengan dosis 100 ppm selama 1 jam