Sabtu, 11 September 2010

Bisnis Jamur Merang: Pengusaha “DakLing” Bisa Sukses Juga

Dari ‘Dakling’ Jadi Profesional
Ada istilah unik di Indramayu untuk menyebut pengusaha dadakan, yaitu ‘dakling’ alias dadak eling. Untuk mengantisipasi para pengusaha muslim yang minim skill dan pengetahuan manajemen tersebut, JPMI (Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia) Indramayu mengadakan training wirausaha tiga bulanan. Materi yang diberikan biasanya bertema manajemen bisnis. Walhasil, JPMI Indramayu mampu merekrut dan membina lebih dari 400 pengusaha kecil dan menengah di wilayah Kabupaten Indramayu. Dari ratusan pengusaha tersebut, ada 70 pengusaha yang concern dalam pembudidayaan jamur merang.

Darojat, Divisi Jaringan Pengusaha JPMI Indramayu, mengatakan, prospek usaha jamur merang tersebut sangat bagus. “Peluang jamur merang ini sangat tinggi karena permintaan pasar banyak sementara petani jamur sedikit,” ujar Darojat. Selain permintaan yang tinggi, iklim Indramayu juga sangat baik untuk pembudidayaan jamur. Jamur biasanya dapat hidup di daerah yang tidak terlalu dingin. Iklim Indramayu yang panas dapat disiasati oleh para pembudidaya jamur untuk memproduksi jamur merang sebanyak mungkin dengan mengatur suhu.

Tak heran, sudah ada sekitar 150 bumbung jamur merang yang dapat menghasilkan hingga 2,5 kwintal per panen untuk satu bumbung jamur. Jika 1 kg dihargai Rp20 ribu, bisa terbayang berapa banyak penghasilan yang didapat oleh para pengusaha jamur merang tersebut.

Beragam Metamorfosis Jamur
Lezatnya jamur merang tak kalah dengan ayam, daging, dan ikan. Hal tersebut diiyakan oleh sebagian masyarakat yang sudah merasakan kelezatan jamur merang. Selain dijual dalam bentuk jamur segar, jamur merang juga dapat diolah menjadi keripik, kerupuk, pepes jamur, dan rawon. Dari segi pengemasan, JPMI Indramayu juga mulai menyiapkan jamur kaleng agar jamur-jamur tersebut dapat bertahan lama dan lebih mudah dalam hal pendistribusian.

Menurut Darojat, distribusi jamur merang hasil anggota JPMI Indramayu baru dipasarkan ke beberapa pasar daerah dan warung-warung yang berada dalam lingkup Kabupaten Indramayu. Darojat mengakui, untuk satu kecamatan saja, kadang pihaknya kewalahan memenuhi permintaan pasar. Namun, ke depannya, JPMI Indramayu akan mengusahakan agar dapat memasarkan jamur merang kaleng ke supermarket dan hipermarket ternama. Harga yang ditawarkan dari jamur merang tersebut juga relatif terjangkau, mulai dari Rp20 ribu/kg untuk jamur segar kualitas super, Rp10 ribu/kg untuk jamur segar kualitas BS, dan Rp12 ribu/kaleng untuk jamur merang yang dikemas dalam bentuk kaleng seperti yang dijual di beberapa supermarket.

Terkait modal, Anda dapat memulai pembudidayaan jamur merang dengan modal Rp10 juta untuk investasi bumbung. Setelah panen, jamur merang dapat diolah menjadi aneka makanan ringan dengan tambahan modal sekitar Rp2 juta. Untuk masalah modal, JPMI Indramayu siap membantu para anggotanya dalam mencari investor. Selain perusahaan besar seperti Pertamina, JPMI juga menjalin rekanan dengan lembaga keuangan syariah seperti BMT (Baitul Maal wat Tamwil) dalam menyalurkan pembiayaan modal kerja.

Dengan kemudahan akses permodalan tersebut, banyak pengusaha berada di bawah naungan JPMI Indramayu. Beberapa pengusaha tersebut telah berhasil mengembangkan usahanya yang sangat beragam, mulai dari usaha telur asin, keripik pisang, olahan bonggol pisang, hingga jamur merang crispy.

Sumber: http://kampungwirausaha.com/bisnis-jamur-merang-pengusaha-dakling-bisa-sukses-juga.html

www.jendelahewan.blogspot.com