Dalam perawatan sehari-hari, cupang hias cukup diberi pakan alami, seperti jentik nyamuk (cuk), kutu air atau cacing beku. Ada hobiis yang meyatakan berikan pakan cukup sekali sehari untuk cupang hias peliharaan kita, namun ada pula yang memberikan pakan secara teratur pagi dan sore hari.Meski demikian, intinya berikan pakan secukupnya. Jika pakan terlalu banyak diberikan, bisa berdampak buruk terhadap kebersihan air akuarium dan kesehatan ikan.
Untuk mengontrol jumlah pemberian pakan, sebaiknya kita gunakan takaran, seperti sendok teh atau botol plastik bekas. Botol plastik yang diberi selang bisa dimanfaatkan untuk sarana pemberian makanan cupang. Selain murah, alat ini juga mudah dioperasikan. Untuk menggunakannya, masukkan kutu air atau jentik nyamuk (cuk) ke dalam botol, lalu semprotkan satu per satu ke dalam akuarium.
Dosis cacing darah beku yang diberikan cukup secuil. Sedangkan cuk dan kutu air, cukup diberikan sebanyak setengah sendok makan atau beberapa tetes jika menggunakan botol. Jentik nyamuk juga bisa diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali, bisa juga diberikan sebagai makanan pokok. Jentik nyamuk cocok dijadikan makanan pokok saat cupang sudah berumur 1.5 bulan, karena sudah bisa makan makanan yang berukuran besar. Berikan jentik nyamuk yang masih halus atau yang berbadan lurus.
Jika sulit memeroleh jentik nyamuk, bisa memberikan pakan Iainnya, seperti cacing sutera dan cacing rambut. Namun, konsumsi cacing-cacing tersebut kadang-kadang bisa membuat cupang menjadi kembung, hal ini pernah kami alami, dan dalam kondisi parah bisa berakibat ikan mati Untuk menghindarinya, sebaiknya cacing dibersihkan berulang kali dengan air bersih sebelum diberikan kepada cupang.