Anda tertarik dengan sebuah peluang usaha? atau Anda punya rencana bisnis setelah menganalisis peluang usaha 2009? Jika ya, pastikan Anda memiliki perencanaan bisnis (Bisnis plan) yang tepat.
Orang bijak bilang "gagal merencanakan artinya Anda sedang merencanakan untuk gagal". Jadi perencanaan bisnis merupakan suatu hal yang penting dalam merencanakan kesuksesan Anda.
Sekilas tentang Bisnis Plan (Perencanaan Bisnis)
Bisnis Plan merupakan suatu deskripsi tertulis tentang masa depan sebuah bisnis. Umumnya mencakup 3 hal utama, yaitu konsep bisnis, market/pasar, dan finansial.
Perencanaan bisnis ini biasanya digunakan untuk wirausahawan menjelaskan bagaimana visi dan misi bisnis yang akan dijalankan sehingga calon investor dapat melihat, menganalisis dan mengambil keputusan akan kelayakan bisnis tersebut.
Kesalahan-kesalahan Umum dalam Membuat Perencanaan Bisnis (Bisnis Plan)
Membuat perencanaan bisnis merupakan suatu pekerjaan yang gampang-gampang susah. Berikut kesalahan-kesalahan umum dalam membuat perencanaan bisnis
1. Menunda Pembuatan Rencana Bisnis
Kebanyakan pemilik bisnis membuat rencana bisnis hanya ketika mereka tidak punya pilihan lain. Kecuali jika bank atau investor meminta suatu rencana bisnis, maka tidak pernah ada rencana dalam bisnis mereka.
Jadi, sebaiknya dalam menulis rencana bisnis tidak menunggu jika ada waktu yang cukup. Semakin Anda sibuk, maka Anda semakin butuh rencana.
2. Hal-hal Non Formil dalam Arus Kas.
Kebanyakan orang-orang memikirkan laba daripada uang tunai. Saat Anda membayangkan suatu bisnis baru, Anda berpikir tentang biaya pembuatan produk, bagaimana Anda bisa menjualnya dan berapa laba per unit yang akan diperoleh.
Kita dilatih untuk berpikir bahwa bisnis adalah penjualan dikurangi biaya sama dengan laba. Sayangnya, kita tidak membelanjakan laba dalam suatu bisnis. Kita membelanjakan uang tunai. Maka pemahaman tentang arus kas adalah amat penting. Jika Anda hanya akan mempunyai satu tabel dalam perencanaan bisnis Anda, pastikan itu adalah proyeksi arus kas.
3. Gagasan yang terlalu tinggi
Jangan menaksir terlalu tinggi pada pentingnya ide. Anda tidak memerlukan suatu ide besar untuk memulai bisnis. Anda memerlukan waktu, uang, ketekunan dan akal sehat. Hanya sedikit bisnis sukses yang didasarkan seluruhnya pada ide baru.
Suatu ide baru lebih sulit untuk dijual dibanding ide yang telah ada, sebab orang-orang tidak memahami ide baru itu dan mereka sering tak percaya jika ide tersebut dapat dilakukan.
Rencana tidak menjual ide bisnis baru ke investor. Investor menanamkan modal, bukan gagasan. Rencana walaupun diperlukan, hanyalah suatu cara untuk menyajikan informasi.
4. Ketakutan dan Kengerian
Membuat suatu perencaan bisnis tidaklah sesulit yang Anda pikirkan. Ada beberapa buku bagus untuk membantu, mencari mentor, ikut seminar, sekolah bisnis, ikut komunitas bisnis adalah cara-cara lain untuk memperoleh tambahan ilmu dalam membantu penyusunan rencana bisnis.
5. Penentuan Tujuan yang tidak jelas
Tinggalkan kata-kata bisnis yang samar dan tidak berarti (misalnya 'menjadi yang terbaik'). Yang perlu diperhatikan adalah bahwa sasaran suatu rencana adalah hasilnya, dan untuk mendapatkan hasil Anda memerlukan usaha yang berkelanjutan (terus menerus) dan spesifik.
Pastikan Anda menyusun perencanaan yang spesifik, misalnya waktu, anggaran, tujuan, dan manajemen. Tak peduli sebaik apapun Anda mempresentasikannya, tak akan berarti apapun kecuali hal tersebut memberikan hasil.
6. Tidak fokus
Buatlah rencana Anda sesuai dengan maksud dan tujuan dari bisnis yang ingin Anda jalankan. Rencana bisnis dapat bermacam-macam, terkadang hanya berisi rencana menjual suatu ide bisnis baru, rencana keuangan, rencana pemasaran, dan lain-lain.
Perencanaan yang fokus akan membantu berjalannya bisnis Anda dengan baik.
7. Prioritas yang Lemah
Ingat, fokus merupakan suatu strategi dan kekuatan bisnis. Buatlah prioritas dalam bisnis Anda, buatlah list apa-apa yang menjadi prioritas dan hal yang harus Anda lakukan dalam bisnis Anda. Sesuaikan dengan tujuan yang ingin Anda capai.
Saran : jangan membuat list prioritas yang terlalu banyak. List yang terlalu banyak akan memperkecil tingkat kepentingan masing-masing yang Anda list tadi.
8. Membuat Proyeksi yang kurang tepat
Pertumbuhan awal usaha, umumnya berjalan sangat pelan. Jadi dalam menyusun rencana finansial dimana akan berhubungan dengan rencana penjualan, Anda sebaiknya memproyeksikannya secara natural, tidak terlalu berlebihan namun tidak terlalu rendah. Proyeksi berlebihan akan berakibat pada kendurnya percaya diri bila hal tersebut gagal atau tidak sesuai, sebaliknya proyeksi yang terlalu rendah akan mengakibatkan bertambahnya rasa pesimis.
Demikianlah kesalahan-kesalahan umum dalam membuat perencanaan bisnis.
www.jendelahewan.blogspot.com