Keterbatasan modal pada awal bukan menjadi penghalang bila suatu bisnis dibangun melalui breakthrough concept sebagai diferensiasi produk di tengah persaingan dunia bisnis, apalagi bagi pemain baru.
kaos_fireboltPemilik Firebolt Co, M. Nur Primadiantho berusaha mendobrak pola yang sudah ada dalam pasar pakaian di Indonesia. Konsep citra memiliki peranan penting dalam pembangunan bisnis kaosnya. "You are what you wear," kira-kira prinsip itulah yang dipegangnya untuk mengangkat merek kaosnya tersebut.
"Saya jual konsep citra untuk membedakan produk saya dengan T-shirt lain," ujarnya.
Prima berharap konsumen yang mengenakan kaosnya akan merasa bangga menggunakan produknya dan tertular citra yang terdapat pada kaosnya.
Lalu konsep citra seperti apa yang dibangun Prima pada 'kaos bertema'-nya demi mengangkat merek produknya? Deretan garis besar tema konsep imej yang ditonjolkan dalam desain kaosnya adalah Firebolt environmental defense, Firebolt life's like that, Firebolt campaign, Firebolt ultimate gaming series, Firebolt cycling project, Firebolt identity, Firebolt travelling project dan Firebolt technology.
Konsep citra Firebolt environmental defense misalnya, mengusung citra kepedulian terhadap lingkungan seperti dengan tema save the water atau ilustrasi data illegal logging yang tertera pada kaos. Sedangkan Firebolt Campaign memiliki tema-tema yang lebih bersifat humanis, seperti Support Blind People, Seek and Explore Your Mind. Begitu pula dengan tema-tema lain yang ditujukan untuk menggugah kepedulian terhadap lingkungan sekitar oleh kaum muda yang merupakan sasaran pasarnya.
Perusahaan ini, kata Prima, mulanya berawal dari kegelisahan dirinya yang saat itu masih terdaftar sebagai mahasiswa pada 1998. Prima merasa masih memiliki banyak waktu seusai kegiatan kuliahnya. "Kuliah kan hanya memakan waktu tiga sampai empat jam sehari, padahal satu hari sama dengan 24 jam, maka ketertarikan saya pada dunia bisnis berkembang,"ujar alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran ini.
Kegelisahan yang dijalaninya selama dua tahun dijejalinya dengan berbagai impian sambil mengerjakan studi kelayakan dan rencana bisnis dari mimpinya. Baru pada 2000, Prima mulai mengajak dua temannya yang mempunyai visi yang sama untuk membangun bisnis tersebut dengan mengumpulkan dana sebesar Rp50 juta sebagai modal awal perusahaan ini.
Firebolt yang dianalogikan sebagai percikan api yang menyengat ini, memulai rekrutmen pegawai untuk menangani promosi, distribusi dan pemasaran. Sedangkan pengerjaan penjahitan kaos dilaksanakan dengan sistem kontrak vendor terhadap beberapa perusahaan konveksi.
"Sampai saat ini kami bekerja dengan mengoptimalkan team work dan berusaha working smart dengan mengandalkan efisiensi," kata Prima yang memiliki tim berjumlah 20 orang di kantor pusatnya di Bandung.
Meski demikian perusahaan yang beromzet Rp300 juta per bulan ini sudah memiliki titik distribusi dan karyawan di Bandung, Jakarta, Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Semarang.
"Saat ini kami juga sudah mengerjakan untuk waralaba di beberapa kota, seperti Makassar, Medan, Solo dan Pontianak."
Kaos Firebolt yang dijual seharga Rp40.000 hingga Rp180.000 per potong ini didukung dengan kegiatan promosi yang mengandalkan sponsorship wardrobe artis, televisi, film dan halaman mode di berbagai majalah. "MTV dan film Biarkan Bintang Menari diantaranya," papar Prima.
Untuk menarik target pasarnya, Firebolt mendesain khusus tokonya. Bila berkunjung ke toko Firebolt di Bandung, akan terasa sekali atmosfer 'anak muda' di dalamnya. Penuh warna dan dipenuhi dengan berbagai tanda yang menunjukkan generasi muda dan seperti kesan aktif dan berbagai poster Firebolt.
Saat ini Firebolt tidak hanya memproduksi kaos, tapi juga tas, topi, sandal, sepatu, jaket, jeans, celana pendek, gelang dan kalung. "Dari jempol kaki sampai ujung rambut dan berhubungan dengan fashion," jelas Prima.
Perluasan produk Firebolt Co, juga dilakukan pada produk t-shirt-nya. Merek Firebolt yang bertekad membawa pesan kepedulian, diperluas dengan munculnya dua merek baru yang masih di bawah bendera Firebolt Co pula, yaitu Da Chronic dan Chemical Labs.
Da Chronic ditujukan bagi kaum muda yang merupakan pecinta gothic dan metal. Sedangkan Chemical Labs yang didesain khusus untuk perempuan dibuat untuk mendukung perempuan agar menjadi remaja yang independen.
Prima sangat serius dan optimis dengan bisnisnya tersebut. Saat ini Firebolt sudah memiliki ijin perusahaan, paten dan standard operating system untuk melancarkan seluruh kegiatan produksi sampai quality control. Bahkan menurut Prima, dirinya bercita-cita akan mengembangkan Firebolt Co, ke kancah internasional seperti produk-produk Australia yang banyak dikenal di tanah air seperti Billabong dan Kuta Lines. (*/CBN)
Sumber : http://www.ciputraentrepreneurship.com/
www.jendelahewan.blogspot.com