Jumat, 22 Oktober 2010
Membedakan Kura-Kura Jantan Dan Betina
Kura-kura dikalangan pecinta reptil sangatlah familiar. Berdasarkan habitatnya dikenal dua jenis kura-kura yaitu kura-kura yang hidup semi aquatik disebut dengan nama turtle, contohnya adalah Turtle Brazilinensis dan Box turtle. Untuk kura-kura darat disebut tortoise, contohnya Galapagos Tortois. Di Indonesia kebanyakan para pecinta reptile lebih memilih kura-kura semi aquatik dengan alasan mudah didapat, harga terjangkau, dan perawatan murah dan mudah. Untuk kura-kura darat jarang sekali pecinta reptile di Indonesia yang berani mengambil resiko untuk memeliharanya, karena kura-kura darat sudah termasuk binatang langka sehingga untuk memeliharanya juga harus mendapatkan izin dari lembaga-lembaga konservasi. Kalaupun memang ngotot untuk memeliharanya, pastilah kita memerlukan kocek yang sangat dalam.
Para pecinta reptile tentunya sangat memperhatikan jenis kelamin kura-kuranya sebelum memutuskan untuk memeliharanya. Penulis akan berbagi sedikit informasi yang dimiliki tentang cara-cara membedakan kura-kura jantan dan betina (sexing), antara lain:
1. Plastron
Hampir seluruh bagian tubuh kura-kura tertutupi semacam cangkang keras. Pada cangkang bagian atas disebut karapas dan pada cangkang bagian bawah disebut plastron. Hal yang paling membedakan antara jantan dan betina dilihat dari plastronnya. Untuk jantan memiliki plastron yang lebih cekung, sedangkan betina lebih datar. Secara logika, cekungnya plastron jantan akan memudahkan kura-kura jantan untuk menaiki kura-kura betina pada saat akan melakukan kawin.
2. Ekor
Ekor kura-kura jantan lebih panjang dengan bagian pangkal ekor yang gemuk, sedangkan betina memiliki ekor yang pendek dengan pangkal ekor yang kurus.
3. Kuku kaki
Kuku kaki kura-kura jantan lebih panjang dibandingkan kuku kaki kura-kura betina. Perbedaan anatomi ini juga bermanfaat bagi kura-kura jantan pada saat akan kawin. Kuku digunakan sebagai pijakan pada karapas betina untuk menaiki (mounting) kura-kura betina.
4. Hemipenis
Pembeda yang paling mencolok antara kura-kura jantan dan kura-kura betina, tetapi cara ini hanya dapat dilakukan untuk kura-kura yang sudah dewasa kelamin. Caranya adalah dengan menekan-nekan bagian plastron di bawah ekor secara perlahan dan terus-menerus. Jika keluar hemipenisnya sudah tentu kura-kura jantan, sebaliknya kura-kura betina tidak akan ditemukan hemipenis.
Sexing sangat diperlukan sekali bagi pecinta reptile, tergantung dari tujuan pemeliharaannya, apakah akan dijadikan indukan atau pejantan karena sekarang ini sudah banyak pecinta reptile di Indonesia yang mencoba untuk menangkarkan kura-kura khususnya kura-kura yang sudah langka. Sebenarnya masih banyak cara-cara untuk membedakan kura-kura jantan dan betina, tetapi dari apa yang dijelaskan penulis diatas sudah merupakan patokan standart pembeda jantan dan betina dari kura-kura.