Tampilkan postingan dengan label Alat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Alat. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Maret 2012

PEMBUATAN TERUMBU KARANG

Alat
Peralatan pokok yang digunakan adalah cetakan dan pengaduk beton. Cetakan dibuat dari bahan kayu atau plat besi yang dibuat sesuai dimensi kepingan/elemen modular terumbu karang yakni 60x60x5 cm. Untuk kepentingan praktis cetakan sebaiknya dibuat beberapa unit sekaligus sehingga mempercepat proses pencetakan. Penggunaan plastik cor pada cetakan juga akan membantu mempermudah ketika cetakan/bekisting dilepaskan.

Cara Pembuatan
Cetakan disiapkan diatas plastik cor, siapkan tulangan dari besi berdiameter 6 mm atau lebih sesuai bentuk cetakan. Jumlah tulangan disesuaikan dengan dimensi beton. Karena pembuatan modular beton terdiri dari 4 kepingan/elemen yang dirakit menjadi satu maka perlu disiapkan lubang dan pen sehingga mempermudah dalam perakitan modular dan tentunya dengan memperhatikan ketahanan hasil perakitan modular terumbu karang buatan. Selain itu perlu disiapkan pegangan pada tiap kepingan sebelum 


pelaksanaan pengecoran.
Campuran beton digunakan 1:2:3 setelah melakukan pengecoran pada cetakan dilakukan perawatan coran dengan menutupi coran dengan karung goni basah atau dilakukan penyiraman setiap hari. Pelepasan beton dari cetakan dilakukan setelah mencapai umur coran 7 hari, kemudian disimpan ditempat yang teduh dan pada umur 21 hari dapat dilakukan pengangkutan ke area peluncuran.

Peluncuran Ke Laut
Terumbu karang buatan yang telah disiapkan di area peluncuran, terlebih dahulu lembaran/kepingan terumbu karang dirakit terlebih dahulu menjadi modular terumbu karang. Pengangkutan ke area peluncuran area penempatan terumbu karang harus memperhatikan kemampuan kapasistas kapal yang digunakan dan penempatan terumbu karang buatan selama pengangkutan untuk menghindari kerusakan yang dapat terjadi. Ketepatan area peluncuran penempatan terumbu karang di dasar laut ditentukan terlebih dahulu menggunakan alat bantu kompas atau GPS dan echosounder. Peluncuran modular terumbu karang diikat dengan seutas tali dan diturun secara perlahan dan hati-hati hingga mencapai dasar perairan.

Minggu, 19 Februari 2012

BAHAN PELET IKAN YANG BAIK

Dalam bisnis budidaya ikan, biaya untuk makanan ikan (pelet) memerlukan dana yang paling besar. Dalam realitanya pelet ikan yang ada di pasaran cenderung mengalami kenaikan sehingga keuntungan bisnis budidaya ikan semakin kecil. Jika pelet ikan bisa digantikan dengan makanan alami yang tersedia di sekitar kita atau menggunakan pelet buatan sendiri maka akan mampu menekan biaya budidaya ikan. Jika tahu cara membuat pelet ikan buatan tentu ini akan menolong bisnis budidaya ikan.

Yang penting untuk diperhatikan dalam membuat pelet ikan buatan sendiri adalah kandungan nutrisi yang ada di dalam pelet buatan. Tentu saja kandungan nutrisi pelet buatan sendiri harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan. Misalnya saja ikan lele memerlukan kandungan nutrisi yang lebih sedikit dibandingkan dengan ikan nila, ikan gurame, dan ikan mas.
Kandungan nutrisi pelet buatan yang ideal akan mampu mengoptimalkan pertumbuhan ikan dan usia panen ikan yang tepat.Selain itu yang perlu diperhatikan adalah usia ikan yang akan diberi makan pelet buatan. Setiap usia ikan yang berbeda memerlukan kandungan nutrisi yang berbeda.

Pembuatan Pakan Ikan Alternatif dari Bahan Cacing Tanah (Lubricus Rubellus)
Cacing tanah merupakan hewan yang berpotensi menjadi bahan makanan.sumber protein tinggi. Budidaya cacing tanah relatif mudah, efisien dan murah, dimana untuk membudidayakan cacing ini hanya dibutuhkan suatu media berupa kompos (dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menguraikan sampah organik).
Sisa dan media ini selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, karena penguraian sampah organik oleh cacing tanah banyak menghasilkan unsur hara yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman. Bekaitan dengan potensi cacing tanah sebagai bahan makanan sumber protein tinggi, pemanfaatannya sangat beragam seperti:
Komposisi nutrisi Lumbricus rubelius adalah sebagai berikut:
Protein Kasar : 60 – 72%
Lemak : 7 – 10%
Dengan memperhatikan komposisi nutrisinya, maka di dunia perikanan,cacing tanah ini berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan ransum makanan ikan.
Seperti diketahui bahwa untuk pertumbuhan ikan, sangat ditentukan oleh kandungan protein dalam makanannya. Mengingat kandungan protein cacing yang cukup tinggi (lebih tinggi dari ikan dan daging) serta komposisi asam amino esensial yang lengkap sehingga, dapat diperkirakan bila cacing tanah ini dapat dimakan oleh ikan akan diapat memacu pertumbuhan dan menghasilkan ikan yang sehat serta tahan terhadap serangan penyakit.

ALAT, BAHAN, DAN METODE

Peralatan yang digunakan adalah:
Alat Penggiling Daging
Untuk membuat tepung cacing, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Bahan:
0. Tepung Cacing : 41%
1. Cacing segar dipisahkan dari medianya.
2. Cacing segar ini di cuci/bilas dengan air berslh, lalu ditimbang.
3. Cacing segar dijemur oleh panas matahari di atas seng dalam 24 jam (suhu udara 32 – 35 derajat celcius). 
4. Cacing yang sudah kering kemdian dibuat menjadi tepung dengan menggunakan penggiling tepung.
5. Tepung cacing ditimbang dan siap untuk digunakan.
Untuk menjadikan pelet, bahan-bahan yang dipersiapkan adalah kuning telur ayam yang telah direbus, tepung kanji, terigu, dedak, tepung cacing, masing-masing ditimbang sesuai dengan analisis bahan. Langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut :
Semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu.
Setelah adonan terbentuk selanjutnya dicetak dengan mesin penggiling daging sehingga menghasilkan pelet basah yang panjangnya seperti mie.
Setelah itu pelet dijemur di panas matahari seharian.
Kemudian pelet ditimbang dan siap digunakan
Untuk mendapatkan pelet dengan kandungan protein 35%, maka susunan ransumnya adalah:

Tepung Cacing    



47%
Telur Ayam    
20 %
Terigu   
14%
Kanji   
1%
Dedak   


18%