Tampilkan postingan dengan label Bangun Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bangun Motivasi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 29 April 2011

Teori Motivasi Menurut Abraham H.Maslow

Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu :
(1) kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat dan sex;
(2) kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
(3) kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
(4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan
(5) aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.

Kebutuhan-kebutuhan yang disebut pertama (fisiologis) dan kedua (keamanan) kadang-kadang diklasifikasikan dengan cara lain, misalnya dengan menggolongkannya sebagai kebutuhan primer, sedangkan yang lainnya dikenal pula dengan klasifikasi kebutuhan sekunder. Terlepas dari cara membuat klasifikasi kebutuhan manusia itu, yang jelas adalah bahwa sifat, jenis dan intensitas kebutuhan manusia berbeda satu orang dengan yang lainnya karena manusia merupakan individu yang unik. Juga jelas bahwa kebutuhan manusia itu tidak hanya bersifat materi, akan tetapi bersifat pskologikal, mental, intelektual dan bahkan juga spiritual.

Menarik pula untuk dicatat bahwa dengan makin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dan makin mendalamnya pemahaman tentang unsur manusia dalam kehidupan organisasional, teori “klasik” Maslow semakin dipergunakan, bahkan dikatakan mengalami “koreksi”. Penyempurnaan atau “koreksi” tersebut terutama diarahkan pada konsep “hierarki kebutuhan “ yang dikemukakan oleh Maslow. Istilah “hierarki” dapat diartikan sebagai tingkatan. Atau secara analogi berarti anak tangga.

Logikanya ialah bahwa menaiki suatu tangga berarti dimulai dengan anak tangga yang pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Jika konsep tersebut diaplikasikan pada pemuasan kebutuhan manusia, berarti seseorang tidak akan berusaha memuaskan kebutuhan tingkat kedua,- dalam hal ini keamanan- sebelum kebutuhan tingkat pertama yaitu sandang, pangan, dan papan terpenuhi; yang ketiga tidak akan diusahakan pemuasan sebelum seseorang merasa aman, demikian pula seterusnya.

Berangkat dari kenyataan bahwa pemahaman tentang berbagai kebutuhan manusia makin mendalam penyempurnaan dan “koreksi” dirasakan bukan hanya tepat, akan tetapi juga memang diperlukan karena pengalaman menunjukkan bahwa usaha pemuasan berbagai kebutuhan manusia berlangsung secara simultan. Artinya, sambil memuaskan kebutuhan fisik, seseorang pada waktu yang bersamaan ingin menikmati rasa aman, merasa dihargai, memerlukan teman serta ingin berkembang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :
a. Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi di waktu yang akan datang;
b. Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu, terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
c. Berbagai kebutuhan tersebut tidak akan mencapai “titik jenuh” dalam arti tibanya suatu kondisi dalam mana seseorang tidak lagi dapat berbuat sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan itu.

Kendati pemikiran Maslow tentang teori kebutuhan ini tampak lebih bersifat teoritis, namun telah memberikan fundasi dan mengilhami bagi pengembangan teori-teori motivasi yang berorientasi pada kebutuhan berikutnya yang lebih bersifat aplikatif..


www.jendelahewan.blogspot.com

Minggu, 02 Januari 2011

Tips Meningkatkan Kualitas Diri

Apapun profesi dan pekerjaan kita kualitas diri menjadi tolok ukur dan kunci keberhasilan dalam karier. Menjadi enterpreneur atau bekerja pada perusahaan/orang lain tidak lepas dari hal yang satu ini. Jika kualitas diri tidak baik maka akan sulit bagi kita untuk mencapai kesuksesan. Maka tidak ada jalan lain kecuali untuk terus menerus meningkatkan dan mengupgrade kualitas diri. Setiap zaman dan waktu memerlukan kecakapan dan kualitas diri yang selalu meningkat. Jika kita stagnan dalam kualitas diri maka karier dan usaha kita juga akan mengalami stagnasi juga.

Perasaan cepat puas dengan apa yang telah dicapai biasanya akan menimbulkan stagnasi dalam karier dan ini harus dihilangkan. Berikut ini ada beberapa tips untuk meningkatkan kualitas diri yang patut untuk dicoba:

1. Nilailah diri sendiri
Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya Anda mengawalinya dengan menilai kinerja diri. Penilaian harus obyektif dan realistis. Jika Anda merasa kinerja Anda belum maksimal, nilailah seperti itu. Ambilah kertas, kemudian tuliskan poin-poin tugas apa saja yang Anda hadapi di kantor. Lalu, tanyakan pada diri Anda, seberapa jauh mampu menangani poin-poin tersebut.

Misalnya, jika Anda seorang supervisor TI, tanyakan seberapa cepat Anda mampu mengikuti perkembangan teknologi yang ada saat ini? Tanyakan juga apakah Anda menikmati tugas-tugas tersebut. Daftar singkat ini akan membantu Anda memperoleh gambaran utuh mengenai kinerja Anda sendiri. Setelah diperoleh gambaran utuh, Anda bisa memutuskan, aspek mana yang sudah Anda kuasai, dan aspek mana mana yang perlu ditingkatkan.

2. Terus belajar
Pahamilah bahwa karier profesional merupakan sebuah proses di mana Anda memiliki kesempatan untuk mengikutinya terus menerus.

Jadi, gunakan kesempatan ini untuk menguasai kemampuan prosefesional. Kerjakan semua tugas dengan sebaik-baiknya, ikuti aturannya, cari tahu kelebihan dan kelemahan proses yang Anda ikuti, dan seterusnya. Dengan demikian, Anda akan mampu menjalankan semua tugas Anda dengan baik, saat ini dan di masa datang.

3. Be Responsible
Meskipun berada dalam naungan sebuah perusahaan, Anda yang akan menentukan karier. Jadi, bertanggungjawablah dan pastikan bahwa Anda mengambil semua peluang untuk meningkatkan skill profesional Anda. Memperoleh tawaran untuk mengikuti training , seminar, atau keanggotaan sebuah asosiasi profesional? Tak perlu ragu untuk ikut dan bergabung karena skill pun akan semakin kaya.

4. Jaga kinerja
Selain bertanggungjawab, Anda juga harus menerapkan standar pribadi di dalam mengerjakan tugas profesional Anda. Standar inilah yang akan menentukan kualitas kinerja. Di sisi lain, kinerja inilah yang akan menjadi dasar kenaikan jabatan atau promosi. Jadi, jangan segan bertanya kepada atasan. Jika memang merasa perlu, mintalah job atau tugas baru yang menurut Anda menantang. Namun, jangan asal meminta penugasan. Ukur kemampuan dan yakin bahwa Anda memang mampu menerima tugas.

Sumber: http://www.tabloidnova.com/Nova/Karier/Pengembangan-Diri/10-Cara-Upgrade-Kualitas-1


www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 02 September 2010

Tetap Produktif Di Masa Sulit

Ilmu akan menjaga kita, sementara uang belum tentu dapat menjaga kita, itulah pesan orang tua kita dulu. Entah apapun keahlian itu, yang jelas Anda harus memilikinya. Anda akan lebih berguna dan dihargai oleh masyarakat karena memiliki keahlian.

Sebagai sebuah contoh sederhana, seandainya Anda menguasai bidang komputer maka Anda dapat memberdayakan kemampuan dan keahlian Anda itu, tidak saja untuk dapat bertahan, tetapi mungkin sebagai peluang usaha permanen yang dapat Anda kembangkan dan malahan dapat Anda wariskan kepada anak-cucu kelak. Kenapa tidak? Namun paling tidak, Anda tidak akan menjadi beban siapa pun, apalagi mengharapkan bantuan dari negara seperti saat krisis tahun 1998 menerpa, dimana pemerintah terpaksa membuat kebijakan Jaring Pengaman Sosial yang seperti kita semua sudah tahu, ujung-ujungnya jadi sumber korupsi orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

Okelah bila sekarang ini Anda hanya berpikir menjadikan peluang tersebut sebatas untuk dapat bertahan dan agar tetap produktif sembari mencari peluang berkarir di salah satu perusahaan yang Anda pikir cocok bagi minat dan keahlian yang Anda miliki. Peluang yang dapat Anda lakukan berdasarkan kemampuan Anda dalam bidang komputer tersebut adalah dengan memberikan les privat ke berbagai sekolah, institusi, perusahaan atau individual. Kemampuan Anda dalam suatu mata pelajaran tertentu juga dapat Anda manfaatkan. Apalagi Anda menguasai suatu mata pelajaran yang secara umum dianggap sulit. Itu juga sebuah peluang dan kesempatan. Menjadi tentor mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, music, computer dan Bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Silahkan dipelajari dan buka lagi buku pelajaran waktu sekolah dulu. Menjadi tentor juga tidak banyak memerlukan modal. Yang paling krusial untuk Anda miliki adalah alat komunikasi yang dapat dihubungi dimanapun Anda sedang berada. Selain itu, Anda tentu harus mempersiapkan silabus dan mungkin juga kurikulum sesuai dengan kebutuhan para pelanggan Anda.

Lalu bagaimana cara menjaring para pelanggan? Mungkin ada baiknya untuk menghubungi beberapa kenalan Anda baik dari masa sekolah/kuliah dulu, membuat blog dan memasang iklan disana, memasang iklan di sebuah harian surat kabar tertentu. Sebar brosur ke sekolahan, institusi, atau perusahaan. Anda dapat juga memasang pamflet di toko, warung makan, dinding pengumuman umum, dan sebagainya. Ciptakan sebuah kebutuhan, orang tidak akan butuh jika Anda tidak mengiklankannya.

Bila Anda mendapat respon yang bagus, bukan tidak mungkin Anda akan dapat memberikan peluang usaha bagi rekan-rekan Anda yang juga tengah mengalami masalah yang sama dengan Anda. Untuk itu, ciptakanlah network sehingga akan sangat menguntungkan bagi Anda dan rekan-rekan Anda. Contoh sederhananya begini, seandainya Anda diminta untuk memberi pelajaran di jam yang bentrok dengan jadwal Anda, maka Anda bisa mengoperkannya kepada rekan yang available saat itu. Dengan demikian, dengan kesepakatan terlebih dahulu tentunya, Anda bisa mendapatkan fee dari rekan Anda tersebut. Itu artinya sebagai sebuah kerjasama saling menguntungkan atau semacam simbiosis mutualisme seperti istilah dalam bidang Biologi itu. Namun akan lebih bagus bila berpikir seperti ini; ingat sebuah pesan bijak; tuailah apa yang Anda tanam.

Bila Anda memiliki network yang tidak hanya menguasai bidang pengajaran yang serupa dengan keterampilan yang Anda kuasai, maka Anda bisa juga mendapatkan keuntungan dari hal demikian. Apa pasal? Sederhananya begini, bila Anda tidak memiliki keterampilan berbahasa Perancis, sementara Anda mengenal seseorang yang mampu menguasai keterampilan tersebut, maka Anda bisa menempatkannya di media brosur yang Anda sebarkan tadi. Sekali lagi tentunya dengan konfirmasi terlebih dahulu dengan rekan kerja Anda itu. Jadi sewaktu-waktu ada yang membutuhkan tentor bahasa Perancis, Anda dapat melemparkannya kepada rekan Anda itu.

Usaha kursus privat ini lebih menitikberatkan pada kepercayaan diri Anda untuk senantiasa tampil meyakinkan sebagai orang yang professional. Pikiran harus tetap terbuka untuk mendapatkan suatu pengalaman dan pengetahuan baru. Layaknya usaha bidang jasa lainnya, maka pelayanan yang Anda berikan adalah segalanya. Ini bisa juga akan menjadi iklan khusus buat Anda karena pelanggan yang puas akan merekomendasikan Anda kepada para kenalan mereka. Selain itu, selalulah ber pikir positif karena dengan itu, Anda akan lancar berkomunikasi dengan para pelanggan Anda.

Jika Anda berniat untuk tetap melanjutkan usaha Anda itu, tentu akan sangat bagus sekali karena Anda akan membuka lapangan kerja bagi sebagian orang. Anda bisa menyewa para professional di bidang masing-masing dan juga memberikan kontribusi pada penerimaan pajak sekecil apa pun itu. Usaha Anda itu pun harus didaftarkan perizinannya pada Departemen terkait.

Itulah salah satu peluang yang dapat Anda lakukan agar dapat bertahan atau memiliki usaha sampingan di saat krisis yang sepertinya masih betah menaungi negara tercinta ini. Ada banyak peluang tentunya yang dapat Anda lakukan. Yang pasti, jangan pernah menyerah. Selamat mencoba dan semoga sukses. (nfr)

Sumber: http://infopeluangusaha.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=1&artid=45

www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 19 Agustus 2010

Menjadi Pribadi Sukses

Untuk menjadi sukses dalam kehidupan (sukses dalam pekerjaan, karir, bisnis, dan keluarga), kita perlu memiliki suatu karakter tertentu, juga perlu memiliki cara berpikir tertentu yang mengacu kepada prinsip-prinsip keberhasilan. Inilah prinsip yang perlu dipelajari:

1) KESADARAN AKAN ARAH.

Bagaimana mungkin kita bisa sukses kalau kita sendiri tidak tahu arah yang ingin dituju. Tanpa tujuan, sudah pasti kita akan bingung: tidak tahu apa yang akan kita kerjakan dan untuk apa mengerjakannya!

Orang yang sukses tentunya memiliki tujuan yang realistis, jelas, pasti, dan diyakini dengan segenap hati.

2) KEJERNIHAN PIKIRAN

Kejernihan pikiran sangat penting dalam menjalani kehidupan yang sukses, sebab ibarat sebuah mobil, ketika kita mengendarai mobil, pandangan di depan haruslah jernih sehingga kita dapat melihat ke depan sebagaimana adanya tanpa ada halangan apa pun. Maka kita dapat mengarahkan mobil pada arah yang tetap dan selamat sampai ke tujuan.

Bila kita memiliki kejernihan pikiran, kita akan mampu melihat kebenaran. Sebab kita harus mengerjakan apa yang benar, bukan membenarkan apa yang kita lakukan.

3) KEBERANIAN

Mempunyai sasaran serta memahami situasinya belumlah cukup. Anda harus mempunyai keberanian untuk bertindak, sebab hanya dengan tindakanlah sasaran itu dapat diubah menjadi kenyataan.

Perbedaan antara orang yang sukses dan gagal bukanlah kemampuan yang lebih baik atau ide yang lebih baik, melainkan keberanian untuk bertaruh atas ide-idenya sendiri, dan mengambil risiko yang diperhitungkan, serta bertindak.

4) MEMBERI

Kepribadian-kepribadian sukses itu: menghormati dan memperlakukan sesamanya sebagai manusia, daripada objek belaka. "Memberi" ibarat menanam bibit pada sebidang tanah yang subur, dan suatu saat bibit yang Anda tanam itu akan tumbuh pohon yang besar dan menghasilkan buah-buah manis.

Biasakan diri Anda untuk memberi. Pertama, berikan nilai tambah bagi orang lain. Kedua, berikan peningkatan hidup bagi orang lain. Dan ketiga, berikan manfaat bagi orang lain, yang sebesar-besarnya sesuai dengan kemampuan yang Anda miliki.

5) HARGA DIRI

Pribadi yang sukses itu memiliki self-esteem yang sehat, di mana mereka tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, tidak suka mengeluh, tidak suka mengkritik atau menjelekkan orang lain, mampu berlapang hati ketika menghadapi kegagalan serta mampu bersabar dalam menghadapi hambatan.

6) KEPERCAYAAN DIRI

Kepercayaan diri dibangun atas pengalaman sukses. Selain itu, kepercayaan diri bisa tumbuh bila kita mulai membentuk kebiasaan mengingat sukses-sukses di masa lalu dan melupakan kegagalan-kegagalan di masa lalu.

7) PENERIMAAN DIRI

Tidak ada sukses sejati atau kebahagiaan sejati sebelum kita bisa menerima diri sendiri. Kita akan merasa lega atau puas ketika bersedia menanggalkan segala kepura-puraan dan mau menjadi diri sendiri.

Sukses datang ketika kita bersedia rileks dan menjadi diri sendiri, bukan ketika kita berupaya keras menjadi orang lain. Penerimaan diri artinya menerima diri kita sekarang, apa adanya, dengan segala kesalahan, kelemahan, kekurangan, kekeliruan serta kekuatan, dan kelebihan kita.

Salam Bahagia dan Sejahtera!
______________
Sumber: Soegianto Hartono, Pelatih dan Konsultan Citra Diri Sukses [E-mail: soe_hartono@hotmail.com - HP: 0813-64808061 atau 0857-65364838 - Blog: www.soegiantohartono.blogspot.com]

www.jendelahewan.blogspot.com