Tampilkan postingan dengan label Budidaya Anti Nyamuk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Anti Nyamuk. Tampilkan semua postingan

Jumat, 10 Agustus 2012

Lavender: Suka cuaca sejuk, doyan siraman air (2)

Budidaya tanaman lavender tidak begitu sulit. Cukup diberi pupuk kandang dan rajin disiram, lavender sudah bisa tumbuh dengan baik. Disarankan, budidaya tanaman ini dilakukan pada musim hujan.

R. Winardi, pemilik Wins Cultura di Tangerang, Banten mengatakan, budidaya bisa dilakukan dengan menyemai biji bunga lavender untuk dijadikan benih. "Atau kalau ingin lebih ringkas bisa dengan membeli benihnya saja," kata Winardi.

Menurut Winardi, waktu yang dibutuhkan untuk penyemaian dari biji menjadi benih sekitar delapan hingga sembilan bulan. Sedangkan dari benih hingga bisa berbunga butuh waktu enam bulan.

Menurutnya, ada beberapa hal yang harus perhatikan dalam membudidayakan lavender. Bila ingin membudidayakan dalam jumlah besar, sebaiknya tanam di musim hujan. "Pasalnya lavender menyukai cuaca sejuk," katanya.

Pada musim kemarau, intensitas penyiraman harus ditingkatkan untuk menghindari kekeringan. Sedangkan untuk pupuk, cukup menggunakan pupuk kandang. Dengan komposisi campuran tanah dan pupuk sekitar 3:2. "Itu bila menggunakan media polybag," ujarnya.

Untuk jenis tanahnya sendiri sebaiknya pilih yang memiliki kadar keasamaan (PH) sekitar 5,5-6. Biasanya, bila disiram air akan cepat meresap dan tekstur tanah tidak keras.

Ia bilang, lavender bisa mencapai usia produktif hingga lima tahun. Pada usia dua tahun, batang lavender akan semakin tinggi. Saat itu, disarankan untuk rutin memangkas cabang. "Tujuannya agar percabangannya menjadi lebih banyak," ucapnya.

Toni Tegar Sahidi, produsen benih lavender lainnya bilang, fase awal yang terpenting dalam budidaya lavender adalah penyemaian. "Ini fase kritis dan sering gagal di tahap ini," ujarnya.

Ia bilang, dalam penyemaian ini tidak seluruh bibit berhasil dibesarkan. Bagi bibit yang berhasil hidup dan sudah memiliki ketinggian sekitar 5 centimeter (cm), sebaiknya segera pindahkan ke polybag.

Christian Kuswanto, pemilik PT Warna Indah Bintang Agrobis menambahkan, agar wangi tanaman lavender lebih menyebar, sebaiknya pembudidaya menanam dua hingga tiga tanaman lavender dalam satu pot berdiameter 30 cm.

Dengan demikian, bila lavender sudah besar, maka daun-daunnya saling bergesek dan tergores. Inilah yang kemudian mengeluarkan aroma wangi lavender yang menyegarkan.

Sumber : http://peluangusaha.kontan.co.id/

www.jendelahewan.blogspot.com

Senin, 06 Agustus 2012

Lavender: Peluang harum tanaman anti nyamuk (1)

Lavendel atau tenar sebagai lavender (Lavandula angustifolia) adalah tumbuhan dari suku lamiaceae yang memiliki 25-30 spesies. Selain dapat dijadikan sebagai tanaman hias, lavender juga bisa berfungsi sebagai pengusir nyamuk.

Lantaran memiliki fungsi ganda, banyak orang tertarik memelihara tanaman ini. Salah seorang pembudidaya lavender adalah R. Winardi di Tangerang, Banten.

Ia menekuni usaha ini sejak tahun 2007 di bawah bendera usaha Wins Cultura. "Lavender termasuk tanaman hias yang punya banyak kelebihan sehingga banyak penggemarnya," kata Winardi.

Sebagai tanaman hias, lavender memiliki bentuk daun yang bagus dan tebal. Lavender juga memiliki bunga dengan aroma wangi dan sedap dipandang mata.

Tidak saja indah dari segi fisik, lavender juga mampu mengusir nyamuk. Selain itu, "Lavender juga bisa menyerap CO2," kata Winardi.
Tanaman ini tidak disukai nyamuk karena mengandung zat linalool dan lynalyl acetate. Kendati memiliki banyak manfaat, harga bunga ini relatif murah.

Oleh Winardi, bunga ini dibanderol Rp 5.000 per pohon dengan ketinggian 15 centimeter (cm)-20 cm. "Usianya sekitar tiga bulan," ujarnya.

Winardi mengaku, meski peminatnya banyak, tapi pasar lavender pasang surut. Ia bilang, pada 2008-2010 permintaan cukup tinggi dan kembali turun di tahun 2011. "Tetapi tahun 2012 ini sedang membaik lagi," ujarnya.

Lelaki 62 tahun ini menyatakan, bila kondisi pasar sedang bagus, ia bisa menjual 4.000-5.000 pohon setiap bulan. Bila pesanan melebihi kapasitas, ia akan meminta tambahan pasokan dari rekannya yang juga pembudidaya lavender di Bogor.

Dari lavender, Winardi meraih omzet Rp 20 juta per bulan. Ia mengaku pelanggan lavender datang dari semua kalangan, mulai dari korporat, instansi pemerintah, dan kolektor tanaman.

Selama ini, ia banyak menerima pesanan dari wilayah Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Pemain lainnya adalah Christian Kuswanto, pemilik PT Warna Indah Bintang Agrobis di Cengkareng, Banten.

Menurutnya, pasar lavender tak pernah mati mengingat fungsinya sebagai pengusir nyamuk. Christian bilang, saat ini yang masih banyak memesan lavender adalah pemilik kafe, restoran outdoor, dan rumahsakit yang juga memiliki yang banyak tempat di luar ruangan. "Rumah makan atau kafe outdoor perlu lavender untuk mengusir nyamuk," ujarnya.

Dalam sebulan, ia bisa menjual 500 pohon. Dengan harga jual Rp 10.000-Rp 15.000 per polybag, omzet yang diperolehnya sekitar
Rp 7 juta per bulan.
(Bersambung)

Sumber : http://peluangusaha.kontan.co.id/

www.jendelahewan.blogspot.com

Senin, 04 Juni 2012

8 Tanaman Pengusir Nyamuk

Selama ini tumbuhan anti nyamuk yang populer baru lavender. Sebenarnya ada lagi tanaman lain yang bisa menangkal kehadiran nyamuk. Apalagi musim penghujan mulai tiba, saatnya kita waspada dari wabah penyakit demam berdarah, cikungunya, dan penyakit lain yang disebabkan nyamuk.

Bagi kamu yang belum tahu, ini dia 7 tanaman lainnya yang bisa digunakan sebagai pengusir nyamuk.

1. Geranium
Nama lainnya Tapak Dara. Tanaman ini mengandung geraniol dan sitronelol yang dapat mengusir nyamuk. Kedua zat yang dimiliki Geranium dapat dengan mudah terbang memenuhi udara. Tanam saja Geranium ke dalam pot atau langsung di tanah. Tempatkan di tempat yang mudah terkena tiupan angin, saat daun-daun Geranium bergesakan, aroma zat yang ada di tanaman ini akan tercium, membuat nyamuk menjauh dari ruangan.

2. Zodia
Tanaman ini asli dari Indonesia berasal dari Papua, dimana orang-orang Papua akan menggosok-gosokkan daun ini sebelum masuk hutan agar terlindung dari serangga terutama nyanuk. Zodia memiliki dua zat yang dapat membuat nyamuk kabur, yaitu Evodiamine dan Rutaecarpine. Untuk merasakan manfaatnya, Zodia bisa ditanam di ruang yang banyak tertiup angin agar aromanya tercium dan mengusir nyamuk.

3. Serai wangi
Serai akrab dikenal sebagai salah satu bumbu dapur, tapi ia memiliki zat Geraniol dan Sitronelal yang tidak disukai nyamuk. Menanam serai cukup mudah, tinggal tempatkan di pekarangan rumah saja.

4. Akar Wangi
Tanaman ini dapat mengeluarkan aroma menyengat yang tidak disukai nyamuk Aedes Aegypti. Tanam akar wangi di pekarangan rumah untuk merasakan manfaatnya.

5. Lavender
Tanaman ini aslinya dari Swiss, dan telah dimanfaatkan sebagai bahan pembuat lotion anti nyamuk. Bunga Lavender yang berwarna ungu memiliki zat Linalool dan Lynalyl acetate yang tidak disukai nyamuk. Tanam Lavender dalam pot atau tanah, untuk merasakan manfaatnya ambil bunganya dan gosok-gosokkan ke kulit.

6. Rosemary
Bunga Rosemary menghasilkan bau seperti aroma minyak kayu putih. Aroma yang tidak disukai oleh nyamuk karena mengacaukan penciumannya. Tanaman ini dapat ditanam ke dalam pot atau tanah. Di dekat jendela. Untuk pemanfaatannya, ambil daunnya yang berbentuk jarum dan digosokkan ke kulit.

7. Kecombrang
Kecombrang, kantan, atau honje (Etlingera eliator; sinonim Nicolaia elatior, Phaeomeria speciosa) adalah sejenis tumbuhan rempah dan merupakan tumbuhan tahunan berbentuk terna yang bunga, buah, serta bijinya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Bunga ini juga dapat mengusir nyamuk. Nama lainnya adalah kincung (Medan) serta siantan (Malaya). Orang Thai menyebutnya kaalaa, harga tanaman ini cuma 1500/satuannya.

8. Citrosa Mosquito
Citrosa Mosquito, tumbuhan yang berasal dari Belanda ini merupakan musuh nyamuk dan serangga karena mengeluarkan aroma lemon yang sangat kuat. Tidak membutuhkan perawatan khusus, tanaman ini sangat menyukai sinar matahari dan air yang cukup.

Sumber : http://www.beritaunik.net/

www.jendelahewan.blogspot.com

Jumat, 11 Mei 2012

Tanaman Antinyamuk, Ayo Tanam Zodia di Rumah Anda

Ada tiga jenis tanaman anti nyamuk yang saya ketahui
1. Zodia
2. Lavender
3. Suren.
Kiranya perlu disebarluaskan pengetahuan tentang tanaman anti nyamuk. Ya nyamuk binatang kecil yang dengungnya mengganggu, gigitannya terasa sakit dan patut dikhawatirkan membawa penyakit demam berdarah dengue, kaki gajah, malaria. Siapa yang tak kenal tiga jenis penyakit yang sampai saat ini masih berkecamuk menyerang penduduk Indonesia. Penggunaan tanaman Zodia, Lavender dan Suren dan beberapa jenis tanaman lain adalah cara ramah lingkungan melawan nyamuk dibanding menggunakan insektisida yang masih meninggalkan dampak lingkungan akibat racun yang ditinggalkannya.

Rasanya sudah lama masyarakat mengenal kedua jenis tanaman yang disebut pertama. Sedangkan Suren sejenis pohon berdiameter cukup besar, berdaun pipih bergerigi, banyak tumbuh di pegunungan Jawa Barat, belum terlalu dikenal masyarakat sebagai pembasmi nyamuk.

Saya dan istri menanam Zodia dalam pot di rumah, sedangkan Lavender, yang berbunga harum, demikian pula daun Suren belum saya coba. Sepengetahuan saya Lavender tumbuh dan berbunga di pegunungan, di Jakarta - Depok - Bekasi - Tangerang dan lain-lain tempat rendah kurang cocok. Seorang teman pernah menanam Lavender di kebunnya di Kebagusan Jakarta Selatan, sayang walaupun tumbuh Lavender tak berbunga.

Zodia adalah tanaman perdu bukan pohon seperti mahoni atau jengkol. Tanaman ini berasal dari Papua. Daunnya pipih memanjang, berwarna hijau, bila bergesekan tertiup angin mengeluarkan bau yang diyakini tidak disukai nyamuk.

Agar penanaman Zodia bermanfaat sebagai pengusir nyamuk, maka bila yang menanam hanya di satu rumah tangga saja mungkin kurang efektif, disarankan penanaman dilakukan bersama-sama satu RT atau satu RW, bahkan jika memungkinkan se Kelurahan, se Kecamatan dan seterusnya.

Bila setelah menanam Zodia ternyata di rumah kita masih banyak nyamuk, ya disemprot dengan insektisida saja dulu. Awalnya memang harus dilakukan beberapa cara pembasmian nyamuk, sampai suatu saat bila orang-orang sekampung telah menanam Zodia, mudah-mudahan insektisida dapat ditinggalkan, biar bagaimanapun bila nyamuk 100% terbasmi kita pikirkan juga bagaimana nasib cecak ?

Di mana bibit Zodia dapat diperoleh, di lapak-lapak penjual tanaman di pinggir jalan -untuk yang berdomisili di sekitar Jabodetabek - banyak dijual, dengan harga sekitar Rp 5000 - 7000 per tanaman. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan biji dan stek batang.

Untuk menanam dalam pot, supaya pertumbuhan Zodia bagus, maka pot terlebih dahulu diisi pecahan bata atau potongan stereoform, lalu diisi tanah subur sepertiga pot, kemudian tanaman dimasukkan ke dalam pot, lalu diisi tanah campur pupuk kandang secukupnya. Siaplah Zodia dalam pot diletakkan di sekitar rumah kita.

Apakah sudah ada penelitian ilmiah atas Zodia? Sudah ada. Berikut ini kutipan informasi yang saya peroleh dari situs BIOTROP IPB : Menurut hasil analisa yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) dengan gas kromatografi, minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool 46% dan alpha-pinene 13,26% yang sudah sangat dikenal sebagai pengusir (repellent) nyamuk. Pengujian terhadap nyamuk demam berdarah menunjukkan bahwa lengan yang telah digosok dengan daun zodia terlindungi dari nyamuk tersebut selama 6 jam dibandingkan dengan lengan yang tidak digosok. Daya halau zodia terhadap nyamuk tersebut sebesar 70% (Agus Kardinan, 2005).

Pemberantasan nyamuk dengan Zodia sekali lagi akan efektif bila dilakukan serentak bersama-sama orang sekampung. Siapa tahu bila gerakan menanam Zodia dilakukan serentak sekampung - senegara kasus DBD (Demam Berdarah Dengue), kaki gajah, malaria dapat ditekan.

Gambar berikut ini adalah gerakan sosialisasi Zodia yang dilakukan sekelompok bekas mahasiswa IPB angkatan 1974 di Beji, Kota Depok pada 1 Mei 2011.



Sumber http://kesehatan.kompasiana.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Rabu, 02 Mei 2012

Mengenal Tanaman Pengusir Nyamuk

Nyamuk memang merupakan salah satu serangga yang menyebalkan. Akibat gigitan nyamuk, kulit kita akan menjadi bentol dan gatal. Belum lagi adanya nyamuk yang membawa penyakit yang berbahaya. Penyakit yang umumnya dikenal akibat gigitan nyamuk adalah penyakit demam berdarah dan malaria. Untuk mengusir nyamuk, cara yang dapat dilakukan adalah menyemprot dengan obat nyamuk atau dengan menggunakan obat nyamuk bakar dan elektrik. Tetapi, cara ini cenderung tidak aman karena kandungan bahan kimia yang ada di dalamnya.

Sebagai cara yang alami, kita dapat menggunakan tanaman-tanaman berikut agar nyamuk tidak lagi singgah ke rumah kita. Tanaman apakah itu?

Tanaman zodia (evodia suaveolens) ini memiliki daun pipih panjang berwarna hijau kekuningan. Tanaman ini adalah tanaman yang berasal dari Papua. Zat evodiamine dan rutaecarpine yang terkandung dalam tanaman ini tidak disukai nyamuk. Aroma wangi akan tercium saat tertiup angin. Wangi tersebut tidak disukai nyamuk.

Masyarakat Papua terbiasa menggosok kulitnya dengan dedaunan zodia tertentu sebelum masuk ke hutan agar terlindungi dari serangan serangga, khususnya nyamuk.

Zodia mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun zodia mengandung linalool yang dapat membantu mengusir nyamuk.

Biasanya, tanaman ini ditanam dalam pot dan merupakan tanaman yang ditanam dalam ruangan (indoor plant). Namun, tidak ada masalah jika tanaman ini ditumbuhkan di halaman rumah.

Bunga tanaman ini berwarna ungu. Bunganya yang harum menyebabkan nyamuk tidak mau mendekat. Bunga lavender ini sudah dikenal dan umum dipakai dalam pembuatan lotion pengusir nyamuk. Bila ingin menggunakan bunga ini agar kulit kita tidak digigit nyamuk adalah dengan menggosok-gosokan bunganya pada kulit kita.

Selain tampilannya menarik berwarna keunguan, bunga lavender mengeluarkan aroma wangi yang dapat menghindari gigitan nyamuk. Caranya, gosok-gosokkan saja bunga lavender ke kulit. Tubuh pun akan relatif terlindung dari gigitan nyamuk. Karena aromanya wangi, lavender juga sering dipakai sebagai aromaterapi.

Bunganya memiliki banyak variasi warna dengan kelopak bunga bertumpuk. Geranium mengandung geraniol dan sitronelol yang menyebabkan nyamuk tidak mau mendekat. Cara memanfaatkan tanaman ini adalah dengan ditempatkan di tempat yang terkena tiupan angin, karena aroma geranium akan tercium bila daunnya saling bergesekan.

Tanaman geranium bernama latin pelargonium citrosa yang umumnya ditanam di luar rumah ini mengandung zat citronella yang mampu mengusir nyamuk. Cara mengusir nyamuk adalah dengan cara menggoyang-goyangkan helaian daun atau tertiup angin dan menghasilkan aroma khas. Tanaman geranium sekurang-kurangnya memiliki tiga varian, yakni citrosa mosquito fighter, cirosa queen of lemon, dan citrosa lady diana.

Serai telah dikenal sebagai salah satu bahan yang sering digunakan sebagai bumbu masak, tetapi ada manfaat lain yang tidak kalah penting yaitu sebagai tanaman pengusir nyamuk. Tanaman yang termasuk bangsa rumput-rumputan ini tidak disukai nyamuk karena adanya zat geraniol dan sitronelal. Ekstrak serai juga telah dimanfaatkan dalam pembuatan lotion pengusir nyamuk dengan aromanya yang khas.

Tanaman serai tak hanya andal di dapur sebagai bumbu masak, batang dan daunnya ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk. Perlu diketahui, tanaman serai wangi mengandung zat-zat, seperti geraniol, metilheptenon, terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama adalah sitronelal.

Sitronelal memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, sitronelal dapat menyebabkan kematian nyamuk akibat kehilangan cairan secara terus-menerus.

Daunnya berbentuk jarum dan memiliki bunga ungu kecil. Dimanfaatkan untuk mengusir nyamuk dengan menggosok-gosokan daunnya ke kulit kita.Aroma yang dihasilkan mirip seperti aroma minyak kayu putih. Aroma ini dapat mengacaukan penciuman dan nyamuk.

Tanaman bunga ini mampu mengeluarkan aroma khas yang dibenci nyamuk. Tanaman ini akan tumbuh baik di bawah sinar matahari dan membutuhkan air yang cukup. Bunga rosemary cocok ditanam di pot atau tanah di dekat jendela atau pintu.

Dikutip dari berbagai sumber

www.jendelahewan.blogspot.com

Senin, 30 April 2012

Zodia (Evodia suaveolens) Tanaman Pengusir Nyamuk

Zodia (Evodia suaveolens). Zodia adalah tumbuhan dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang merupakan tanaman endemik Indonesia yang berasal dari Papua. Tanaman ini telah dimanfaatkan oleh masyarakat asli Papua untuk mengusir serangga dan nyamuk dengan cara mengusapkan daun zodia ke sekujur tubuh.

Saat sekarang, mulai banyak orang yang menanam zodia (Evodia suaveolens) di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan. Aroma yang keluar dari pohon ini terutama ketika daun-daun zodia bergesekan mampu mengusir nyamuk (anti nyamuk). Tanaman zodia, oleh para penjual tanaman hias sering kali lebih dikenal sebagai Pohon Nyamuk.

Ciri-ciri Zodia. Zodia merupakan tanaman perdu dari suku jeruk-jerukan (Rutaceae) yang mempunyai tinggi berkisar antara 50-200 cm dengan rata-rata tinggi sekitar 75 cm. Daunnya berbentuk pipih memanjang agak lentur dengan warna kuning kehijau-hijauan. Panjang daunnya berkisar antara 2—30 cm.

Zodia (Evodia suaveolens) merupakan tumbuhan yang berasal dari pulau Papua. Tapi kini mulai dibudidayakan diberbagai tempat termasuk di Jawa. Tanaman ini mampu hidup pada ketinggian antara 400-1.000 meter dpl.

Pada umumnya tanaman ini dutanam di dalam pot dan diletakkan di dalam ruangan (indoor plant). Namun Zodia dapat juga ditanam di luar ruangan seperti di halaman rumah. Pohon zodia jika dibiarkan tumbuh dengan bebas mampu mencapai ketinggian sekitar 2 meter.

Zodia Pengusir Nyamuk. Tanaman zodia (Evodia suaveolens) telah sejak lama dipergunakan oleh penduduk asli Papua sebagai pengusir serangga dan nyamuk. Zodia mengeluarkan aroma yang khas yang tidak disukai oleh nyamuk sehingga nyamuk akan menghindar dan pergi.

Menurut penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool (46%) dan a-pinene (13,26%). Linalool sendiri dikenal sebagai pengusir nyamuk.

Daun zodia mampu menghalau nyamuk selama enam jam dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70%. Selain itu, lengan yang digigit oleh nyamuk demam berdarah akan cepat sembuh (bentol dan gatal) apabila digosok dengan daun zodia.

Zodia (Evodia suaveolens) akan mengeluarkan aroma yang khas bila daun-daunnya saling bergesekan. Aroma yang keluar akibat pergesekan daun zodia inilah yang tidak disukai dan mampu mengusir nyamuk. Karenanya sebagai tanaman pengusir nyamuk, cukup menanam tanaman ini di pot yang ditarud di sudut ruangan atau dekat jendela.

Memperindah ruangan dengan Zodia, tanaman yang sekaligus mempunyai khasiat sebagai pengusir nyamuk sepertinya bukan sebuah pilihan yang jelek. Kecuali bagi nyamuk itu sendiri.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Sapindales; Famili: Rutaceae; Genus: Evodia; Spesies: Evodia suaveolens.

Sumber : www.plantamor.com/

www.jendelahewan.blogspot.com