Tampilkan postingan dengan label Budidaya Burung Pleci. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Burung Pleci. Tampilkan semua postingan

Senin, 13 Agustus 2012

Cara Memilih Bakalan Burung Pleci Berkualitas

Bagi anda yang akan membeli burung pleci, sebaiknya anda memperhatikan beberapa ciri fisik burung yang akan anda pilih tersebut. Selain itu anda juga harus bisa membedakan kelamin pleci agar tidak salah memilih pleci jantan atau betina.

Kriteria dan ciri fisik pleci yang baik antara lain:
• burung pleci tersebut bergerak lincah dan agresif,
• secara fisik burung tidak cacat,
• postur badan sedang dengan panjang proporsional,
• bulu kering,
• penampilan bulunya rapi dan tidak kusam,
• sayap mengepit rapat dan simetris,
• kepala lebih besar dengan leher panjang padat berisi,
• pangkal paruh lebar,
• paruh tebal panjang selaras dengan lebar pangkal paruh,
• kaki kering dan mencengkeram kuat pada tangkringan.

Membedakan Pleci Jantan dan Betina
Secara umum, perbedaan antara burung pleci jantan dan betina dapat dilihat pada lingkar matanya. Pleci jantan biasanya mempunyai lingkar mata yang tebal dan tajam serta tidak putus-putus. Warna hijau pada bulunya terlihat lebih tajam. Selain itu juga dapat dibedakan melalui kloaka dan duburnya dengan cara ditiup, kalau lebih menonjol berarti jantan.

Harga Bakalan
Karena cara perawatannya yang sangat mudah, burung ini sangat banyak dijumpai di pasaran sehingga harga bakalannya pun menjadi sangat terjangkau. Harga bakalan burung ini di pasaran berkisar antara Rp 10.000 - Rp 20.000. Meskipun harga bakalannya tergolong sangat murah, namun jika sudah dimaster dan sering menang kejuaraan maka hargaya bisa melambung hingga jutaan rupiah.

Selengkapnya: http://www.peliharaan.web.id/

www.jendelahewan.blogspot.com

Minggu, 08 Juli 2012

Cara merawat burung Pleci Kacamata

Cara pemeliharaan burung pleci termasuk yang paling mudah. Makanan kesukaannya adalah pisang kepok, pepaya, apel, pir, tomat, dan buah lainnya.
Untuk hari-harinya cukup berikan pisang kepok saja karena tidak gampang busuk dibanding buah lainnya. 1 pisang kepok biasanya habis 2 hari, maklum burungnya kan kecil, jauh lebih kecil dari pisang yang dia makan..
Jadi menurut saya perawatan burung ini paling gampang dan santai, apalagi jika disediakan juga voer pakan dalam kandangnya. Amaan deh!

Cukup 2 hari sekali ganti pakan (kalau pisang kepoknya gede loh ya). Tapi untuk minumnya usahakan diganti setiap hari dan berikan tempat minum yang agak besar karena burung ini paling suka mandi dicepuk minumnya. Jadi pasti banyak air minumnya yang terbuang untuk mandi.

*Di dekat rumah saya ada pohon pepaya yang buahnya tidak pernah ada yang petik. Setiap ada buah yang matang pasti bolong2 deh diserbu pleci2 yang lewat. Jadi ketahuan deh kalau di alam itu gank pleci memang suka buah pepaya.
*untuk makan hariannya saya biasa kasih pisang kepok karena lebih awet tidak gampang busuk, juga lebih praktis. Kotorannya juga tidak bau, menggumpal mudah dibersihkan. Kalau pakan pepaya kotorannya encer berantakan kemana2.
*Supaya sehat seminggu sekali kasih juga buah lainnya bisa pepaya, apel/buah pir dia juga suka.

Setiap pagi pleci dimandikan dengan semprot sprayer halus saja/sekedar basah tidak sampai kuyup, karena pleci akan mandi sendiri di cepuk minum. Jadi ingat berikan cepuk minum yang agak besar supaya dia bisa berendam, kalau cepuk yang ukuran kecil seringkali dia terjepit nggak bisa keluar and akhirnya koit.

Periksa makanannya, ganti minumnya. Sekali2 beri kroto sedikiiit aja gak usah setiap hari, ulat kandang juga boleh sedikit aja. Soalnya di alam liarnya saya perhatikan ini burung juga doyan serangga kecil2.

Bersihkan kandang.

Setelah diangin2kan pleci dijemur sampai jam 10-11 siang (tergantung cuaca). Usahakan tidak melihat pleci lainnya, kalau memang terpaksa/tempat terbatas jemur dengan jarak berjauhan maksimal. Pasti rame saut-sahutan. Kalau terlalu dekat jemurnya teriaknya biasanya tidak ngotot.

Selesai jemur angin2kan di tempat teduh dulu terus krodong masukan ke rumah/tempat teduh. Kalau banyak burung gacor di rumah pasti semua bakal direkam/ditiru. Kalau gak ada burung lain ya setel aja suara masteran burung. Dijamin sebentar saja di tiru2 deh suara masteran/burung lainnya.

Sore biasanya jam 3 keluarkan burung semprot lagi halus saja. Angin2kan lalu jemur lagi sampai jam 4-5 sore.
Selesai jemur angin2kan sebentar tambah air minumnya trus krodong lagi.

*kalau burung pleci kacamata dipelihara dengan tujuan untuk dinikmati suaranya setelah mandi jemur dan dimasukan dalam rumah tidak perlu dikerodong. Malam biasanya suka mandi lagi dicepuk minum, setelah itu biasanya suka ngoceh2 lagi semaunya.

Segini dulu ya.. Selanjutnya akan saya tulis ”Mempersiapkan Pleci untuk Lomba”
kalau ada waktu saya sambung lagi deh. Salam Pleci Mania!

Sumber : http://www.poskicau.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Jumat, 06 Juli 2012

Seputar Burung Pleci

Burung Pleci Kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) adalah nama sejenis burung kecil dari suku Zosteropidae, bangsa Passeriformes (burung petengger). Burung ini merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Oriental White-eye.

Suku burung-burung kacamata (Zosteropidae) mencakup sejumlah burung pengicau (Passeriformes) kecil yang cenderung tersebar di daerah tropika di Dunia Lama (termasuk Australasia). Genus pencirinya adalah Zosterops. Burung-burung anggota suku ini dicirikan dengan lingkaran di sekitar mata berwarna putih (dari sini nama bahasa Inggris white-eye berasal) atau abu-abu.

Banyak anggotanya yang bersifat endemik di suatu pulau atau kepulauan, seperti jenis yang baru ditemukan tahun 2008 di Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah. Burung kecil yang lincah, dengan panjang tubuh (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 10–11 cm. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawahnya sedikit bervariasi bergantung rasnya, kecuali leher dan dadanya yang berwarna kuning terang. Sayapnya membundar dan kaki-kakinya kuat.

Nama-namanya (“kacamata”, white-eye) merujuk pada lingkaran bulu-bulu kecil berwarna putih di sekeliling matanya. Nama marganya berasal dari kata Yunani zosterops, yang berarti ”sabuk mata”. Penampilan anggotanya sangat "biasa", tidak ada ciri mencolok, kecuali adanya segaris lingkaran di sekitar mata. Sayapnya melingkar dan memiliki kaki yang kuat. Warna bulu biasanya hijau kelabu, tetapi ada jenisnya yang memiliki bulu leher dan perut berwarna putih atau kuning.

burung ini kerap membentuk gerombolan besar yang bergerak bersama di antara tajuk pepohonan; bahkan sering juga bercampur dengan spesies lain. Meskipun utamanya burung kacamata bersifat pemakan serangga, namun ia pun memakan nektar dan aneka jenis buah. Sembari mencari mangsanya di sela-sela dedaunan, burung ini terus bergerak dari satu ranting ke lain ranting, dan kemudian berpindah ke lain pohon yang berdekatan, sambil terus mengeluarkan suara berkeciap tinggi setiap beberapa saat sekali untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok yang lainnya. Semua anggotanya senang berkelompok, terbang dalam kawanan.

Di Jawa, burung ini tercatat bertelur mulai dari Januari hingga Oktober. Telur berjumlah kurang lebih tiga (2–5) butir berwarna biru pucat, diletakkan pada sarang berupa cawan kecil yang khas bentuknya. Sarang ini terbuat dari akar-akaran, tangkai dan tulang daun, dan bahan-bahan tumbuhan lainnya, serta dihiasi dengan lumut. Sarang diletakkan di percabangan ranting atau rumpun bambu, sekitar 2–4 m di atas tanah.

Di Australia bahkan ada yang menjadi hama di perkebunan anggur karena bertengger di tangkai dan melukai tanaman.

Tips memilih burung pleci :
* Postur tubuh panjang dan besar
* Warna putih yang melingkari matanya terlihat tebal
* Burung tidak cacat
* Bentuk paruh terlihat tebal dan panjang

Perawatan :
* Jaga kebersihan kandang/sangkar
* Mandikan pagi/sore dengan cara di semprot atau sediakan cepuk berisi air supaya burung mandi sendiri.
* Berikan kroto 1/4 sendok/hari
* Berikan buah buahan seperti pepaya dan pisang

Perbedaan Betina dan Jantan :
* Pleci Jantan mempunyai lingkar mata yang lebih tebal dan tajam
* Pleci Jantan warna hijaunya lebih tajam
* bisa juga di lihat kloaka/duburnya dengan cara di tiup kalau lebih menonjol berarti burung jantan.

Tambahan Informasi Ragam Jenis Burung Pleci
Kajian terhadap data DNA yang terbaru menghasilkan gambaran bahwa marga ini kemungkinan bukan monofiletik.Meski demikian baru sedikit spesies yang telah dipelajari, dengan jenis-jenis dari Kepulauan Mikronesia yang paling banyak dikaji contohnya. Agaknya terdapat dua kelompok garis kekerabatan; kelompok timur yang nampak jelas berbeda dan kelompok barat yang kekerabatannya lebih dekat dengan jenis-jenis Asia Timur. Kekerabatan kelompok yang pertama (kelompok timur) dengan burung-burung marga Rukia masih perlu diteliti lebih lanjut. Juga, jenis kacamata Tanjung Harapan nampak berbeda garis kekerabatannya dengan jenis-jenis selebihnya, namun hal ini belum bisa dipastikan.

Sumber : http://burunglokal.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Rabu, 04 Juli 2012

Gengsi Burung Pleci Melejit, Harga Sampai Rp 40 juta

Jenis burung pleci (kacamata) kini memang tengah jadi primadona. Nyaris setiap pelosok kota keranjingan alias demam pleci. Para pemain, tak hanya pemula bahkan pelomba kawakan pun tak risih lagi menenteng burung ini di lapangan. Mereka bangga tatkala gaconya di jenis ini jadi juara. Begitu pamornya naik, pleci pun naik tahta dan memiliki prestise tersendiri.

Kelasnya pun di lomba kini bukan sekadar pelengkap alias anak bawang, tapi sudah sejajar dengan jenis lain yang sebelumnya memiliki gengsi. Ini tak lain dikarenakan jenis pleci turut punya nilai jual bagi even organizer untuk menjaring peserta. Itu sebabnya pihak panitia kini minimal membuka 2 atau 3 kelas dalam setiap gelarannya.

“Sebenarnya, sudah sejak lama di Cina jenis pleci menduduki peringkat pertama, setelah itu hwamei, pailing, dan kacer,” ungkap Lee Ali importir sangkar dan aneka akesoris untuk pleci.

Di tanah air, khususnya di Jabodetabek baru hampir setahun belakangan ini popularitasnya terus merangkak naik. Tidak hanya di Latberan pinggiran hingga even besar, kelas pleci kerap dijubeli peserta.

Menariknya, umumnya mereka adalah para pemain kawakan yang sebelumnya dikenal sebagai pemilik burung kelas bergengsi seperti anis merah.

Di Jabodetabek misalnya, ada nama Hengky Bor yang memiliki gaco di kelas tersebut yang selalu malang-melintang di tangga juara. Nilai belinya, lumayan fantastis. Konon, bersama Mr Deded sejawatnya sudah puluhan juta rupiah harus mereka keluarkan untuk mendapatkan gacoan.

Bahkan, untuk Ozil salah satu jawara papan atas blok barat dia mengaku mentransfernya sebesar Rp 40 juta dan pemain Ciawi Bogor, sementara si Bola ditake-overnya di kisaran Rp 20 juta. Di luar itu masih ada sederet jawara lainnya.

Lantas, apa yang membuat mereka begitu berani men-take-over dengan nilai begitu tinggi? “Kenapa nggak? Sekarang lombanya ramai terus, hadiahnya besar dan tidak pernah dipotong karena gantangannya selalu full,” kata Hengky memberi alasan tentang minatnya berburu burung unggulan.

Alasan yang realtistis memang. Sejak dibeli beberapa bulan lalu, sang gaco sudah puluhan kali memetik kemenangan di beragam even penting. Kalau dihitung-hitung, dengan kondisi penampilan burung yang stabil di lapangan, belum setahun sebenarnya sudah balik modal.

Apalagi saat ini kelas pleci selalu ada di latberan maupun lomba yang digelar nyaris setiap hari. Dan, burung ini bisa turun atau main beberapa kali dalam sepekan. Bandingkan dengan burung lain, yang turun paling banter kuat satu atau dua kali dalam seminggu.

Mirip anis merah

Karakter pleci yang mirip-mirip anis merah, dan kebiasaannya ditrek dengan sesama jenisnya sebelum ke lapangan, membuatnya seperti peralihan dari anis merah ke pleci. Ya, rata-ratac mereka, pemain pleci, sebelumnya dikenal sebagai jawara anis merah.

Hengky Bor misalnya, dikenal sebagai pemilik jawara anis merah, kini mencoba fokus ke pleci. Demikian halnya dengan Renan dari Pleci Duta Kicau Mania (PDKM) sebuah komuntas khusus pleci di dunia maya, kini dia lebih merasa nyaman main di jenis pleci. “Ya, karena karĂ kternya ngggak beda jauh dengan anis merah,” ungkap Renan.

Kini tidak kurang dari 12 ekor pleci andalannya, bahkan salah satunya, Marjinal, kerap juara di beragam even.

Perawatannya yang relatif mudah ini yang membuatnya Iebih asyik main di jenis ini. “Kalau kita awalnya main di anis, terus ke pleci, itu lebih mudah,” ungkapnya.

Yang penting, burung memenuhi standar kualitas pakem yang diterapkan, berbunyi lebih lantang, duduk sambil ngerempel saat ketemu lawan di lapangan, yang diselingi materi isian seperti gereja tarung, kenarian, ciblekan dan beseten kolibri, sudah cukup jadi modal utamanya untuk turun gelanggang.

Tingginya minat pada burung pleci ini tampak dari tumbuhnya komunitas pleci dengan beragam macam bendera yang diusungnya. Bahkan, salah satu komunitas pleci di kawasan sunter yaitu Pleci 123 berani menggelar latber rutin tiap hari Sabtu di lapangan permanennya – kawasan Sunter Jakarta Utara. Semua khusus pleci, tidak ada jenis burung lain.

Sumber : http://omkicau.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Minggu, 01 Juli 2012

Cara Memilih dan Merawat Burung Pleci

Burung Pleci Kaca Mata Putih atau disebut juga dengan Burung Perci akhir-akhir ini menjadi idola baru para penggemar burung berkicau. Burung yang memiliki postur kecil dengan ciri khas lingkaran putih pada mata ini memang memiliki suara yang merdu. Meski memiliki volume suara yang relatif sedang, burung ini mampu menirukan berbagai suara burung lain seperti burung gelatik, cucak dan lainnya. Berikut info mengenai Burung Pleci Kaca Mata Putih.

Cara Memilih Burung Pleci
Untuk memilih burung pleci yang berkualitas di pasar maka pilihlah burung dengan ciri :
* Body panjang dan besar
* Lingkaran putih mata yang tebal
* Pilihlah burung pleci yang lincah
* Paruh tebal dan panjang
* Memiliki tubuh yang tidak cacat

Sedangkan untuk memilih burung pleci jantan maka pilihlah pleci dengan ciri :
* Mempunyai lingkar mata yang lebih tebal dan tajam
* Mempunyai warna hijaunya lebih tajam
* Bisa juga di lihat kloaka atau duburnya dengan cara di tiup kalau lebih menonjol

Cara Merawat Burung Pleci
Untuk perawatan burung perci sebenarnya hampir sama dengan cara merawat burung berkicau pada umumnya. Yang perlu diperhatikan secara khusus adalah pemberian makanan dan kebersihan sangkar atau kandang. Makanan burung pleci selain voer adalah buah-buahan seperti pisang, pepaya, apel. Namun selain buah burung ini juga memakan ulat kecil dan juga telur semut merah atau kroto. Untuk memilih pisang sebaiknya memilih pisang gepok selain memiliki nutrisi yang lebih juga agar kotoran lebih mudah dibersihkan. Meski burung telah memakan voer sebaiknya tetap diberi buah-buahan dan sesekali beri ulat atau kroto untuk menambah asupan gizi burung.

Nah untuk kebersihan sebaiknya bersihkan kotoran setiap hari agar burung tetap sehat. Selain itu perhatikan juga kebersihan air minumnya dengan mengganti setiap hari. Untuk menjaga kesehatan burung pleci tetap terjaga maka mandikan burung dengan menyemprot secara perlahan lantas jemur atau diangin-anginkan. Memandikan burung pleci yang baik adalah di pagi hari.

Jika anda memiliki burung pleci lebih dari 1 maka taruh burung secara berjauhan. Jangan sampai burung dapat melihat antara burung pleci satu dengan yang lain. Karena burung pleci akan saling bersahutan jika mendengar suara burung pleci yang lain. Agar burung pleci mampu menirukan suara burung lain maka gunakan suara burung lain untuk memaster.

Sumber : http://suaraterbaru.com/

www.jendelahewan.blogspot.com