Selasa, 18 September 2012

Burung cucak jenggot 10 bulan diharga Rp 10 juta…

Meski pasokan piyikan burung cucak jenggot tidak sebanyak pleci, permintaan jenis burung masteran yang juga memiliki kasta tinggi dalam lomba ini terus meningkat. Hanya saja sasaran bidik penghobi saat uni bukan lagi burung dewasa.

Ya, sebagian besar jenggotmania banyak menjatuhkan pilihannya pada cucak jenggot piyikan yang masih harus diloloh pakan oleh pemiliknya. Para penghobi rela merawat sampai cucak jenggot bisa makan sendiri.

Masalahnya saat ini, selain pasokannya memang sedikit, piyikan cucak jenggot menjadi momok bagi pedagang burung, lantaran risiko kematiannya sangat besar. Akibatnya, mereka yang belum berpengalaman enggan menyetok atau memperdagangkannya, walaupun keuntungan yang diperoleh cukup menggiurkan.

Lantas mengapa masih saja ada pedagang yang berani mengambil risiko? Di sinilah rahasianya dan itulah yang kini jadi modal bagi Udin Plencung, salah satu pedagang burung di pasar burung Empu Nala Mojokerto. Selain selalu memajang berbagai jenis ‘burung jadi’ dan ‘burung setengah jadi’, di kiosnya juga bisa ditemui piyikan cucak jenggot untuk diperjualbelikan.

Menurutnya, rawatan piyikan cucak jenggot yang dipasok dari Surabaya dan berasal dari daerah Bali tersebut sebenarnya mudah. Tentu hal mudah bagi yang sudah berpengalaman. Pengalaman Udin diperoleh setelah dia melakukan berbagai cara perawatan. Awalnya dia mendatangkan 20 ekor piyikan cucak jenggot umur 10 hari. Selang beberapa hari kemudian, tujuh ekor di antara burung itu mati. Sudah bisa terbayangkan berapa kerugian yang dideritanya.

Untuk pasokan berikut, ia mulai mengenali beberapa piyikan cucak jenggot yang kurang sehat. Ciri cucak jenggot piyikan kurang sehat antara lain suara trecetan lemah, selaput mata bewarna pucat, begitu juga dengan segala aktifivasnya pun kurang lincah. Untuk mengantisipasi semua kemungkinan buruk, Udin melakukan pemberian antibiotik. Obat dilarutkan atau dicampur ke air minum serta adonan pakan yang hendak dilolohkan.

Campuran pakan yang biasa dibuat berupa voor, kroto, pisang dan air yang dihaluskan. Sedangkan untuk tambahan pakan atau extra fooding yang disuapkan langsung adalah jangkrik kecil dalam jumlah cukup banyak.

Cara yang lebih afdol dalam memberi makan burung cucak jenggot, katannya, dengan cara dispetkan menggunakan pipet suntik yang ujungnya diberi pipa plastik berdiameter kecil. Jadi sistem pemberian pakannya menyerupai rawatan piyikan murai batu.

Menurut dia, selama ini pembeli lebih memilih anakan yang sudah bisa makan sendiri. Seperti piyikan murai batu, piyikan cucak jenggot umur satu bulan biasanya baru bisa mandiri. Terkadang bisa lebih cepat bila ada salah satu di antara anakan itu yang mandiri karena akan memicu piyikan lain belajar makan sendiri.

Harga yang dipatok untuk cucak jenggot piyikan cukup bervariasi, berkisar antara Rp. 300 hingga Rp. 400 ribu per ekor.

Umur 10 bulan Rp. 10 juta?

Udin Plencung mengatakan kelebihan cucak jenggot piyikan adalah mudah dalam pemasteran. Suara master bisa apa sesuai selera pemiliknya. Jika pemasterannya bagus, maka burung akan memiliki keunggulan lagu yang menonjol di lapangan dan bisa berharga mahal.

Sebagai contoh, katanya, adalah cucak jenggot umur 10 bulan milik Bambang S dari Pacet, Mojokerto. Burung yang diberi nama Ayu Ting Ting dan juara satu di latber IKPBM awal bulan itu laku Rp. 10 juta. Padahal suara greja tarung dan tengkek yang dilagukannya ketika itu, juga belum terdengar jelas. Hanya semangat tempur yang meciptakan kegacoran hingga burung itu meraih gelar juara.

Sumber : http://omkicau.com/2012/06/09/burung-cucak-jenggot-10-bulan-diharga-rp-10-juta/

www.jendelahewan.blogspot.com

Minggu, 16 September 2012

Serba-serbi Burung Branjangan

Memelihara burung Branjangan merupakan hobi bagi sebagian orang. Cara pemeliharaan dan perawatan branjangan yang mudah, pakan unruk branjangan yang mudah dicari, serta suara kicauan Branjangan yang merdu menambah nilai plus bagi burung ini. Burung dengan nama ilmiah Mirafra javanica ini memiliki kepiawaian dalam meniru (memaster) suara burung lain. Selain itu, gaya bertarungnya dengan cara mengepakan sayap (ngeper) semakin menambah kesukaan orang untuk memelihara burung Branjangan ini.

Perawatan Branjangan yang relatif mudah. Pakan utama untuk branjangan yang biasa diberikan adalah kenari seet. Untuk pakan tambahan, bisa juga diberikan ekstra fooding berupa jangkrik, kroto atau ulat hongkong.

Di alam bebas, Branjangan akan berkicau di tempat-tempat yang tinggi seperti di atas pohon atau di kabel-kabel dengan pola hovering untuk menunjukan daerah kekuasaan atau untuk menarik betinanya. Branjangan merupakan burung persawahan/ladang yang suka hidup di area terbuka berumput atau semak-semak yang tidak terlalu rimbun.

Dahulu tidak banyak orang yang tahu bahwa burung kecil dengan bulu kusam ini mempunyai suara yang indah dan pandai meniru suara burung lain, kecerdasannya dalam menirukan (memaster) suara burung lain akan membuat suara kicauannya menjadi beragam, suara burung Prenjak, Ciblek, dan burung Gereja akan mudah diadopsi oleh Branjangan.

Beberapa pelomba burung bahkan menjadikan burung ini menjadi burung “wajib” untuk master burung lombanya. Karakter suara Branjangan yang miji-miji akan memudahkan burung maskot mengadopsi suara Branjangan. Branjangan yang sudah dapat memaster (menirukan) burung prenjak, ciblek, gereja tarung, cucak jenggot, love bird dan burung lain serta bermental baik akan memiliki harga yang lumayan fantastis. Dengan hanya memiliki satu ekor burung, maka cukup untuk memiliki bermacam suara burung lain.

Membedakan branjangan jantan dan betina
Ciri-ciri Branjangan jantan bisa dilihat dari warna tubuhnya coklat agak tajam dan bulunya tebal. Begitu pula warna paruhnya hitam mengkilat. Jika bertemu burung sejenis muncul jambul dikepalanya agak panjang dan lebih gagah.

Branjangan betina warna bulunya agak kusam. Betina juga memiliki jambul, sehingga jangan terkecoh. Bedanya, jambul betina lebih pendek. Volume suaranya sama-sama keras, namun suara betina terputus-putus dan kurang variasinya.

Untuk membedakan jenis kelamin branjangan, bisa juga dilihat dari paruhnya. Pada Branjangan jantan, paruh bagian bawah terlihat putih atau terang sementara yang betina terlihat gelap atau hitam atau kecoklatan.

Daerah Asal Branjangan
Menilik dari asal burung, bukan berarti burung yang berasal dari luar Jawa tidak baik, hanya saja burung yang berasal dari Jawa (khususnya Jawa Tengah daerah Wates, Petanahan dan Kali Ori) memang mempunyai ciri-ciri yang disukai oleh hobiest Branjangan. Mental yang baik, body yang besar dan volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam, serta corak batik atau warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.

Di Pulau Jawa sendiri, Branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Untuk wilayah Jawa Barat maka yang menjadi maskot bagi penggila Branjangan adalah yang berasal dari daerah Sapan. Burung dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga menjadi ciri khas burung ini.

Saat ini Branjangan yang kita temui di pasaran sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan burung branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar banyak berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatera.

Meskipun banyak yang menyukai burung ini, namun jika tidak diiringi dengan konservasi maka keberadaan burung ini semakin sulit didapat.

Selengkapnya: http://www.peliharaan.web.id/2012/05/serba-serbi-burung-branjangan.html#ixzz26gkwBXOT

www.jendelahewan.blogspot.com

Jumat, 14 September 2012

Pembenihan Manfish

Pemilihan Induk
Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm. Untuk penentuan pasangan, siapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk dipijahkan.

Cara Pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 – 60 cm. Siapkan substrat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm. Substrat diletakkan secara miring atau terlentang. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 – 3.000 butir. Selama pemijahan induk diberi makan kutu air dan cuk.

Pemeliharaan Benih
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama, substrat yang telah ditempeli telur dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur selalu terendam air. Cara kedua, telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 – 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi Makan. Setelah lepas dari substrat (3 – 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 – 7 hari. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring. Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.

Sumber : http://mamanabee.wordpress.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 13 September 2012

Budidaya Bandeng Sistem Komposisasi

Dewasa ini sering kita dengar keluhan dari pembudidaya tambak akan usaha yang mereka geluti pada saat-saat sekarang. Pertumbuhan bandeng yang lambat, rentannya udang akan kematian dll, menjadi momok yang sangat memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian khusus guna mengatasinya.

Terjadinya kemerosotan daya dukung lingkungan tambak (tanah, air dll) diindikasikan menjadi penyebab utama munculnya permasalahan diatas. Berbagai upaya telah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes guna mengatasi permasalahan tersebut, dimana salah satu program yang menjadi prioritas adalah upaya merehabilitasi dan merevitalisasi lahan tambak.

Kegiatan dimaksud berupa sosialisasi dan kaji terap budidaya tambak ramah lingkungan, yang salah satu diantaranya melalui program Komposisasi. Penggunaan kompos dimaksud guna menumbuhkan pakan alami, yang diharapkan dapat menekan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh pembudidaya.

Hasil ujicoba komposisasi (tanpa menggunakan pakan buatan) di Desa Bangsri, Kec. Bulakamba, untuk luasan 8.000 m2 dengan jumlah tebar 4.000 benih bandeng uk. Glondongan (3-5 cm) dalam kurun waktu 4 bulan menghasilkan 320 kg bandeng dengan size 8-10 ekor/kg.

Perhitungan analisis biaya, dari modal 2.000 kg x Rp. 700,- dan benih 4.000ek x Rp. 100,-, total modal yang dikeluarkan hanya Rp. 1.800.000,-. Sedangkan hasil jual 320kg x Rp. 12.000,- sejumlah Rp. 3.840.000,-. Keuntungan yang diperoleh mencapai Rp. 2.040.000,-.

Bila dibandingkan produktivitas rata-rata pembudidaya tambak yang hanya 200 kg/Ha dan waktu usia budidaya 5-6 bulan, usaha budidaya bandeng sistim komposisasi layak untuk dikembangkan di masa mendatang.

Anda berminat? Silahkan mencoba........

Sumber : http://perikanan.brebeskab.go.id/

www.jendelahewan.blogspot.com

Rabu, 12 September 2012

Peluang Usaha Ternak Burung Parkit

Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini mungkin belum banyak yang tau, selain penangkarannya yang mudah, burung parkit juga merupakan salah satu jenis burung yang cantik dan indah dengan warna bulunya yang berwarna-warni, hal itulah yang menyebabkan burung parkit selalu laku di pasaran burung saat ini, sehingga menjadikannya Peluang usaha terbaru yang menjanjikan.

Peluang Usaha Ternak Burung terbuka lebar dengan mengembang-biakkan burung ini, tidak terlalu sulit menggembang-biakkan burung parkit dan juga sangat produktif menghasilkan anakan, seperti usaha pada umumnya Peluang Usaha Ternak Burung Parkit memerlukan keuletan, ketekunan dan kesabaran. Tak jauh berbeda dengan berternak burung dara, kenari atau sejenisnya, yang paling pokok yang harus kita sediakan:

1. Tempat/Kandang Burung Parkit
Untuk masalah tempat indukan yang disediakan berbentuk seperti balok dengan ukuran P x L x T : 2m x 1m x 1,5m tidak terlalu besar untuk disediakan bagi 15 pasang burung parkit. Tempat burung tersebut terbuat dari kawat karena paruh burung parkit sangat tajam dan kuat bila hanya terbuat dari kayu dan dipasangi kain di sekitar kandang agar kondisi di dalam kandang lebih hangant, tutup semua kandang dengan kain jika malam sudah tiba.

Selanjutnya siapkan tempat anak parkit, tujuannya jika sudah sekitar 30 hari di dalam “rumah pribadi” indukan anak parkit telah siap dikeluarkan dan ditaruh di dalam kandang anakan agar bisa berlatih terbang dan makan sehingga siap dijual, bentuknya hampir sama seperti kandang indukan,bisa dibuat lebih kecil.

2.‘Rumah pribadi’
Umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak sering disebut “glodok”,mudah dijumpai di pasar – pasar burung mudsh juga di buat sendiri menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.

Berikut ini tips pemeliharaan burung parkit ini:

* Usahakan memilih induk yang berbeda warna. Ciri jantan dan betina burung parkit bisa dibedakan dengan mudah setelah usia 4 bulan. Jantan mempunyai ciri warna biru di bagian atas lubang hidungnya. Kalau warna di bagian itu putih kotor, krem atau coklat, maka bisa dipastikan itu berjenis kelamin betina.

* Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan

* Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak sering disebut “glodok” menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.

* Pindahkan anak parkit yang telah berumur 30hari ke kandang anakan,setelah berumur 40-45 hari anak parkit sudah siap untuk di jual ataupun dimasukkan ke kandang yang baru

* Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih

* Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya

* Makanan utama burung ini disini sering disebut “otek” yang mudah didapatkan di kios-kios penjual makanan burung.

Modal awal Peluang Usaha Ternak Burung sekitar Rp 1.300.000 untuk 15 pasang parkit dan pembuatan kandang sedangkan untuk pengeluaran setiap bulan Rp 230.000, dengan harga burung parkit yaitu sekitar 65 rb/pasang dan untuk harga makanan burung parkit yaitu 8-10rb/kg, cukup menguntungkan bukan mengingat Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini sangat mudah. Bayangkan jika mempunyai 15 pasang burung parkit jika 1 kandang bertelur 6 telur dan minimal yang menetas 3 maka sudah menghasilkan 45 anak parkit.

Peluang Usaha Ternak Burung Parkit ini bisa dilakukan dengan modal seadanya kita bisa mengembangkan menjadi besar, caranya anak burung parkit yang dahasilkan selama beberapa bulan kita buat penangkaran baru tidak perlu langsung dijual semuanya, hasilnya usaha berternak burung parkit akan menjadi semakin besar, kuncinya adalah kesabaran dan perencanaan yang matang. Jika anda mempunyai modal yang cukup besar maka keuntungan yang anda dapat dari Peluang Usaha Ternak Burung ini pun semakin besar itulah Kelebihan Peluang Usaha Ternak Burung Parkit.

Sumber : http://peluangusaha215.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Selasa, 11 September 2012

Analisis Budidaya Ayam Mutiara

1. Analisa Usaha

Budidaya Ayam Mutiara dengan budidaya semi intensif dengan asumsi jumlah indukan selalu tetap, Asumsi biaya belum termasuk lahan.

* Modal usaha
Biaya pengadaan kandang Rp. 1.500.000
Biaya peralatan Rp. 300.000
Pembelian 12 bibit indukan Rp. 3.000.000
Biaya pakan dan obat-obatan /tahun Rp. 2.400.000
Biaya lain-lain Rp. 500.000 +
Modal usaha tahun pertama Rp. 7.700.000

* Penjualan:
Penjualan anakan /bulan sejak 3 bulan pertama :
100 DOC x Rp. 10.000 = Rp. 1.000.000
Penjualan indukan pada tahun pertama :
20 pasang x Rp. 500.000 = Rp. 10.000.000

* Pendapatan tahun pertama:
(7 bulan x Rp. 1.000.000) + Rp. 10.000.000 = Rp. 17.000.000
Pendapatan per bulan tahun kedua dan seterusnya = Rp. 11.000.000

* Keuntungan:
Keuntungan tahun pertama = Rp. 17.000.000 – Rp. 7.700.000 = Rp. 9.3000.000

Kesimpulan :
BEP maupun ROI sudah tercapai pada tahun pertama.

2. Kegiatan usaha

Awalnya membeli bibit induk dan mulai budidaya, sehingga menghasilkan telur. Mempersiapkan lahan, kandang. Dan yang paling penting mempersiapkan lahan disaat ayam mutiara tersebut ingin bertelur, karena ia akan mencari tempat perlindungan seperti goa di semak – semak.

Usaha ini tidak begitu sulit, sama seperti peternakan lainnya. Hanya saja kalau peternakan ayam kampung biasa banyak bibit yang bisa dipakai atau induk ayam kampung sudah banyak dikenal. Sedangkan ayam mutiara ini sangat sulit diperoleh induknya, dan kalau pun ada pasti sangat mahal harganya.

Usaha ini tidak jauh berbeda dengan ayam kampung. Bahkan pakan ayam kampung dengan ayam mutiara pun sama, tidak berbeda, tapi cara bertelurnya yang berbeda. Ayam mutiara saat bertelur memerlikan perlindungan seperti goa di semak – semak, sedangkan ayam, biasa hanya butuh kandang dan dierami. Sangat merepotka ayam mutiara, namun hasil dari peternakan mutiara sangat besar dan menguntungkan, mungkin karena keindahan bulu ayam mutiara tersebut.

Keindahan bulu ayam mutiara ini sangat menguntungkan yang membuka bisnis budidaya ayam mutiara, hasil penjualan yang begitu besar, sedangkan pakannya sangat sederhana. Keindahan itulah yang menjadi tinggi harga penjualannya.

Hewan ini hidup secara bergelombol dan banyak menghuni savanna dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri. Fakta lain, karena sejatinya termasuk dalam golongan burung (aves), ia bisa terbang walaupun lebih suka tinggal di tanah.

3. Persaingan Usaha

Mungkin usaha ini belum banyak pesaing yang ada. Karena mungkin banyak yang belum mengetahui tentang ayam mutiara ini. Dan juga kurangnya bibit unggas ini yang ada, karena unggas ini masih berasal dari daratan afrika.

Susahnya mencari induk ayam mutiara juga penyebab jarangnya yang mampu membuka usaha bisnis ayam mutiara. Apalagi mengetahuinya, karena jarangnya ayam tersebut. Dan juga susahnya mengirim ayam tersebut bila ada yang menginginkan di luar kota atau di luar negeri.

Cara membuka usaha ini pun tidak mudah, karena membutuhkan lahan tanah yang cukup luas. Sedangan pakan ini pun tidak begitu sulut, hamper sama dengan ayam kampong lainnya. Biasa tidak ada yang beda dengan pakannya.

Mungkin karena itu jadi jarangnya pesaing yang dihadapinya. sehingga mungkin banyak keuntungan yang diraih karena belum ada pesaing yang mengikuti usahanya membudidayakan ayam mutiara tersebut.

4. Metode Penjualannya

Strategi penjualan yang ia lakukan adalah menjual langsung ke pasar burung serta memasang iklan di internet. Hasilnya lumayan bagus, cukup banyak permintaan luar daerah. Namun untuk penjualan ke jawa atau ke luar negeri ia belum bisa melakukan dengan alasan terkendalanya masalah surat izin (karantina) maupun jasa pengiriman hewan di daerahnya.

Usaha tersebut telah memasng iklan di internet cukup bagus dengan cara online budidaya tersebut menghasilkan, dan mempunyai pelanggan tersendiri. Dengn cara online saja sudah dapat memesan ayam mutiara dan uangnya dapat ditransfer, cukup mudah dalam pemesanannya.

Tidak sulit untuk mengetahui dan memesan atau mencaritahu tentang ayam mutiara tersebut cukup liat disitus yang membudidayakan kita bisa langsung melihat apa itu ayam mutiara, jika kita tertarik bisa langgsung memesan ayam mutiara tanpa proses yang begitu lama.

Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial disamping kiri dan kanan kepalanya yang tampak seperti helm.

5. Tempat atau lokasi usaha

Tempat atau lokasi yang digunakan dalam pengembangan usaha ini mungkin yang lahannya cukup luas untuk ayam mutiara sehingga bisa banyak lahan untuk mengelolah usaha hingga bisa menjadi bibit yang baik atau bertelurnya lumayan banyak, karna lokasinya menduduk pengembangan usaha ayam mutiara tersebut.

Dalam menentukan lokasi dalam membangun usaha ini jauh dari pemukiman warga. Sehingga warga tidak merasa terganggu, atau ada yang merasa tidak suka terhadap unggas. Sehingga usaha anda berhasil tanpa ada halangan atau masalah sedikit pun yang anada hadapi. Semua itu tergantung pada pemikiran anda dalam membangun budidaya ayam mutiara.

Sehingga warga tidak merasa ada yang terganggu terhadap petrenakan tersebut. Menjadikan bisnis tersebut berjalan sesuai dengan kemauan kita, karena warga mersa tidak terganggu, maka mungkin budidaya ayam mutiara mendapan respon yang baik dari warga setempat.

Yang lebih pentik usaha bisnis tersebut untuk saat ayam mutiara ini bertelur karena ayam tersebut saat bertelur melindungi telurnya dengan goa semak – semak sehingga kita harus ada semak – semak yang tersedia pada saat ayam mutiara tersebut ingin bertelur kalau kita tidak mau memungut telur ayam mutiara tersebut karena berceceran.

Dan tidak lupa untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar udaranya karena bisnis budidaya tersebut. Sehingga tidak ada yang mersa terganggu, dengan demikian usaha yang anda jalankan mendapat respon baik dari lingkungan sekitar. Dengan itu anda mendapatkan kepercayaan dalam menjalan kan usaha tersebut, karena anda yang teliti dalam membangun usaha. Dan dikenal baik dalam sejarah pengembangan bisnis anda jalankan apapun yang anda bangun.

Sumber : http://zengarden13.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Rabu, 05 September 2012

Ciri-ciri Burung Cucak Ijo Jantan dan Betina

Ciri-ciri Burung Cucak Ijo Jantan dan Betina, burung satu ini juga tidak kalah populer dengan burung berkicau lainya dan harganyapun juga sangat tinggi sekarang bakalan Cucak Ijo sekarang sudah mencapai 400 ribu jadi dengan harga yang lumayan tersebut para kicau mania harus hati-hati untuk memilih bakalan agar tidak keliru jenis kelaminya karena burung cucak ijo yang bagus suaranya adalah burung Jantan.

Dan berikut inilah Ciri-ciri Perbedaan jenis kelamin burung Cucak Ijo Jantan dan Betina

Untuk burung jantan cucak ijo pada dagu dan tenggorokan berwarna hitam, sedangkan betina hijau ini adalah ciri kalau burung cucak ijo sudah dewasa

Sementara itu untuk cucak hijau yang masih muda/trotolan sekitar umur 2-4 bulan, bentuk fisik jantan dan betina nyaris sama, bulunya pun warnanya sama hijau muda. Serta ada warna kuning, di bawah paruh sampai leher. Dan sepertinya, tidak ada ciri khusus yang membedakan antara yang jantan dan betina.

Namun bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menekuni cucak hijau akan sangat mudah melihat perbedaannya baik masih bakalan apalagi saat dewasa.

Ada beberapa cara jitu untuk melihat perbedaan jantan dan betina. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli bakalan cucak hijau dipasar burung :
1. Pertama, bakalan jantan, jika masih berumur di bawah 4 bulan maka alis yang melingkar di kedua matanya berwarna kuning. Jika alis matanya berwarna putih, betina.
2. Kedua, warna paruh bagian bawah, kalau jantan berwarna coklat tua. Sedangkan yang betina berwarna putih.
3. Ketiga, jika bakalan sudah berumur di atas 4-6 bulan, maka betina akan berwarna kuning di bagian leher, kemudian akan berubah menjadi warna putih kehijauan. Sedangkan jantan, warna kuningnya akan dipenuhi trotol-trotol hitam. Pada dua bulan berikutnya, warna hitam itu akan tampak lebih jelas pada bagian leher/bawah paruh. Seiring dengan bertambahnya umur, warnua hitam di leher bawah, akan terus menutup sampai di bawah matanya.

Sumber : http://burungzone.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Siamang


Siamang atau Symphalangus syndactylus merupakan kera hitam berlengan panjang yang hidup yang hidup di Sumatera, Indonesia dan semenanjung Malaysia.

Dengan lengannya yang panjang, siamang menjadi kera yang sangat tangkas di atas pohon. Hal ini membuat setiap predator kesulitan jika hendak menangkap siamang (Symphalangus syndactylus). Sayangnya ketangkasan Si Kera Hitam itu tidak menghindarkannya dari ancaman kepunahan lantaran perburuan yang dilakukan manusia dan deforestasi hutan.

Siamang, yang dalam bahasa Inggris juga disebut Siamang, dalam bahasa latin dinamai Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821). Kera hitam berlengan panjang ini mempunyai beberapa nama sinonim seperti Hylobates syndactylus (Raffles, 1821),Symphalangus continentis (Thomas, 1908), Symphalangus gibbon (C. Miller, 1779),Symphalangus subfossilis (Hooijer, 1960), dan Symphalangus volzi (Pohl, 1911).

Ciri Fisik dan Perilaku. 

Ciri utama siamang (Symphalangus syndactylus) adalah postur tubuhnya yang kurang tegak dengan lengan yang panjang dan postur tubuh yang kurang tegak. Selain itu, siamang memiliki sebuah kantung di tenggorokan yang akan membesar ketika kera hitam ini mengeluarkan suara.

Primata ini tidak memiliki ekor. Tubuh siamang ditumbuhi bulu berwarna hitam agak kecoklatan kecuali pada bagian muka jari, telapak tangan, ketiak, dan telapak kaki. Siamang dewasa berukuran antara 75-90 cm dengan berat sekitar 8-16 kg. Rentang tangannya sangat panjang dan melebihi panjang tubuhnya yakni mencapai 150 cm.

Siamang merupakan binatang herbivora yang memakan berbagai macam daun dan buah seperti mangga, buah ara dan anggur. Siamang (Symphalangus syndactylus) juga terkadang memakan serangga, telur dan burung-burung kecil. Saat makan, mereka memegang makanan dengan satu tangan sedangkan tangan yang satunya bergantungan di pohon.

Dalam berpasangan, siamang merupakan binatang yang setia. Kera berlengan panjang ini kawin dengan pasangannya seumur hidup. Mereka biasanya tinggal dalam kelompok-kelompok kecil. Anak siamang biasanya dirawat oleh induk betina hingga disapih pada usia sekitar satu tahun. Setelah disapih, siamang kecil akan dirawat dan dijaga oleh sang ayah hingga siamang berusia sekitar 3-5 tahun ketika telah mampu berdikari dan membela diri.

Siamang (Symphalangus syndactylus) berkomunikasi dengan sesamanya dengan suara. Uniknya, mereka mempunyai kantong di tenggorokan yang mampu membesar ketika siamang mengeluarkan suara. Dengan bantuan kantong ini, suara siamang mampu terdengar hingga sejauh 5 km.

Habitat, Persebaran, dan Konservasi. 

Siamang (Symphalangus syndactylus) hidup di pulau Sumatera Indonesia, Semenanjung Malaysia, dan Thailand. Primata bertangan panjang ini mendiami habitat berupa hutan tropis. Spesies primata ini sering ditemukan di daerah pada ketinggian di atas 300 meter dpl, meskipun tidak jarang dijuampai pula di daerah dataran rendah.

Beberapa tempat yang diduga masih terdapat populasi siamang antara lain Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Way Kambas, R Langkat Barat (Indonesia); Fraser Hill R, Gunong Besout Forest Reserve, Krau Wildlife Reserve, Suaka Margasatwa Ulu Gombak (Malaysia); Suaka Margasatwa Hala Bala (Thailand).

Ancaman utama populasi siamang adalah deforestasi hutan baik oleh perambahan hutan maupun oleh kebakaran hutan. Ancaman kedua adalah perburuan liar dan perdagangan satwa yang dilakukan oleh manusia. Justru ancaman populasi karena predator alami sangat kecil.

Akibat deforestasi dan perburuan, siamang menjadi salah satu satwa langka di dunia. Oleh IUCN Redlist, primata bernama latin Symphalangus syndactylus ini dikategorikan dalam status konservasi “endangered” (Terancam Punah) sejak tahun 2008. CITES juga memasukkan kera langka ini dalam daftar Apendiks I. Ini artinya, primata hitam berlengan panjang ini tidak boleh diperdagangkan.

Di Indonesia, siamang termasuk dalam salah satu binatang yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintan Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Primates; Famili: Hylobatidae; Genus: Symphalangus; Spesies: Symphalangus syndactylus; Nama Binomial: Symphalangus syndactylus (Raffles, 1821). Nama Indonesia: Siamang.

Singa Putih


Singa putih sebenarnya merupakan mutasi warna yang langka dari subspesies Kruger singa (Panthera leo krugeri), dan bukanlah subspesies tersendiri.Jadi singa putih tidaklah sama dengan singa albino, sebab warna putih pada singa tersebut disebabkan oleh gen resesif atau yang dikenal sebagai chutiya atau color inhibitor gene.


Singa putih kadang-kadang ditemukan di suaka margasatwa di Afrika Selatan. Singa putih pertama kali menjadi perhatian publik di tahun 1970-an dalam buku Chris McBride The Lions Putih Timbavati. Warna putih pada singa ini sangat bervariasi, mulai dari pirang sampai putih, bahkan ada yang berwarna kemerahan

Populasi terbesar terdapat diberbagai kebun binatang, yang sengaja dibiakkan untuk menjaga keturunannya agar tetap memiliki warna yang sama.Sedangkan populasi di alam, tidak diketahui secara pasti.


Sebenarnya warna putih ini menjadi kerugian tersendiri bagi singa ini, karena sangat mudah terlihat oleh para musuhnya, khususnya para pemburu. Sedangkan bagi hewan buruannya, hal ini akan menyulitkannya saat mengintai mangsanya.

LINTAH


Lintah adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, lintah juga memiliki klitelum. Seperti cacing tanah, lintah juga hermaprodit (berkelamin ganda). Lintah obat Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat kesukaannya. Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun atau batang pohon (di luar air).
Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga.

Lintah ada yang berwarna hitam, coklat dan hijau dengan garis putus-putus pada bagian atas badannya.Terdapat 65 jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar,  payau dan laut. Kawasan berair atau dataran tinggi.

  • Seperti cacing tanah, Lintah merupakan sejenis cacing dengan alat penghisap pada setiap ujungnya. Pada ujung yang satu terdapat alat penghisap dengan mulut dan di ujung yang lain ada alat seperti perekat untuk menempel. Ukuran dan panjang dari lintah ada berbagai macam ukuran, dari ukuran kecil, sedang dan besar. Dari yang panjang 1 inci sampai dengan 10 inci panjang
  • Di kerongkongan tempat isapannya terdapat tiga rahang berbentuk setengah gergaji, dihiasi sampai 100 gigi kecil.
  • Dalam waktu 30 menit, lintah bisa menyedot darah sebanyak 15 ml sampai sejumlah yang cukup untuk hidup selama setengah tahun.


Tak kurang dari 15 jenis zat berkhasiat yang sudah terklasifikasi ada di dalam liur lintah, dan diperkirakan masih banyak lagi zat lainnya. Penelitian juga telah membuktikan khasiat lintah untuk mengatasi nyeri sendi, rematik, nyeri punggung, gangguan pendengaran, serta penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pembuluh darah, seperti penyakit jantung, gangguan serebrovaskular, dan masih banyak lagi. Berikut adalah beberapa zat yang dikeluarkan oleh lintah:

Nitric Oxide: pada tahun 1998 Hadiah Nobel untuk fisiologi telah dianugerahkan kepada Robert Furchgott, Prof Louis Ignarro dan Ferid Murad yang menemukan pertalian Nitric Oxide (NO) yang kemudian digunakan dalam ramuan Viagra. Dalam satu kajian ilmiah Universiti Purdue, lintah jenis Hirudo Medicinalis dikenal dapat mengeluarkan NO secara alami. Sementara kajian ilmah lainnya mengatakan bahwa NO dapat menyelesaikan 90% masalah kegagalan ereksi kaum lelaki. Vagina dan klitoris wanita apabila tersentuh oleh usur NO ini juga dapat meningkatkan rangsangan seksual, dimana NO tersebut akan memberi stimulus ke syaraf-syaraf yang memacu gairah seksual wanita.

Hirudin: adalah zat yang dapat mencairkan  pembekuan darah, unsur Hirudo medicinalis dipakai dalam operasi syaraf-syaraf yang kecil, misalnya bekas operasi pada bagian tubuh tertentu, untuk mencairkan darah yang menggumpal (beku) paska operasi atau saluran darah yang tersumbat.

Hirudin terdiri dari 65 Asam amino yang berpotensi, menghambat pendarahan atau pembekuan darah. Hirudin akan mengurangi gumpalan darah yang terbentuk dan meningkatkan aliran darah pada bagian-bagian tertentu dalam tubuh kita.

Histamine: adalah zat yang berfungsi sebagai pengembang. Zat pengembang ini di temukan pada bagian ludah lintah.

Hyaluronidase: Zat yang berasal dari ludah lintah yang termasuk dalam jenis obat bius, pencegah pembekuan darah (hirudin), vasodilator lokal (histamine) dan satu enzim (hyaluronidase).

Anti Kolagen: zat yang keluar dari air liur lintah atau spesies sejenis berdasarkan hasil penelitian ternyata dapat digunakan untuk perawatan dan pengendalian trombosit. Zat ini dapat berfungsi sebagai penunda penuaan dan dapat digunakan sebagai bagian bahan dasar kosmetika.


Ciri-ciri lintah

  1. Bentuk tubuhnya pipih dan segmen-segmennya jelas (tidak tertutup kutikula yang dihasilkan epidermis).
  2. Cacing ini tidak mempunyai rambut dan parapodia serta mempunyai dua alat pengisap pada kedua ujung tubuhnya yang berguna untuk mengisap darah dan melekatkan diri pada tubuh mangsanya.
  3. Selama diisap lintah, darah mangsanya tidak akan membeku karena lintah menghasilkan zat hirudin sebagai zat antikoagulan.
  4. Saluran pencernaannya terdiri atas usus yang memiliki tonjolan membentuk kantung-kantung sehingga cukup banyak darah yang dapat disimpan di kantung usus tersebut.
  5. Pada umumnya sufat hidupnya hemafrodit.
  6. Hidupnya di air laut,air tawar dan darat.
  7. Makanannya cacing dan larva serangga. 
  8. Memiliki sistem peredaran tertutup


Manfaat Lintah

Beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan memanfaatkan lintah di antaranya adalah hipertensi, sakit kepala,varises, hingga gangguan nyeri sendi. Minyaknya bahkan konon berkhasiat untuk keperkasaan pria! Sedangkan bubuk lintah yang dibuat dari lintah kering biasa digunakan sebagai bahan tambahan untuk membuat kosmetik. Di Amerika, lintah mulai diteliti untuk mengobati gangguan darah, hati, dan paru-paru. Lintah juga mulai dipromosikan manfaatnya untuk menyembuhkan gangguan-gangguan yang terjadi setelah pembedahan mikro seperti pencangkokan kulit.

Penggunaan lintah sebagai media pengobatan ini sendiri sebenarnya sudah dilakukan sejak abad ke-17. Ketika itu, lintah biasa digunakan di banyak rumah sakit untuk pasien-pasien pasca operasi. Lintah juga yang dipakai untuk membersihkan jaringan darah yang membeku. Itu berkat kandungan zat anticoagulant (anti penggumpalan darah) di dalam air ludahnya yang disebut hirudin . Jenis lintah yang bagus untuk pengobatan ialah yang berwarna hitam kecoklatan dan bersih. Lintah mengandung protein dan zat anti pembeku darah, zat ini secara ilmiah disebut hirudin atauhemaphilin, khasiatnyayang utama mencegah zat-zat pembeku darah. Adapun jenis lintah yang digunakan adalah jenis hirudo medicinalis .

Fakta menarik
  1. Terdapat 650 spesis lintah 
  2. Lintah terbesar dijumpai berukuran 18 inci
  3. Kira-kira 1/5 dari spesies lintah hidup dilaut di mana memakan ikan
  4. Lintah Hirudo mengeluarkan anak dalam kokun dimana lintah itu membawa anak-anaknya diatas perut sendiri. Kadangkala mencapai sebanyak 300 ekor
  5. Tidak semua lintah adalah penghisap darah. kebanyakkannya adalah pemburu yang memakan cacing tanah dan lain-lain.
  6. Lintah Amazon menggunakan cara tersendiri untuk menghisap darah. Ia memasukkan proboscic panjang ke dalam mangsa tanpa menggigitnya
  7. Gigitan lintah tidak menyakitkan karena mempunyai bahan bius
  8. Lintah Hirudo menyuntik anti pembekuan serum ke dalam mangsanya untuk menghindari pembekuan darah
  9. Lintah akan mengembang sendiri sehingga kenyang dan jatuh dari mangsa dengan sendiri
  10. Lintah daat memgembang sendiri hingga 5 kali lipat dari berat badannya
  11. Lintah pertama yang digunakan dalam pengobatan kira-kira sejak 1000SM. Kemungkinan ketika jaman India purba
  12. Pada masa lampau, orang ramai dan berdiri di tepi danau dan kolam, bila lintah melekat pada kaki mereka, ia dimasukkan dalam bakul untuk dijual. Pada masa kini, lintah Hirudo merupakan spesies langka.
  13. Pakar bedah awal mulanya menggunakan lintah untuk membatu memulihkan penyakit yg bermula dari sakit kepala.
  14. Sistem saraf lintah mempunyai banyak persamaan dengan sistem saraf manusia
  15. Saudara terdekat lintah adalah cacing tanah 
  16. Lintah mampu menggigit walaupun pada paha badak air yang tebal.