Rabu, 09 Maret 2011

Teknik Budidaya Ikan Arwana

Teknik budidaya ikan arwana sendiri sebenarnya tidaklah sulit hanyasaja memang dibutuhkan ketelitian dan ketekunan yang tinggi karena ikanarwana harus selalu dijaga kondisi air, oksigen dan pakannya. Ikan inidapat dikembangbiakkan di wadah budidaya seperti akuarium atau kolam.


Kualitas air yang selalu terjaga baik menjadi tuntutan dalam budidayaikan ini. PH air untuk budidaya arwana sebenarnya sangat lebar tapilebih disarankan untuk memudahkan pemeliharaannya PH airnya disesuaikandengan kondisi air pada kondisi sebenarnya di alam yaitu PH 6,8 – 7,5dan suhu 27 – 29 C. Sedangkan penggantian air untuk menjaga kualitasair, dilakukan sebanyak 30 – 34 % dari total volume dengan airdeklorinisasi. Penggantian air perlu dilakukan apalagi jika kondisisetelah hujan karena air hujan dapat mengakibatkan perubahan mendadakpada kualitas air.

Pemberian pakan pada arwana sebaiknya diberikan pakan bervariasi yangmengandung protein sangat tinggi. Pakan untuk induk arwana dapatdiberikan berupa ikan/udang rucah ditambah dengan pellet dengan kadarprotein 32 %. Pemberian pakan ini dilakukan setiap hari denganketentuan 2% dari berat total tubuhnya.

Kematangan gonad akan terjadi pada saat umur ikan arwana berumur 4tahun dan sudah mencapai panjang 45 – 60 cm. Pemijahan akan terjadisepanjang tahun. Puncak pemijahan akan terjadi antara bulan Juli danbulan Desember. Ketika telah terjadi pemijahan maka induk jantan akanmenjaga telur tersebut di dalam mulutnya selama 2 bulan. Untukmelepaskan telur yang ada dalam mulut induk jantan arwana, tarik secaraperlahan dan hati-hati bagian bawah mulut arwana kemudian tekan ringanbagian tubuhnya. Larva dikumpulkan untuk kemudian diinkubasi.

Masa inkubasi dengan cara ini lebih pendek dibandingkan dengan masainkubasi normal yang dapat mencapai 8 minggu. Inkubasi dilakukan didalam akuarium berukuran 45x45x90 cm dengan temperatur air 27 – 29derajat celcius dan kadar oksigen terlarut 5 ppm. Untuk mencegah adanyainfeksi pada saat penanganan larva dapat digunakan larutan Acriflavine2 ppm. Selama periode inkubasi ini larva tidak perlu diberi pakan.Pakan larva sendiri didapat dari kuning telur yang akan habis padaminggu ke delapan. Setelah itu, larva harus diberi pakan hidup pertamauntuk mencegah larva saling makan. Pada saat ini larva sudah dapatberenang bebas.

Pakan hidup yang diberikan bisa berupa cacingdarah atau anakan ikan yang ukurannya sesuai dengan ukuran mulut ikanarwana tersebut. Ketika larva telah mencapai ukuran 10 – 12 cmdiberikan pakan berupa udang air tawar kecil untuk mengimbangikecepatan tumbuhnya.

Source : http://www.perikanan-budidaya.dkp.go.id