Tampilkan postingan dengan label Budidaya Bebek Peking. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Bebek Peking. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Maret 2012

Untung Berlimpah Dari Ternak Bebek Peking

Bebek atau Itik peking adalah bebek pedaging yang pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga bisnis Ternak bebek peking ini sangat prospektif dan menjanjikan. Kebutuhan akan daging bebek peking dari pengusaha kuliner sangatlah besar. Bisnis bebek peking memang sangat menarik. Ciri khas bebek peking adalah warna bulunya putih mirip enthok atau menthok.

Pertimbangan prospektif bisnis usaha bebek peking ini adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan bebek peking sangat cepat, lebih cepat daripada pertumbuhan ayam. Jika bebek peking sudah berumur satu bulan, bobotnya sudah mencapai 1,5 kg dan beratnya berlipat dua kali lipat jika umur nya sudah dua bulan. Sebagai perbandingan, berat ayam potong dengan umur yang sama bobotnmya ahn ya sekitar 1kg sampai 2 kg saja.

2. Bebek khususnya bebek peking lebih tahan dari serangan penyakit di bandingkan unggas yang lain.

3. Perlengkapan yang di butuhkan untuk ternak bebek peking sangatlah sederhana baik dari kandangnya maupun peralatan yang lain. Bahkan bebek peking dapat hidup di alam terbuka dengan penutup seadanya.

4. Makanan bebek peking dapat dicarikan di sekitar rumah, misalnya di areal persawahan. Contohnya adalah cacing,ikan-ikan kecil dari sungai, dan jenis tumbuhan yang lain seperti jenis kangkung-kangkungan dan lain-lain.

5. Bebek atau itik sangat suka bergerombol sehingga sangat mudah untuk digembalakan.

6. Bebek peking dan unggas air yang lain tidak mempunyai sifat kanibal atau tidak suka berkelahi. Berbeda dengan ayam.

7. Selain daging dan telur, bulu bebek juga bisa menjadi penghasilan tambahan.

8. Telur bebek lebih berharga dengan hintungan perbutir sedangkan telur ayam di hitung satua kilo gram.

9. Bebek harganya lebih stabil terutama telur dan daginya dibandingkan dengan ayam.

Itulah bebrapa factor petimbangan mengapa memilih bebek peking sebagai pilihan alternative untuk usaha peternakan. Bebek peking lebih cocok di ternak di daerah pedesaan yang mempunyai pekarangan rumah yang memadai.

Semoga bermanfaat.

Sumber : http://peluangusaha-oke.com/ternak-bebek-peking/


www.jendelahewan.blogspot.com

Sabtu, 07 Januari 2012

Memelihara Bebek Peking

Pola pemeliharaan bebek peking secara intensif menjadi pilihan bisnis yang cukup menjanjikan. Namun pemahaman dan pengetahuan tentang cara memelihara bebek peking menjadi hal yang cukup penting. Agar menjadi bisnis yang menguntungkan, pola pemeliharaan dan perawatan yang baik harus diperhatikan. Memelihara bebek peking dari usia DOD sampai dewasa memiliki teknik dan perawatan yang berbeda-beda. Memelihara bebek peking dimulai dari fase starter, fase pertumbuhan (grower) dan fase layer/bertelur. Memelihara bebek peking untuk tujuan penggemukan hanya memerlukan satu masa pemeliharaan dalam waktu kurang lebih 2 bulan, seperti tulisan terdahulu.

Memelihara Anak bebek peking (Masa Starter)

Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada saat Itik Peking (Peking Duck) berumur 1 hari sampai umur 60 hari. Pada masa ini anak-anak Itik dipelihara dalam kandang khusus dengan memakai pemanas/induk buatan. Pada umur 1 –14 hari anak itik tidak tahan dengan cuaca dingin karena belum dilengkapi dengan bulu yang sempurna untuk menahan dingin. Anak bebek peking diberi makan khusus yaitu pakan anak yang mempunyai kandungan protein sekitar 19 – 21 % kadar protein dan lebih dikenal dengan makanan “Starter”.

Setelah umur 14 hari anak Itik peking tersebut sudah mampu untuk menahan hawa dingin sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan induk buatan(pemanas), di kandang ini bisa dipelihara sampai umur 60 hari bagi pemeliharaan Pembibitan, selanjutnya setelah umur di atas 60 hari dipindahkan ke kandang masa pertumbuhan (Grower).

Untuk pemeliharaan anak ini bisa dalam bentuk postal ataupun menggunakan kandang Box, untuk kandang Box biasanya dilakukan pada umur 1 – 14 hari sedangkan dari umur 15 – 60 hari dilaksanakan pada kandang postal karena badan itik
sudah mulai besar .Kapasitas kandang pada periode ini yaitu 10 – 15 ekor/m2.

Pemeliharaan Masa Pertumbuhan (Periode Grower)

Periode pemeliharaan Itik Peking pada masa pertumbuhan/masa Grower, perlu diperhatikan ternak yang dipelihara, karena pada masa ini yang banyak dipelihara adalah Itik Peking (Peking Duck) Betina seabagai calon Bibit pengganti / Replecement Stock atau persediaan Bibit dan juga Itik Peking Jantan yang berfungsi sebagai pejantan pengganti.

Untuk mempersiapkan peremajaan bibit, maka perlu dipersiapkan bibit pengganti yang mempunyai kelebihan/keunggulan tertentu sebagai bibit pengganti, baik jantan maupun betina dengan sex ratio 1 : 4 (1 Jantan 4 betina). Pada periode ini Itik yang dipelihara berumur antara 61 hari sampai dengan 150 hari,sedangkan kapasitas kandang pada masa ini sekitar 6 – 8 ekor/m2.

Pemeliharaan Peking Duck Layer/Periode bertelur

Itik Peking/Peking Duck yang sudah berumur 5 bulan atau lebih baik jantan maupun betina dikatagorikan sebagai Itik Layer karena pada saat ini kondisi Itik sudah bersiap-siap untuk memproduksi telur, ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan
tetapi secara umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan.

Itik-itik tersebut ditempatkan pada kandang khusus, yaitu kandang Itik Dewasa, kandang itik ini dilengkapi dengan tempat bertelur serta kandang umbaran atau lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan kolam/saluran air yang berfungsi
untuk mandi Itik dan mendinginkan tubuh pada saat siang hari dengan sex ratio sekitar 1 : 4 (1 jantan 4 betina). Ternak-ternak ini berfungsi sebagai bibit penghasil telur yang siap untuk ditetaskan sebagai sumber DOD yang dipasarkan untuk bakalan pemeliharaan Itik Peking. Kapasitas dikandang dewasa sekitar 3 – 5 ekor. Selamat Mencoba. (Galeriukm).

Sumber:
Ir. H. Idih Purnama Alam, Disnak Jawa Barat
http://galeriukm.web.id/unit-usaha/peternakan/memelihara-bebek-peking


www.jendelahewan.blogspot.com

Rabu, 16 November 2011

Bebek Peking Potensi Daerah Mojosari

Menekuni bisnis ternak bebek memang sangat menjanjikan. Terbukti hewan unggas ini banyak dibudidayakan masyarakat Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur sebagai salah satu potensi bisnis daerah yang menghasilkan untung besar. Saat ini jenis bebek yang banyak dibudidayakan masyarakat Mojosari adalah bebek peking.

Bebek peking merupakan salah satu jenis bebek pedaging yang memiliki daya hidup cukup tinggi dan memiliki masa pertumbuhan yang relatif singkat, yaitu kurang dari 2 bulan sudah dapat di panen dan dijual dengan harga yang cukup mahal. Tak heran bila bebek peking banyak dibudidayakan masyarakat di desa Modopuro, kecamatan Mojosari, karena prospek bisnisnya masih terbuka lebar dan dagingnya banyak diburu pasar.

Proses Ternak Bebek Peking
Membudidayakan bebek peking lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan bisnis ternak bebek petelur. Harga jual bebek pedaging seperti jenis peking biasanya bisa lebih mahal daripada bebek petelur yang biasanya berbulu cokelat. Untuk membudidayakannya juga tidak terlalu sulit, yang Anda butuhkan hanyalah kandang berukuran 4 x 4 meter untuk membesarkan 100 ekor bebek peking berumur lebih dari 2 minggu. Sedangkan untuk day old duck (DOD bebek) yang berumur kurang dari 2 minggu, bisa dibudidayakan di kandang kawat ram dengan ukuran 5 x 1 meter dan dilengkapi pemanas buatan. Perawatan khusus dibutuhkan pada DOD peking karena pada usia kurang dari 1 bulan, biasanya resiko kematian mencapai 10-20%. Selanjutnya setelah bebek berusia lebih dari satu bulan, resiko kematian berkurang menjadi 1%.

Untuk sumber pakan, masyarakat Modopuro, Mojosari biasa meramu sendiri pakan untuk bebek mereka. Komposisi pakan yang digunakan antara lain bekatul, tepung jagung, dedak, dan kupang (sejenis keong sawah yang terdapat di Mojosari). Pembuatan pakan dimulai dengan mencampurkan semua bahan hingga merata dan diberi tambahan konsentrat pabrik dengan perbandingan 1 : 3 (1 kg untuk konsentrat dan 3 kg bahan pakan campuran). Dari proses tersebut dihasilkan sumber pakan bebek peking dengan kadar protein mencapai 20%, pakan diberikan rutin sehari 2 kali yaitu pada pagi dan sore hari.

Dengan memberikan pakan berprotein cukup, biasanya pada umur 40 hari berat bebek peking bisa mencapai 1,5 sampai 2 kg. Sedangkan bebek peking yang berumur 60 hari (2 bulan) sudah siap dipanen dengan berat 3 kg per ekornya. Dengan masa pertumbuhan yang terbilang sangat cepat, bebek peking sering diburu para pelaku bisnis restoran atau rumah makan yang menawarkan menu spesial serba bebek. Peluang inilah yang dimanfaatkan masyarakat Modopuro, Mojosari, sehingga daerah tersebut kini dikenal sebagai salah satu pusat peternakan bebek peking yang banyak diburu konsumen.

Semoga informasi bebek peking potensi daerah Mojosari ini dapat menginspirasi para pembaca untuk bisa memanfaatkan segala potensi di sekitarnya menjadi peluang usaha yang mendatangkan untung besar bagi para pelakunya. Mulailah dari yang kecil, mulailah dari yang mudah, mulailah dari sekarang. Selamat berkarya dan salam sukses.

Sumber : http://bisnisukm.com/bebek-peking-potensi-daerah-mojosari.html


www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 27 Oktober 2011

Kemitraan Bisnis Bebek Peking

Bisnis yang berkaitan dengan Bebek atau Itik sudah menjadi bisnis yang memasyarakat di tanah air. Mulai dari penetasan telur bebek, budidaya bebek, pengolahan telur, daging dan lain sebagainya. Budidaya itik atau bebek telah dilakukan dari cara tradisional hingga cara modern. Sederet nama orang sukses peternak bebek bisa kita peroleh melalui berbagai media. Bebek Peking merupakan salah satu jenis bebek dalam kategori bebek pedaging, karena itu para peternak bebek peking memanen ternakannya sebagai daging. Olahan makanan dari daging bebek peking sangat bervariasi dan cukup mendapat tempat di masyarakat. Selain itu pertumbuhan bebek peking relatif cepat, sehingga tidak heran bisnis bebek peking ini cukup prospektif untuk ditekuni. Sebagai upaya untuk memaksimalkan budidaya dan bisnis Bebek peking ini telah dikembangkan pola Kemitraan Peternakan Bebek Peking.

Pada awalnya KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING merupakan upaya menggalang kerja sama dengan peternak yang merupakan masyarakat kurang mampu didaerah sekitar Badek, Pare, Kediri, Jawa Timur untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Akhirnya dengan sentuhan manajerial kemitraan modern peternakan bebek akan menjadi suatu investasi khusus yang berpeluang besar dan cepat untuk berbagi keuntungan antara, peternak, pengelola dan pemilik modal /investor. Inilah salah satu keunggulan dari bisnis bebek dengan pola kemitraan. Bagi pemula tidak perlu khawatir dengan kemampuan dan pengalaman yang minim perihal berbisnis bebek peking dan cara memelihara bebek peking.

Mengapa Bisnis Bebek Peking

Bisnis bebek peking merupakan peluang bisnis yang cukup potensial, jika anda masih penasaran dengan bisnis ini ada beberapa hal yang membuat peluang bisnis ini layak dipertimbangkan.

1. Dari segi laju pertumbuhannya, ternak itik dapat tumbuh lebih cepat dari ternak ayam, apalagi itik yang tergolong tipe pedaging seperti itik peking. Pada umur satu bulan berat itik peking sudah mencapai 1,5 kg dan pada umur 2 bulan beratnya sudah bisa mencapai 3 kg, sedangkan untuk ayam potong (broiler) pada umur yang sama hanya bisa mencapai berat sekitar 1 kg dan 2 kg.

2. Ternak itik diyakini jauh lebih tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan ternak ayam. Sekalipun penyakit-penyakit yang menyerang ternak ayam pada umumnya juga menyerang itik, namun akibat yang diderita oleh itik tidak terlalu parah. Hal ini terkecuali hanya pada kepekaannya terhadap aflatoxin di mana itik amat peka terhadap aflatoxin yaitu jamur pada biji-bijian.

3. Dalam bentuk usaha peternakan rakyat, peternakan itik dapat diusahakan dengan memanfaatkan peralatan yang amat sangat sederhana, misalnya perkandangannya serta alat-alat yang digunakan dalam kandang. Bahkan itik dapat bertahan hidup di alam terbuka dengan model kandang seperti kemahnya anak pramuka.

4. Dalam usaha peternakan itik yang diusahakan secara ekstensif kita dapat memanfaatkan alam sekitar di mana banyak terdapat sumber-sumber karbohidrat dan protein yang terbuang sia-sia seperti sisa-sisa panen padi di sawah, cacing, ikan-ikan kecil di sungai-sungai, dan lain sebagainya. Di samping itu, karena itik memiliki insting berkelompok (flocking instinct) yang amat kuat, maka ini sangat membantu dalam hal pengendalian terutama untuk model pemeliharaan yang bersifat ekstensif (digembalakan).

5. Kulit telur itik pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan kulit telur ayam. Ini mempunyai arti penting dalam hal mengurangi resiko pecah atau retak terutama dalam penanganan (product handling) dan transportasi. Terlebih untuk usaha penetasan telur dan pembuatan telur asin.

6. Pada umumnya unggas air seperti ternak itik dan yang lainnya jarang bahkan bisa dikatakan tidak memiliki sifat kanibal dan agonistik (berkelahi)

7. Sisi lain pemanfaatan limbah terutama bulu, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan kasur, bantal, atau pakaian, maka untuk bulu itik jenis tertentu seperti entok dan yang lainnya dapat dipergunakan sebagai bahan suttle kock. Ini berarti ada nilai lebih dari limbah yang berasal dari ternak itik.

8. Jika dibandingkan dengan telur ayam ras maka telur itik terkesan lebih dihargai karena telur itik dijual dengan satuan butir/biji sedangkan untuk telur ayam ras dijual dengan satuan kilogram (kg).

9. Secara umum harga produk ternak itik baik untuk komoditi telur atau daging terasa lebih stabil jika dibandingkan dengan produk ternak ayam. (Galeriukm).

Sumber:
http://acassarminto.wordpress.com/peluang-bisnis-bebek-peking/


www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 01 September 2011

Pola Budidaya Bebek Peking

Peluang bisnis bebek peking mulai banyak dilirik orang sebagai alternatif pemenuhan permintaan daging unggas di pasar. masa panen yang relatif cepat membuat budidaya bebek peking menjadi incaran banyak peternak. Dilain sisi pasokan bebek peking masih dikuasai oleh pemilik modal besar. Sesungguhnya bisnis budidaya bebek peking ini bisa dilakukan oleh kelompok usaha kecil ataupun usaha perorangan dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Yang terpenting adalah mengetahui pola budidaya bebek peking dengan baik.

Model Budidaya Bebek Peking

Budidaya bebek peking dapat dilakukan dalam beberapa model pemeliharaan. Model pemeliharaan bebek peking yang lazim dilakukan antara lain dengan sistim ekstensif, semi intensif dan pemeliharaan intensif.
Budidaya bebek peking dengan cara pemeliharaan ekstensif merupakan cara tradisional dimana bebek dipelihara dengan cara digembalakan tanpa memperhatikan kandang maupun makanan, karena ternak-ternak tersebut dilepas di tempat-tempat yang mempunyai sumber pakan alami misalnya didaerah-daerah pesawahan yang baru panen.

Pemeliharaan dengan system Semi Intesif, dimana ternak-ternak yang dipelihara sudah memperhatikan kandang ternak dan diberi makan tetapi sewaktu-waktu dilepas untuk mencari makan sewaktu ada peluang pada saat panen padi ataupun pada tempat-tempat yang mempunyai potensi sumber pakan yang alami.

Sedangkan Pemeliharaan yang Intensif, ternak-ternak peliharaan selalu ditempatkan dikandang dan diberi makan secara terus menerus serta sudah memperhatikan aspek-aspek teknis pemeliharaan ternak secara ilmiah dan sudah menggunakan teknologi-teknologi yang dianjurkan.

Cara budidaya bebek peking dengan sistem pemeliharaan intensif lebih sesuai dan memberikan peluang keuntunga yang lebih besar. Dengan budidaya bebek peking intensif dalam masa pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan berat badannya sudah bisa mencapai diatas 3 kg dengan kondisi makanan yang baik dan Itik sudah siap dijual sebagai Itik Pedaging, dengan kualitas daging yang prima.

Budidaya Bebek Peking Untuk Penggemukan

Untuk Pemeliharaan Itik Peking/Peking Duck dengan tujuan penggemukan hanya dilaksanakan dalam 1 (satu) masa pemeliharaan yaitu dari Itik berumur 1 (satu) hari sampai Itik Peking tersebut siap dijual. Dengan makanan dan pemeliharaan yang baik ,berat badan Itik Peking yaitu mencapai sekitar 3,3 kg selama pemeliharaan., kurang lebih 55- 60 hari yaitu mulai umur 1 hari sampai umur 55 hari.

Pada umumnya Itik-Itik yang dipelihara untuk tujuan ini adalah Itik Peking yang jantan, tetapi yang betinanyapun mempunyai kemampuan yang sama dengan yang jantan hanya berbeda sedikit saja dalam hal berat. Kalau kita bandingkan antara waktu pemeliharaan dengan hasil produksi daging yang dihasilkan antara Itik Peking/Peking Duck dengan Ayam Ras Pedaging akan lebih unggul Itik Peking, dimana untuk Itik Peking dengan waktu Pemeliharaan sekitar 53 –55 hari bisa menghasilkan daging berat hidup sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk Ayam Ras pedaging dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 32- 35 hari menghasilkan daging berat hidup sekitar 1,2 – 1,5 kg,sehingga apabila kita bandingkan dengan waktu
yang sama maka akan diperoleh berat daging Itik Peking melebihi berat dari pada Ayam Ras Pedaging. (Galeriukm).

Sumber: http://galeriukm.web.id/unit-usaha/peternakan/pola-budidaya-bebek-peking


www.jendelahewan.blogspot.com

Sabtu, 14 Mei 2011

Bisnis Prospektif Budidaya Bebek Peking

Bebek Peking merupakan salah satu jenis bebek dalam kategori bebek pedaging, karena itu para peternak bebek peking memanen ternakannya sebagai daging. Olahan makanan dari daging bebek peking sangat bervariasi dan cukup mendapat tempat di masyarakat. Selain itu pertumbuhan bebek peking relatif cepat, sehingga tidak heran bisnis bebek peking ini cukup prospektif untuk ditekuni. Sebagai upaya untuk memaksimalkan budidaya dan bisnis Bebek peking ini telah dikembangkan pola Kemitraan Peternakan Bebek Peking.

Pada awalnya KEMITRAAN PETERNAKAN BEBEK PEKING merupakan upaya menggalang kerja sama dengan peternak yang merupakan masyarakat kurang mampu di daerah sekitar Badek, Pare, Kediri, Jawa Timur untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Akhirnya dengan sentuhan manajerial kemitraan modern peternakan bebek akan menjadi suatu investasi khusus yang berpeluang besar dan cepat untuk berbagi keuntungan antara peternak, pengelola & pemilik modal /investor.

Mengapa Bisnis Bebek Peking

Bisnis bebek peking merupakan peluang bisnis yang cukup potensial, jika anda masih penasaran dengan bisnis ini ada beberapa hal yang membuat peluang bisnis ini layak dipertimbangkan:

1. Dari segi laju pertumbuhannya, ternak itik dapat tumbuh lebih cepat dari ternak ayam, apalagi itik yang tergolong tipe pedaging seperti itik peking. Pada umur satu bulan berat itik peking sudah mencapai 1,5 kg dan pada umur 2 bulan beratnya sudah bisa mencapai 3 kg, sedangkan untuk ayam potong (broiler) pada umur yang sama hanya bisa mencapai berat sekitar 1 kg dan 2 kg.

2. Ternak itik diyakini jauh lebih tahan terhadap penyakit jika dibandingkan dengan ternak ayam. Sekalipun penyakit-penyakit yang menyerang ternak ayam pada umumnya juga menyerang itik, namun akibat yang diderita oleh itik tidak terlalu parah. Hal ini terkecuali hanya pada kepekaannya terhadap aflatoxin di mana itik amat peka terhadap aflatoxin yaitu jamur pada biji-bijian.

3. Dalam bentuk usaha peternakan rakyat, peternakan itik dapat diusahakan dengan memanfaatkan peralatan yang amat sangat sederhana, misalnya perkandangannya serta alat-alat yang digunakan dalam kandang. Bahkan itik dapat bertahan hidup di alam terbuka dengan model kandang seperti kemahnya anak pramuka.

4. Dalam usaha peternakan itik yang diusahakan secara ekstensif kita dapat memanfaatkan alam sekitar di mana banyak terdapat sumber-sumber karbohidrat dan protein yang terbuang sia-sia seperti sisa-sisa panen padi di sawah, cacing, ikan-ikan kecil di sungai-sungai, dan lain sebagainya. Di samping itu, karena itik memiliki insting berkelompok (flocking instinct) yang amat kuat, maka ini sangat membantu dalam hal pengendalian terutama untuk model pemeliharaan yang bersifat ekstensif (digembalakan).

5. Kulit telur itik pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan kulit telur ayam. Ini mempunyai arti penting dalam hal mengurangi resiko pecah atau retak terutama dalam penanganan (product handling) dan transportasi. Terlebih untuk usaha penetasan telur dan pembuatan telur asin.

6. Pada umumnya unggas air seperti ternak itik dan yang lainnya jarang bahkan bisa dikatakan tidak memiliki sifat kanibal dan agonistik (berkelahi)

7. Sisi lain pemanfaatan limbah terutama bulu, selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan kasur, bantal, atau pakaian, maka untuk bulu itik jenis tertentu seperti entok dan yang lainnya dapat dipergunakan sebagai bahan suttle kock. Ini berarti ada nilai lebih dari limbah yang berasal dari ternak itik.

8. Jika dibandingkan dengan telur ayam ras maka telur itik terkesan lebih dihargai karena telur itik dijual dengan satuan butir/biji sedangkan untuk telur ayam ras dijual dengan satuan kilogram (kg).

9. Secara umum harga produk ternak itik baik untuk komoditi telur atau daging terasa lebih stabil jika dibandingkan dengan produk ternak ayam.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengembangkan budidaya peternakan bebek peking karena meningkatnya permintaan pangsa pasar nasional dan internasional terhadap daging bebek tersebut.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Pertenakan Babel, Bayodandari, di Pangkalpinang, mengatakan, pemerintah daerah memotivasi para pengusaha dan peternak untuk mengembangkan bebek peking seiring dengan permintaan pasar terhadap daging bebek peking cukup tinggi.

"Pada 2009 ekspor daging peking ke manca negara seperti Singapura, Cina, Jepang, Taiwan berkisar 150 ton dan permintaan pasar nasional berkisar 20 ton pertahun, sementara produksi daging bebek peking terbatas seiring masih kurang minat masyarakat," ujarnya.

Ia mengatakan, berdasarkan pengalaman di lapangan, bebek peking mempunyai kemampuan menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging. Bebek peking mempunyai kemampuan untuk menghasilkan produksi daging kurang dari dua bulan bisa menghasilkan berat badan sekitar 3 - 3,3 kilogram dan siap panen.

"Hal ini telah dibuktikan peternak bebek peking di Belinyu Kabupaten Bangka yang menjadikan bekas tambang timah dalam mengembangkan bebek peking dan bebek peking umur 53 hari bisa mencapai berat badan sekitar 3,25 kilogram," ujarnya.

Menurut dia, permasalahan yang dihadapi peternak dalam mengembangkan bebek peking yakni ketersediaan bibit yang terbatas dan tingginya pakan bebek peking.

"Kita masih mengandalkan bibit dari Malaysia karena untuk melakukan pembibitan bebek peking harus memiliki ketersediaan SDM dan sarana listrik yang memadai.

Sementara ketersediaan bahan pakan ternak peking, peternak mengandalkan pasokan pakan dari Pulau Jawa dan Sumatera sehingga biaya produksi bebek peking tinggi," ujarnya.

Menurut dia, Bangka Belitung (Babel) bisa mengimpor daging itik atau bebek paking ke sejumlah negara jika didukung oleh sarana yang memadai seperti listrik, pakan ternak dan lokasi pembibitan yang bisa membuat mempercepat perkembangbiakan bebek paking.

"Geografis daerah di Babel cukup mendukung sebagai sentra pembibitan bebek paking jika benar-benar dikelola lebih serius, tentu juga didukung oleh dana yang memadai," katanya.

Banyak pertanyaan yang masuk kepada kami seputar DOD itik peking dan cara beternak itik jenis pedaging ini. Karena kapasitas kami yang kurang memadai dan waktu yang kami miliki juga sangat terbatas maka kami menurunkan sebuah artikel yang ditulis oleh Bapak Ir. H. Idih Purnama Alam dengan judul “BUDIDAYA ITIK PEKING (PEKING DUCK)”. Beliau adalah pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, sehingga menjadi sangat pas lah ketika pakar dan ahlinya yang berbicara. Namun tidak menutup kemungkinan kalau ada pertanyaan dari pembaca seputar produk ini kami akan berusaha menjawabnya sebatas kemampuan dan kapasitas kami, insyaallah. Semoga bermanfaat.

Seperti kita ketahui bersama, bahwa perkembangan perunggasan sejak awal tahun 2004 telah banyak didera dengan berbagai cobaan yang banyak mengakibatkan terpuruknya usaha di bidang perunggasan, baik itu peternak ayam ras (petelur/pedaging), ayam buras maupun peternak itik. Dimulai dengan adanya serangan penyakit unggas yang terkenal ganas yaitu penyakit avian influenza (AI) atau yang lebih populer dengan sebutan penyakit flu burung sampai dengan kenaikan harga bahan baku pakan ternak maupun pakan ternak jadi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak, kondisi seperti itu dirasa sangat menekan terhadap perkembangan perunggasan secara menyeluruh.Pembangunan sub sektor peternakan tidak bisa terlepas dari kegiatan pembangunan pertanian, karena pembangunan sub sector peternakan merupakan bagian dari pembangunan pertanian, hal ini sejalan dengan apa yang telah dicanangkan oleh bapak presiden republik indonesia pada tanggal 11 juni 2005 tentang revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan (RPPK) di mana peternakan termasuk di dalamnya.

Apabila kita amati bersama dari kondisi yang telah terjadi dalam pengembangan pembangunan peternakan fokus yang paling menonjol dan perlu mendapat perhatian serius adalah komoditi perunggasan, hal ini disebabkan dengan banyaknya kasus penyakit ai maupun kenaikan harga pakan serta penurunan minat masyarakat terhadap budidaya unggas terutama unggas berupa ayam buras, malahan tidak sedikit kasus penyakit ai ini yang menyerang terhadap manusia, sehingga pembangunan perunggasan perlu disikapi dengan arif dan selectif serta harus bisa menciptakan terobosan alternatif untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan daging yang berasal dari unggas.

Dari pengalaman di lapangan ternyata ada komoditi lain selain ayam ras pedaging yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan daging dengan waktu cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging yaitu unggas air berupa itik peking (peking duck). Di mana peking duck mempunyai kemampuan untuk menghasilkan produksi daging kurang dari 2 bulan bisa menghasilkan berat badan sekitar 3 - 3,3 kg, sehingga sudah siap untuk dipotong.hal ini telah dibuktikan oleh peternak di kapetakan kecamatan kroya kabupaten Cirebon di mana itik peking umur 53 hari bisa mencapai berat badan sekitar 3,25 kg. Seperti yang telah dimuat dalam harian kompas terbitan Juni 2007.

Dengan melihat kondisi seperti tersebut di atas kami mencoba membuat tulisan mengenai budi daya itik peking dalam rangka akselerasi pembangunan peternakan unggas air untuk pemenuhan kebutuhan akan daging dalam waktu yang relatif cepat, mudah dan bisa dikembangkan oleh masyarakat di pedesaan.

Maksud dan Tujuan

Maksud dari pola pengembangan pemeliharaan itik peking ini antara lain:
1. Untuk mencari alternatif terobosan dalam rangka mempercepat produksi daging yang berasal dari unggas air (itik).
2. Merubah pola usaha unggas air (itik) dari yang nomaden ke arah yang intensif.
3. Menjadikan usaha unggas air (itik) menjadi usaha pokok masyarakat.
4. Menciptakan peternak yang mandiri dan berkualitas (peternak tangguh).
5. Menyediakan permintaan pasar terutama permintaan daging itik yang bekualitas.

Sedangkan tujuan dari budi daya itik peking (peking duck) ini antara lain:
1. Meningkatkan produksi daging itik yang berkualitas.
2. Meningkatkan pendapatan dari para peternak itik.
3. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan.
4. Mengurangi tingkat pengangguran.
5. Memperkenalkan usaha peternakan itik jenis pedaging yang bisa menghasilkan daging kualitas prima dalam waktu relatif singkat
6. Disamping penyediaan daging, juga bisa menghasilkan bulu itik (feathers duck) sebagai bahan kerajinan seperti shutle cok, jok kursi, kamoceng dll.

Permasalahan

Dalam setiap kegiatan, tentunya selalu timbul permasalahan baik permasalahan yang besar maupun pemasalahan kecil, dan setiap permasalahan perlu dicarikan alternatif pemecahannya. Masalah itik peking ini ada sedikit permasalahan yang kiranya perlu diambil langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan dan yang timbul pada saat ini diantaranya :
1. Permintaan daging itik peking di pasaran cukup tinggi, tetapi sumber pasokan daging pada saat ini masih mengandalkan kepada daging import.
2. Budidaya itik peking pada saat ini masih dikuasai oleh pengusaha besar, sedangkan peternak di pedesaan masih relatif sedikit.
3. Penyediaan bakalan (DOD) peking masih bersifat tertutup, belum secara mudah didapatkan oleh masyarakat luas.

Pola Pengembangan Budidaya Itik Peking (Peking Duck)

System pemeliharaan


Untuk menentukan suatu bentuk usaha terutama dalam usaha ternak itik, maka yang pertama kali diperhatikan yaitu tujuan usaha, apakah tujuannya untuk menghasilkan daging konsumsi atau mau menghasilkan bibit supaya untuk langkah selanjutnya bisa ditentukan system pemeliharaan yang akan diambil.

Dalam usaha perunggasan terutama unggas air (itik) dikenal dengan system pemeliharaan yaitu:
1. System pemeliharaan extensif
2. System pemeliharaan semi intensif
3. System pemeliharaan intensif

System pemeliharaan extensif, di mana pada system ini ternak-ternak dipelihara dengan cara di abur/digembalakan tanpa memperhatikan kandang maupun makanan, karena ternak-ternak tersebut dilepas di tempat-tempat yang mempunyai sumber pakan alami misalnya di daerah-daerah persawahan yang baru panen. Pemeliharaan ini dilaksanakan oleh para peternak yang bersifat tradisional dan nomaden, kondisi ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat bagian utara, karena daerah pantura ini merupakan daerah persawahan yang cukup luas sehingga menjadi potensi bagi pengembangan itik dengan system extensif.

Pemeliharaan dengan system semi intesif, di mana ternak-ternak yang di pelihara sudah memperhatikan kandang ternak dan diberi makan tetapi sewaktu-waktu dilepas untuk mencari makan sewaktu ada peluang pada saat panen padi ataupun pada tempat-tempat yang mempunyai potensi sumber pakan yang alami

Sedangkan pemeliharaan yang intensif, ternak-ternak peliharaan selalu di tempatkan dikandang dan diberi makan secara terus menerus serta sudah memperhatikan aspek-aspek teknis pemeliharaan ternak secara ilmiah dan sudah menggunakan teknologi-teknologi yang dianjurkan.

Untuk pemeliharaan itik peking (peking duck), lebih tepat apabila dilaksanakan dengan system intensif, hal ini disebabkan itik peking (peking duck) merupakan itik ras pedaging yang mempunyai kemampuan kecepatan pertumbuhan dalam waktu yang relatif singkat, di mana dalam kurun waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua) bulan berat badannya sudah bisa mencapai di atas 3 kg dengan kondisi makanan yang baik dan itik sudah siap dijual sebagai itik pedaging, dengan kualitas daging yang prima.

Dalam usaha budi daya itik peking (peking duck) ini dikenal beberapa tahapan pemeliharaan, terutama untuk usaha budidaya pembibitan sedangkan untuk budi daya penggemukan (penghasil daging) hanya dikenal 1 (satu) tahapan pemeliharaan.

Tahapan Pemeliharaan Pembibitan :

A. Pemeliharaan anak (masa starter)

Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada saat itik peking (peking duck) berumur 1 hari sampai umur 60 hari, di mana anak-anak itik dipelihara dalam kandang khusus yaitu untuk kandang anak dengan memakai pemanas/induk buatan dalam rangka menghangatkan tubuh dari anak itik tersebut, hal ini disebabkan pada umur 1-14 hari anak itik tidak tahan dengan cuaca dingin karena belum dilengkapi dengan bulu yang sempurna untuk menahan dingin, sehingga perlu adanya bantuan induk buatan sebagai penghangat tubuh, serta anak itik diberi makan khusus yaitu pakan anak yang mempunyai kandungan protein sekitar 19 - 21% kadar protein dan lebih dikenal dengan pakan “starter”. Setelah umur 14 hari anak itik tersebut sudah mampu untuk menahan hawa dingin sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan induk buatan (pemanas), di kandang ini bisa dipelihara sampai umur 60 hari bagi pemeliharaan pembibitan, selanjutnya setelah umur di atas 60 hari dipindahkan ke kandang masa pertumbuhan (grower). Untuk pemeliharaan anak ini bisa dalam bentuk postal ataupun menggunakan kandang box, untuk kandang box biasanya dilakukan pada umur 1 - 14 hari sedangkan dari umur 15 - 60 hari dilaksanakan pada kandang postal karena badan itik sudah mulai besar. Kapasitas kandang pada periode ini yaitu 10 - 15 ekor/m2.

B. Pemeliharaan masa pertumbuhan (periode grower)

Periode pemeliharaan itik peking pada masa pertumbuhan/masa grower, perlu diperhatikan ternak yang dipelihara, karena pada masa ini yang banyak dipelihara adalah itik peking (peking duck) betina sebagai calon bibit pengganti /replacement stock atau persediaan bibit dan juga itik peking jantan yang berfungsi sebagai pejantan pengganti. Untuk mempersiapkan peremajaan bibit, maka perlu dipersiapkan bibit pengganti yang mempunyai kelebihan atau keunggulan tertentu sebagai bibit pengganti, baik jantan maupun betina dengan sex ratio 1 : 4 ( 1 jantan 4 betina). Pada periode ini itik yang dipelihara berumur antara 61 hari sampai dengan 150 hari, sedangkan kapasitas kandang pada masa ini sekitar 6 - 8 ekor/m2.

C. Pemeliharaan peking duck layer/periode bertelur

Itik peking/peking duck yang sudah berumur 5 bulan atau lebih baik jantan maupun betina dikategorikan sebagai itik layer karena pada saat ini kondisi itik sudah bersiap-siap untuk memproduksi telur, ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan tetapi secara umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan. Itik-itik tersebut ditempatkan pada kandang khusus, yaitu kandang itik dewasa , kandang itik ini dilengkapi dengan tempat bertelur serta kandang umbaran atau lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan kolam/saluran air yang berfungsi untuk mandi itik dan mendinginkan tubuh pada saat siang hari dengan sex ratio sekitar 1 : 4 ( 1 jantan banding 4 betina). Ternak-ternak ini berfungsi sebagai bibit penghasil telur yang siap untuk ditetaskan sebagai sumber dod yang dipasarkan untuk bakalan pemeliharaan itik peking. Kapasitas dikandang dewasa sekitar 3 - 5 ekor/m2.

Tahap Pemeliharaan Penggemukan

Untuk pemeliharaan itik peking/peking duck dengan tujuan penggemukan hanya dilaksanakan dalam 1 (satu) masa pemeliharaan yaitu dari itik berumur 1 (satu) hari sampai itik peking tersebut siap dijual. Dengan makanan dan pemeliharaan yang baik ,berat badan itik peking yaitu mencapai sekitar 3,3 kg selama pemeliharaan kurang lebih 55- 60 hari yaitu mulai umur 1 hari sampai umur 55 hari. Pada umumnya itik-itik yang dipelihara untuk tujuan ini adalah itik peking yang jantan, tetapi yang betinanya pun mempunyai kemampuan yang sama dengan yang jantan hanya berbeda sedikit saja dalam hal berat.

Kalau kita bandingkan antara waktu pemeliharaan dengan hasil produksi daging yang dihasilkan antara itik peking/peking duck dengan ayam ras pedaging akan lebih unggul itik peking, di mana untuk itik peking dengan waktu pemeliharaan sekitar 53 - 55 hari bisa menghasilkan daging berat hidup sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk ayam ras pedaging dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 32- 35 hari menghasilkan daging berat hidup sekitar 1,2 - 1,5 kg, sehingga apabila kita bandingkan dengan waktu yang sama maka akan diperoleh berat daging itik peking melebihi berat dari pada ayam ras pedaging. Silahkan buktikan!

Sistem Perkandangan

Sistem perkandangan dalam budi daya itik peking/peking duck bisa dikenal 3 tipe kandang diantaranya :

1. Tipe kandang battery

Dalam tipe kandang ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak dengan ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor itik peking/peking duck dewasa, dengan ukuran kandang panjang x lebar x tinggi (45 x 45 x 35 cm). Dengan tipe kandang ini biaya untuk kandang relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tipe kandang yang lain. Dengan tipe kandang battery ini, maka sistem perkawinannya harus menggunakan kawin buatan (insiminasi buatan) yang dilakukan oleh tenaga manusia yang ahli dalam insiminasi buatan dengan istilah inseminator. Pada tipe kandang ini kondisi ternak maupun produksi telur dari pada itik peking/peking duck bisa terkontrol secara satu persatu, apakah produktivitasnya tinggi atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan lebih mudah terkontrol.

2. Tipe kandang postal

Dalam usaha ternak itik yang menggunakan tipe kandang postal, di mana ternak-ternak peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak tertentu, di mana pemberian makan dan minuman ditempatkan di dalam ruangan kandang, sehingga ternak itik yang dipelihara selalu berada di dalam ruangan, biasanya tipe ini dalam pemeliharaan itik hanya digunakan untuk itik starter dan grower/masa pertumbuhan tetapi adakalanya digunakan untuk itik periode layer. Kapasitas itik untuk tipe kandang postal ini tergantung dari pada jenis itik yang dipelihara apakah jenis itik starter atau itik grower, untuk umur itik periode starter kapasitas kandang yang digunakan yaitu sekitar 10 - 15 ekor/m2, sedangkan apabila digunakan untuk preiode grower yaitu sekitar 6 - 8 ekor/m2, seandainya digunakan untuk periode layer kapasitas kandang sekitar 3 - 5 ekor/m2.

3. Tipe kandang ranch

Tipe kandang ranch ini merupakan pengembangan dari tipe kandang postal, di mana dalam kandang tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga di bagian luar/di halaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal dengan nama kandang umbaran yang dilengkapi dengan saluran air atau kolam, yang berfungsi untuk mandi/membersihkan kotoran yang menempel di badannya serta berfungsi pula untuk mendinginkan tubuh di waktu siang hari, hal ini disebabkan itik peking merupakan jenis unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus disediakan air untuk pendingin tubuhnya. Tipe kandang ini lebih cocok untuk pemeliharaan ternak unggas air dengan cara pemeliharaan yang intensif. (fn/gu/vb/st)

Sumber : htt://www.suaramedia.com


www.jendelahewan.blogspot.com