Tampilkan postingan dengan label Budidaya Bonsai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Bonsai. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Juli 2012

Tata Cara Membuat Bonsai

Penggemar tanaman hias pasti mengetahui pohon mungil atau pohon kerdil yang lucu dan indah yang dikenal dengan nama bonsai. Bonsai yang pada awalnya adalah teknik pengerdilan yang berasal dari Jepang Negara tempat Maria Miyabi Ozawa dibesarkan.

Bagaimana cara membuat pohon kerdil tersebut? banyak sekali video yang dapat di DOWNLOAD bagaimana cara membuatnya, dalam artikel ini kita coba berbagi tata cara membuat bonsai dari mulai yang dasar.

YUUK MARI MEMBUAT BONSAI

Sebelum membuat bonsai, pilih dulu bakal bonsai berikut :
Bibit bonsai seharusnya sehat, daunnya hijau serta tidak terserang hama penyakit. Bibit sebaiknya berasal dari cangkokan atau stek yang tidak membentuk akar tunggang, namun banyak memiliki akar lateral.

Tanaman yang dapat dibikin bonsai adalah getah perca, kawista, maja, sawo kecik, sawo biasa, sawo durian, cerme belanda, jambu biji, jeruk kingking, juwet kerikil, azalea, kaca piring, kayu putih, kayu manis cempaka kuning,asem, beringin dan banyak lagi.

Tahapan sebelum bakal bonsai ditanam :
Membuang dahan-dahan yang tidak diperlukan. Mengurangi atau mengganti tanah yang bersal dari pembibitan. Mengurangi perakaran dan mensucihamakan.

Sekedar mengiiingatkan, tanah dari pembibitan tidak sesuai dengan persyaratan untuk dipakai terus dalam pot bonsai sehingga harus sering dibuang. Sebagai langkah mensucihamakan, tanah didalam pot atau keranjang disiram insektisida dengan kepekjatan 0.005-0,1%. Lantas pot atau keranjang dibiarkan ditempat teduh selama 10-15 hari.

Sewaktu memindahkan bakal bonsai dan memisahkan akar dari tanah hendaknya dikerjakan ditempat teduh, Untuk memudahkan pembuangan tanah, sebaiknya dibasahi dulu. Dengan menaggunakan pencungkil dari bambu, tanah bagian bawah dibuang dulu dengan diikuti pemangkasan akar yang sudah panjang.

Sebelum bakal bonsai ditanam, pot harus sudah disiapkan termasuk pemberian lapisan kerikil dasarnya. Selanjutnya disiapkan pula media yang berupa campuran tanah liat 50%, pasir 20%, dan kompos 30%. Diatas lapisan kerikil tadi diberi media secukupnya untuk menancapkan bakal bonsai.

Setelah pot dan media tanahnya siap, maka tanamlah bakal bonsai tersebut diatas tanah dalam pot. Kemudian isi rongga antar akar-akar dengan tanah yang sama campurannya. Kalau bisa tanah-tanah tersebut dipadatkan dengan menggunkan kayu kecil.

Setelah penempatan akar selesai, permukaan akar ditutup tanah hingga batas leher akar. Permukaan tanah bisa diratakan, namun seni kalau diatur agak landai dengan batang bonsai sebagai puncaknya. setelah ditanam siramlah bakal bonsai tersebut dengan menggunkan sprayer. Kalau bisa permukaan tanahnya diberi mos kering yang berfungsi sebagai mulsa.

Langkah selanjutnya membentuk kerangka dasar bonsai. Hal ini dapat dilakukan jika bakal bonsai tersebut sehat dan kokoh.
Caranya, dahan-dahan yang dianggap berlebihan dipangkas dengan gunting. Upayakan pangkasan tersebut tepat pada pangkalnya sehingga merata dengan permukaan batang.

Batang pokok dapat diatur demikian :
Tegak lurus dengan dahan membentuk mahkota yang simetris.
Berliku-liku namun menjulang keatas
Miring hingga menggelantung
Berbatang pokok lebih dari satu yang tumbuh dekat leher atau lebih tinggi.

Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok serta dahan-dahan merupakan suatu paksaan. Ini pun sangat memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kawat kuningan, tali rafia, tang, gunting pangkas, gunting biasa, pisau kecil dan cellotape. Nah, kemudian lilitlah batang, cabang, atau ranting dengan kawat kuningan sesuai bentuk yang dikehendaki. Untuk mengarahkan cabang yang dililit tadi cukup ditarik dengan tali rafia.

Pemeliharaan berikutnya :
Pabgkaslah cabang atau dahan yang menyimpang dari rencana.
Pangkaslah ranting-ranting yang tumpang tindih.
Pangkaslah dahan yang terlalu rimbun.
Penyiraman setiap hari menggunakan sprayer agar lepasnya air halus dan kecil.
Selama perawatan, tak pernah ada zat atau bahan yang digunakan untuk mengkerdilkan bonsai.

Pemupukan diberikan 3 kali dalam setahun yakni berupa NPK 15-15-15 dengan dosis 25-50 gram/4 bulan. Lebih bagus lagi menambahakn pupuk kandang atau kompos dan bahan organik lain secukupnya.

Sumber : http://raja-jempol.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 17 Mei 2012

Cara Membuat Bonsai Adenium

Cara membuta bonsai adenium adalah cara membuat atau seni menata adenium agar tampil cantik menarik. Seni ini tidak lain bertujuan agar siapapun yang melihat berdecak kagum dan terpesona dengan keindahannya. Perkembangan tumbuhan diatur oleh pemilik mulai dari akar, percabangan batang dan ranting. Adenium tidak dibiarkan tumbuh secara alami apa adanya seperti di alam bebas.

Pembuatan Bonsai Adenium terinspirasi oleh Seni Tanaman Bonsai. Karena beberapa jenis atau species adenium kalau dibiarkan tumbuh secara alami kurang menarik dan terkesan berantakkan, maka muncul ide untuk merubah tampilan adenium menyerupai tanaman bonsai.

Ada perbedaan pendapat dimana adenium tidak dapat dikategorikan tanaman bonsai karena tidak berkayu. Tapi apapun itu saya tidak mempermasalahkan. Termasuk bonsai atau bukan yang penting membuat tampilan adenium lebik menarik agar tidak membosankan.

Sekilas Tentang Tanaman Bonsai
Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di tanaman dalam pot dangkal menyerupai pohon besar tua hidup di alam terbuka. Bagian yang dikerdilkan mencakup keseluruhan pohon termasuk daun sehingga terkesan benar-benar miniatur sebatang pohon tua.

Bonsai Adenium
Lantas bentuk seperti apa yang bisa diterapkan pada adenium? Pada intinya tidak ada aturan melarang mau dibentuk seperti apa, dipersilakan berkreasi sepuasnya. Dibawah ini beberapa contoh kreasi bonsai adenium

- Bentuk bonggol segi tiga terisi penuh makin kebawah semakin besar. Dari bawah berbatang satu lurus atau berkelok, seterusnya bercabang satu kesamping diikuti dengan percabangan ranting-ranting. Begitu seterusnya sampai ke atas. Ibarat sebatang pohon yang tumbuh cabang kiri dan kanan dengan batang utama tetap satu sampai atas. Bentuk ini biasanya dari jenis Obesum, Socotranum, Somalense.

- Akar terurai atau terisi penuh. Dari bawah tumbuh dua atau tiga batang. Selanjutnya tumbuh cabang seperti diatas. Sehingga berbentuk pohon kembar.

- Bonggol lebar. Dari bawah berbatang banyak, lima atau lebih tumbuh dari bonggol. Selanjutnya mulai bercabang di semua batang, makin ke atas percabangan semakin banyak dan serempak. Sehinga membentuk seperti sapu lidi mengembang. Jenis ini biasanya dari Arbicum, RCN.

- Bonggol terurai atau terisi penuh. Tumbuh banyak batang menuju ke segala arah. Selanjutnnya batang diarahkan ke samping beserta cabang ranting. Dipotong atau dibentuk seperti paku payung. Bisa gunakan jenis Swazicum

- Menggunakan pot tinggi atau ditempatkan pada lokasi tinggi. Adenium tumbuh seperti pohon melengkung ke bawah dengan cabang dan ranting. Ibarat pohon tumbuh di pinggir jurang dimana dahan dan ranting terurai ke bawah. Biasanya jenis Obesum, Swazicum

- Berbentuk unik. Bonggol atau batang adenium menyerupai sesuatu benda, contoh menyerupai binatang ular kelinci ikan dll. Kadang diukir oleh pemiliknya. Hal ini syah-syah saja tidak ada larangan tergantung selera.

Demikian beberapa contoh bentuk bonsai adenium mudah-mudahan dapat dijadikan pertimbangan. Menurut saya semua bagus-bagus, hanya saja saya kurang berminat yang berbentuk unik. Tapi itu adalah sebuah pilihan semua tergantung hobiis sekalian.

Bagaimana membentuk bonsai adenium tersebut?
Pertama, bisa dimulai dari memilih jenis. Karena jenis atau species sangat menunjang pembentukan akar dan tajuk adenium. Dapat dimulai dari membeli anakkan atau perbanyak sendiri dengan cara semai biji.

Setelah itu lanjutkan membentuk akar bonggol. Sesuaikan dengan jenis species adenium. Jangan memaksakan berlawanan dari sifat akar yang sudah dipilih. Misal, kalau jenis akar terurai jangan berusaha membentuk terisi penuh begitu juga sebaliknya.

Selanjunya membentuk batang cabang. Hal ini juga sebaiknya jangan memaksakan diri berlawanan dengan jenis adenium. Membuat cabang ranting dapat dibantu dengan cara:
1. Teknik Potong
2. Teknik Grafting
3. Teknik Pruning
4. Teknik Double Tracking

Demikian sepintas mengenal cara membuat Bonsai Adenium. Pada intinya adalah teknik membentuk bonggol dan perencanaan batang cabang. Semua itu bisa berjalan sempurna sangat tergantung dari jenis adenium itu sendiri. Untuk lebih mendalam dapat dilihat dari cara membentuk masing-masing bagian adenium. Sebagian sudah ada artikel di blog ini coba dilihat di daftar isi. Selamat mencoba, semoga sukses.

Sumber : http://tutoadenium.blogspot.com/


www.jendelahewan.blogspot.com

Selasa, 17 April 2012

Cara Membuat Bonsai

A. KREATIVITAS DAN KETEKUNAN SEBAGAI MODAL UTAMA
Membuat bonsai tampaknya mudah dan sederhana. Padahal, membuat bonsai yang baik sebenarnya cukup sulit bagi orang awam dan gampang-gampang susah bagi yang sudah mengetahuinya. Yang jelas, menciptakan bonsai yang baik membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Paling cepat 2-4 tahun. Lamanya waktu tergantung pada jenis tanamannya. Ada 4 ukuran tinggi bonsai yang bisa dipilih, yakni miniature, kecil, sedang, dan rata-rata. Biasanya bonsai miniature tinggi hanya sekitar 5cm dan dipersiapkan selama sekitar 5 tahun. Bonsai kecil tinggi 5-15cm yang membutuhkan waktu persiapan sekitar 5-10 tahun. Bonsai berukuran sedang tinggi 15-30cm yang memerlukan waktui persiapan sekitar 3 tahun. Membuat bonsai membutuhkan kreativitas, ketekunan, ketelitian, dan kasih sayang.

B. MODEL ATAU GAYA BONSAI
Model atau gaya bonsai paling dasar yang perlu dikuasi pemula adalah berdasarkan gaya tumbuhnya, yakni formal dan menggantung. Penjabaran lebih jelas kedua gaya ini adalah sebagai berikut:

1. formal
Model atau gaya formal mengikuti pertumbuhan normal dari tanaman yang bersangkutan. Gaya ini terdiri dari tegak lurus, tegak berliku, dan miring.

1.a. Tegak Lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam. Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.

1.b. Tegak Berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah kekiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat kedepan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.

1.c. Gaya Miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kea rah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.

2. Menggantung atau cascade
Gaya ini berlawanan dengan pertumbuhan normal tanaman. Gaya ini ada dua, yakni semi menggantung dan murni menggantung

2.a. Setengah Menggantung
Bonsai dengan model setengah menggantung mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot

2.b. menggantung
Gaya menggantung sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah biir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.

C. TEKNIK MEMBONSAI
1. pemotongan dan pemangkasan
prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.

2. pengawatan
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.

3. posisi bonsai di pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.

4. penanaman
Langkah-langkah penanaman bonsai:
4.1. siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
4.2. kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
4.3. masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
4.4. tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
4.5. masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
4.6. rawat bonsai dengan baik

5. Menciptakan kesan tua
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah

Sumber : http://bonsai-plant.awardspace.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Selasa, 10 April 2012

Cara Jitu Membuat Bonsai

Ada dua hal yang perlu diperhatikan jika ingin membuat bonsai yang menarik, yakni mengenai pertumbuhan alami dan rekayasa sesuai pembentukan.

Bonsai dengan pertumbuhan alami jika dicermati dengan seksama ada beberapa bentuk atau gaya, antara lain:

1. Bonsai dengan gaya tegak lurus
Bonsai dengan gaya tegak lurus memiliki batang yang tegak lurus dari pangkal akar sampai ke top mahkota atau puncak batang. Diameter pangkal batang besar dan semakin ke atas batang semakin mengecil. Demikian juga dengan cabang dan ranting pun semakin ke ujung semakin mengecil. Diameter cabang dibagian bawah lebih besar dibandingkan dengan bagian atas. Akar bonsai ini kuat dan menjalar ke segala arah dipermukaan media tanam.

Bonsai dengan gaya ini memiliki jarak antar cabang yang tidak merata. Semakin ke atas jarak antar cabangnya semakin rapat. Arah percabangan harus diperhatikan. Pembentukkan bonsai dengan gaya tegak lurus diawali dengan menentukan cabang yang akan dijadikan sebagai top mahkota. Setelah cabang top mahkota ditentukan, batang yang terletak diatasnya dipotong. Sebaiknya, pemotongan batang tersebut menghadap kesamping atau kearah belakang agar bekas pemotongan tidak tampak didepan.

2. Bonsai dengan gaya tegak berliku
Bonsai dengan gaya tegak berliku memiliki batang yang tegak, tetapi berlekuku-lekuk. Seperti halnya bonsai dengan gaya tegak lurus, bonsai ini juga memiliki pangkal batang yang besar dan semakin ke top mahkota mengecil. Cabang bagian bawah lebih besar dibandingkan cabang dengan bagian atasnya. Namun, cabang bagian atas itu tampak tumbuh di setiap lekukan batang. Cabang bagian bawah dibentuk hingga tingginya sepertiga dari tinggi keseluruhan batang. Lekukan sebaiknya selalu dibuat mengarah ke kiri dan kekanan atau sebaliknya. Agar terkesan alami, arah cabang perlu dibuat ke depan agak menyerong kekiri atau kekanan, sehingga lekukannya tampak dari arah depan.

3. Bonsai dengan gaya miring
Bonsai dengan gaya miring mengesankan sebuah pohon yang tumbuh di sebuah lereng atau tanah yang miring. Bonsai dengan gaya ini memiliki pangkal batang yang lebih besar dari pada pucuk batangnya. Akarnya harus terkesan kuat menahan tegaknya pohon. Pembentukan bonsai bergaya miring diawali dengan pengawetan batang. Batang yang tadinya tumbuh tegak diubah arah tumbuhnya ke samping dengan melakukan pengawatan. Lama-kelamaan, batang yang dikawat akan tumbuh miring dengan sendirinya. Arah percabangan sebaiknya dibuat sejajar dengan permukaan tanah atau merunduk kearah permukaan tanah, sehingga kesan miring bisa terlihat jelas.

Bonsai yang tumbuh dengan cara pembentukan, dapat dibedakan dalam dua ciri khas dalam pembagiannya antara lain bonsai dengan gaya menggantung dan setengah menggantung:

1. Bonsai dengan model setengah menggantung
Bonsai dengan model ini mengesankan pohon yang tumbuh di tempat-tempat tandus, seperti tebing yang curam. Pohon di sela-sela tebing pertumbuhannya akan membelok ke atas mencari cahaya. Jika dipindahkan ke pot, pohon itu tampak miring dan menggantung. Bonsai dengan gaya ini puncak atau top mahkotanya tidak boleh melebihi bibir pot.

2. Bonsai gaya menggantung
Bonsai gaya menggantung pada dasarnya sama dengan gaya setengah menggantung, hanya top mahkotanya melebihi atau jauh dibawah bibir pot. Cara pembentukannya juga sama dengan pembentukan bonsai bergaya setengah menggantung.

Teknik membuat bonsai
Teknik membuat bonsai yang perlu diperhatikan adalah mengenai pemotongan, pengawatan, posisi bonsai di media tanam, penanaman, tampilan atau performance usia.

Berikut cara-cara membuat bonsai atau tanaman hias ;

Pemotongan dan pemangkasan bonsai
Prinsipnya, pemotongan dan pemangkasan dilakukan hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhannya. Pemotongan batang atau cabang yang kurang sehat atau pertumbuhannya jelek harus mempertimbangkan pertumbuhan cabang atau lainnya yang sehat. Pertumbuhan bisa diperbanyak dengan cara pemotongan akar mengarah ke samping.

Pengawatan tanaman
Bertujuan membentuk batang, cabang, dan ranting agar tumbuh sesuai dengan arah yang diinginkan. Pengawatan harus dilakukan dengan hati-hati. Jangan terlalu kencang, tetapi jangan terlalu longgar.

Posisi bonsai di dalam pot
Posisi yang sempurna ditentukan oleh letak tanaman di pot yang digunakan. Posisi bonsai tergantung pada gaya yang digunakan. Jadi, bonsai tidak harus ditanam ditengah-tengah pot. Dipot persegi panjang, lonjong, atau oval, atau pot memanjang, tanaman bisa diletakan dengan jarak sepertiga dari sisi pot.

Penanaman bonsai
Langkah-langkah penanaman bonsai:
1. siapkan pot, media tanam, dan bakalan bonsai
2. kurangi akar bakalan bonsai agar sesuai dengan ukuran pot
3. masukkan sebagian media tanam ke dalam pot
4. tanam bakalan dengan posisi tanam yang pas
5. masukkan kembali media tanam untuk menguatkan posisi tanam tersebut, kemudian padatkan menggunakan ujung jari dan telapak tangan
6. rawat bonsai dengan baik

Pencitraan atau pengesanan usia bonsai
Bonsai akan lebih bagus jika tanaman tersebut diberi kesan tua. Kesan tua ini biasanya ditandai dengan pertumbuhan cabang yang rata-rata merunduk ke bawah dan akar yang menjalar sampai permukaan tanah dan ranting-ranting yang tampak berurat dan besar.

Sumber : http://skocikita.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Cara Budidaya Bonsai

Bonsai merupakan salah satu teknik memperindah tanaman hias. Bonsai ini banyak diminati oleh banyak kalangan. Harganya pun cukup mahal. Namun sebenarnya semua juga bisa membuat tanaman bonsai, dan semua tanaman bisa dibuat bonsai. Berikut adalah cara membuat bonsai.

Beberapa teknik yang sering digunakan untuk memperbanyak bonsai adalah dengan pemotongan bagian vegetatif dan layering. Kedua cara ini digemari para pebisnis bonsai karena relatif cepat dan mudah. Anda bisa memotong percabangan bonsai, kemudian menanamnya pada media tumbuh yang sesuai untuk menghasilkan bonsai baru.

Ranting bonsai yang dipotong harus cukup tebal dan kokoh agar bisa menjadi anakan baru yang cantik. Jika ranting yang Anda potong berasal dari bonsai yang telah cukup tua, maka anakannya pun akan memiliki kesan setua induknya, dan ini merupakan nilai plus tersendiri bagi bonsai Anda. Memang pemunculan akar dari ranting yang sudah tua lebih lama jika dibandingkan dengan ranting yang masih muda. Namun, tidak ada salahnya mencoba bukan? Anakan hasil potongan harus dibiarkan tumbuh sekitar 6 bulan terlebih dahulu, baru Anda boleh mem-bonsainya.

Teknik perbanyakan bonsai yang kedua adalah dengan layering. Teknik ini mirip dengan cangkok, yaitu membiarkan ranting membentuk akar selama masih menempel pada induknya. Prosedurnya pun dapat dilakukan dengan cara cangkok biasa, yaitu mengupas kulit kayu pada bagian yang ingin dijadikan anakan baru, menyelimutinya dengan media lalu dibungkus plastik.

Cangkokan terus disiram sampai tumbuh akar. Jika akar telah tumbuh, Anda boleh memindahkan anakan tersebut ke media yang terpisah dari induknya. Biasanya bagian yang dicangkok adalah cabang yang cukup tebal agar anakan bonsai tumbuh seindah bonsai induknya dengan kokoh. Anda juga dapat melakukan cangkok bonsai pada bagian akar atau tunas.

Teknik lainnya yang cukup umum digunakan adalah menyambung beberapa jenis bonsai untuk menghasilkan varian baru. Misalnya bonsai spesies A akan disambungkan dengan spesies B. Ranting bonsai A dipotong, sementara kulit kayu bonsai B dikupas pada bagian yang ingin disambungkan. Tempelkan potongan bonsai A pada bagian bonsai B yang telah dikupas, bungkus dengan plastik yang telah diberi semprotan hormone agar kedua bagian cepat menyatu.

Kultur bonsai juga bisa didapatkan dengan potongan daun. Namun, cara ini tidak selalu berhasil pada semua spesies. Cari lah referansi lain yang bisa dijadikan sebagai pendukung. Semoga artikel ini bermanfaat, dan anda berhasil dalam membudidaya bonsai.

Sumber : http://wartaberita3.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com