Tampilkan postingan dengan label Budidaya Bunga Adenium. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Budidaya Bunga Adenium. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Agustus 2012

Mengatasi Penyakit Adenium yang Sering Menyerang

Mengatasi penyakit adenium merupakan bagian dari merawat tanaman adenium atau kamboja jepang. Sebenarnya tanaman ini jarang terkena penyakit. Tapi kalau adenium dibudidayakan banyak, tentu besar kemungkinan ada yang terkena penyakit. Lantas penyakit apa saja yang sering menghinggapi adenium. Saya akan coba sharing dibawah ini.

Penyebab utama adenium terkena penyakit karena lingkungan tanaman tidak terjaga kebersihannya. Dari sini mulai timbul gulma yang bisa menjadi faktor hama dan penyakit.

Penyakit yang Sering Menyerang Adenium

1. Pomopsis
Tanda dari adenium terkena pomopsis adanya bercak coklat pada daun, makin lama makin melebar kemudian membusuk.

Cara mengatasi penyakit pomopsis ini dengan menyemprot Manzate, Daconil atau Ortocide. Dosis pemberian 1 g / l air.

2. Layu pucuk
Layu pucuk disebut juga dengan layu fusarium. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Fusarium. Adenium yang diserang terlihat pucuk daun hitam dan busuk. Tetapi tidak berbau sehingga menyebabkan tanaman mogok bertunas.

Cara mengatasi dengan menyemprotkan Manzate, Daconil atau Orthocide. Pemakaian dengan dosis 1 g / l air.

3. Busuk Akar
Penyakit ini tidak disebabkan oleh cendawan, virus atau bakteri. Busuk akar termasuk penyakit fisiologis. Diawali dengan menyiram berlebihan atau curah hujan tinggi, akibatnya media tanam menjadi lembab. Kondisi media lembab berkepanjangan berakibat busuk akar atau busuk bonggol.

Kalau busuk akar terlihat yaitu diatas media tentu cepat di obati. Celakanya kalau tidak terlihat karena ditutupi media tentu akan cepat melebar. Hal ini ditandai dengan kuning daun dan adenium jadi kerdil.

Mengatasinya, segera bongkar media tanam, lalu potong akar busuk dengan pisau steril. Bagian potongan diolesi fungisida Benlate. Setelah itu digantung atau ditanam kembali dengan media baru. Untuk sementara tunda dulu menyiram media.

Bagaimana? Apakah Hobiis pernah mengalami penyakit adenium seperti diatas? Mudah-mudahan solusi ini dapat membantu.

Sumber : http://tutoadenium.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Senin, 30 Juli 2012

Jenis dan Cara Mencegah Hama Adenium

Adenium termasuk tanaman yang jarang terkena hama penyakit. Namun alangkah baiknya jika hobiis mengenal jenis dan cara mencegahnya, suatu saat ada gunanya.

Timbulnya hama pada Adenium disebabkan oleh tidak terjaganya kebersihan lingkungan adenium di sekitar. Seperti gulma dan daun kering di sekitar tumbuhan.

Jenis hama penyakit adenium ini, dikutip dari buku adenium karangan Godongijo, yang sengaja dishare disini agar hobiis juga dapat mengetahui dan mencobanya. Diharapkan dengan ini lebih mendalami pengetahuan tentang cara merawat adenium.

Jenis Hama Yang Sering Menyerang Adenium

1. Aphids
Hama ini berupa kutu berwarna kuning. Kutu ini menyerang daun muda adenium. Daun yang diserang penampilannya akan rusak, kering dan kerdil. Gejalanya daun muda akan menjadi kering.
Penanggulangannya dengan cara menyemprotkan insektisida Confidor dengan dosis 0,5 - 1 ml/l air.

2. Trips
Hama ini seperti kutu berwarna merah hitam dan bergerak sangat cepat. Hama ini menyerang kuncup bunga adenium sehinga gagal berkembang dan akhirnya menjadi kering.
Cara mengatasinya bisa dengan menyemprotkan Metindo dengan dosis 1 g/l air atau Agrimex dengan dosis 0,5 ml/l air.

3. Root mealy buy
Bentuknya seperti kutu rambut berwarna putih. Kutu ini menjadi momok pekebun adenium. Kutu ini sangat gemar bersarang di dalam media lembab. Gejala pucuk adenium layu, bila media dibongkar tampak akar membusuk dan terlihat hewan kecil bertepung putih menempel pada akar.
Penanggulangannya dengan Dursban atau Diazinon dosis 1 ml/l air. Larutkan dan siram langsung ke media, jika serangan terlalu parah sebaiknya media diganti.

4. Spider mite
Spider myte atau tungaua terutama menyerang adenium dari jenis daun berbulu. Famili Tetranychdae ini senang bersarang di bawah daun, sehingga kerap ditemukan selaput tipis mirip sarang laba-laba. Tungaua ini menyebabkan warna daun pucat layu lalu berubah menjadi coklat. Sehingga daun rontok satu persatu sampai gundul. Perkembangannya sangat cepat, dalam tempo 1-2 minggu saja daun menjadi gundul walaupun tidak mengalami kematian.
Penanggulangannya, gunakan akarisida seperti Omite atau Kelthane dosis 0,5 - 1 ml/l air. Semprotkan frekuensi 2 - 3 kali selama 2 minggu.

5. Fungus gnat
Serangga ini seperti lalat kecil berwarna hitam dan bersayap transparan. Serangan pada media adenium. Tanaman yang diserang ditandai adanya bintik hitam pada kuncup bunga, selanjutnya kuncup bunga akan busuk.

Jika menemukan telur harus segera dibuang, karena telur akan menjadi ulat kecil berwarna putih memakan bunga muda. Untuk mengatasinya dengan menyemprotkan pada bagian yang diserang Trigard, Agrimec dan Trigard dosis 0,5 ml/l air.

Itulah jenis hama yang sering menyerang tanaman adenium. Agar tidak mudah terkena hama penyakit lakukan perawatan intensif. Seperti menyiram yang tepat, memilih dan komposisi media yang baik, lingkungan yang cocok serta pemberian pupuk dan pestisida terukur.

Sumber : http://tutoadenium.blogspot.com/

www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 17 Mei 2012

Cara Membuat Bonsai Adenium

Cara membuta bonsai adenium adalah cara membuat atau seni menata adenium agar tampil cantik menarik. Seni ini tidak lain bertujuan agar siapapun yang melihat berdecak kagum dan terpesona dengan keindahannya. Perkembangan tumbuhan diatur oleh pemilik mulai dari akar, percabangan batang dan ranting. Adenium tidak dibiarkan tumbuh secara alami apa adanya seperti di alam bebas.

Pembuatan Bonsai Adenium terinspirasi oleh Seni Tanaman Bonsai. Karena beberapa jenis atau species adenium kalau dibiarkan tumbuh secara alami kurang menarik dan terkesan berantakkan, maka muncul ide untuk merubah tampilan adenium menyerupai tanaman bonsai.

Ada perbedaan pendapat dimana adenium tidak dapat dikategorikan tanaman bonsai karena tidak berkayu. Tapi apapun itu saya tidak mempermasalahkan. Termasuk bonsai atau bukan yang penting membuat tampilan adenium lebik menarik agar tidak membosankan.

Sekilas Tentang Tanaman Bonsai
Bonsai adalah tanaman atau pohon yang dikerdilkan di tanaman dalam pot dangkal menyerupai pohon besar tua hidup di alam terbuka. Bagian yang dikerdilkan mencakup keseluruhan pohon termasuk daun sehingga terkesan benar-benar miniatur sebatang pohon tua.

Bonsai Adenium
Lantas bentuk seperti apa yang bisa diterapkan pada adenium? Pada intinya tidak ada aturan melarang mau dibentuk seperti apa, dipersilakan berkreasi sepuasnya. Dibawah ini beberapa contoh kreasi bonsai adenium

- Bentuk bonggol segi tiga terisi penuh makin kebawah semakin besar. Dari bawah berbatang satu lurus atau berkelok, seterusnya bercabang satu kesamping diikuti dengan percabangan ranting-ranting. Begitu seterusnya sampai ke atas. Ibarat sebatang pohon yang tumbuh cabang kiri dan kanan dengan batang utama tetap satu sampai atas. Bentuk ini biasanya dari jenis Obesum, Socotranum, Somalense.

- Akar terurai atau terisi penuh. Dari bawah tumbuh dua atau tiga batang. Selanjutnya tumbuh cabang seperti diatas. Sehingga berbentuk pohon kembar.

- Bonggol lebar. Dari bawah berbatang banyak, lima atau lebih tumbuh dari bonggol. Selanjutnya mulai bercabang di semua batang, makin ke atas percabangan semakin banyak dan serempak. Sehinga membentuk seperti sapu lidi mengembang. Jenis ini biasanya dari Arbicum, RCN.

- Bonggol terurai atau terisi penuh. Tumbuh banyak batang menuju ke segala arah. Selanjutnnya batang diarahkan ke samping beserta cabang ranting. Dipotong atau dibentuk seperti paku payung. Bisa gunakan jenis Swazicum

- Menggunakan pot tinggi atau ditempatkan pada lokasi tinggi. Adenium tumbuh seperti pohon melengkung ke bawah dengan cabang dan ranting. Ibarat pohon tumbuh di pinggir jurang dimana dahan dan ranting terurai ke bawah. Biasanya jenis Obesum, Swazicum

- Berbentuk unik. Bonggol atau batang adenium menyerupai sesuatu benda, contoh menyerupai binatang ular kelinci ikan dll. Kadang diukir oleh pemiliknya. Hal ini syah-syah saja tidak ada larangan tergantung selera.

Demikian beberapa contoh bentuk bonsai adenium mudah-mudahan dapat dijadikan pertimbangan. Menurut saya semua bagus-bagus, hanya saja saya kurang berminat yang berbentuk unik. Tapi itu adalah sebuah pilihan semua tergantung hobiis sekalian.

Bagaimana membentuk bonsai adenium tersebut?
Pertama, bisa dimulai dari memilih jenis. Karena jenis atau species sangat menunjang pembentukan akar dan tajuk adenium. Dapat dimulai dari membeli anakkan atau perbanyak sendiri dengan cara semai biji.

Setelah itu lanjutkan membentuk akar bonggol. Sesuaikan dengan jenis species adenium. Jangan memaksakan berlawanan dari sifat akar yang sudah dipilih. Misal, kalau jenis akar terurai jangan berusaha membentuk terisi penuh begitu juga sebaliknya.

Selanjunya membentuk batang cabang. Hal ini juga sebaiknya jangan memaksakan diri berlawanan dengan jenis adenium. Membuat cabang ranting dapat dibantu dengan cara:
1. Teknik Potong
2. Teknik Grafting
3. Teknik Pruning
4. Teknik Double Tracking

Demikian sepintas mengenal cara membuat Bonsai Adenium. Pada intinya adalah teknik membentuk bonggol dan perencanaan batang cabang. Semua itu bisa berjalan sempurna sangat tergantung dari jenis adenium itu sendiri. Untuk lebih mendalam dapat dilihat dari cara membentuk masing-masing bagian adenium. Sebagian sudah ada artikel di blog ini coba dilihat di daftar isi. Selamat mencoba, semoga sukses.

Sumber : http://tutoadenium.blogspot.com/


www.jendelahewan.blogspot.com

Sabtu, 28 April 2012

Cara Menanam Bunga Adenium

Umumnya, semua jenis Adenium merupakan tanaman yang tumbuh baik pada iklim tropis, tanah berhumus, dengan pengaruh sinar matahari yang teduh. Artinya tanaman ini akan sangat baik jika ditumbuhkan pada pot di dalam rumah atau rumah kaca dan akan tumbuh lebih baik pada tempat teduh (tidak langsung terkena sinar terik matahari). Oleh karena itu tanaman Adenium sangat cocok jika dijadikan bonsai.

Adenium yang paling mudah ditanam adalah Adenium obesum. Jenis ini memiliki percabangan berliku yang menopang daun-daun hijau yang mengkilap. Bunganya berbentuk cawan dengan warna-warni yang mencolok seperti merah, shocking pink, jingga, kadang putih. Adenium obesum sangat membutuhkan suhu hangat dalam pertumbuhannya (yang mudah didapatkan di negara beriklim tropis seperti Indonesia) dan tidak akan tahan terhadap suhu rendah (misalnya akibat hujan). Tanaman ini cocok ditumbuhkan pada musim kemarau.

Bibit Adenimum dapat dibeli di nurseri-nurseri tanaman hias. Dengan memilih bibit yang baik barulah proses penanaman dimulai. Adenium bisa juga ditanam dengan cara memotong akar tunas vegetatifnya. Adenium arabicum merupakan jagoannya Adenium di Indonesia. Variasi tanaman ini sangat banyak dengan berbagai julukan seperti ra chinhttp://www.blogger.com/img/blank.gife pan dok, yaman dataran tinggi, diamond crown, arabicum pagoda, golden crown, dan sebagainya. Salah satu jenis yang cukup digemari (terutama oleh para pebisnis tanaman hias) adalah golden crown. Ciri khas dari golden crown yang membuatnya sangat indah adalah bonggol yang lebar dan tajuk yang membentuk sudut kemiringan 90 derajat.

Cara menanam Adenium arabicum varian golden crown ini gampang-gampang susah dan butuh ketelatenan. Pertama, harus dipilih bibit yang memiliki bonggol yang seimbang menopang cabang-cabangnya, dengan panjang bonggol minimal 4-5 cm. Kemudian, pilihlah bibit yang memiliki percabangan yang seimbang pada setiap sisinya, agar bentuk mahkota yang diinginkan tercipta dengan baik. Golden crown yang bagus memiliki cabang utama di bagian tengah yang tumbuh tegak ke atas, dan beberapa cabang lain yang mengelilinginya.

Setelah ditemukan bibit yang tepat, pindahkanlah bibit tersebut ke pot baru dengan tanah yang baru. Ketika menanam, pastikan posisi perakaran bibit yang masih muda tersebut dengan teratur seimbang ke semua arah. Hal ini bertujuan agar ketika dewasa, akar golden crown dapat mengelilingi bonggolnya dengan sangat indah. Rentangkan akar bibit Adenium sehingga membentuk sudut ± 80 derajat terhadap bonggolnya, kemudian timbun dengan tanah dan ditekan-tekan agar mantap menopang bibit yang baru.

Timbunan tanah sebaiknya dibentuk seperti gunung dengan bibit Adenium sebagai puncaknya. Bentuk gunungan tersebut akan memudahkan akar untuk tumbuh ke samping, menuju bagian sisi bonggol. Harus dilakukan perawatan rutin dengan mengganti tanah setiap 3 bulan, sekaligus menata ulang perakaran tanaman.

Selamat mencoba. Semoga sukses.

Sumber : http://tanaman.org/

www.jendelahewan.blogspot.com

Senin, 23 April 2012

Cara Merawat Bunga Adenium

Merawat tanaman hias seperti bunga Adenium memerlukan tiga kunci utama; kesabaran, ketekunan, dan ketelitian. Semua jenis Adenium sangat bergantung pada pencahayaan yang baik dan penyiraman yang teratur. Mereka memang memerlukan daerah yang teduh, tetapi pencahayaan yang baik tetap harus ada terutama jika mereka ditumbuhkan dalam rumah kaca. Adenium akan tumbuh subur jika disiram teratur, namun Anda harus jeli mengetahui kapan masa dormansi tanaman ini.

Pada fase dormansi, tidak apa bagi Anda untuk membiarkannya tanpa air, karena tanaman ini memang sedang “tidur”. Saat melakukan penyiraman, jangan sampai Anda memberikan terlalu banyak air. Air yang berlebih dapat menyebabkan rontoknya daun Adenium. Jika Anda menggunakan sprayer dalam menyiram tanaman, 3-4 kali semprotan adalah jumlah yang cukup. Pupuk yang baik digunakan untuk merawat Adenium adalah pupuk cair yang harus diberikan minimal 2 kali dalam setahun.

Umumnya semua jenis Adenium harus diganti tanahnya dan diatur perakarannya setiap dua tahun sekali. Meski pun pada beberapa varian tertentu dibutuhkan pergantian tanah yang lebih sering lagi, seperti pada varian golden atau diamond crown. Pergantian tanah ini penting, untuk mengontrol tumbuhnya jamur atau adanya sarang-sarang kumbang kecil yang senang menyerang bonggol dan akar Adenium. Adenium yang ditanam dalam pot kecil dapat mencapai ketinggian 13 cm, dengan diameter bonggol 8 cm.

Kegiatan yang cukup mengasyikkan dalam merawat Adenium adalah saat mengatur bentuk percabangannya, apalagi jika Adenium milik Anda adalah varian golden atau diamond crown. Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk membentuk pola percabangan adalah dengan menggunakan kawat dan bantuan sinar matahari. Untuk membentuk percabangan yang simetris, Anda hanya perlu memutar-mutar pot, membuat bagian cabang yang pendek mendapatkan cahaya matahari paling banyak sehingga panjangnya sama dengan cabang pada sisi lain.

Sangat disarankan untuk menggunakan sarung tangan saat menangani Adenium, karena getah Adenium mengandung zat toksin yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika tidak sengaja terminum.

Sumber : http://tanaman.org/

www.jendelahewan.blogspot.com

Kamis, 19 April 2012

Budidaya Bunga Adenium

Adenium merupakan tanaman hias yang relatif mudah untuk dibiakkan. Terdapat dua cara perkembangbiakan Adenium, yaitu: secara generatif dan secara vegetatif. Perkembangbiakan generatif dapat dilakukan dengan menggunakan biji Adenium. Untuk mendapatkan biji Adenium, dapat dilakukan dengan cara membungkus buah-buah Adenium dengan plastik.

Perlu diketahui bahwa buah Adenium merupakan tipe buah dehiscent, artinya ketika matang buah ini akan pecah menyemburkan bijinya. Oleh karena itu, sangat penting untuk membungkus terlebih dahulu buah-buah ini dengan plastik ketika belum dipetik dari pohonnya. Buah Adenium mulai tumbuh ketika bunga mekar telah berusia 1 bulan, dan dalam waktu 3-4 bulan buah-buah ini akan matang. Oleh karena itu, sebaiknya, proses membungkus buah-buah ini dilakukan 2-3 minggu sebelum masa matangnya. Ketika matang, biji-biji Adenium akan tertampung dalam plastik. Kemudian, kumpulkan biji-biji tersebut untuk dikeringkan.

Setelah kering, biji-biji ini dapat segera ditanam kembali. Kekurangan dari cara pembiakan generatif adalah waktu yang dibutuhkan cukup lama karena Adenium dewasa baru mulai berbunga ketika usianya 6 bulan.

Perkembangbiakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara stek atau cangkok. Terdapat beberapa keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif pada Adenium, antara lain: dapat memilih karakter bonggol atau bunga yang bagus, biji lebih mudah dikumpulkan, dan tanaman tidak mudah terserang virus.

Sementara itu, kekurangan cara vegetatif adalah sulit menduga seperti apa bentuk Adenium ketika dewasa. Cangkok yang umumnya dilakukan adalah cangkok pada bagian percabangan batang dan bonggol. Pencangkokan dapat dilakukan dengan menggunakan kantong plastik dan plester untuk membungkus bagian yang dicangkok, kemudian menunggu hingga bungkusan tersebut membesar. Jika terlihat membesar, artinya cangkokan telah tumbuh menghasilkan anakan baru, dan sudah mulai boleh membuka bungkus plastik tersebut.

Jika pencangkokan dilakukan pada bagian bonggol, maka jangan lupa untuk melapisi plastik dengan kertas karbon (atau kertas koran jika tidak memiliki kertas karbon), agar bonggol tidak hangus karena matahari. Waktu yang dibutuhkan untuk proses cangkok hanya 2-4 minggu hingga menghasilkan anakan baru. Anakan baru tersebut harus ditumbuhkan di tempat teduh karena anakan ini masih belum tahan terhadap sinar matahari langsung.

Ketika Anda memutuskan untuk membudidayakan Adenium, berarti Anda harus memiliki pasokan bibit yang cukup. Yang dimaksud dengan bibit Adenium di sini adalah anakan yang telah memiliki bonggol, yang sudah ditumbuhkan selama 9 bulan. Keunggulan bibit tersebut adalah pertumbuhannya optimal sehingga ketika dewasa akan menjadi tanaman yang sehat dan kuat. Bibit ini pun sudah cukup kuat jika Anda ingin mencangkoknya.

Dalam budidaya Adenium, jangan ragu-ragu untuk memberi pupuk pada masa pembibitan. Dengan pemberian pupuk yang intensif, bibit Anda dapat matang hingga 3 bulan lebih cepat daripada bibit tanpa pupuk.

Sumber : http://tanaman.org/

www.jendelahewan.blogspot.com