Tampilkan postingan dengan label Jantan-Betina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jantan-Betina. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Oktober 2010

Membedakan Lovebird Jantan dan Betina Secara Umum

Membadakan jenis kelamin sangat penting dalam proses pemijaha. Tak terkecuali dengan burung lovebird. Jenis burung ini kadang kala memiliki jenis kelamin yang sulit dibedakan melalui warna bulu maupun ciri fisiknya. Tetapi ada beberapa perbedaan umum antara lovebird jantan dan betina.


  1. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
  2. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan variasi geografis.
  3. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.
  4. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing.
  5. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang.
  6. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif.
  7. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy. Untuk mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika burung sudah dewasa.
  8. Pemeriksaan DNA. Cara lain untuk mengetahui jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan.

Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan uji DNA.

Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,.

Sering terlihat dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas jika dierami.

Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina.

Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik perhatian si jantan.

Juga tidak benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing

Artikel perawatan Lovebird lainnya:
Cara Perawatan dan Memilih Burung Lovebird
Cara Beternak Lovebird
Membedakan Lovebird Jantan dan Betina Secara Umum
Cara Merawat Anakan Burung Lovebird

Dari berbagain sumber 



Membedakan Kura-Kura Jantan Dan Betina


Kura-kura dikalangan pecinta reptil sangatlah familiar. Berdasarkan habitatnya dikenal dua jenis kura-kura yaitu kura-kura yang hidup semi aquatik disebut dengan nama turtle, contohnya adalah Turtle Brazilinensis dan Box turtle. Untuk kura-kura darat disebut tortoise, contohnya Galapagos Tortois. Di Indonesia kebanyakan para pecinta reptile lebih memilih kura-kura semi aquatik dengan alasan mudah didapat, harga terjangkau, dan perawatan murah dan mudah. Untuk kura-kura darat jarang sekali pecinta reptile di Indonesia yang berani mengambil resiko untuk memeliharanya, karena kura-kura darat sudah termasuk binatang langka sehingga untuk memeliharanya juga harus mendapatkan izin dari lembaga-lembaga konservasi. Kalaupun memang ngotot untuk memeliharanya, pastilah kita memerlukan kocek yang sangat dalam.

Para pecinta reptile tentunya sangat memperhatikan jenis kelamin kura-kuranya sebelum memutuskan untuk memeliharanya. Penulis akan berbagi sedikit informasi yang dimiliki tentang cara-cara membedakan kura-kura jantan dan betina (sexing), antara lain:

1. Plastron
Hampir seluruh bagian tubuh kura-kura tertutupi semacam cangkang keras. Pada cangkang bagian atas disebut karapas dan pada cangkang bagian bawah disebut plastron. Hal yang paling membedakan antara jantan dan betina dilihat dari plastronnya. Untuk jantan memiliki plastron yang lebih cekung, sedangkan betina lebih datar. Secara logika, cekungnya plastron jantan akan memudahkan kura-kura jantan untuk menaiki kura-kura betina pada saat akan melakukan kawin.

2. Ekor
Ekor kura-kura jantan lebih panjang dengan bagian pangkal ekor yang gemuk, sedangkan betina memiliki ekor yang pendek dengan pangkal ekor yang kurus.

3. Kuku kaki
Kuku kaki kura-kura jantan lebih panjang dibandingkan kuku kaki kura-kura betina. Perbedaan anatomi ini juga bermanfaat bagi kura-kura jantan pada saat akan kawin. Kuku digunakan sebagai pijakan pada karapas betina untuk menaiki (mounting) kura-kura betina.



4. Hemipenis
Pembeda yang paling mencolok antara kura-kura jantan dan kura-kura betina, tetapi cara ini hanya dapat dilakukan untuk kura-kura yang sudah dewasa kelamin. Caranya adalah dengan menekan-nekan bagian plastron di bawah ekor secara perlahan dan terus-menerus. Jika keluar hemipenisnya sudah tentu kura-kura jantan, sebaliknya kura-kura betina tidak akan ditemukan hemipenis.

Sexing sangat diperlukan sekali bagi pecinta reptile, tergantung dari tujuan pemeliharaannya, apakah akan dijadikan indukan atau pejantan karena sekarang ini sudah banyak pecinta reptile di Indonesia yang mencoba untuk menangkarkan kura-kura khususnya kura-kura yang sudah langka. Sebenarnya masih banyak cara-cara untuk membedakan kura-kura jantan dan betina, tetapi dari apa yang dijelaskan penulis diatas sudah merupakan patokan standart pembeda jantan dan betina dari kura-kura.

Kamis, 21 Oktober 2010

Membedakan Hamster Jantan Dan Betina

Membedakan hamster sering kali sulit, khususnya pada waktu mereka masih muda.

Syrian jantan biasanya lebih terlihat jelas, Pada waktu mereka berumur 4 minggu, buah zakar(testikel) mereka akan jelas terlihat dibelakang bawah.

Dwarf jantan juga mempunyai buah zakar, tetapi tidak begitu terlihat jelas seperti hamster syrian. Juga hamster dwarf memiliki kelenjar bau (scent) dekat user (tengah). Semua hamster jantan dapat menarik buah zakar sampai ke dalam perut (abdomen)nya

Syrian betina, terutama pada rambut pendek, anda dapat melihat puting susunya. Ada dua baris puting susu yang terletak secara paralel pada setiap sisi perutnya. Dwarf betina juga memilikinya tetapi lebih kecil dan juga lebih sukar dilihat.

Cara termudah untuk menentukan apakah hamster itu betina atau jantan adalah dengan melihat jarak antara dua lubang di bagian belakangnya. Ini semua sama untuk semua hamster, jantan atau betina.
Pada hamster jantan jarak antara lubang anus dan lubang penis lebih jauh.
Pada hamster betina, jarak antara lubang anus dan lubang vagina lebih dekat dibanding dengan yang jantan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut :