Tampilkan postingan dengan label Kura-Kura. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kura-Kura. Tampilkan semua postingan

Jumat, 30 Maret 2012

Alasan Kenapa Kura-Kura Brazil Harus Berjemur

Berjemur bagi kura-kura brazil sangatlah penting. Kura-kura harus berjemur setiap hari sama seperti reptil lainnya. Kura-kura sangat butuh berjemur karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh, proses metabolisme pencernaan dan sintesa kalsium. Waktu yang tepat untuk menjemur kura-kura brazil adalah di pagi hari sampai menjelang siang.

Seperti reptil yang lain, kura-kura juga membutuhkan sinar meatahari untuk menjaga suhu tubuh dan melakukan proses metabolisme. Komponen yang dibutuhkan oleh kura-kura brazil antara lain adalah sinar UV-A untuk membantu pengelihatan kura serta UV-B untuk proses sintesa dan metabolisme di tubuh. Agar kura-kura anda memperoleh UV-A dan UV-B, anda harus menjemur kura-kura anda secara rutin, atau dengan menyediakan lampu khusus.

Di alamnya, kura-kura memperoleh semua kebutuhan vitamin D3 nya dari hasil reaksi kimia pada kulitnya, setelah terkena spektrum sinar matahari UV-B. Satu senyawa terbentuk yang dikenal sebagai provitamin D (7dehydroxycholesterol -7DCH). Setelah itu diubah menjadi vitamin D oleh suhu. Penyediaan UV-B dengan suhu jemur (basking) yang cukup sangat penting jika ingin proses ini berjalan dengan baik.

Jika kura-kura brazil dipelihara di luar rumah (di kolam), anda perlu menyediakan tempat untuk berjemur bagi kura-kura anda. Pastikan bahwa sinar matahari langsung mengenai kura-kura anda karena jika tertutup sesuatu seperti kaca atau plastik, maka yang diterima hanya panasnya saja. Dengan menyediakan tempat untuk berjemur, kura-kura brazil dapat berjemur selama yang ia inginkan.

Jika kura-kura brazil dipelihara di dalam ruangan, anda harus menjemurnya di laur rumah. Waktu penjemuran cukup 15-20 menit dan jika terlalu lama dapat menyebabkan kura dehidrasi atau bahkan kematian. Anda dapat menjemurnya dengan memasukkannya ke dalam tempat yang berisi air dangkal (cukup setinggi karapas), namun jika ingin menjemur keringan tanpa air, waktunya harus lebih pendek, karena wadah akan ikut menjadi panas. Atau jika khawatir, dapat ditambahkan sedikit tutup pada wadah berjemur, sehingga kura dapat berteduh jika kepanasan.

Alternatif lain jika tidak sempat menjemur, dapat menggunakan lampu khusus reptil yang memancarkan UV-A dan UV-B. Tentu saja biaya yang harus anda keluarkan akan lebih besar jika dibanding dengan menjemurnya secara konvensional.

Dari berbagai sumber.

Membersihkan Lumut Di Tempurung Kura-Kura Brazil

Sering kali ditemukan lumut di tempurung kura-kura brazil. Terutama untuk kura-kura yang yang dipelihara di luar rumah (outdoor). Cara membersihkan lumut di tempurung kura-kura brazil yang paling sederhana adalah dengan menyikat tempurung kura-kura menggunakan sikat gigi.

Sebelum memulai membersihkan lumut yang ada di tempurung kura-kura brazil. Yang perlu anda persiapkan antara lain adalah sikat gigi, baskom untuk menaruh kura-kura anda, air hangat, dan obat merah/betadin untuk berjaga-jaga jika terjadi luka.

Setelah menyiapkan semua yang diperlukan, ambil kura-kura anda dari kolam atau akuariumnya dan masukkan dalam baskom. Baskom ini digunakan untuk menaruh kura-kura anda selama dibersihkan untuk mengantisipasi jika kura-kura anda berontak saat dibersihkan. Untuk kura-kura yang berukuran kecil, anda tidak perlu menyiapkan baskom.

Pegang kura-kura anda lalu bilas tempurungnya dengan air hangar. Anda harus berhati-hati dalam memegangnya agar tidak tergigit atau tercakar, terutama jika kura-kura brazilnya sudah dewasa.

Sikatlah bagian yang terdapat lumut dengan perlahan. Jangan sikat terlalu keras agar tidak menimbulkan luka. Jika terjadi luka pada tempurung, obati dengan obat merah/betadine. Jika setelah cukup lama disikat dan masih ada lumut yang tertinggal, bersihkan pada hari yang lain agar kura-kura tersebut tidak stress. Menyikat tempurungnya terlalu lama dapat mengakibatkan kura-kura brazil anda menjadi stress.

Kadangkala kulit (mirip sisik) kura-kura akan ikut terkelupas saat disikat. Hal ini dikarenakan kura-kura tersebut sedang mengalami shedding (ganti kulit). Proses shedding ini merupakan proses alami yang umum dialami oleh reptil (juga dialami ular dan kadal). Menyikat juga dapt dilakukan untuk membantu lepasnya kulit lama saat proses shedding berlangsung.

Kamis, 29 Maret 2012

MEMELIHARA KURA-KURA

Memelihara
Memelihara kura-kura tidaklah sulit, namum butuh penanganan yang intensif untuk melakukannya. Anda pasti bertanya kenapa kura-kura di penangkaran sering mati, itu sebab karena mereka Memeliharanya kurang tepat dan teliti. Cara Memelihara kura-kura ada sebagai berikut;

1. Memastikan kura-kura mempunyai ruang yang cukup untuk hidup.
Ruangan yang baik untuk kura-kura adalah ruangan tersebut cukup cahaya, kelembaban yang terjaga, adanya air bersih, dan lampu berjemur.
 
2. Memakai pendingin untuk memproduksi kondisi yang ideal.
Beberapa peternak di luar negeri Memakai pendingin untuk mencoba dan memproduksi kondisi ideal bagi kura-kura untuk melakukan hibernasi/ istirahat panjang. Praktik ini tidak disarankan karena alasan sederhana bahwa jika kura-kura tidak mempunyai kemampuan adaptasi yang baik maka jika terjadi kenaikan suhu tiba-tiba, tidur kura kura akan terganggu, dan dalam beberapa kasus justru berakibat fatal. Cara terbaik adalah untuk tidak membiarkan kura-kura Anda hibernate sama sekali jika anda berencana menyimpannya di dalam ruangan.

 
3. Hindari Memakai air keran untuk aquarium
Jika anda punya kura-kura akuatik, sebisa mungkin hindari Memakai air keran untuk aquarium karena mengandung senyawa seperti klorin dan fluoride yang dapat mengganggu keseimbangan ph. Gunakan mata air alami untuk air minum kura-kura dan de-diklorinasi air untuk area berenang. Bila anda tetap ingin ambil air keran membiarkannya terlebih dahulu selama 24 jam sebelum digunakan. Cara ini dapat mengurangi kadar klorin dalam air.

4. Hindari Memakai kulit kayu atau serpihan kayu di sangkar tempat tinggal.

Kulit kayu dapat menimbulkan masalah dengan kura-kura karena mungkin saja tertelan. Selain itu, kayu juga akan menyebabkan kandang terkontaminasi sangat cepat dengan jamur. Solusinya letakkan kandang di sebuah ruangan di mana pencahayaan tidak berubah terlalu sering. Kura-kura umumnya membutuhkan 12 jam sinar matahari dan sebaiknya anda Memakai lampu UV sehingga kura-kura akan terbantu mendapatkan jumlah vitamin D3 untuk tetap sehat.
 
5. Tambahkan batu dan tanaman yang tidak berbahaya.
Kura-kura juga harus mempunyai tempat persembunyian sederhana untuk beristirahat ketika bosan berada di tempat terbuka. Gunakan media yang tidak beracun dan berbahaya seperti batu alam dan tanaman. Pastikan tanaman tersebut tidak beracun bagi kura-kura, karena ada kemungkinan besar kura-kura akan mencoba untuk memakannya.
 
6. Jauhkan dari gangguan anak-anak dan binatang.
Selalu awasi kura-kura sehingga aman dari gangguan anak-anak kecil, atau binatang peliharaan rumah. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan perilaku kura-kura Anda, dan merawatnya. Seekor kura-kura bukan benda mati, ia adalah makhluk hidup dan cukup cerdas untuk mengetahui siapa teman-teman dan musuhnya.

Minggu, 25 Maret 2012

Merawat dan Memperlakukan Kura-kura Brazil yang Baru Dibeli

Jika anda baru saja membeli kura-kura brazil, maka terkadang anda akan menghadapi berbagai masalah seperti kura-kura brazil anda tidak mau makan atau selalu memasukkan kepalanya ke dalam tempurung. Beberapa masalah seperti itu adalah hal yang lumrah jika kura-kura brazil tersebut baru anda beli dan belum menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya.

Jika kura-kura brazil tersebut belum mau makan, kemungkinan karena masih melakukan penyesuaian dengan tempat baru. Yang dapat anda lakukan adalah terus memberikan pakan sampai mau atau variasikan dengan pakan yang lain. Pemberian pakan dapat dilakukan 2x sehari (pagi dan sore). Terkadang kura-kura terlihat malu (takut) untuk makan saat ada manusia di dekatnya, oleh karena itu cobalah untuk menyingkir sejenak setelah anda beri makan. Jika setelah beberapa menit masih ada pakan yang tidak termakan, ambil dam buang agar tidak mengotori air. Apabila setelah beberapa hari tetap menolak makan dan kondisi kesehatan menurun dengan gejala lemas atau mata menutup, besar kemungkinan kura dalam kondisi sakit.

Menyatukan Dengan Kura-kura Lama
Jika sebelumnya anda telah memiliki kura-kura, maka jangan langsung mencampurkan kura-kura brazil yang baru anda beli dengan yang sudah ada. Anda perlu memastikan apakah kura-kura yang baru anda beli dalam kondisi sehat. Kita perlu berhati-hati karena air tempat hidup kura-kura brazil merupakan medi penularan penyakit yang baik. Untuk berjaga-jaga, karantinalah dahulu selama beberapa hari agar jika membawa virus tidak menular ke kura lama.

Kura-kura brazil baru juga perlu direndam dalam larutan obat anti jamur (tidak perlu sampai pekat), karena kondisi air dan habitat di tempat penjual bisa saja terjangkit jamur. Hal ini untuk antisipasi agar tidak menular ke kura-kura lama kita.

Setelah anda memastikan bahwa kura-kura brazil yang baru dalam kondisi sehat, anda dapat mencampurkannya dengan kura-kura yang lain. Tetapi harus diawasi, bisa terjadi ada penolakan dari kura lama atau kura baru memiliki sifat agresif. Kemungkinan terburuk bisa saling melukai yang berakibat terburuk kehilangan anggota tubuh, bahkan kematian. Jika terlihat dapat membaur, maka kura tersebut dapat hidup bersama dan tetap berikan perhatian selama beberapa hari.

Bersumber dari kaskus.us dengan perubahan

Informasi Umum Mengenai Kura-Kura Brazil

Kura-kura brazil atau yang bernama asli Red Ear Slider (RES) ini merupakan jenis kura-kura yang paling banyak dipelihara di Indonesia saat ini. Kura-kura brazil ini berasal dari benua amerika dan sekarang kura-kura brazil telah banyak diternakkan di berbagai negara termasuk di Indonesia. Salah satu penyebab kura-kura brazil menjadi banyak dipelihara di Indonesia antara lain adalah karena penampilannya yang menarik disamping harga kura-kura brazil ini yang terjangkau. Berikut Ini adalah beberapa informasi umum mengenai kura-kura brazil.

Klasifikasi Biologi
Kingdom - Animalia
Filum - Chordata
Sub-filum - Vertebrata
Kelas - Reptilia
Sub-kelas - Anapsida
Order - Testudines
Family - Emydidae
Genus - Trachemys
Spesies - T. scripta
Sub-spesies - elegans
Nama Trinomial - Trachemys scripta elegans

Daerah asal
Kura-kura brazil ini meskipun disebut kura-kura brazil, namun habitat terbesarnya bukan berada di brazil. Kura-kura ini memiliki habitat di amerika serikat bagian selatan.

Usia
Kura-kura brazil dapat hidup hingga berumur sekitar 25-30 tahun, bahkan mungkin dapat lebih dari itu. Usia ini sangat tergantung dari perawatan yang diberikan, karena sebagian besar kura-kura brazil yang diperjualbelikan hanya dapat bertahan beberapa bulan saja karena kesalahan dalam pemeliharaan atau kelalalaian.

Fisik
Kura-kura brazil memiliki sebuah ciri khusus berupa sebuah pola (semburat) berwarna merah di kepalanya yang berbentuk mirip telinga. Semburat merah yang terletak di belakang mata inilah yang membuah kura-kura ini di daerah asalnya disebut “Red Ear Slide Turtle”.

Tempurung Atas (Karapas)
Karapas (carapaece) adalah tempurung bagian atas yang berbentuk bulat dan halus. Pada saat bayi bersifat lunak dan berwarna hijau cerah serta memiliki pola garis kuning dan hitam.Semakin dewasa akan bertambah keras dan warnanya berubah semakin gelap. Saat dewasa warna hijaunya akan memudar dan berubah menjadi coklat-hitam.


Tempurung Bawah (Plastron)
Plastron adalah tempurung bawah yang halus serta berwarna hijau kekuningan. Plastron kura-kura brazil kadang memiliki pola-pola yang unik. Bentuk plastron pada kura-kura brazil juga dapat dipakai untuk menentukan jenis kelamin kura-kura brazil tersebut. jika plastronnya datar atau berbentuk cembung, maka kemungkinan jenis kelaminnya betina. Sementara jika plastronnya cekung ke dalam, kemungkinan berkelamin jantan.

Mekanisme Kepala Masuk Tempurung
Kura-kura brazil memiliki kemampuan untuk memasukkan (menyembunyikan) kepalanya ke dalam tempurung. Kura-kura brazil melakukannya dengan melengkungkan lehernya yang panjang sehingga kepalanya dapat terlihat masuk/keluar.

Berikut ini adalah gambar mekanisme gerak leher melengkung maju dan mundur.


Sistem Pernapasan
Paru-paru terletak pada punggung dalam kura-kura di sepanjang karapasnya dan letaknya juga tepat di atas isi perut atau organ dalam lainnya. Pada kura-kura air, ada hubungan antara jumlah udara dalam kantung panjang dan cairan disimpan dalam kandung kemih dan kantung kloaka. Kura-kura mengaturnya untuk mengatur keapungan ke posisi yang diinginkan. Jika kura-kura air terkena radang paru-paru, kemampuan mereka untuk berenang atau menyelam langsung menurun.

Ukuran normal
Kura-kura brazil jantan dewasa dapat tumbuh dengan panjang karapas mencapai 17-25 cm. Sementara kura-kura brazil betina dewasa memiliki panjang karapas yang relatif sedikit lebih besar yaitu 25-30 cm.

Cara mengukur panjang karapas kura-kura yang benar adalah sebagai berikut:

Harga
Harga kura-kura brazil tergolong murah jika dibanding kura-kura jenis yang lain. Saat ini (tahun 2012), harga kura-kura brazil baby berkisar antara Rp 10.000 sampai 20.000, tergantung dimana tempat anda membeli. Meskipun harga normalnya sangat terjangkau, namun untuk kura-kura brazil dengan morp yang unik misalnya albino, leuisti atau pastel tentunya memiliki harga yang tinggi. Dengan harga yang murah ini tentunya membuat banyak orang membelinya tanpa pikir panjang dan tentu saja menimbulkan efek negatif (baca: Efek Buruk Perdagangan RES).

Lihat Pula: Cara Dan Tips Memelihara Kura-Kura Brazil dan
                 Merawat Kura-Kura Brazil yang Baru Dibeli

Dari berbagai sumber

Sabtu, 08 Oktober 2011

Cara dan Tips Memilih Kura-kura Brazil yang Baik

Jika anda ingin membeli Kura-kura brazil yang baik maka anda harus memilih kura-kura brazil (RES) yang memiliki kondisi yang sehat. Untuk itu agar anda dapat menentukan kura-kura brazil mana yang memiliki kualitas yang baik anda harus memperhatikan hal-hal berikut:

Kondisi fisik apakah normal, lengkap dan tidak cacat:
  • karapas mulus (tidak ada lubang, tidak ada luka) dan simetris (normal 13 scute)
  • plastron mulus (tidak ada lubang, tidak ada luka) dan rata
  • mata cerah tidak ada selaput (normal ada 2 )
  • kulit tidak ada luka, tidak ada selaput putih (jamur), tidak ada benjolan dan warnanya cerah tanpa ada warna kemerah-merahan.
  • kuku lengkap (masing-masing kaki depan 5 kuku dan belakang 4 kuku)
  • ekor utuh tidak putus

Kondisi kesehatan :
  • kura aktif tidak lemas dan cenderung meronta jika sedang dipegang
  • kepala mendongak layaknya kura normal (tidak lemas ke bawah)
  • mata tidak menutup terus
  • tidak ada lendir di hidung dan tidak berbusa di mulut

Untuk kondisi fisik di atas adalah normal, tetapi kadang ditemukan kelainan atau cacat fisik, misal scute lebih dari 13, karapas asimetris atau cekung, mata 1 (cyclops) dan lain-lain yang juga menarik untuk dipelihara tetapi ada yang butuh perhatian lebih daripada kura normal.
Hal ini sesuai selera pribadi masing-masing untuk memilihnya

Sekedar tambahan, karapas RES yang pada saat baby berwarna hijau akan berubah menjadi cenderung gelap saat dewasa, sedang motif kuningnya akan sedikit tersisa saat dewasa. Ada masukan untuk memilih baby yang banyak motif kuning jika ingin mendapatkan res dewasa yang berwarna cerah

Merawat kura-kura yang baru anda beli
Yang harus dilakukan setelah memberli kura-kura baru adalah memastikannya dalam kondisi sehat.
Karena kira memelihara kura-kura semi-aquatik di dalam air yang merupakan media penularan penyakit yang baik. Lebih baik dikarantina dahulu selama beberapa hari agar jika membawa virus tidak menular ke kura lama.

Jika kura-kura belum mau makan bisa karena masih penyesuaian dengan tempat baru, coba terus berikan pakan sampai mau atau variasikan dengan pakan yang lain. Pemberian pakan dapat dilakukan 2x sehari (pagi dan sore). Apabila setelah beberapa hari tetap menolak makan dan kondisi kesehatan menurun dengan gejala lemas atau mata menutup, besar kemungkinan kura dalam kondisi sakit.

Untuk kura-kura baru juga perlu direndam dalam larutan obat anti jamur (tidak perlu sampai pekat), karena kondisi air dan habitat di seller yang bisa saja terjangkit jamur. Hal ini untuk antisipasi agar tidak menular ke kura lama kita.

Setelah kondisi kura sudah pasti sehat, dapat dicampurkan dengan kura yang lain. Tetapi harus diawasi, bisa terjadi ada penolakan dari kura lama atau kura baru memiliki sifat agresif. Kemungkinan terburuk bisa saling melukai yang berakibat terburuk kehilangan anggota tubuh, bahkan kematian. Jika terlihat dapat membaur, maka kura tersebut dapat hidup bersama dan tetap berikan perhatian selama beberapa hari.

Artikel tentang Kura-Kura Barzil lainnya:
Efek Perdagangan Kura-Kura Brazil
Makanan Untuk Kura-kura Brazil
Pemeliharaan Kura-Kura Brazil


Source: www.kaskus.us
Picture: www.sandsexoticanimals.com

Jumat, 30 September 2011

Makanan Untuk Kura-kura Brazil

Kura-kura Brazil termasuk hewan omnivora atau makan segala. Tetapi dalam pemberian pakan harus divariasi jenisnya agar nutrisi bagi kura-kura terpenuhi. Kura-kura brazil bayi biasa lebih suka memakan daging-dagingan, sedangkan Kura-kura brazil dewasa biasanya memakan hampir semua jenis pakan yang diberikan.

Berikut ini, merupakan beberapa variasi pakan yang dapat diberikan :

Sayuran
Sedapat mungkin kura-kura dipaksakan untuk mau makan sayuran, karena dapat memberikan keseimbangan antara kalsium dengan vitamin A dan K.
Kekurangan vitamin K dapat mengganggu kerja bakteri di usus yang kemudian ditandai dengan mulut berdarah.

Beberapa jenis sayur yang dapat diberikan :
Kangkung, kacang polong, labu, daun selada, ubi jalar, tomat dan wortel

Sayur yang tidak dapat diberikan karena kandungan fosfor atau protein tinggi :
Brokoli, kubis, jamur, bayam, kacang tanah, seledri

Pelet
Pelet merupakan makanan yang paling mudah untuk diberikan dan dapat dibeli dibanyak tempat.
Namun pemberian pelet harus dibatasi dan diselingi oleh pemberian makanan yang lain, karena mengandung protein yang tinggi.

Buah
Kura-kura juga menyukai buah, namun pemberiannya tidak boleh terlalu sering karena dapat menyebabkan sering buang air besar.
Beberapa jenis buah yang dapat diberikan :
Pepaya, apel, pisang, melon, semangka, anggur, strawberry dan pear.

Serangga dan cacing
Kura-kura juga menyukai beberapa jenis serangga, sesekali makanan ini boleh diberikan, seperti :
Jangkrik, cacing tanah, laron dan ulat hongkong.

Jenis pakan yang harus dihindari adalah daging sapi, daging ayam ikan laut, karena dapat menyebabkan
kegemukan dan dapat menghambat penyerapan nutrisi, juga bisa mengandung virus salmonela

Kura-kura yang sehat yang akan selalu meminta-minta makanan, tetapi harus dibatasi karena dapat menyebabkan overfeeding.

Protein yang berlebihan menyebabkan pertumbuhan yang sangat cepat, kematangan seksual terlalu dini,
pyramiding (bentuk karapas yang menguncup), dan bahkan kegagalan fungsi organ dalam.
Selain itu, kegemukan akan menyebabkan kura-kura susah bergerak dan kesulitan memasukkan organ tubuh ke dalam tempurung

Pemberian pakan yang ideal adalah sehari dua kali dengan porsi kecil.

Artikel tentang Kura-Kura Brazil lainnya:
Cara dan Tips Memilih Kura-kura Brazil yang Baik
Efek Perdagangan Kura-Kura Brazil
Pemeliharaan Kura-Kura Brazil

Source: www.kaskus.us

Rabu, 22 Juni 2011

Mengenal Kura-Kura Pipi Putih

Kura-kura pipi putih (Siebenrockiella crassicollis) adalah salah satu kura-kura lokal umum dipelihara. Kura-kura ini memiliki banyak nama seperti: Malayan Black Mud Turtle, Black (Mud) Terrapin, dan juga Smiling Terrapin. Nama yang terakhir dilekatkan karena kura-kura ini memiliki bentuk tepi rahang atas yang melengkung menyerupai senyuman.

 Kura-kura pipi putih memiliki tubuh relatif kecil, panjang tempurungnya saat dewasa dapat mencapai 20 cm. Kura-kura ini memiliki warna hitam di bagian punggung (karapas), atas kepala, dan perut (plastron). Terdapat bercak putih atau pucat pada pipi dan di atas matanya. Garis-garis atau pola putih kekuningan terdapat di sekitar hubungan antara keping-keping perut, atau kadang kala hitam seluruhnya.

Makanan
Kura-kura pipi putih dikenal terutama sebagai karnivor, biasanya memangsa ikan, udang, dan aneka siput. Namun juga mau memakan buah-buahan dan dedaunan. Bagi Anda yang memelihara kura-kura jenis ini ada baiknya untuk memisahkannya dari kura-kura jenis lain karena biasanya tidak akan mau makan jika ada kura-kura jenis lain didekatnya.

Habitat dan Penyebaran
Kura-kura pipi-putih menyukai wilayah berair tenang seperti rawa-rawa atau sungai kecil berarus lambat. Kura-kura ini didapati menyebar di Burma, Thailand, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, dan Indonesia (Sumatra, Kalimantan, dan Jawa).

Bagi anda yang ingin memelihara kura-kura ini saya sarankan untuk membeli dari hasil penangkaran bukan yang berasal dari penangkapan dari alam karena kura-kura pipi putih sudah masuk ke dalam kategori Rentan (VU, vulnerable). Mari kita cintai kura-kura lokal asli Indonesia.

Source : Wikipedia.org

Kamis, 17 Februari 2011

Pemeliharaan Dan Budidaya Labi-Labi atau Bulus

Nama labi-labi (Trionyx sinensis) juga dikenal untuk spesies Trionyx cartilagineous dan spesies Trionyx lainnya. Labi-labi atau bulus dipelihara di dalam kolam. Awalnya, bulus termasuk hama, sama seperti belut. gabus, dan komoditi penting lainnya. Bulus memiliki nilai ekonomis tinggi. Hampir seluruh bagian tubuh labi-labi dapat dimanfaatkan, baik daging maupun cangkangnya. Selama ini pasokan labi-labi dipenuhi dari tangkapan alam karena hasil budi daya belum signifikan jumlahnya.

Bentuk tubuh bulus oval atau agak lonjong, dan pipih. Tubuhnya tanpa sisik dan berwarna abu-abu kehitaman. Kerapas dan plastron (bagian bawah tubuh yang tidak tertutup cangkang) terbungkus kulit yang liat.
Pastronnya berwarna putih pucat hingga kemerah-merahan. Kulit tertutup oleh perisai yang berasal dari lapisan epidermis berupa zat tanduk. Hidungnya memanjang membentuk tabung, seperti belalai. Labi-labi tidak bergigi, tetapi rahangnya sangat kuat dan tajam.

Kebiasaan Hidup di Alam

Labi-labi bernapas dengan paru-paru (pulmo), baik yang baru menetas maupun labi-labi dewasa.

1. Kebiasaan makan
Labi-labi memakan ikan dan udang kecil di alam. Di kolam, labi-labi bisa diberikan pakan berupa cincangan ikan atau isi perut ternak ruminansia.

2. Kebiasaan berkembang biak
Di alam, labi-labi umumnya berpijah antara Juli—Desember. Labi-labi berkembang biak dengan cara bertelur (ovivar). Setiap kali labi-labi bertelur mencapai 10-30 butir. Telur berwarna krem dengan diameter antara 2-3 cm. Telur-telur yang dikeluarkan ditimbun dalam tanah berpasir selama lebih kurang 45-50 hari pada suhu 25-30 derajat C.


Memilih Induk

Labi-labi yang hendak dipijahkan di kolam pemijahan harus memenuhi persyaratan khusus, di antaranya umur dan ukuran. Selain itu, perbandingan antara induk jantan dan betina harus tepat. Adapun ciri induk jantan dan betina yang baik sebagai berikut.

Ciri induk yang berkualitas :

Betina
- Umur sudah mencapai 2 tahun atau lebih.
- Ukuran tubuhnya lebih kecildibandingkan jantan.
- Ekor induk betina pendek dan tidak menonjol keluar dari cangkangnya.
- Bentuk cangkangnya lebih bulat dan lebih tebal.
- jarak antar kedua kaki belakang lebih panjang, karena erat kaitannya dengan proses bertelur.
- Alat kelamin tumpul.

jantan
- Umur sudah mencapai 2 tahun atau lebih.
- Ukuran tubuhnya lebih besar dibandingkan betina, kadang-kadang dua kali besarnya.
- Ekor induk jantan lebih panjang dan menonjol keluar dari cangkangnya.
- Bentuk cangkangnya lebih oval dan dan lebih tipis.
- jarak antar kedua kaki belakang lebih pendek.
- Alat kelamin lancip.

Pemijahan di Kolam

Dalam pemijahan labi-labi di kolam perlu diperhatikan faktor-faktor penting lainnya, seperti konstruksi kolam, persiapan kolam, dan proses pemijahannya.

1. Konstruksi kolam
Kolam pemijahan labi-labi berbentuk persegi panjang. Luas kolam tergantung lahan yang tersedia, umumnya antara 200-300 m2 dengan ketinggian pematang 1,5-1,75 m. Dasar kolam sebaiknya dilapisi pasir, sedangkan dinding pematang diusahakan tembok.
Pada salah satu sisi kolam dibuatkan kandang peneluran seluas 2 M X 2 m x 1 m sebanyak 3 buah. Kandang ini dihubungkan dengan jembatan penghubung yang terbuat dari anyaman bambu atau papan. Tujuan pembuatan jembatan adalah untuk memudahkan induk labi-labi masuk ke dalamnya. Kandang peneluran sebaiknya dilengkapi peneduh untuk melindungi telur dari sengatan matahari langsung dan hujan. Dasar kandangnya dilengkapi dengan pasir halus setebal 20 cm agar induk mudah menyembunyikan telur-telurnya.

2. Persiapan kolam
Kolam pemijahan dikeringkan 3-5 hari. Kandang tempat pemijahan labi-labi diupayakan terkena sinar matahari langsung agar bibit penyakit mati. Selanjutnya, induk dimasukkan ke dalam kolam. Adapun perbandingan induk jantan dan betina yang dikimpoikan 1: 4. Artinya, seekor pejantan labi-labi diharapkan bisa mengawini 4 ekor induk labi-labi betina.

3. Pemijahan
Pemijahan biasanya terjadi pada 7-12 hari setelah penebaran induk. Induk akan bertelur pada malam hari, antara pukul 20.00-02.00. Seekor induk betina biasanya akan menghasilkan 30-40 butir telur. Bentuk telur labi-labi seperti bola pingpong berwarna krem dan ukuran telur biasanya berdiameter antara. 1-3 cm.
Telur yang selesai dikeluarkan oleh induk harus segera dipindahkan ke dalam ruang inkubator atau ruang penetasan telur. Sementara telur yang di dalam timbunan pasir bisa dikeluarkan dengan menggunakan tangan atau alat bantu seperti sekop.


Penetasan Telur dan Perawatan Benih

Telur-telur disusun secara teratur di dalam kotak penetasan yang diisi pasir setebal 5 cm. Kotak tersebut berukuran 40 cm x 6o cm x 5 cm. Selain itu, disediakan juga baskom berisi air yang dipasang sejajar dengan permukaan lantai. Baskom ini akan dibutuhkan oleh tukik setelah keluar dari cangkang.
Selama proses penetasan, suhu ruangan diusahakan antara 29-33 derajat C dengan kelembapan 85-95%. Telur akan menetas setelah 40-45 hari pada suhu 30 derajat C. Namun, kadang-kadang telur akan menetas setelah 60 hari.
Setelah menetas, tukik langsung mencari air yang sudah disediakan di dalam baskom tersebut. Berat tukik yang menetas berkisar 7-9,3 g/ekor. Tukik yang baru menetas belum membutuhkan pakan dari luar karena menyerap sari makanan dari yolk sack yang dibawanya sejak lahir.

Pendederan

Setelah hari kelima, tukik ditangkap untuk dipindahkan ke kolam pendederan. Luas kolam pendederan biasanya sekitar l00-600 m2, tergantung lahan yang tersedia. Dasar kolam pendederan berpasir dengan ketinggian air berkisar 50-75 cm. Kolam yang airnya terlalu dalam, akan menyulitkan labi-labi untuk mengambil oksigen langsung dari udara.


Kepadatan kolam penebaran 45-50 ekor /m2• Lama pemeliharaan tukik di kolam tersebut selama 2 bulan. Selama pemeliharaan, tukik diberi pakan berupa cincangan daging ikan. Pakan yang diberikan sebanyak 5% dari berat labi-labi yang ditebarkan. Pakan tersebut ditempatkan di tepian kolam, pada batas permukaan air kolam. Pemberian pakan dilakukan pagi dan sore hari.


Labi-labi suka berjemur sehingga 1/3 bagian kolam diberi tanaman peneduh berupa eceng gondok. Selain itu, beberapa bagian kolam diberi tempat berjemur dari papan yang bisa mengapung.

Pembesaran

Luas kolam pembesaran bervariasi antara 100-600 m2. Kolam yang terlalu besar akan menyulitkan pengontrolan, sedangkan kolam yang terlalu kecil kurang efektif karena jumlah labi-labi muda yang ditebarkan jumlahnya sedikit. Ketinggian air kolam pembesaran minimal 75 cm.

Tukik yang ditebarkan ke dalam kolam pembesaran berumur 2 bulan. ukurannya seragam. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari agar tukik tidak stres. Kepadatan penebaran yaitu 8-10 ekor/m2.

Untuk mencapai ukuran 300-600 g/ekor, seekor tukik membutuhkan waktu 3-6 bulan. Panen biasanya dilakukan setelah dipelihara selama 6-7 bulan dengan berat 700-800 g/ekor. Untuk mencapai
ukuran dewasa, tukik membutuhkan waktu 2-3 tahun. Pembesaran lebih lanjut hanya dilakukan untuk menghasilkan induk labi-labi sebab ukuran konsumsi yang paling dikehendaki konsumen yaitu 700-800 g/ekor, kurang dari 1 kg.

Source : http://hobiikan.blogspot.com/

Jumat, 14 Januari 2011

Karakteristik Telur Kura-Kura

Kura-kura merupakan hewan yang memiliki sisik dan berkaki empat. Hewan ini termasuk dalam kelompok reptil. Kura-kura berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Kura kura dapat hidup di berbagai tempat, di hutan, rawa, sungai, gurun, padang rumput, dan laut. 

Di Indonesia, ada beberapa kelompok dari jenis ini, yaitu kelompok kura-kura, labi-labi, dan penyu. Ukuran tubuhnya pun bermacam-macam, ada yang besar dan ada yang kecil. Sebagian kura-kura adalah pemakan tumbuhan (herbivora), sebagian lagi pemakan daging (karnivora), dan beberapa spesies pemakan segala (omnivora). Telur kura-kura banyak diburu orang, karena rasanya yang lezat. Selain telur, daging kura-kura juga banyak dijadikan menu di restoran. 



Karakteristik Telur Kura-Kura
  • Telur kura-kura ada yang berbentuk bulat, yaitu telur spesies terbesar dari kura-kura, sementara spesies lainnya berbentuk lonjong. 
  • Albumen telur kura-kura berwarna putih, mengandung protein yang menyebabkan embrio kura-kura tidak menjadi keras ketika dimasak.
  • Hampir seluruh isi telur mengandung kuning telur.
  • Suhu udara dapat menentukan jenis kelamin kura-kura. Jika suhu udara lebih tinggi, maka embrio akan berkembang menjadi kura-kura betina, jika suhu udara lebih rendah embrio akan tumbuh menjadi kura-kura jantan.
  • Telur kura-kura merupakan telur yang mandiri, setelah induk kura-kura bertelur, maka telur-telur tersebut akan ditinggalkan dalam lubang yang ditutupi pasir atau lumpur. Telur-telur tersebut akan mengalami inkubasi. Setelah menetas, anak kura-kura akan mencari jalan ke perairan tanpa dibimbing induknya.

Kura-Kura Jantan vs Kura-Kura Betina
Bagi sebagian orang sulit untuk menentukan jenis kelamin kura-kura. Namun, ada beberapa karkateristik dari kura-kura yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam membedakan jenis kelamin hewan reptil yang satu ini. Perbedaan ciri kura-kura jantan dan betina dapat dilihat dari beberapa bagian tubuhnya, antara lain:
  • Ukuran ekor. Pada kura-kura jantan, ukuran ekornya lebih panjang, sedangkan kura-kura betina ekornya lebih pendek tetapi ukurannya lebih besar.
  • Lekukan pada plastron/cangkang. Kura-kura jantan memiliki lekukan pada bagian bawah cangkangnya, yang berguna ketika proses pembuahan. Sedangkan kura-kura betina plastron/cangkangnya berbentuk datar atau ada juga yang cembung. 
  • Source : http://www.anneahira.com/

Kamis, 13 Januari 2011

Hal Penting Dalam Budidaya Kura-Kura

Budidaya kura-kura merupakan salah satu hal penting dan mulia untuk dilakukan. Terkait dengan kondisi binatang yang memiliki cangkang keras ini, yang kian sedikit keberadaannya di alam bebas.
Salah satu penyebab adalah adanya eksplorasi liar dari manusia, yang menjadikan kura-kura sebagai komoditi. Baik untuk dinikmati dagingnya sebagai salah satu menu makanan yang berharga mahal. Atau memanfaatkan cangkang kura-kura yang memiliki nilai tinggi.
Pelestarian Kura-Kura
Banyak orang yang memiliki kesulitan saat hendak melakukan budidaya kura-kura. Salah satu alasannya adalah bahwa dalam proses pembudidayaannya, dibutuhkan ketelitian serta ketelatenan. Khususnya saat Anda hendak menetaskan telur sebagai proses awal pembudidayaan kura-kura.
Penetasan telur merupakan bagian paling rawan. Ada kesalahan sedikit saja, akan berakibat telur gagal menetas. Pengembangbiakan kura-kura akan sedikit terhambat jika telur gagal menetas. Dari proses penetasan telur inilah, jumlah kura-kura baru akan menambah jumlah kura-kura di alam bebas, bisa diketahui perkembangannya.

Cara Budidaya Kura-Kura
Rumitnya proses penetasan telur dalam kegiatan budidaya kura-kura ini, Anda harus mempersiapkannya dengan teliti. Hal ini terkait demikian rentan dan pekanya telur kura-kura terhadap kondisi lingkungan. Diperlukan juga kejelian Anda untuk mengamati perkembangan telur-telur yang sedang dalam proses penetasan tersebut. Ini merupakan salah satu kunci untuk menentukan keberhasilan penetasan buatan yang Anda lakukan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya kura-kura, khususnya dalam proses penetasan telur adalah :
  • Mempersiapkan media pengeraman yang tepat. Beberapa media yang bisa digunakan sebagai bahan pengeraman buatan di antaranya adalah pasir, peat moss, pupuk tanaman, atau juga vermiculite.
  • Tingkat kelembaban lingkungan. Suhu yang disarankan berkisar pada angka 26-28 derajat celcius. Hal ini bisa diketahui dengan cara meletakkan alat pengukur suhu pada lokasi penetasan.
  • Kehangatan suhu dalam media pengeraman.
  • Kestabilan posisi telur. Telur yang terlalu sering berpindah posisi, akan berdampak pada rusaknya embrio sehingga telur gagal menetas. Untuk itu, telur yang ditetaskan jangan sampai tertutup sepenuhnya dengan media eram.

    Sisakan sedikit bagian agar bisa terlihat kondisinya. Untuk mengetahui posisinya, tandai bagian yang terlihat tersebut menggunakan pensil. Sehingga jika posisinya berubah, bisa cepat diketahui.
  • Ada tidaknya telur rusak. Jika Anda menemukan telur yang rusak atau membusuk, harus cepat dipindahkan atau dibuang dari media penetasan. Jika tidak dilakukan berpotensi merusak telur lain yang sehat.
Source: http://www.anneahira.com/

Mengenal Kura-Kura Ambon

Salah satu hobi yang akhir-akhir ini berkembang dengan pesat adalah mempunyai binatang peliharaan. Dulu, jika mendengar binatang peliharaan maka yang terbayang hanyalah kucing, anjing, ikan dan berbagai macam burung atau unggas. 

Tapi coba sekarang tengok di toko-toko khusus binatang peliharaan. Saat ini terdapat berbagai macam hewan yang bisa dipelihara seperti ular, hamster, katak, kadal dan masih banyak lagi termasuk juga Kura-Kura Ambon.





Sekilas Kura-kura Ambon
Kura-kura Ambon atau Cuora amboinensis biasa disebut juga dengan kura batok, kura dada, kura kotak dan kura katup. Merupakan salah satu jenis kura-kura yang banyak dijual di pasaran.
Walaupun bernama kura-kura Ambon namun ditemukan juga di daerah Sulawesi, Sumatra dan beberapa Negara seperti Thailand, Pilipina, Malaysia dll.

Kura-kura Ambon termasuk kura-kura semi akuatik. Artinya hidup dengan habitat campuran antara darat dan air. Di habitatnya, kura-kura Ambon tinggal di dekat sungai atau sawah dengan berlindung pada rumput atau tumbuhan ada di sepanjang sungai.
Kura-kura Ambon menyukai ikan kecil, udang dan cacing. Kura-kura Ambon peliharaan dapat ditambahkan makanan berupa sayuran ditambah pelet.
Bentuk fisik kura-kura Ambon mempunyai cankang (carapace) seperti kotak dengan berbagai variasi bentuk tinggi dan rendah. Mempunyai warna kekuningan di sekitar wajah sampai leher dengan diselingi garis hitam pada wajah.

Perawatan Kura-kura Ambon
Sama dengan jenis kura-kura semi akuatik lainnya, memelihara kura-kura Ambon memerlukan ketelitian dan kesabaran. Mulai dari tempat tinggal, tempat makan dan perawatan harus dilakukan secara professional agar tidak cepat mati karena sakit atau ‘kecelakaan’.
Anda bisa menanyakan cara perawatan yang tepat kura-kura Ambon pada penjualnya. Sebagai tambahan, Anda pun dapat mencari referensi tentang perawatan dan pemeliharaan kura-kura  Ambon agar dapat bertahan hidup lama dan sehat.

Perlindungan
Hal yang perlu diperhatikan selain perawatan adalah asal dari kura-kura Ambon yang akan dibeli. Kebanyakan kura-kura Ambon yang dijual berasal dari penangkapan di habitat aslinya. Hal ini tentu saja akan mengganggu keseimbangan alam. Alangkah lebih baik jika Anda membeli kura-kura Ambon hasil penangkaran.

Untuk Anda yang ingin memilih kura-kura Ambon sebagai hewan peliharaan sebaiknya dipikirkan ulang antara budget dan perawatan kura-kura nantinya. Karena akan sia-sia saja jika sudah keluar uang cukup banyak namun kura-kura Ambon yang dipelihara mati lebih cepat dari perkiraan umur seharusnya.
Jika Anda termasuk orang yang tidak sabar dan telaten dalam perawatan hewan, pilih saja hewan yang tidak membutuhkan perawatan khusus dan merepotkan.

Jumat, 22 Oktober 2010

Filtrasi Untuk Aquarium Kura-kura Air

Salah satu masalah umum yang sering dihadapi pemeliharaan kura-kura adalah memelihara kwalitas air. Air yang kotor adalah penyebab penyakit bakteri dan parasit. Aquarium kura-kura yang kotor sangat bau dan menjadi tambahan yang tidak baik dalam rumah anda. Menguras air secara teratur adalah satu cara untuk menjaga kebersihan, tetapi proses pengurasan cepat menjadi pekerjaan yang banyak menyita waktu. Pemecahan praktis adalah dengan menggunakan mesin penyaring atau filter yang dapat mengurangi frekwensi pengurasan. Ada tiga jenis filter:

Filter undergravel (bawah pasir)

 
 
 
 
 
 
Filter undergravel bekerja sangat baik, tetapi membutuhkan area yang luas, rendah kepadatan dan air yang mengandung oksigen tinggi. Jenis filter ini mengunakan pompa udara. Tetapi hanya sesuai untuk anak kura-kura. Aquarium yang besar harus menggunakan powerhead(pompa air celup) untuk menggantikan pompa udara.

Filter tabung internal (dalam aquarium)

Filter tipe ini cukup murah dan sangat efektif. Gunakan filter berukuran terbesar di dalam tangki anda. Media filter yang paling baik menurut pengalaman kami adalah jenis busa (spon). Busa ini dapat dikeluarkan dan dicuci jika tersumbat.


Filter tabung eksternal (luar aquarium)

Untuk aquarium yang besar filter jenis ini tidak terkalahkan. Sekali lagi, kami menemukan busa/spon untuk media yang paling efektif tetapi kombinasi lainnya juga dapat digunakan karena salah satu keuntungan filter jenis ini adalah keserbagunannya. Badan filter sendiri terletak di luar aquarium, hanya pipa penghubung ke dalam dan keluar yang dimasukan ke dalam aquarium. Gunakan filter terbesar yang dapat kamu beli untuk mendapatkan hasil terbaik, tetapi akan berdampak negatif terhadap biaya yang harus dikeluarkan. Filter eksternal yang berkekuatan besar tidaklah murah tetapi sangatlah membantu jika anda memelihara jenis kura-kura besar di dalam aquarium karena filter itu akan mengurangi kebutuhan seringnya mengganti air.

Cara Menetaskan Telur Kura-Kura

Untuk menetaskan telur kura-kura, perlu dipastikan dulu kondisi telur fertil atau tidak, setelah itu dibuatkan inkubasi sbb :

Pada umumnya, Telur reptil membutuhkan suhu diantara 82-85 F (27.8 - 29.4 C). Suhu sekitar ini pada umumnya akan membuat telur kura-kura menetas kurang lebih sekitar 85 hari . Semakin dingin suhunya semakin lama telur-telur tersebut akan menetas. Suhu merupakan bagian terpenting dalam menentukan kapan telur-teluer tersebut akan menetas. Untuk kura-kura, paling cepat telur-telur akan menetas setelah 65 hari atau paling lama 110 hari.

Suhu diatas 87 F (30.6 C) seringkali termasuk terlalu tinggi untuk sebagian besar reptil dan tingkat kematian tinggi. Suhu dibawah 75 F (23.9) juga dianggap terlalu dingin.

Kunci utama dalam proses inkubasi adalah menjaga kelembaban (humidity) dan suhu. Untuk kelembaban yang kita butuhkan adalah air. Yang kalian butuhkan adalah sebagai berikut:
1. Aquarium 10 gallon (37.9 Liter) atau media lainnya yang bisa menampung air. Aquarium lebih baik karena transparan.
2. Critter cage. Ini adalah aquarium plastik yang sering dijual di toko ikan hias. Aquarium ini memiliki tutup plastik pada bagian atas. Anda juga bisa menggunakan alternatif lain untuk yang satu ini.
3. 2 thermometer aquarium dan 1 pengukur humidity.
4. 1 heater air yang dilengkapi dengan pengontrol temperatur.
5. Substrate pilihan Anda (pasir, peat moss, vermiculite, tanah tanaman, aspen bedding, dsb).

Langkah-langkah yang Anda lakukan:
1. Tuangkan air hangat kedalam aquarium hingga mencapai ketinggian 3 inci. Tempatkan heater ke dasar aquarium. Atur suhu heater ke suhu paling rendah. Tempatkan satu thermometer ke dalam air supaya Anda bisa mengetahui suhu air. Biarkan suhu air menjadi stabil setelah satu atau dua jam. Atur suhu heater sampai mencapai suhu stabil diantara 80-84 F (26.7 - 28.9 C)

2. Isi critter cage Anda dengan subtrate pilihan Anda hinggai mencapai sekitar setengah tinggi. Substratenya seharusnya basah atau lembab tetapi tidak terlalu basah. Bila menggunakan aspen atau peat moss, Anda bisa menempatkan bedding kedalam mangkok selama 15-20 menit supaya air bisa menyerap masuk. Kemudian Anda bisa mengeluarkannya dan meremasnya supaya kelebihan air bisa keluar sebelum memasukkannya kedalam critter cage.

3. Tempatkan thermometer satunya lagi setengah masuk kedalam substrate. Ini akan membantu Anda melihat suhu yang dirasakan oleh telur-telur ketika mereka berada diatas substrate. Kemudian bentuklah sebuah masukan di subtrate untuk menempatkan telur-telur supaya mereka tidak bergerak atau geser. Jangan menutup telurnya dengan subtrate atau apapun supaya Anda bisa melihat apakan telurnya membusuk atau tidak. Hal penting yang perlu Anda perhatikan adalah posisi telur. Telur yang diangkut dari dalam tanah seharusnya diberi tanda dengan pensil dibagian posisi atas. Kemudian pastikan telur tersebut selalu berada pada posisi yang sama selama di inkubator. Telur yang merasa terganggu karena diputarbalikkan akan menyebabkan matinya embryo.

4. Tempatkan pengukur humidity pada bagian atas aquarium.

5. Ketika Anda sudah memperoleh suhu yang stabil yang diinginkan pada aquarium, tempatkan critter cage kedalamnnya. Apabila mengapung, gunakan batu untuk menenggelamkannya.

6. Gunakan penutup berjaring untuk menutupi bagian atas aquarium. Untuk menghindari keluarnya kelembaban, tutuplah jaring-jaring tersebut dengan busa filter.

7. Sangat penting sekali bagi Anda untuk membaca suhu pada kedua thermometer satu atau dua kali sehari dan atur suhu heater supaya suhu tetap berada pada jangkauan yang diinginkan. Anda juga harus memastikan substratenya tetap basah. Apabila mengering, Anda harus membasahinya lagi dan usahakan tidak mengangkat atau menganggu telur-telurnya.

8. Keluarkan semua telur rusak secepat mungkin. Telur-telur yang peot sedikit adalah normal untuk telur-telur yang baru dikeluarkan yang belum melebar. Tetapi peot juga bisa memberikan indikasi bahwa kelembaban pada inkubator Anda terlalu rendah. Sedikit jamur pada telur-telur bisa dianggap normal dan tidak selalu merusak. Telur yang sudah benar-benar rusak akan peot sekali, berwarna hitam, mengecil, dan berbau busuk.

9. Catatlah semua informasi mengenai inkubasi telur-telur Anda setiap hari seperti suhu, kondisi telur, pengaturan yang dilakukan, dsb. Informasi ini akan membantu Anda di masa yang akan datang.

Cara Pemeliharaan Kura-Kura Brazil

Kura-kura brazil  adalah salah satu kura-kura air yang sudah populer dipelihara. Kura-kura brazil juga dikenal sebagai kura-kura red-ear slider atau latinnya trachemys scripta elegans Pada lembar pemeliharaan ini, pemeliharaan umum akan dibahas untuk jenis spesies ini. Pencarian/riset yang lebih lanjut sangat penting untuk membangun rencana perawatan yang terbaik untuk spesies yang dipelihara.

Pemeliharan Dalam Ruangan (Indoor)


Bentuk akomodasi dalam ruangan yang paling berguna adalah aquarium. Untuk anakan kura-kura, kedalaman air dianjurkan antara 7,5 cm sampat 15 cm dengan batu batuan untuk daerah kering untuk berjemurnya. Ukuran aquarium yang sesuai untuk anakan adalah 60 cm atau 75 cm x 30 cm. Waktu kura-kura telah tumbuh besar, habitatnya pun harus diganti yang lebih besar.  Kura-kura brazil adalah perenang yang baik jadi kedalaman air tidak menjadi faktor penting setelah mereka dewasa. Kedalaman 20 cm sampai 60 cm cukup untuk kura-kura antara 10 cm dan kura-kura dewasa.
Air

Kualitas air sangat penting bagi kura-kura air. Banyak masalah yang terjadi pada kura-kura air dapat dihindari jika pemelihara memanfaatkan sedikit waktu dan uang untuk merancang dan membeli sistem filter untuk kura-kuranya. Untuk kura-kura dewasa, kami menganjurkan untuk menggunakan filter tabung(canister) sebab mereka mudah dibersihkan dan memberi kualitas filter air yang baik. Anakan kura-kura mungkin agak sukar karena airnya yang dangkal. Maka dari itu spon filter atau powerhead filter dapat digunakan untuk air yang dangkal. Sering mengganti air menjadi suatu keharusan atau kewajiban.

Lampu

Lampu reflector sebaiknya dipakai sebagai fasilitas jemur (basking). Reflector ini sebaiknya diposisikan untuk menyediakan basking spot 32 derajat Celcius pada satu daerah di habitatnya. Habitatnya juga sebaiknya dilengkapi dengan lampu fluorescent spektrum penuh untuk memberikan UVB. Sumber UVB diperlukan untuk sintesa Vitamin D3 yang diperlukan dalam metabolisma kalsium. Lampu Mercury Vapor juga dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan akan kehangatan dan sinar UV. Tanaman air atau tanaman plastik dianjurkan untuk memberikan rasa aman dan tempat persembunyiannya.

Pemeliharaan Luar Rumah (Outdoor)
Habitat anti pemangsa memberikan bermacam keuntungan dibanding akomodasi dalam ruangan dan sebaiknya dipikirkan sebagai pilihan di cuaca yang hangat.
Kolam dapat dibuat di lingkungan yang aman untuk membuat habitat luar rumah lebih nyaman. Kolam yang lebih besar dapat memakai filter untuk memberikan tempat tinggal yang spetakuler bagi kura-kura anda. 

Makanan
Hati-hati jangan memberi makan yang berlebihan. Untuk kura-kura dewasa dianjurkan hanya memberi makanan 2 sampai 3 kali perminggu dan setiap hari atau setiap dua hari untuk kura-kura anakan yang sedang tumbuh cepat. Slider akan mengkomsumsi sayuran, sayuran hijau seperti green mustard, turnip hijau, dandelion, bayam, wortel, zucchini dan tanaman air seperti duckweed, water lettuce, water hyacint dsb. Mereka juga mengkonsumsi serangga, cacing, dan ikan. Banyak makanan kura-kura komersial yang ada di pasaran sudah menjadi makanan yang sangat baik untuk kura-kura slider.
Suplemen

Suplemen kalsium tambahan sangat penting. Kalsium bubuk dapat ditaburkan di makanan. Pemeliharan dianjurkan menggunakan suplemen kalsium dengan vitamin D3 jika hewannya dipelihara dalam ruangan(indoor) dan kalsium tanpa vitamin D3 jika dipelihara di luar rumah(outdoor). Penyediaan tulang sotong(cuttlefish bone) juga dianjurkan untuk dapat digerogoti.

Artikel tentang Kura-Kura Brazil lainnya:
Cara dan Tips Memilih Kura-kura Brazil yang Baik
Efek Perdagangan Kura-Kura Brazil
Makanan Untuk Kura-kura Brazil



Dari berbagai sumber

Membedakan Kura-Kura Jantan Dan Betina


Kura-kura dikalangan pecinta reptil sangatlah familiar. Berdasarkan habitatnya dikenal dua jenis kura-kura yaitu kura-kura yang hidup semi aquatik disebut dengan nama turtle, contohnya adalah Turtle Brazilinensis dan Box turtle. Untuk kura-kura darat disebut tortoise, contohnya Galapagos Tortois. Di Indonesia kebanyakan para pecinta reptile lebih memilih kura-kura semi aquatik dengan alasan mudah didapat, harga terjangkau, dan perawatan murah dan mudah. Untuk kura-kura darat jarang sekali pecinta reptile di Indonesia yang berani mengambil resiko untuk memeliharanya, karena kura-kura darat sudah termasuk binatang langka sehingga untuk memeliharanya juga harus mendapatkan izin dari lembaga-lembaga konservasi. Kalaupun memang ngotot untuk memeliharanya, pastilah kita memerlukan kocek yang sangat dalam.

Para pecinta reptile tentunya sangat memperhatikan jenis kelamin kura-kuranya sebelum memutuskan untuk memeliharanya. Penulis akan berbagi sedikit informasi yang dimiliki tentang cara-cara membedakan kura-kura jantan dan betina (sexing), antara lain:

1. Plastron
Hampir seluruh bagian tubuh kura-kura tertutupi semacam cangkang keras. Pada cangkang bagian atas disebut karapas dan pada cangkang bagian bawah disebut plastron. Hal yang paling membedakan antara jantan dan betina dilihat dari plastronnya. Untuk jantan memiliki plastron yang lebih cekung, sedangkan betina lebih datar. Secara logika, cekungnya plastron jantan akan memudahkan kura-kura jantan untuk menaiki kura-kura betina pada saat akan melakukan kawin.

2. Ekor
Ekor kura-kura jantan lebih panjang dengan bagian pangkal ekor yang gemuk, sedangkan betina memiliki ekor yang pendek dengan pangkal ekor yang kurus.

3. Kuku kaki
Kuku kaki kura-kura jantan lebih panjang dibandingkan kuku kaki kura-kura betina. Perbedaan anatomi ini juga bermanfaat bagi kura-kura jantan pada saat akan kawin. Kuku digunakan sebagai pijakan pada karapas betina untuk menaiki (mounting) kura-kura betina.



4. Hemipenis
Pembeda yang paling mencolok antara kura-kura jantan dan kura-kura betina, tetapi cara ini hanya dapat dilakukan untuk kura-kura yang sudah dewasa kelamin. Caranya adalah dengan menekan-nekan bagian plastron di bawah ekor secara perlahan dan terus-menerus. Jika keluar hemipenisnya sudah tentu kura-kura jantan, sebaliknya kura-kura betina tidak akan ditemukan hemipenis.

Sexing sangat diperlukan sekali bagi pecinta reptile, tergantung dari tujuan pemeliharaannya, apakah akan dijadikan indukan atau pejantan karena sekarang ini sudah banyak pecinta reptile di Indonesia yang mencoba untuk menangkarkan kura-kura khususnya kura-kura yang sudah langka. Sebenarnya masih banyak cara-cara untuk membedakan kura-kura jantan dan betina, tetapi dari apa yang dijelaskan penulis diatas sudah merupakan patokan standart pembeda jantan dan betina dari kura-kura.

Kamis, 21 Oktober 2010

Perlukah Kura-Kura Darat Minum

Cukup banyak kesalah-pahaman tentang kebutuhan minum pada kura-kura darat. Sangat disayangkan karena banyak kondisi penyakit yang ada juga  berhubungan langsung dengan tersedianya air atau lingkungan air  dan sampai hubungannya dengan status hidrasi umum pada reptil termasuk kura-kura darat

Masalah kesehatan yang umum yang berhubungan dengan kadar sub-optimum hidrasi atau lingkungan kekurangan air yang berkepanjangan termasuk dalam penimbunan asam urik yang padat pada sistem renal(kencing) dan kandung kemih, encok persendian; dan gagal ginjal. Semuanya ini merupakan kondisi yang sangat serius dan harus diperhatikan bahwa dehidrasi meskipun hanya dalam jangka waktu yang pendek, dehidrasi dapat memiliki akibat yang mematikan di jangka panjang.

Banyak orang nampaknya percaya bahwa kura-kura darat Mediterania secara alami mendapatkan hampir semua kebutuhan cairannya dari makanannya sehingga mereka dianggap tidak membutuhkan tambahan air minum. Bahkan salah satu buku terbaru tentang kura-kura darat Mediterania menganjurkan bahwa hanya kura-kura sakit saja yang secara sukarela meminum air segar. Ini benar-benar sangat disayangkan bahwa kesalahan informasi yang berbahaya ini beredar. Dan belakangan terbukti bahwa anggapan ini salah karena dari pengamatan langsung pada Testudo graeca dan Testudo hermani di alam liarnya, buktinya dapat ditemukan dengan mudah. Kedua jenis ini paling aktif selama atau sesudah hujan dan dapat dilihat hidungnya berjalan-jalan di tanah, minum dari genangan yang ada. Perjalanan Tortoise Trust di lapangan telah menghasilkan banyak pengamatan seperti ini. Di Spanyol, Perancis, Itali dan Yunani, beberapa Testudo hermanii liar yang diamati  meminum air hujan dan untuk menambah kadar aktifitas selama musim hujan khususnya badai musim panas, pada saat hujan turun membawa kesejukan dari panas yang membakar dan keringnya musim panas. Di Afrika Utara dan Spanyol (Testudo graeca), Yunani dan Turkey (T.ibera), kura-kura darat didapati sedang minum di pinggiran sungai dari reed-beds dan genangan selama hujan yang kadang-kadang terjadi. Baru-baru ini di Moroko, setelah hujan deras setelah beberapa tahun,  aktifitas kura-kura lebih tinggi dibanding dengan yang pernah saya lihat dan banyak kura-kura terlihat minum. Kebanyakan di daerah kering, aktifitas kura-kura berhenti selama musim panas atau kekeringan yang berkepanjangan. Di Turki bagian selatan, Spanyol dan Maroko, kura-kura berdiam diri selama musim panas karena persediaan makanan dan air yang sangat buruk. Di bagian selatan Afrika, sudah biasa untuk mendapati kura-kura Leopard (Geochelone pardalis) minum di kali dan kubangan dan baru-baru ini Moll dan Klemens melaporkan di Tanzania kura-kura pancake (Malacochersus tornieri) menggunakan kubangan air.

Kura-kura darat Mediterania benar-benar dapat beradaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan yang kering (semi-arid). Sistem pembuangan melalui uric acid (kencing) daripada urea (kotoran) adalah salah satu bukti yang jelas.  Uric acid dapat dikeluarkan dengan menggunakan kadar “pembuangan” air yang jauh lebih rendah daripada sistem urea seperti mamalia dan amfibi. Penting untuk diperhatikan bahwa jenis kura-kura dari lingkungan yang lembab seperti di hutan lebat seperti Geochelone denticulata, memiliki biokimia urinari yang sangat berbeda dibanding dengan jenis yang ada di lingkungan kering seperti Testudo graeca. Rasio uric acid dan amonia untuk jenis lembab adalah 6.7 : 6 dan jenis yang kering 51.9 : 4 !

Kura-kura darat Mediterania dapat menyingkirkan produk nitrogen buangan dengan pemakaian air yang sangat ekonomis. Perilaku mereka terprogram untuk mencerminkan kebutuhannya untuk tidak membuang-buang air yang berharga. Sangat jelas terlihat selama masa hujan yang dialami di Moroko beberapa bulan yang lalu ditemukan banyak bekas endapan uric acid yang membuktikan bahwa kura-kura kencing waktu mereka minum.  Di lingkungan yang kering, sangat beruntung untuk tidak membuang cairan tubuh yang penting kecuali anda yakin dapat menggantikannya. Saya yakin perilaku ini sangat dikenal baik oleh banyak pemelihara kura-kura darat.

Selama hujan musim panas, kura-kura darat sering minum dan kencing bersamaan. Perilaku ini dapat disimulasikan pada cuaca panas dan dengan sedikit menyemprotkan air ke kura-kura. Kura-kura anda tidak sakit jika dia bertingkah laku demikian. Ia bertingkah laku sama seperti temannya yang ada di alam dan untuk alasan yang benar-benar masuk akal dan biologis.

Hanya karena mereka dapat bertoleransi atas kekurangan air untuk jangka panjang bukan menjadi alasan untuk memaksa mereka secara sengaja atau permanen tanpa air. Kekurangan air adalah keadaaan tidak optimal yang jika terus diperpanjang melewati batas tertentu dapat meyebabkan masalah kesehatan yang serius. Makanan saja biasanya merupakan sumber yang tidak cukup untuk total kebutuhan air pada reptil habitat kering(semi-arid)

Kami melihat beberapa kasus baru-baru ini dimana kura-kura darat yang dipelihara seperti itu, tidak mendapat air segar dan dengan harapan cairan dapat dipenuhi semuanya dari makanan, telah menimbun konsentrasi uric acid di kandung kemih. Ini tidak aneh dan ini seperti yang diharapkan dari cara pemeliharaan seperti ini bedasarkan pengertian biologi dan ekologi kura-kura darat fundamental. Dalam jangka panjang kura-kura ini dapat juga diperkirakan menderita penyakit ginjal and encok persendian.

Di alam liar, selama musim panas yang panas dan tanpa hujan, berdiam atau setengah berdiam sering terjadi. Ada beberapa yang membuat pendiam. Kekurangan makanan dan minum di lingkungan adalah faktor terbesar seperti suhu. Di Moroko pendiam ini biasanya mulai dari suhu lebih dari 29º-30ºC. Aktifitas terbanyak di bagian selatan Moroko biasanya terjadi pada suhu diantra 20º-26ºC dan aktifitas berkurang jika suhu melewati 28ºC.

Selama berdiam-diri, kura-kura darat mempertahankan diri mereka di bawah tanah, di liang yang memperlihatkan suasana/iklim mikro yang cukup stabil. Suhu di dalam liang ini lebih rendah daripada suhu di atas tanah dan kelembaban juga lebih tinggi. Dikombinasikan dengan pengurangan aktifitas ( pada kenyataannya tidak ada aktifitas), faktor ini menghasilkan pengurangan rasio kehilangan cairan yang cukup besar melalui pernafasan dan dengan sedikit atau tanpa kencing.

Nasehat Tortoise Trust pada topik ini sangat jelas. Air segar sebaiknya disediakan untuk semua kura-kura darat secara rutin. Bahkan untuk kura-kura yang benar-benar jenis gurun seperti  Testudo kleinmanni, Geochelone sulcata and Gopherus agassizii  akan minum jika diberikan. Grup bredding T. kleinmanni yang sangat sehat  kami disediakan air setiap hari dan sering mengambil keuntungan tersebut. Anjuran bahwa hanya kura-kura yang sakit saja yang minum adalah benar-benar tidak masuk akal dan tidak didukung oleh ekologi biokimia atau studi yang kami jejaki. Tetapi ada lusinan referensi yang diandalkan dan dari para ahli malah mendukung pandangan yang berbeda.

Source : hewanpeliharaan.com

Makanan Liar Untuk Kura-Kura Darat

Dalam pemeliharaan kura-kura darat, perlu perhatian khusus dalam memberi makan kura-kura darat tersebut. Makanan untuk kura-kura darat yang anda berikan lebih baik yang alami. Makanan alami kura-kura darat di alam liar dalah berbagai jenis tanaman dan tetumbuhan. Berikut ini adalah penjelasan mengenai tanaman yang dapat anda berikan untuk kura-kura darat.

Daftar dibawah ini berdasarkan dari hasil pengamatan kura-kura darat yang sedang makan di alam bebas terutama di Yunani dan Turki oleh Lin King.  Disini juga akan dibahas tumbuhan yang digemari oleh kura-kura darat yang tumbuh di Inggris-Britain banyak tanaman mediterania dan sejenisnya yang tumbuh di Inggris.

Tanaman ini sangat dianjurkan menjadi dasar makanan pokok yang kaya akan serat untuk kura-kura darat herbivora. Pada semua situasi, kami menganjurkan penambahan secara rutin suplemen multi mineral dan vitamin yang berkwalitas yang juga mengandung elemen-elemen seperti zinc dan selenium. Tidak dapat lebih ditekankan lagi bahwa kebutuhan akan elemen-elemen ini bervariasi dari satu jenis ke jenis lainnya.  Umumnya, kura-kura yang hidup di daerah lebih kering seperti daerah Mediterania lebih cenderung membutuhkan sedikit elemen karena mereka telah beradaptasi dan terbiasa dengan kekurangan element ini di habitat aslinya.

Jika anda dapat menanam beberapa dari jenis tanaman ini, anda sebaiknya mempertimbangkan jenis tanah di taman anda. Jenis tanah memiliki pengaruh yang besar terhadap tersedianya mineral dan komposisi dari tumbuhan tergantung dari tanah itu. Pada tanah yang asam, penambahan pupuk mineral seperti ganggang/rumput laut berkalsium (calcified seaweed) memberi kalsium, magnesium dan beberapa elemen-elemen pada rumput akan membantu memastikan kura-kura memperoleh dengan jumlah cukup. Jika anda dapat memberi pupuk separuh dari taman anda, anda bisa lihat yang mana kura-kura yang pilih, tanaman yang diberi pupuk atau tidak diberi pupuk.

Sebaliknya jika tanah anda kaya akan zat kapur maka campuran gangang laut akan membantu menambah kandungan beberapa elemen-elemen pada tanah ini yang umumnya cenderung kurang.

Hati-hati, hindari memilih tanaman dari daerah yang tercemar oleh timbal dari asap kendaraan atau dari daerah yang mana terkena semprotan bahan kimia.
Tumbuhan sebagai makanan dasar yang dianjurkan:

  • Dandelion (Taraxacum officianale)
  • Hawkbits (Leontodon spp.)
  • Sowthistles (Sonchus spp.)
  • Hawkweeds (Pictis spp.)
  • Hawkbeards (Crepis spp.)
  • Plantains (Plantago spp.)
  • Clovers (Trifolium spp.)
  • Honeysuckle (Lonicera periclymenum) [lebih disukai oleh T. hermanni]
  • Cat's ears (Hypochoeris spp.)
  • Vetches (Vicina spp.)
  •  Trefoils (Lotus spp.)
  • Mallows (Malva spp.)
  • Bindweeds (Calystegia spp.)
  • Sedums (Sedum spp.)
  • vy-leaved Toadflax (Cymbalaria muralis)
  • Juga (yang sering dilihat dimakan oleh T. hermanni and T. marginata in Greece):
  • Robinia (pseudo-acacia) daun
  • Wild clematis
  • Acanthus
  • Nettles
Prakteknya, yang paling penting adalah menyediakan rerumputan alami segar. Ini lebih baik daripada salad supermarket dan akan menyediakan lebih banyak macam mineral dan beberapa elemen yang penting. Kandungan seratnya juga lebih tinggi dari salad komersil. Jika anda dapat menanam beberapa tanaman ini di kandang kura-kura darat anda, kura-kura anda akan pasti menghargai usaha anda.  Tidak hanya kura-kura darat mediterania saja yang menikmati manfaat makanan sehat ini. Ashey Wood, salah satu anggota Tortoise Trust yang memelihara dan mengembang-biakan kura-kura leopard (Geochelone pardalis), memberi beberapa tanaman liar pada makanan hariannya:

Ini adalah ringkasan pemberian makanan yang saya gunakan dalam mengembang biakan koloni Geochelone pardalis babcocki yang ada di koleksi saya, dan juga berhasil digunakan untuk jenis lainnya termasuk semua jenis Testudo dan Geochelone sulcata (African spurred tortoise). Banyak makanan yang dianjurkan untuk kura-kura tangkaran terlalu rendah pada satu faktor yaitu serat. Kura-kura darat Leopard harus memiliki kadar serat yang tinggi pada makanannya. Selama musim semi, musim panas, dan awal musim gugur, semua kura-kura darat saya beri makan 85 % tumbuhan dan bunga-bunga liar.  Tumbuhan komersil dan buah-buahan disediakan sebagai cemilan, biasanya seminggu sekali. Saat mengumpulkan tumbuhan liar hati-hati akan pestisida, coba kenali daerah anda dan pilih tempat yang aman untuk pemetikan. Juga jangan cabut akarnya supaya tumbuhannya dapat tumbuh kembali.

Daftar makanan liar yang tersedia:
Perlu diingat, daftar ini adalah tambahan ini dari sebagian besar dimana kura-kura dapat memakan dan memilih bermacam-macam rumput dan daun-daun semanggi – rumput adalah faktor terpenting pada makanan leopoard dan kura-kura sulcata, contohnya:
  • Dandelion    (Taraxacum officinale) daun,batang dan bunga
  • Red clover   (Trifolium pratence) daun,batang dan bunga
  • White clover   (Trifolium repens) daun,batang dan bunga
  • Greater Plantain (Plantago media)
  • Ribgrass or Ribwart Plantian (Plantago lancealata)
  • Smooth Sow Thistle (Sonchus oleraceus) daun,batang dan bunga
  • Prickly Sow Thistle (Sonchus asper) dipotong kasar atau halus
  • White-Dead Nettle * (Lamilim album)
  • Red-Dead Nettle (Lamium pupureum)
  • Chickweed * (Stelaria media)
  • Smooth hawks-beard (Crepis capilloris) daun dan bunga
  • Hedge mustard (Sisymbrium offlcinale) tanaman muda
  • Bramble (Rubus fruticosus) tunas, daun lunak, dan buahnya
Yang ditandai tanda * tumbuh dan berkembang sepanjang tahun dan dapat dikumpulkan selama musim dingin (kecuali benar-benar beku) membuat tumbuhan ini menjadi makanan tambahan yang berguna di musim dingin. Gunakan buku dan periksa nama latin untuk nama panggilannya karena di setiap daerah memiliki nama panggilan yang berbeda.

hewanpeliharaan.com dengan perubahan

Efek Perdagangan Bebas Kura-Kura Brazil

Kebanyakan kura-kura brazil (red ear slider) yang diperdagangkan ditakdirkan mati prematur sejak mereka menetas. Mayoritas kura-kura ini dijual kepada penjual yang tidak berpengetahuan dan lalu mereka menjual kura-kura ini kepada pembeli tanpa informasi perawatan yang cukup.

Tortoise Trust menginginkan adanya penerapan hukum bahwa semua hewan eksotik hanya dapat dijual jika disertakan petunjuk tentang dasar pemeliharaannya yang tepat. Setiap tahun ada tiga sampai empat juta kura-kura brazil yang diekspor dari Amerika. Kebanyakan mereka berasal dari peternakan di Louisiana dan Mississippi. Para penangkap kura-kura alam yang juga menyediakan stok pengganti untuk peternakan ini juga bertanggung jawab atas pengumpulan 25.000 – 30.000 kura-kura dewasa setiap minggunya untuk diekspor ke pasar makanan di luar negeri (khususnya di Asia Timur).

Peternakan komersil kura-kura biasanya memiliki beberapa kolam buatan yang mana setiap kolamnya dapat berisi sampai 13.000 kura-kura petelur dewasa. Tingkat kematian yang sangat tinggi yang terjadi setiap tahun disebabkan oleh stres, penyakit, kelainan gizi makanan, ketidakcukupannya ketinggian air dan populasi yang terlalu padat. Air, yang perlu mendapat perhatian khusus karena tingginya kontaminasi oleh bermacam-macam organisma penyakit.

Tingginya tingkat kelebihan dari kura-kura dewasa yang rumahnya tidak diinginkan, tapi ribuan bayi kura-kura terus diternakan setiap tahunnya memperburuk masalah kemanusian. Kebanyakan bayi kura-kura akan mati dalam jangka waktu 3-6 bulan, tapi hanya sebagian yang bisa bertahan dari ketidakcukupan akomodasi.

Populasi alami kura-kura sudah banyak mengalami tekanan yang intensif dari hilangnya habitat karena manusia. Luasnya penyebaran dan tidak adanya pengontrolan pengambilan/pengumpulan untuk perdagangan membuat populasi kura-kura makin tertekan lebih parah. 

Kura-kura dapat dimulai sebagai mahluk kecil yang kelihatannya dapat dipelihara di tempat yang kecil dan murah. Tetapi setelah mereka dewasa, mereka berkembang menjadi ukuran yang cukup besar 30cm dan itu bukan hal yang luar biasa. Dengan ukuran ini mereka membutuhkan tempat yang luas pula, mahalnya biaya alat-alat penyaringan/filter serta mahalnya biaya yang harus kita keluarkan seiring waktu. Sangat berguna untuk diperhatikan, bahwa anak kura-kura hanya berharga dua dollar saja (duapuluh ribu rupiah) untuk membelinya pertama kali. Tetapi biayanya akan menjadi paling sedikit seratus kali lipat dari harga pembelian awal untuk merawat kura-kura dewasa dengan baik (aquarium, pemanas, lampu dan filter). Ini belum termasuk kemungkinan biaya tambahan untuk pergi ke dokter hewan dan makanannya. Dengan harga yang murah, kura-kura sering langsung dibeli tanpa pikir panjang – berapa banyak orang mengambil komitmen ini jika mereka tahu apa yang termasuk dalam pemeliharaan kura-kura yang benar?

Memang tidak ada salahnya memelihara kura-kura sebagai hobi jika kamu ingin benar-benar merawat kura-kura tersebut dengan serius dan menyediakan lingkungan yang mendukung untuk kura-kura tersebut. Ada ribuan kura-kura sangat membutuhkan orang-orang yang dapat memberikan perawatan dengan baik. Kura-kura adalah binatang pintar yang dapat berharga untuk dipelihara. Yang harus kita lakukan adalah tidak mendukung perdagangan kura-kura.

Artikel tentang Kura-Kura Brazil lainnya:
Cara dan Tips Memilih Kura-kura Brazil yang Baik
Makanan Untuk Kura-kura Brazil
Pemeliharaan Kura-Kura Brazil


Sumber: hewanpeliharaan.com