Anda mungkin sudah berangan-angan memiliki usaha sendiri. Berbagai hal sudah dipersiapkan secara seksama. Sebelum memulai bisnis Anda, ada beberapa hal yang pelu Anda lakukan terlebih dahulu. Ketika anda terjun ke dunia bisnis, Anda perlu menjelaskan jenis bisnis yang akan anda geluti. Anda diharapkan untuk dapat menjelaskan secara general bisnis yang anda jalankan terutama jika Anda berencana untuk membawa bisnis anda untuk hal-hal yang berkaitan dengan lembaga di luar perusahan anda seperti pihak bank atau investor.
Apakah anda berkecimpung dalam bisnis jasa, produsen, pengecer, atau jenis bisnis lainnya, apapun jenis bisnisnya, Anda harus melakukan analisis Industri, serta mendeskripsikan hal-hal berikut ini :
Pihak mana saja yang berperanserta ataupun berkecimpung dalam bisnis tersebut
Pola distribusi usaha yang akan Anda geluti
Pesaing dan pemetaan konsumen
Analisis Industri
Dalam dunia bisnis, berbagai aspek perekonomian yang terjadi diluar bisnis Anda akan mempengaruhi usaha Anda. Semakin banyak Anda mengetahui seluk beluk dunia bisnis / industri, Anda semakin siap menjalankan dan memastikan lancarnya usaha Anda.
Sebuah rencana bisnis yang lengkap membahas faktor-faktor ekonomi bisnis secara umum, siapa saja yang menjadi pemain bisnis, pola distribusi, faktor-faktor dalam kompetisi tersebut, dan apa pun yang memberikan gambaran bisnis ini kepada pihak luar.
Internet memiliki dampak yang besar terhadap tersedianya informasi bisnis. Setelah ledakan informasi dan pertumbuhan yang sangat pesat pada era Internet dimulai pada 1990-an dan berlanjut di abad ke-21, mencari informasi adalah hal yang mudah. Dengan akses internet, hampir semua informasi yang Anda perlukan untuk rencana bisnis sudah tersedia secara lengkap, ada situs web untuk analisis bisnis, statistik keuangan, demografi, asosiasi perdagangan, dsb.
Pemain Dalam Bisnis
Dalam dunia bisnis, Anda harus mengetahui pihak mana saja yang bergerak dalam bidang yang sama dengan Anda. Ada perbedaan yang sangat besar, misalnya, antara bisnis /industri besar yang kemungkinan hanya terdiri dari beberapa orang pemain saja dengan bisnis /industri kecil yang terdiri dari banyak pemain atau pengusaha.
Kejelasan informasi ini memunculkan perbedaan besar antara bisnis dan rencana bisnis. Misalnya saja, bisnis makanan cepat saji, terdiri dari beberapa brand besar, mereka turut ambil bagian dalam ribuan outlet terkenal, dan sebagian besar merupakan bisnis waralaba. Para ekonom berbicara konsolidasi dalam suatu industri, pada saat pemain pemula cenderung menghilang dan beberapa pemain besar muncul. Dalam akuntansi, misalnya, ada beberapa perusahaan internasional yang besar yang namanya terkenal dan puluhan ribu perusahaan-perusahaan kecil. Dalam fabrikasi komputer, misalnya, ada beberapa perusahaan internasional besar yang cukup terkenal, dan ada juga ribuan perusahaan kecil.
Pola Distribusi
Ada banyak strategi untuk sebuah produk ataupun jasa untuk dapat sampai pada pemasok ataupun pengguna. Jelaskan bagaimana sistem pendistribusian pada usaha Anda. Apakah usaha anda merupakan bisnis di mana penjualan produk didukung oleh distributor daerah, seperti halnya untuk produk komputer, majalah, atau suku cadang mobil? Apakah industri Anda bergantung pada penjualan langsung kepada pelanggan industri besar?
Beberapa produk umumnya dijual melalui toko-toko eceran kepada konsumen, dan kadang-kadang didistribusikan oleh perusahaan distribusi yang membeli dari produsen. Dalam kasus lain, produk yang dijual langsung dari produsen ke toko-toko. Beberapa produk yang dijual langsung dari produsen ke konsumen akhir melalui promosi, iklan nasional, atau sarana promosi lainnya.
Dalam banyak kategori produk ada beberapa alternatif dan pilihan pendistribusian yang umum dilakukan. Ensiklopedia dan vacuum cleaner secara tradisional dijual dari pintu ke pintu, tetapi juga dijual di toko-toko dan langsung dari produsen ke konsumen melalui iklan radio dan televisi.
Beberapa produk didistribusikan melalui penjualan langsung dari produsen ke produsen lain secara langsung, dan dalam kontrak jangka panjang seperti yang antara produsen mobil dan pemasok suku cadang, bahan, dan komponen. Di beberapa industri perusahaan menggunakan perwakilan atau agen.
Teknologi dapat mengubah pola distribusi dalam suatu kategori industri atau produk. Internet, misalnya mengubah pilihan untuk distribusi perangkat lunak, buku, musik, dan produk lainnya.
Pola distribusi mungkin tidak penting untuk perusahaan layanan, seperti restoran, seniman grafis, atau arsitek. Untuk beberapa layanan, distribusi mungkin masih relevan. Sebuah layanan telepon atau penyedia jasa layanan internet, pola distribusi mungkin menggambarkan distribusi yang berkaitan dengan infrastruktur fisik.
Pesaing dan pemetaan konsumen
Hal ini penting untuk memahami sifat persaingan di pasar Anda. Hal ini masih merupakan gambaran umum suatu jenis usaha. Jelaskan sifat umum dari persaingan dalam bisnis ini, dan bagaimana pelanggan tampaknya memilih salah satu operator dibandingkan dengan yang lain.
Apa kunci sukses? Faktor-faktor apa yan mendukung peningkatan pembelian ? memanfaatkan perbedaan harga? Fitur produk? Layanan? Dukungan? Pelatihan? Software? Ketepatan pengiriman? Apakah nama merek penting?
Dalam bisnis komputer, misalnya, persaingan mungkin bergantung pada reputasi dan tren pasar, sedangkan pemain yang lain menggunakan kekuatan distribusi dan periklanan.
Dalam bisnis restoran, misalnya, persaingan mungkin bergantung pada reputasi dan tren restora yang ia kelola, sedangkan pemain lain mengutamakan lokasi dan fasilitas parkir yang mudah untuk menarik pelanggan.
Dalam penyedia layanan jasa seperti dokter, pengacara dsb, penggunaan iklan tidak efektif, lebih cenderung mengandalkan cerita dari mulut-ke mulut ata kualitas layanan yang diberikan. Apakah ada kompetisi harga antara akuntan, dokter, dan pengacara? Bagaimana orang memilih agen perjalanan atau pedagang bunga untuk pernikahan? Mengapa memilih Starbucks bukan warung kopi yang lainSemua ini adalah sifat persaingan.
Pesaing Utama
Lakukan analisis mendetail mengenai pesaing utama Anda. Buat daftar siapa saja pesaing utama Anda. Apa kekuatan dan kelemahan masing-masing? Pertimbangkan mereka produk, harga, reputasi, manajemen, posisi keuangan, saluran distribusi, merek, pengembangan bisnis, teknologi, atau faktor lain yang Anda rasa penting. Dalam bidang apa segmen pasar yang geluti? Apa yang tampaknya menjadi strategi bisnis mereka? Berapa besar dampaknya bagi produk Anda, dan apa ancaman dan peluang yang mereka peroleh?
Setelah Anda berhasil menjabarkan Analisis bisnis untuk usaha anda, diharapkan anda lebih siap untuk mulai menjalankan bisnis Anda.
Sumber : http://binaukm.com/
www.jendelahewan.blogspot.com
Tampilkan postingan dengan label Kiat Wirausaha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kiat Wirausaha. Tampilkan semua postingan
Rabu, 30 Maret 2011
Minggu, 30 Januari 2011
Tips Sukses Wirausaha Ala Hatta Rajasa
Dalam ajang Penghargaan Wirausaha Mandiri, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memberikan tips/kunci menjadi wirausahawan sukses yang menekankan pada empat prinsip yang harus dipegang dan diperjuangkan. Di hadapan lebih dari 3.000 mahasiswa, Hatta menyampaikan tips utama untuk menjadi pengusaha sejati, keempat prinsip itu adalah :
Pertama, untuk menjadi pengusaha yang sukses, harus dapat mengembangkan sikap wirausaha yang menampilkan sikap percaya diri sebagai modal utama untuk menjadi entrepreneur.
Kedua, pengusaha harus memiliki prinsip dan motivasi yang besar untuk mengubah keadaan agar semakin baik dan terus menjadi lebih baik.
Ketiga, harus berusaha dan memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan diri dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki serta mengotimalkan seluruh networking yang terus diperluas.
Keempat, pengusaha sejati itu harus memiliki modal utama yang harus ditampilkan adalah semangat kerja keras yang pantang menyerah dan harus punya mimpi (cita-cita besar).
Hatta meyakinkan dengan pegangan dari 4 prinsip tersebut, Indonesia akan memiliki banyak sekali wirausaha yang tangguh dalam waktu 10 tahun ke depan.
Dia berjanji pemerintah akan terus berupaya untuk semakin memudahkan lingkungan bisnis agar semakin kondusif bagi pelaku usaha, salah satunya dia menjanjikan kemudahan akses terhadap permodalan/pinjaman bank tanpa dibebani agunan melalui kredit usaha rakyat (KUR).
Menurut dia, program KUR akan terus diperbesar untuk mendukung pembiayaan bagi usaha muda dan usaha baru agar semakin terus berkembang dengan baik.
“Pemerintah telah membangun iklim usaha yang kondusif. Yang dibutuhkan adalah wirausahawan yang dibentuk manajemen dan skill melalui inkubator,” ujarnya saat membuka Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri.(Galeriukm).
Sumber: http://www.bisnis.com/index.php/ekonomi/mikro-ukm/8109-hatta-berikan-tips-sukses-rwirausaha
www.jendelahewan.blogspot.com
Pertama, untuk menjadi pengusaha yang sukses, harus dapat mengembangkan sikap wirausaha yang menampilkan sikap percaya diri sebagai modal utama untuk menjadi entrepreneur.
Kedua, pengusaha harus memiliki prinsip dan motivasi yang besar untuk mengubah keadaan agar semakin baik dan terus menjadi lebih baik.
Ketiga, harus berusaha dan memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan diri dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki serta mengotimalkan seluruh networking yang terus diperluas.
Keempat, pengusaha sejati itu harus memiliki modal utama yang harus ditampilkan adalah semangat kerja keras yang pantang menyerah dan harus punya mimpi (cita-cita besar).
Hatta meyakinkan dengan pegangan dari 4 prinsip tersebut, Indonesia akan memiliki banyak sekali wirausaha yang tangguh dalam waktu 10 tahun ke depan.
Dia berjanji pemerintah akan terus berupaya untuk semakin memudahkan lingkungan bisnis agar semakin kondusif bagi pelaku usaha, salah satunya dia menjanjikan kemudahan akses terhadap permodalan/pinjaman bank tanpa dibebani agunan melalui kredit usaha rakyat (KUR).
Menurut dia, program KUR akan terus diperbesar untuk mendukung pembiayaan bagi usaha muda dan usaha baru agar semakin terus berkembang dengan baik.
“Pemerintah telah membangun iklim usaha yang kondusif. Yang dibutuhkan adalah wirausahawan yang dibentuk manajemen dan skill melalui inkubator,” ujarnya saat membuka Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri.(Galeriukm).
Sumber: http://www.bisnis.com/index.php/ekonomi/mikro-ukm/8109-hatta-berikan-tips-sukses-rwirausaha
www.jendelahewan.blogspot.com
Selasa, 04 Januari 2011
Menjadi Wirausahawan Sukses
Sebelum membahas tentang langkah-langkah menjadi wirausahawan yang sukes, sebaiknya kita memahami pengertiannya terlebih dahulu. Sebenarnya definisi kewirausahaan itu cukup bervariasi. Tapi di sini kita coba buat definisi kewirausahaan ini secara umum dan bahasa sehari-hari.
Seperti kita tahu kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu.
Dengan demikian pengertian dari wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh yang melakukan sesuatu. Tetapi kalau definisi kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa sumber.
Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .
Menurut Stoner, James, kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan kerja, tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.
1. Perbedaan karyawan dan wirausahawan sebagai berikut :
a. Karyawan
- Penghasilan kerja tetap dan stabil
- Ritme kerja bersifat rutin
- Kebebasan rendah
- Ketergantungannya tinggi
b. Wirausahawan
- Penghasilan kerja berfluktuatif
- Ritme kerja bersifat tidak rutin
- Kebebasan tinggi
- Ketergantungannya rendah
2. Sifat-sifat individu seorang pengusaha (Munawir Yusuf, 1999) yaitu:
a. Motivasi Berprestasi
b. Kemandirian
c. Kreatifitas
d. Pengambilan Resiko
e. Keuletan
f. Orientasi Masa Depan
g. Komunikatif dan Reflektif
h. Kepemimpinan
i. Perilaku Instrumenal
j. Penghargaan Terhadap Uang
3. Pola pikir wirausahawan :
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada prestasi
c. Berani mengambil resiko
d. Independent
e. Kreatif dan inovatif
f. Ulet dan tekun
4. Wirausahawan dengan konsep 5D :
a. Seorang wirausahawan yang sukses memiliki impian dan visi yang jelas tentang masa depan bisnisnya.
b. Seorang wirausahawan yang sukses memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara akurat dan penuh perhitungan.
c. Setelah mengambil keputusan dengan matang, maka wirausahawan akan menindaklanjuti dengan tindakan yang tepat dan terukur.
d. Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian.
e. Seorang wirausahawan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya.
5. Fase menyusun sasaran bagi wirausahawan :
a. Goals setting ,membangun sasaran yang menantang
b. Afirmasi, menyusun sasaran redaksional yang positif
c. Visualisasi, membayangkan sasarann yang sukses
Sumber : http://www.blog.mybcshop.com/2010/01/wira-usaha-mandiri-kewirausahaan-enterpreneur-apa-dan-bagaimana/
www.jendelahewan.blogspot.com
Seperti kita tahu kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu.
Dengan demikian pengertian dari wirausaha ditinjau dari segi arti kata adalah orang tangguh yang melakukan sesuatu. Tetapi kalau definisi kewirausahaan yang lebih detail disini akan kita ambil dari beberapa sumber.
Mengacu dari Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, disebutkan bahwa:
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan atau dalam bahasa perancis disebut entrepreneurship dan kalau diterjemahkan secara harfiah punya pengertian sebagai perantara, diartikan sebagai sikap dan perilaku mandiri yang mampu memadukan unsur cipta, rasa dan karya atau mampu menggabungkan unsur kreativitas, tantangan, kerja keras dan kepuasan untuk mencapai prestasi maksimal .
Menurut Stoner, James, kewirausahaan adalah kemampuan mengambil faktor-faktor produksi-lahan kerja, tenaga kerja dan modal-menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lain.
1. Perbedaan karyawan dan wirausahawan sebagai berikut :
a. Karyawan
- Penghasilan kerja tetap dan stabil
- Ritme kerja bersifat rutin
- Kebebasan rendah
- Ketergantungannya tinggi
b. Wirausahawan
- Penghasilan kerja berfluktuatif
- Ritme kerja bersifat tidak rutin
- Kebebasan tinggi
- Ketergantungannya rendah
2. Sifat-sifat individu seorang pengusaha (Munawir Yusuf, 1999) yaitu:
a. Motivasi Berprestasi
b. Kemandirian
c. Kreatifitas
d. Pengambilan Resiko
e. Keuletan
f. Orientasi Masa Depan
g. Komunikatif dan Reflektif
h. Kepemimpinan
i. Perilaku Instrumenal
j. Penghargaan Terhadap Uang
3. Pola pikir wirausahawan :
a. Percaya diri
b. Berorientasi pada prestasi
c. Berani mengambil resiko
d. Independent
e. Kreatif dan inovatif
f. Ulet dan tekun
4. Wirausahawan dengan konsep 5D :
a. Seorang wirausahawan yang sukses memiliki impian dan visi yang jelas tentang masa depan bisnisnya.
b. Seorang wirausahawan yang sukses memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara akurat dan penuh perhitungan.
c. Setelah mengambil keputusan dengan matang, maka wirausahawan akan menindaklanjuti dengan tindakan yang tepat dan terukur.
d. Seorang wirausahawan melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian.
e. Seorang wirausahawan memiliki dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaannya.
5. Fase menyusun sasaran bagi wirausahawan :
a. Goals setting ,membangun sasaran yang menantang
b. Afirmasi, menyusun sasaran redaksional yang positif
c. Visualisasi, membayangkan sasarann yang sukses
Sumber : http://www.blog.mybcshop.com/2010/01/wira-usaha-mandiri-kewirausahaan-enterpreneur-apa-dan-bagaimana/
www.jendelahewan.blogspot.com
Kamis, 09 Desember 2010
Meningkatkan Kinerja Usaha

Untuk mewujudkan itu perlu dianalisa beberapa faktor yang bisa meningkatka kinerja perusahaan secara significant. Idealnya perusahaan bisa memenuhi seluruh key driver secara maksimal. Namun, tentu saja itu sulit. Solusinya, Menurut Direktur Pengelola Multi Talenta Indonesia, Irwan Rei, menganjurkan perusahaan melakukan survei internal tentang hal berikut:
* Faktor pendorong utama (key driver) apa saja yang saat ini relatif rendah nilainya dibandingkan dengan yang lain?
* Mana yang harus atau bisa diperbaiki terlebih dulu?
* Faktor apakah yang kalau diperbaiki memberi pengaruh besar pada peningkatan motivasi dan komitmen karyawan?
* Apa yang relatif cepat dan mudah dilakukan perusahaan untuk memperbaiki kondisi yang ada?
Irwan menilai, faktor-faktor ini saling terkait satu sama lain. Pengembangan karier berhubungan dengan sistem penggajian, kepemimpinan dengan komunikasi dan penetapan sasaran kerja (sense of direction).
Perbaikan di satu faktor umumnya turut memperbaiki faktor lain. Yang mesti digarisbawahi, ia mewanti-wanti, besarnya pengaruh key driver serta berbagai komponennya tak akan sama untuk setiap individu ataupun kelompok karyawan. Alhasil, perusahaan dapat membangun rencana perbaikan berdasarkan pengelompokan-pengelompokan karyawan yang ada.
Setelah analisis dilakukan, perusahaan perlu menyusun rencana kerja perbaikan kondisi yang ada. Misalnya, bila nilai di bagian peluang karier rendah, lihatlah apakah perusahaan telah memiliki sistem pengembangan karier (career growth model) yang baik.
Akan tetapi, mengingat ini menyangkut manusia yang sifatnya kompleks, model-model motivasi dan komitmen, menurut Irwan, tidak akan pernah 100% akurat dan eksak. Karena itu, tidak ada jaminan 100% program perbaikan akan meningkatkan motivasi dan komitmen karyawan. Namun, setidaknya memberikan kita suatu dasar di dalam melakukan perbaikan.(Galeriukm).
Sumber: http://swa.co.id/2007/03/menjadi-perusahaan-pillihan/
www.jendelahewan.blogspot.com
Kamis, 02 Desember 2010
Kepekaan dan Ketegasan Dibutuhkan dalam Wirausaha

Anggapan atau pendapat yang berkembang seperti ini terkadang menghalangi sebagian orang untuk berbisnis. Keinginan untuk berwirausaha dan mendapatkan penghasilan lebih dengan kemandirian yang dibangunnya, akhirnya pudar atau tertunda.
Salma Dian Priharjati, pendiri Totok Aura Dian Kenanga, menjalani wirausaha sejak enam tahun lalu dengan keinginannya untuk selalu memberikan layanan terbaik untuk pelanggan. Termasuk juga memberikan keuntungan yang didapatnya untuk lebih mensejahterakan karyawan.
"Menyenangkan karyawan didahulukan. Saat tarif dasar listrik naik misalnya, kami berpikir dan akhirnya juga menaikkan gaji karyawan. Karyawan yang bekerja dengan hati senang akan lebih sayang dengan perusahaan, termasuk juga kepada pemiliknya," papar Dian saat ditemui Kompas Female di gerai Dian Kenanga di Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (21/9/2010) lalu.
Kepekaan yang terbangun dengan menyenangkan karyawan berbuah loyalitas dan integritas karyawan Dian Kenanga. Inilah yang membuat bisnis perawatan kebugaran tubuh dan wajah ini terus berkembang dan ternama.
"Berbisnis dengan menggunakan hati tak lantas membuat pemilik tak bisa tegas. Begitupun sebaliknya, siapa bilang jika bersikap tegas juga tak pakai hati," lanjut Dian, yang menyeimbangkan ketegasan dan kepekaan dalam menjalani bisnisnya.
Dian yang mengembangkan bisnis bersama suami, Aria Abiasa, berbagi pengalamannya membangun Dian Kenanga Totok Aura yang kini memiliki dua gerai dan berencana akan membuka tiga gerai lagi di Bintaro, Depok, dan Kelapa Gading.
1. Fokus pada hal yang disenangi dan dikuasai
Anda dapat memulai suatu usaha dengan apa yang Anda senangi dan Anda kuasai. Jika Anda senang dengan usaha yang digeluti, Anda tidak ragu untuk menguasai setiap detail dari usaha Anda tersebut. Tidak mungkin seseorang menjadi ahli tanpa menyenanginya. Selalu ada korelasi antara kesenangan dan keahlian.
2. Memisahkan uang pribadi dan uang perusahaan
Ketika Anda menjadi wirausahawan, Anda harus pintar-pintar memisahkan antara uang perusahaan dan uang pribadi. Anda masih digaji dengan uang perusahaan. Setiap rupiah yang Anda pinjam dari uang perusahaan harus dikembalikan dengan jumlah yang sama.
3. Memperhatikan kesejahteraan pegawai
Meskipun Anda adalah pemilik usaha, Anda juga harus memperhatikan kesejahteraan para pegawai yang Anda miliki. Tanpa memperhatikan kesejahteraannya, Anda tidak dapat mengharapkan pelayanan yang baik.
"Tidak akan ada pelayanan yang baik tanpa menggaji karyawan dengan baik. Kesejahteraan pelayanan harus diperhatikan.Tanpa karyawan, semua usaha tidak akan berhasil, sebagus dan sepintar apapun konseptor yang menangani," kata Dian.
4. Melayani dengan hati
Untuk membangun sebuah usaha di bidang jasa, pelayanan yang diberikan harus maksimal. Sehebat apapun suatu produk, jika pelayanan tidak terjaga dengan baik akan menjadi sia-sia. Mentalitas untuk melayani harus dimiliki tidak hanya oleh pegawai tetapi juga oleh pemiliknya.
"Kasih, berbagi, dan bersandar pada pencipta harus menjadi dasar dari pelayanan baik pada pelanggan maupun karyawan. Semua ini hanyalah titipan untuk melakukan kebaikan, itulah yang harus disadari," imbuhnya.
Sumber : Kompas.com
www.jendelahewan.blogspot.com
Jumat, 19 November 2010
4 Rahasia Menjadi Orang Kaya
Keterampilan mengelola uang akan menentukan apakah seseorang sukses secara finansial dan menjadi kaya karenanya atau tidak. Meski begitu, keterampilan ini sangat bisa dipelajari dan membutuhkan konsistensi.
Valentino Dinsi, SE, MM, MBA, pendiri MuslimCOACH menyebutkan, hanya satu persen orang di dunia yang mengontrol 50 persen uang yang beredar, dan lima persen orang di dunia yang menguasai 90 persen uang beredar. Ini sama artinya dengan semakin banyak orang yang memperebutkan sedikit uang.
“Jika pun uang beredar di dunia ini dibagi rata setiap orang, 25 milyar per orang misalnya. Dalam lima tahun komposisinya akan kembali seperti awal tadi. Karena begitu menerima uang banyak, kecenderungannya orang akan konsumtif,” jelas Valentino, dalam dalam seminar bertema “Entrepreneur in You” yang diadakan oleh Department Group of Magazine, Kompas Gramedia beberapa waktu lalu.
Lantas bagaimana sebagian kecil orang di dunia mengelola uangnya dan sukses finansial serta menjadi kaya karenanya?
1. Jangan bergantung pada satu sumber penghasilan
Menjadi kaya sama dengan bekerja lebih giat dan menarik uang lebih banyak. Bergantung pada satu sumber penghasilan takkan cukup menambah pendapatan. Jadi, caranya menjadi kaya adalah dengan mencari sumber pendapatan kedua atau ketiga. Anda bisa mencari tambahan penghasilan dengan keterampilan atau hobi yang dimiliki dan bisa dikerjakan dari rumah. Seperti menjadi penulis buku freelance dan mengerjakannya sepulang kantor. Atau keahlian lain yang berbeda dari pekerjaan Anda saat ini.
2. Akumulasi aset
Semakin banyak aset Anda, semakin besar nilai kekayaan Anda. Mulailah berinvestasi. Membeli tanah, bisnis franchise yang memudahkan dan laris di pasaran, atau bentuk investasi lain. Tentu saja Anda perlu menambah pengetahuan seputar investasi termasuk risikonya. Dengan mempelajari jenis dan risiko investasi, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus mengakumulasi aset Anda.
3. Terapkan teori “compounding”
Seperti dikutip www.dowtheoryletters.com dalam buku Irwin Shaw bertajuk Rich Man, Poor Man disebutkan, compounding menjadi aturan pertama untuk menghasilkan uang dan menjadi jalan menuju kaya. Jalan ini mengandung makna, Anda harus gigih dalam berupaya menghasilkan uang. Anda juga memerlukan kecerdasan untuk tetap menjalani pekerjaan (yang menghasilkan uang tersebut). Artinya Anda perlu memahami betul apa yang Anda lakukan dan mengapa Anda melakukan pekerjaan tersebut. Selain itu compounding juga bermakna Anda perlu memiliki pengetahuan matematika untuk dapat memperhitungkan penghasilan yang Anda miliki dan mengelolanya dengan tepat. Selain itu, sukses finansial membutuhkan waktu, dan bukan sukses instan yang hanya bertahan sementara.
4. Menjalani empat profesi ini
Valentino menyebutkan empat profesi orang terkaya di dunia adalah:
* Entrepreneur
* Pialang saham
* CEO/ Direktur Utama sebuah perusahaan.
* Staf penjualan door to door yang dibayar berdasarkan komisi hasil penjualan.
Jika disimak, daftar 10 orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes (versi September 2008) adalah pengusaha. Sebut saja lima besarnya seperti Aburizal Bakrie dan keluarga (5,4 miliar dollar AS), Sukanto Tanoto dan keluarga mengelola Garuda Mas (4,7 miliar dollar AS), R Budi Hartono (3,14 miliar dollar AS), Budi Hartono dan Michael Hartono, dua saudara kandung yang memiliki saham di perusahaan rokok Djarum dan BCA (3,08 miliar dollar AS), Eka Tjipta Widjaja dan keluarga pemilik Sinar Mas Group (2,8 miliar dollar AS), dan sederet penguasaha kaya lainnya. (Kompas.com)
www.jendelahewan.blogspot.com
Valentino Dinsi, SE, MM, MBA, pendiri MuslimCOACH menyebutkan, hanya satu persen orang di dunia yang mengontrol 50 persen uang yang beredar, dan lima persen orang di dunia yang menguasai 90 persen uang beredar. Ini sama artinya dengan semakin banyak orang yang memperebutkan sedikit uang.
“Jika pun uang beredar di dunia ini dibagi rata setiap orang, 25 milyar per orang misalnya. Dalam lima tahun komposisinya akan kembali seperti awal tadi. Karena begitu menerima uang banyak, kecenderungannya orang akan konsumtif,” jelas Valentino, dalam dalam seminar bertema “Entrepreneur in You” yang diadakan oleh Department Group of Magazine, Kompas Gramedia beberapa waktu lalu.
Lantas bagaimana sebagian kecil orang di dunia mengelola uangnya dan sukses finansial serta menjadi kaya karenanya?
1. Jangan bergantung pada satu sumber penghasilan
Menjadi kaya sama dengan bekerja lebih giat dan menarik uang lebih banyak. Bergantung pada satu sumber penghasilan takkan cukup menambah pendapatan. Jadi, caranya menjadi kaya adalah dengan mencari sumber pendapatan kedua atau ketiga. Anda bisa mencari tambahan penghasilan dengan keterampilan atau hobi yang dimiliki dan bisa dikerjakan dari rumah. Seperti menjadi penulis buku freelance dan mengerjakannya sepulang kantor. Atau keahlian lain yang berbeda dari pekerjaan Anda saat ini.
2. Akumulasi aset
Semakin banyak aset Anda, semakin besar nilai kekayaan Anda. Mulailah berinvestasi. Membeli tanah, bisnis franchise yang memudahkan dan laris di pasaran, atau bentuk investasi lain. Tentu saja Anda perlu menambah pengetahuan seputar investasi termasuk risikonya. Dengan mempelajari jenis dan risiko investasi, Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan sekaligus mengakumulasi aset Anda.
3. Terapkan teori “compounding”
Seperti dikutip www.dowtheoryletters.com dalam buku Irwin Shaw bertajuk Rich Man, Poor Man disebutkan, compounding menjadi aturan pertama untuk menghasilkan uang dan menjadi jalan menuju kaya. Jalan ini mengandung makna, Anda harus gigih dalam berupaya menghasilkan uang. Anda juga memerlukan kecerdasan untuk tetap menjalani pekerjaan (yang menghasilkan uang tersebut). Artinya Anda perlu memahami betul apa yang Anda lakukan dan mengapa Anda melakukan pekerjaan tersebut. Selain itu compounding juga bermakna Anda perlu memiliki pengetahuan matematika untuk dapat memperhitungkan penghasilan yang Anda miliki dan mengelolanya dengan tepat. Selain itu, sukses finansial membutuhkan waktu, dan bukan sukses instan yang hanya bertahan sementara.
4. Menjalani empat profesi ini
Valentino menyebutkan empat profesi orang terkaya di dunia adalah:
* Entrepreneur
* Pialang saham
* CEO/ Direktur Utama sebuah perusahaan.
* Staf penjualan door to door yang dibayar berdasarkan komisi hasil penjualan.
Jika disimak, daftar 10 orang terkaya di Indonesia menurut majalah Forbes (versi September 2008) adalah pengusaha. Sebut saja lima besarnya seperti Aburizal Bakrie dan keluarga (5,4 miliar dollar AS), Sukanto Tanoto dan keluarga mengelola Garuda Mas (4,7 miliar dollar AS), R Budi Hartono (3,14 miliar dollar AS), Budi Hartono dan Michael Hartono, dua saudara kandung yang memiliki saham di perusahaan rokok Djarum dan BCA (3,08 miliar dollar AS), Eka Tjipta Widjaja dan keluarga pemilik Sinar Mas Group (2,8 miliar dollar AS), dan sederet penguasaha kaya lainnya. (Kompas.com)
www.jendelahewan.blogspot.com
Selasa, 24 Agustus 2010
Berusaha tanpa modal (besar)
Problem yang sering terpikirkan dalam merintis suatu usaha (apapun) adalah modal. Benar, tetapi bukan berarti ini masalah utama satu-satunya. Karena ada juga orang punya modal tapi ndak tahu mau berbuat apa dengan modal itu. Di sini yang baik untuk digali dan dikembangkan adalah kreatifitas, ide, gagasan, wawasan. Bila modal menjadi kendala, maka alternatif pilihan lain adalah mengandalkan ketrampilan/pengetahuan/sarana-prasarana yang ada.
Sekedar sebagai alternatif :
(1) kalau punya skill/ketrampilan di dunia per-komputer-an, buatlah kartu nama yang cukup apik (mungkin perlu dana sekitar 50-100 rb), tawarkan jasa pelatihan, instalasi, perbaikan, dll. lewat kartu nama tersebut. Titipkan ke rental2 komputer, warnet, warung2 fotocopy, taruh di mushola, masjid, dsb.
(2) kalau di depan rumah ada sungai dengan air mengalir cukup deras, buatlah kolam/empang di bawah teras/di depan rumah. pada kolam, buat pintu air keluar masuk agar air sungai bisa mampir "me-refresh" air kolam setiap saat. taruh beberapa bibit ikan air tawar yg cepat berkembang: ikan mas, mujahir, nila, dsb.
(3) kalau ada kenalan/teman punya counter service computer atau HP minta ijin untuk magang tanpa harus bayar dulu. selama magang, serap ilmu/ketrampilan jasa perbaikan HP/komputer tsb, baru bila sudah bisa terjun praktek langsung menangani customer, mulai membayar cicilan biaya ganti selama "kursus non formal" di tempat tsb. :) metode ini tentu memerlukan saling kepercayaan dan kebaikan hati.
(4) terapkan cara no 3 di atas untuk tempat bengkel motor, service alat2 elektronik, service arloji, home industri kerajinan tangan, dll. sesuaikan saja kondisinya.
(5) kalau "prestasi" di sekolah dulu cukup OK, buat kartu nama (perlu modal 25-100 ribu), bikin usaha les privat untuk anak2 usia sekolah. bikin promosi via koran lokal juga bagus (biaya sekitar 40 - 80 ribu).
(6) kalau punya tanah kebun cukup luas/banyak, cari kantong2 plastik, untuk tempat pembibitan tanaman bunga atau buah-buahan. mulai belajar mengelola tanaman (pembibitan, pemeliharaan, pengembangan). berikutnya coba pasarkan ke kampung, kampung sebelah, dst.
(7) cari beberapa tempat rental VCD/DVD terdekat, bilang mau membantu memasarkan via delivery/diantar ke tempat pelanggan. modalnya: sepeda/sepeda motor. buat list lengkap (yang senantiasa diperbaharui) untuk koleksi VCD/DVD nya, sebar dan berikan copyan-nya kepada pelanggan, jangan lupa sisipkan nomor kontak yang mudah dihubungi (HP/telp/pager). Keuntungan diambil dengan menambah selisih biaya asli dari rental bersangkutan.
(8) bikin masakan dengan resep spesial/unik yang belum banyak saingan, misal: Es Doger Bedugul, Es Teler 888, Kopi Nyes Jogja, Nanas Goreng Tugu Muda, Rujak Spesial Cihampelas, Nasi Kucing Stasiun Balapan, dll. coba mulai membuka kedai mini di depan rumah. modal belanja bahan, dibutuhkan sekitar 100 - 300 ribu untuk sehari. bikin spanduk promosi yang unik/kreatif, perlu biaya 75-150 ribu.
(9) Usaha (Cuci dan) Penyetrikaan Pakaian. modal kecil, cukup beberapa setrika elektrik dengan kondisi OK. bagus dicoba untuk kawasan perumahan, pemukiman padat, tempat kost/kontrakan karyawan. usulan untuk customer, pakaian (yg habis dijemur) diambil, hasil setrikaan diantar ke tempat customer.
Gimana .... tertarik? mau coba? silahkan saja
www.jendelahewan.blogspot.com
Sekedar sebagai alternatif :
(1) kalau punya skill/ketrampilan di dunia per-komputer-an, buatlah kartu nama yang cukup apik (mungkin perlu dana sekitar 50-100 rb), tawarkan jasa pelatihan, instalasi, perbaikan, dll. lewat kartu nama tersebut. Titipkan ke rental2 komputer, warnet, warung2 fotocopy, taruh di mushola, masjid, dsb.
(2) kalau di depan rumah ada sungai dengan air mengalir cukup deras, buatlah kolam/empang di bawah teras/di depan rumah. pada kolam, buat pintu air keluar masuk agar air sungai bisa mampir "me-refresh" air kolam setiap saat. taruh beberapa bibit ikan air tawar yg cepat berkembang: ikan mas, mujahir, nila, dsb.
(3) kalau ada kenalan/teman punya counter service computer atau HP minta ijin untuk magang tanpa harus bayar dulu. selama magang, serap ilmu/ketrampilan jasa perbaikan HP/komputer tsb, baru bila sudah bisa terjun praktek langsung menangani customer, mulai membayar cicilan biaya ganti selama "kursus non formal" di tempat tsb. :) metode ini tentu memerlukan saling kepercayaan dan kebaikan hati.
(4) terapkan cara no 3 di atas untuk tempat bengkel motor, service alat2 elektronik, service arloji, home industri kerajinan tangan, dll. sesuaikan saja kondisinya.
(5) kalau "prestasi" di sekolah dulu cukup OK, buat kartu nama (perlu modal 25-100 ribu), bikin usaha les privat untuk anak2 usia sekolah. bikin promosi via koran lokal juga bagus (biaya sekitar 40 - 80 ribu).
(6) kalau punya tanah kebun cukup luas/banyak, cari kantong2 plastik, untuk tempat pembibitan tanaman bunga atau buah-buahan. mulai belajar mengelola tanaman (pembibitan, pemeliharaan, pengembangan). berikutnya coba pasarkan ke kampung, kampung sebelah, dst.
(7) cari beberapa tempat rental VCD/DVD terdekat, bilang mau membantu memasarkan via delivery/diantar ke tempat pelanggan. modalnya: sepeda/sepeda motor. buat list lengkap (yang senantiasa diperbaharui) untuk koleksi VCD/DVD nya, sebar dan berikan copyan-nya kepada pelanggan, jangan lupa sisipkan nomor kontak yang mudah dihubungi (HP/telp/pager). Keuntungan diambil dengan menambah selisih biaya asli dari rental bersangkutan.
(8) bikin masakan dengan resep spesial/unik yang belum banyak saingan, misal: Es Doger Bedugul, Es Teler 888, Kopi Nyes Jogja, Nanas Goreng Tugu Muda, Rujak Spesial Cihampelas, Nasi Kucing Stasiun Balapan, dll. coba mulai membuka kedai mini di depan rumah. modal belanja bahan, dibutuhkan sekitar 100 - 300 ribu untuk sehari. bikin spanduk promosi yang unik/kreatif, perlu biaya 75-150 ribu.
(9) Usaha (Cuci dan) Penyetrikaan Pakaian. modal kecil, cukup beberapa setrika elektrik dengan kondisi OK. bagus dicoba untuk kawasan perumahan, pemukiman padat, tempat kost/kontrakan karyawan. usulan untuk customer, pakaian (yg habis dijemur) diambil, hasil setrikaan diantar ke tempat customer.
Gimana .... tertarik? mau coba? silahkan saja
www.jendelahewan.blogspot.com
Minggu, 22 Agustus 2010
Panduan Memulai Bisnis untuk Pegawai Kantoran (pemula)

1.Agar Memiliki Pendapatan Cadangan Diluar Gaji Kantor.
Mengandalkan penghasilan dari pekerjaan sebagai pegawai kantoran cukup riskan. Apalagi ekonomi Indonesia masih sulit untuk bangkit. PHK atau perusahaan bangkrut adalah hal yang lazim terjadi. Dengan mulai membangun bisnis, anda memiliki income cadangan jika sewaktu-waktu terkena PHK atau perusahaan gulung tikar. Apalagi jika anda sudah berumah tangga dan hanya mengandalkan penghasilan dari satu orang saja bisa berbahaya jika tiba-tiba terkena PHK. Rumah tangga bisa terguncang bahkan tak jarang yang bunuh diri/gila gara-gara ekonominya tiba-tiba ambruk. Tidak ada jaminan perusahaan yang besar sekalipun akan survive terus menerus.
Kesalahan terbesar pekerja kantoran adalah mereka terbius oleh “zona kenyamanan” yaitu mendapat gaji rutin tiap bulan. Dengan pendapatan rutin seperti ini, bisnis tidak dipikirkan. Waktunya terlalu sibuk untuk bekerja. Ketika terkena PHK barulah mereka menjerit-jerit, menggelar demo besar-besaran. Beberapa dari mereka yang beruntung mendapat pesangon langsung menggunakannya untuk ikutan bisnis yang ia tidak memiliki pengetahuan/pengalaman sama sekali. Akibatnya ia tertipu atau bangkrut. Dunia serasa kiamat.
2. Membantu Pemerintah Mengatasi Pengangguran
Jangan sekali-kali mengandalkan pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan. Pemerintah tidak bisa diandalkan dalam hal menciptakan lapangan pekerjaan. Jangan menunggu! kita sendiri yang harus bergerak!. Pengangguran di Indonesia sudah terlalu banyak bahkan yang bergelar S1-S2 turut meramaikan komunitas pengangguran. Dengan kita mulai membangun bisnis, minimal bisa menolong diri kita sendiri dari ancaman pengangguran. Syukur-syukur jika bisnis berkembang, kita malah bisa merekrut orang untuk dijadikan pegawai. Dengan merekrut orang jadi pegawai, berati kita turut menciptakan lapangan kerja dan ini sangat membantu pemerintah mengatasi pengangguran.
Pemerintah juga seharusnya giat mengkampanyekan “Gerakan Wirausaha Nasional” agar banyak tercipta lapangan kerja dari para pebisnis. Mindset sebagian warga Indonesia harus diubah bahwa setelah selesai sekolah/kuliah tidak mesti harus cari lowongan kerja.
3. Sebagai Sarana untuk Menolong orang lain
Saya pernah berbisnis burger dengan modal sekitar 2,5 juta/counter. Saya punya beberapa counter di beberapa minimarket. Yang saya rekrut pada saat itu adalah orang-orang yang membutuhkan pekerjaan dan tentu tidak malu untuk jualan burger. Beberapa orang yang menurut saya pengangguran kelas berat ternyata menolak menjadi pegawai counter burger dengan alasan “gengsi” jualan burger di depan minimarket. Saya lantas berpikir, pantas saja hidup mereka susah terus.. la wong kerja halal saja koq pake gengsi. Padahal jelas sekali gengsi tidak bisa membuat kita kaya. Justru kalau nanti kaya sudah pasti kita bergengsi hehehe. Waktu itu saya baru tahu bahwa kondisi miskin itu diciptakan oleh mindset (pemikiran) mereka sendiri. Mereka maunya instan : dapat uang tanpa perlu kerja keras. Saat tulisan ini dibuat, mereka masih memilih menjadi tukang parkir gelap/serabutan atau menjadi polisi cepek dijalanan. Padahal jika mau jualan burger, penghasilan mereka jelas lebih tinggi, apalagi jika jualannya laku keras pasti akan dapat komisi lagi.
Akhirnya saya dapat pegawai dari kalangan ibu-ibu. Mereka tidak masalah harus jualan burger, yang penting anaknya tetap bisa sekolah karena suaminya jadi pengangguran akibat PHK. Meskipun hanya jualan burger, Alhamdulilah bisa membantu orang lain yang membutuhkan.
4. Sebagai Persiapan Pensiun
Pensiun berarti hilangnya pendapatan berupa gaji. Kita hanya akan mendapat tunjangan semacam jamsostek atau tunjangan hari tua. Bagi yang terbiasa kerja, pensiun bisa menyebabkan post power syndrome dimana seseorang akan mengalami stress, merasa tidak berharga lagi bahkan cenderung temperamental. Dengan memulai bisnis sejak menjadi karyawan, maka ketika pensiun tiba kita tetap bisa beraktivitas mengurusi bisnis. Dengan memiliki bisnis setelah pensiun kita pun tidak melulu tergantung secara finansial kepada anak.
Manfaat lain jika kita memulai bisnis saat menjadi karyawan adalah dapat memotong learning curver (kurva belajar). Bisnis adalah belajar yang tiada henti. Jika kita baru membangun bisnis setelah pensiun maka kita harus belajar semuanya dari awal sehingga resiko kegagalan pun semakin besar. Lain halnya jika kita memulai bisnis sejak dini, skill wirausaha kita terasah, mental semakin kuat dan pengalaman dilapangan akan membuat kita menjadi kian matang seiring dengan pertambahan umur.
Jika bisnis yang kita bangun telah berkembang pesat, maka anda bisa menjadikan bisnis sebagai warisan bagi anak-cucu kita kelak. Anak-cucu kita minimal tidak ikut-ikutan menjadi Barisan Pengangguran Indonesia.
Berikut ini beberapa tips untuk anda dalam hal memulai bisnis :
A. Tetapkan Tujuan Anda Membangun Bisnis. Apa tujuan anda membangun bisnis? untuk cari tambahan penghasilan? sekedar coba-coba? bosan diperintah atasan? ingin membantu orang lain? . Niat inilah yang akan menentukan daya tahan anda di bisnis. Kalau sekedar coba-coba, bisa dipastikan anda akan mudah putus asa jika menghadapi kendala nantinya. Membangun bisnis berbeda dengan bekerja dikantoran.
Ketika menjadi karyawan kita tinggal menjalankan tugas melalui arahan dari atasan/bos. Tapi dibisnis, kita sendirilah yang harus merencakan sekaligus mengeksekusi segala keputusan. Di bisnis, kita belajar menjadi pemilik usaha. Minimal kita adalah bos bagi diri sendiri. Jika nantinya punya karyawan maka anda adalah bos bagi karyawan tersebut. Dengan demikian, di bisnis kita harus mampu juga untuk mengatur anak buah, bekerja sama dengan partner bisnis, menyusun strategi bisnis dll. Kita nantinya akan belajar banyak hal mulai dari soal keuangan, mencari pemodal, partner bisnis, memotivasi diri sendiri/anak buah, menghadapi kendala dll. So… kalaupun nantinya kita bangkrut di bisnis, percayalah bahwa tidak ada yang sia-sia. Bisnis boleh bangkrut tapi ilmu kita akan bertambah, intuisi bertambah tajam dan ini akan menjadi modal selanjutnya untuk kembali bangkit membangun bisnis lainnya.
Boleh dibilang hampir tidak ada pebisnis yang memulai bisnis dari awal lalu langsung sukses. Biasanya kita harus trial error dari satu bisnis ke bisnis lain sampai menemukan yang cocok. Jadi dengan memulai bisnis pada saat jadi karyawan paling tidak kita sudah mengumpulkan banyak pengalaman berbisnis. Mau sukses di bisnis boleh dibilang harus “babak belur” dulu di awal. Babak belur yang dimaksud mencakup : kena tipu, kemalingan barang, web kena hack, bangkrut dll. Itu semua akan jadi pengalaman dan ilmu yang berharga untuk kejayaan bisnis kita di masa depan.
B. Pilihlah bisnis yang merupakan hobi/kesenangan anda. Jika anda hobi memasak, bisa dimulai dengan membuka rumah makan atau membeli franchise bisnis kuliner. Jika anda seorang webmaster, maka bisa membuat website atau blog yang dapat menghasilkan uang melalui program affiliate, Pay per Review semacam blogvertise, sponsoredreview atau ikut program Pay per Click semacam google adsense, adbrite, bidvertiser dll. Usahakan anda belajar dari orang yang telah berkecimpung di bisnis tersebut agar anda lebih memahami medan bisnisnya. Bisnis yang dilakukan tanpa ilmu cukup riskan dijalankan apalagi yang modalnya mencapai ratusan juta/milyaran.
Jika anda memiliki modal yang besar (ratusan juta/milyaran) namun minim pengalaman bisnis, disarankan mengambil paket bisnis siap pakai atau yang lebih dikenal dengan Franchise. Dengan mengambil franchise, segala sesuatunya telah disiapkan pihak franchisor seperti perlengkapan, dekorasi, brosur, bahan, pelatihan dll. Anda hanya perlu menyiapkan modal, lokasi dan SDMnya saja.
C. Ikuti Kursus Wirausaha (Entrepreneur University). Bagi karyawan kantoran, membangun bisnis itu biasanya ditakuti. Takut gagal, takut bangkrut, takut tertipu, takut gak bisa balikin modal dll ketakutan. Dengan mengikuti kursus wirausaha, kita akan mendapat motivasi untuk mengubur segala ketakutan dan nantinya juga akan mendapat banyak masukan dari mentor-mentor bisnis yang memang sudah terbukti sukses dalam bisnisnya. Manfaat lainnya, di kursus tersebut kita akan berkenalan dengan orang yang memiliki visi yang sama sehingga nantinya bisa dijadikan partner bisnis. Beberapa intitusi yang mengadakan kursus wirausaha misalnya Primagama Entrepreneur University, GreenLeaf dll.
D. Mulailah Bisnis Secara Partime. Nasehat ini adalah untuk mereka yang pemula dalam dunia bisnis : Jangan dulu resign atau keluar dari pekerjaan anda ketika memulai membangun bisnis. Jika bisnis tersebut masih bisa dikerjakan secara partime maka itu lebih baik. Hal ini untuk meminimalisasi risiko. Kalau anda langsung keluar dari pekerjaan dan beberapa bulan kemudian bisnis anda tutup, maka anda akan kehilangan semua sumber pendapatan.
Nah, ketika bisnis anda semakin besar dan pendapatannya minimal 3x lipat dari gaji anda, silahkan saja kalau ingin keluar dari pekerjaan dan fokus membesarkan bisnis anda. Banyak pelaku bisnis pemula yang terlalu antusias dalam membangun bisnis sehingga terlalu cepat mengambil keputusan untuk keluar dari kantor. Pada beberapa sesi kursus wirausaha, mentor bisnis juga terkadang “ngompori” anak didiknya untuk keluar dari kerjaan dan mulai membangun bisnis. Ini perlu diwaspadai! jangan diikuti dulu karena mentor itu tidak akan bertanggung jawab manakala bisnis anda nanti bangkrut.
Memulai bisnis secara partime juga hanya ditujukan untuk bisnis dengan modal yang kecil. Jika modalnya mencapai ratusan atau bahkan milyaran rupiah, tentu sebaiknya fulltime agar bisa fokus mengelolanya. Apalagi jika modal tersebut berasal dari hutang, mau tidak mau anda harus fokus di bisnis untuk mengembalikan hutang tersebut.
E. Carilah Partner Bisnis (sharing risiko). Memulai bisnis pertama kali risikonya cukup besar karena kita belum memiliki pengalaman atau jam terbang yang tinggi. Dengan risiko seperti ini, ada baiknya anda mencari rekanan atau partner bisnis untuk diajak bergabung. Misalnya untuk membangun bengkel motor diperlukan modal sebesar 50 juta. Nah anda bisa cari 1-2 orang partner untuk diajak patungan modal. Jangan juga terlalu banyak mencari partner karena semakin banyak orang yang bergabung, maka pengambilan keputusan akan semakin rumit karena banyaknya ide/pendapat. Lebih baik mencari maksimal 2 orang partner yang memiliki visi yang sama.
Patungan adalah salah satu jalan terbaik dalam rangka mencari modal. Cara lain untuk mencari modal adalah dengan meminjam kepada teman atau saudara. Waktu masih kuliah (belum bekerja), saya bahkan pernah membuat warnet tanpa modal karena dapat pinjaman dari teman. Sebisa mungkin memang jangan menggunakan uang sendiri. Pakai saja uang orang lain atau bank, nah bayarnya dari keuntungan bisnis tersebut.
Kalau mau pinjam uang ke bank, gunakanlah fasilitas KTA (kredit tanpa agunan). KTA ini cocok untuk karyawan karena hanya memerlukan slip gaji atau fotocopy kartu kredit.
Dengan cara patungan modal, risiko bisa ditanggung bersama. Jika nantinya anda sudah mahir mengelola bisnis tersebut, barulah anda bisa mendirikan bisnis seorang diri karena telah memiliki banyak pengalaman/pengetahuan. Makin banyak pengalaman/pengetahuan, bisnis tersebut akan semakin minim risikonya yang berarti kemungkinan anda untuk sukses akan semakin besar!
Oke… selamat mencoba!
www.jendelahewan.blogspot.com
Selasa, 03 Agustus 2010
Berani Untuk Merintis Usaha?
Banyak para pencari kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi yang diminta oleh perusahaan karena kurangnya bekal keterampilan yang dimiliki. Keadaan bertambah parah saat krisis global mulai menghantam perekonomian di negara kita. Dampak krisis yang terjadi sepuluh tahun yang lalu pun masih sangat terasa ditambah lagi dengan tambahan krisis yang dipicu oleh krisis financial yang melanda negara “paman Sam” akibat kesalahan pengelolaan kredit perumahan itu.
Sementara bagi mereka yang bekerja pun banyak mengalami stagnasi karena berbagai sebab. Juga mungkin pekerjaan yang dijalaninya bukan didasarkan atas faktor kesukaan alias hanya demi untuk mendapatkan pekerjaan saja. Sekarang ini banyak para pekerja atau karyawan yang bekerja asalkan diterima bekerja dan mau menerima bayaran yang relative kecil yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang justeru semakin hari kian bertambah. Akibatnya besar pasak dari pada tiang. Ini tentu akan mempersusah diri saja, Lalu kenapa tidak memilih jalur wirausaha saja sebagai solusi?
Menentukan bidang usaha yang akan Anda tekuni, tentunya Anda harus mempertimbangkan bidang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan pribadi Anda. Memang banyak orang berkhayal untuk menjadi wirausahawan sukses. Namun bagaimana bisa bicara sukses, kalau dalam memulai saja Anda masih mengalami ketakutan? Ya, ketakutan untuk mengambil resiko dan ketidakpastian tentang masa depan telah menjadi hambatan banyak orang untuk tidak berpindah kwadran dan berkecimpung menjadi seorang usahawan.
Tanpa disadari, banyak orang menyalahkan faktor danalah yang selalu menjadi kambing hitam. Sebenarnya, modal untuk menjadi seorang wirausahawan bukan hanya bergantung pada faktor dana saja tetapi juga pada berbagai keterampilan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis usaha yang dipilih, ditambah oleh faktor keberuntungan yang hanya sepersekian persen saja. Kontrol diri dan sesuaikan gambaran bisnis ideal seperti apa yang ingin Anda tekuni!
Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, berbagai alasan seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dan sebagainya. Mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang sehingga mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
Sebaiknya Anda mulai dengan hal-hal yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, just do it! Anda tidak akan pernah tahu kalau Anda tidak pernah mencoba.
Apa sih kewirausahaan itu? Sebelum istilah wirausaha menjadi begitu populer seperti sekarang ini, dulu sering kita dengar istilah wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri.
Definisi kewirausahaan memang banyak dibuat oleh para ahli, tetapi mereka melihat dari perspektifnya masing-masing. Agar pengertian kewirausahaan dapat diterapkan sesuai dengan lingkungan negara kita, maka telah disepakati definisinya sebagai berikut ini.
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara.
Menjalani profesi sebagai seorang wirausahawan juga merupakan perbuatan yang dapat membantu negara bila usaha yang dilakukan fair, memenuhi prosedur, memberikan devisa bagi negara dari sektor penerimaan pajak, dan juga dapat memberikan banyak kesempatan kerja bagi orang banyak.
Selanjutnya definisi kewirausahaan yang telah disepakati tersebut akan lebih jelas jika dilengkapi dengan kualifikasi wirausahawan itu sendiri. Berdasarkan kualifikasi seseorang, wirausahawan dibedakan menjadi tiga yakni wirausahawan andal, wirausahawan tangguh, wirausahawan unggul.
Dengan mengetahui gambaran seorang wirausahawan sukses, Anda dapat mengetahui mengenai kepribadian yang anda miliki, apakah Anda potensial untuk menjadi wirausahawan atau Anda harus banyak belajar untuk merubah dan meningkatkan kepribadian Anda.
Bagaimana mencocokkan usaha dengan type diri kita?
Sebelum memilih usaha yang cocok buat Anda, sebaiknya cobalah melakukan penilaian atas diri Anda sendiri terlebih dahulu secara jujur yang meliputi;
1. Kemampuan dan pengalaman actual
2. Waktu dan kesempatan yang tersedia
3. Evaluasi kemampuan manajemen
4. Mencari mitra usaha yang sesuai
5. Perlu tidaknya membentuk badan usaha
6. Bagaimana mencari sumber dana
Apa yang harus dilakukan sebelum memulai usaha?
Jika anda sudah mempunyai pilihan usaha, jangan langsung begitu saja menanamkan modal Anda sepenuhnya. Lebih baik alokasikan modal dana Anda secara bijak just in case sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Jadi bila hal tersebut benar-benar terjadi maka Anda masih memiliki “pelapis” untuk meneruskan usaha Anda itu. Maka sebelum suatu usaha dimulai Anda haruslah terlebih dahulu secara cermat melakukan hal-hal berikut:
• Membuat Business Plan
• Tanyakan ahlinya mengenai usaha yang akan anda lakukan, Sering-seringlah untuk menggali info-info sebanyak mungkin dari forum-forum seperti yang terdapat di internet dan sebagainya
• Lakukan survey terhadap usaha yang sejenis,
• Hubungi pihak Bank, apakah usaha sejenis tersebut masih mendapat dukungan bank,
• Jajaki terhadap lokal konsumen yang ada,
• Siapa-siapa saja pesaing yang akan anda hadapi,
• Survey apakah usaha sejenis sudah jenuh atau menjanjikan,
• Survey bahan baku yang anda perlukan, survey lokasi usaha.
• Mempertajam kejelian intuisi
• Berdoa
Begitu usaha anda berdiri dan anda sudah siap dengan produk atau jasa untuk dijual. Artinya anda sudah masuk ke medan perang. Jika Anda sudah memiliki usaha bukan berarti Anda langsung didatangi oleh para pelanggan. Untuk alasan itu, hal yang perlu Anda lakukan sekarang adalah untuk memberitahukan kepada khlayak tentang usaha dan keberadaan usaha yang Anda lakukan melalui mulut ke mulut, iklan di berbagai media (tentunya dengan melihat jenis dan besarnya usaha yang Anda jalankan).
Jika Anda telah mampu menarik minat pelanggan, maka selanjutnya upayakan meningkatkan layanan Anda kepada pelanggan Anda tersebut karena mereka dapat Anda jadikan sebagai sarana promosi karena bila yang bersangkutan terkesan dengan layanan Anda maka ia akan secara otomatis memberitahukan kepada para rekan-rekannya. Satu jalur promosi yang gratis bukan? Jadi sudah siapkah Anda untuk terjun dalam bidang kewirausahaan?. (nfr)
Sumber:
• www.resep.web.id:
www.jendelahewan.blogspot.com
Sementara bagi mereka yang bekerja pun banyak mengalami stagnasi karena berbagai sebab. Juga mungkin pekerjaan yang dijalaninya bukan didasarkan atas faktor kesukaan alias hanya demi untuk mendapatkan pekerjaan saja. Sekarang ini banyak para pekerja atau karyawan yang bekerja asalkan diterima bekerja dan mau menerima bayaran yang relative kecil yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang justeru semakin hari kian bertambah. Akibatnya besar pasak dari pada tiang. Ini tentu akan mempersusah diri saja, Lalu kenapa tidak memilih jalur wirausaha saja sebagai solusi?
Menentukan bidang usaha yang akan Anda tekuni, tentunya Anda harus mempertimbangkan bidang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan pribadi Anda. Memang banyak orang berkhayal untuk menjadi wirausahawan sukses. Namun bagaimana bisa bicara sukses, kalau dalam memulai saja Anda masih mengalami ketakutan? Ya, ketakutan untuk mengambil resiko dan ketidakpastian tentang masa depan telah menjadi hambatan banyak orang untuk tidak berpindah kwadran dan berkecimpung menjadi seorang usahawan.
Tanpa disadari, banyak orang menyalahkan faktor danalah yang selalu menjadi kambing hitam. Sebenarnya, modal untuk menjadi seorang wirausahawan bukan hanya bergantung pada faktor dana saja tetapi juga pada berbagai keterampilan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis usaha yang dipilih, ditambah oleh faktor keberuntungan yang hanya sepersekian persen saja. Kontrol diri dan sesuaikan gambaran bisnis ideal seperti apa yang ingin Anda tekuni!
Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, berbagai alasan seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dan sebagainya. Mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang sehingga mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.
Sebaiknya Anda mulai dengan hal-hal yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, just do it! Anda tidak akan pernah tahu kalau Anda tidak pernah mencoba.
Apa sih kewirausahaan itu? Sebelum istilah wirausaha menjadi begitu populer seperti sekarang ini, dulu sering kita dengar istilah wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri.
Definisi kewirausahaan memang banyak dibuat oleh para ahli, tetapi mereka melihat dari perspektifnya masing-masing. Agar pengertian kewirausahaan dapat diterapkan sesuai dengan lingkungan negara kita, maka telah disepakati definisinya sebagai berikut ini.
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara.
Menjalani profesi sebagai seorang wirausahawan juga merupakan perbuatan yang dapat membantu negara bila usaha yang dilakukan fair, memenuhi prosedur, memberikan devisa bagi negara dari sektor penerimaan pajak, dan juga dapat memberikan banyak kesempatan kerja bagi orang banyak.
Selanjutnya definisi kewirausahaan yang telah disepakati tersebut akan lebih jelas jika dilengkapi dengan kualifikasi wirausahawan itu sendiri. Berdasarkan kualifikasi seseorang, wirausahawan dibedakan menjadi tiga yakni wirausahawan andal, wirausahawan tangguh, wirausahawan unggul.
Dengan mengetahui gambaran seorang wirausahawan sukses, Anda dapat mengetahui mengenai kepribadian yang anda miliki, apakah Anda potensial untuk menjadi wirausahawan atau Anda harus banyak belajar untuk merubah dan meningkatkan kepribadian Anda.
Bagaimana mencocokkan usaha dengan type diri kita?
Sebelum memilih usaha yang cocok buat Anda, sebaiknya cobalah melakukan penilaian atas diri Anda sendiri terlebih dahulu secara jujur yang meliputi;
1. Kemampuan dan pengalaman actual
2. Waktu dan kesempatan yang tersedia
3. Evaluasi kemampuan manajemen
4. Mencari mitra usaha yang sesuai
5. Perlu tidaknya membentuk badan usaha
6. Bagaimana mencari sumber dana
Apa yang harus dilakukan sebelum memulai usaha?
Jika anda sudah mempunyai pilihan usaha, jangan langsung begitu saja menanamkan modal Anda sepenuhnya. Lebih baik alokasikan modal dana Anda secara bijak just in case sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Jadi bila hal tersebut benar-benar terjadi maka Anda masih memiliki “pelapis” untuk meneruskan usaha Anda itu. Maka sebelum suatu usaha dimulai Anda haruslah terlebih dahulu secara cermat melakukan hal-hal berikut:
• Membuat Business Plan
• Tanyakan ahlinya mengenai usaha yang akan anda lakukan, Sering-seringlah untuk menggali info-info sebanyak mungkin dari forum-forum seperti yang terdapat di internet dan sebagainya
• Lakukan survey terhadap usaha yang sejenis,
• Hubungi pihak Bank, apakah usaha sejenis tersebut masih mendapat dukungan bank,
• Jajaki terhadap lokal konsumen yang ada,
• Siapa-siapa saja pesaing yang akan anda hadapi,
• Survey apakah usaha sejenis sudah jenuh atau menjanjikan,
• Survey bahan baku yang anda perlukan, survey lokasi usaha.
• Mempertajam kejelian intuisi
• Berdoa
Begitu usaha anda berdiri dan anda sudah siap dengan produk atau jasa untuk dijual. Artinya anda sudah masuk ke medan perang. Jika Anda sudah memiliki usaha bukan berarti Anda langsung didatangi oleh para pelanggan. Untuk alasan itu, hal yang perlu Anda lakukan sekarang adalah untuk memberitahukan kepada khlayak tentang usaha dan keberadaan usaha yang Anda lakukan melalui mulut ke mulut, iklan di berbagai media (tentunya dengan melihat jenis dan besarnya usaha yang Anda jalankan).
Jika Anda telah mampu menarik minat pelanggan, maka selanjutnya upayakan meningkatkan layanan Anda kepada pelanggan Anda tersebut karena mereka dapat Anda jadikan sebagai sarana promosi karena bila yang bersangkutan terkesan dengan layanan Anda maka ia akan secara otomatis memberitahukan kepada para rekan-rekannya. Satu jalur promosi yang gratis bukan? Jadi sudah siapkah Anda untuk terjun dalam bidang kewirausahaan?. (nfr)
Sumber:
• www.resep.web.id:
www.jendelahewan.blogspot.com
Sabtu, 13 Februari 2010
Melihat Peluang Usaha Di Sekitar Kita
Suatu kenyataan yang tidak terelakkan ketika memulai sebuah usaha adalah bagaimana melihat peluang dan memutuskan untuk mengambil peluang tersebut. Pada dasarnya, peluang itu ada di sekitar kita, tetapi seringkali tidak terlihat, tertutup. Tertutup oleh mata hati kita. Kecemasan, keraguan, ketidakpercayaan yang ada pada diri kita, sehingga sumber daya tidak terlihat secara baik. Mengapa hal ini terjadi? Karena kita merasa tidak mempunyai ‘apa-apa’ sehingga sumber daya yang ada dalam diri kita atau di sekeliling ‘kita’ tidak terlihat.
Peter Drucker mengatakan bahwa ada 7 aspek yang dapat dijadikan sumber peluang untuk berinovasi. Apakah itu?
1. Yang tak terduga
2. Ketidakselarasan
3. Inovasi berdasarkan kebutuhan proses
4. Perubahan struktur industri/ struktur pasar
5. Perubahan demografi
6. Perubahan persepsi, mood, dan makna
7. Pengetahuan yang baru, baik saintifik maupun non saintifik.
Sumber peluang 1: Yang tidak terduga
Banyak hal yang merupakan sumber peluang yang tidak terduga. Hal ini mengisyaratkan bahwa walaupun manusia dapat merencanakan dengan sebaik-baiknya, maka kemungkinan ‘terjadi’ sesuatu di luar skenario bisa terjadi. Yang tidak terduga merupakan lokus control di luar diri kita. Satu contoh positif, bahwa yang tidak terduga akan membawa peluang usaha atau mungkin berinovasi? Ada cerita, seseorang melakukan perjalanan di luar pulau Jawa untuk memberikan pelatihan SDM pada sebuah perkebunan. Salah satu jenis komoditinya adalah teh. Berdasarkan cerita dari staf yang ikut pelatihan tersebut dikatakan bahwa komoditi teh selama ini terus merugi, kecuali satu hal yaitu ketika terjadi krisis moneter dimana rupiah terdepresiasi. Krisis menoter bagi sebagian pihak merupakan ‘petaka’ tetapi hal ini justru menjadi yang tak terduga dalam meraih keuntungan. Tetapi baru sebatas meraup keuntungan dan belum dalam tataran berinovasi.
Sumber peluang 2: Ketidakselarasan
Ketidakselarasan antara harapan konsumen dengan produk/jasa. Ketidakselarasan adalah suatu rentang/gap antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Dalam berwirausaha banyak sekali situasi yang menunjukkan ketidakselarasan. Lima tahun yang lalu, yang dapat naik pesawat terbang adalah mereka kelas atas saja. Setelah dilakukan deregulasi, dimana swasta dapat mengembangkan perusahaan jasa penerbangan, maka bermuncullanlah berbagai maskapai penerbangan. Dimana peluangnya? Yang pertama, wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri dari kepulauan, maka bisnis di bidang perhubungan udara sangat menjanjikan. Persoalannya adalah bagaimana masyarakat dapat menikmati layanan pesawat terbang dengan harga yang terjangkau? Bermuncullah maskapai penerbangan yang lebih berorientasi pada kebutuhan dalam memberikan layanan dan bukan berorientasi kenikmatan, sehingga berbagai fasilitas dipangkas demi efisiensi, seperti tidak disediakan makan, di bandara Soekarno Hatta tidak perlu menyewa ‘garba’ tetapi cukup jalan kaki atau naik bus.
Sumber peluang 3: Inovasi berdasarkan kebutuhan proses
Inovasi di sini menyempurnakan proses yang sudah ada, menggantikan satu mata rantai proses yang lemah, atau merancang kembali proses yang lama yang sudah ada. Layanan satu atap yang dipelopori oleh pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo dan disusul oleh Pemkab Sragen adalah contoh pemangkasan waktu untuk memperoleh ijin usaha di dua wilayah tersebut. Kecepatan dalam memberikan ijin ini berkorelasi positif dengan jumlah investor yang menanamkan modalnya. Dalam hal ini proses yang dirasakan tidak perlu – dipangkas – disederhanakan.
Sumber peluang 4: Perubahan struktur industri/struktur pasar
Oleh karena waktu menjadi sangat berharga, maka konsep one stop service menjadi strategi bisnis yang banyak dilakukan oleh pelaku pasar. Sekarang ini, jasa dokter tergabung dalam layanan kesehatan yang lain yaitu laboratorium medik dan apotik, sehingga dalam satu waktu pasien mendapatkan serangkaian dari layanan kesehatan.
Demikian juga dengan konsep mall atau plaza yang menyediakan ruang-ruang untuk seluruh kebutuhan manusia dari supermarket, peralatan elektronik, sampai dengan layanan kebugaran dan kesehatan.
Sumber peluang 5: Perubahan demografi
Perubahan demografi didefinisikan sebagai perubahan penduduk dalam jumlah, struktur umur, komposisi, jenis pekerjaan, status penghasilan, status pendidikan – merupakan sumber peluang yang paling mudah diramalkan.
Masyarakat Yogyakarta dikenal mempunyai angka harapan hidup yang paling tinggi di atas rata-rata nasional. Dengan demikian manula di tahun-tahun yang akan di Yogyakarta jumlahnya akan semakin meningkat. Kebutuhan khusus untuk manula seperti layanan kesehatan menjadi sumber peluang inovasi.
Demikian juga dengan struktur masyarakat Indonesia sekarang ini didominasi oleh keluarga kecil yaitu 2-3 anak tiap keluarga. Hal ini memberikan dampak pada kebutuhan rumah yang lebih kecil sehingga perumahan atau real estat dengan ukuran kecil dan dana terjangkau menjadi trend di kota-kota besar.
Sumber peluang 6: Perubahan persepsi, mood, dan makna
Perubahan persepsi merupakan sumber peluang inovasi. Dengan meningkatnya sebagian daya beli masyarakat maka persoalan makan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan ‘dasar’ saja. Masyarakat membutuhkan suasana nyaman. Oleh karenanya, di beberapa wilayah tumbuh rumah makan berkelas internasional atau menggunakan konsep alami dengan harga yang cukup mahal.
Demikian juga dengan konsep kecantikan bagi wanita. Menurut persepsi wanita, wanita yang cantik adalah yang berkulit putih. Hal ini ditangkap oleh berbagai rumah kecantikan dengan memberikan layanan memutihkan wajah.
Sumber peluang 7: Pengetahuan yang baru
Beberapa perusahaan dengan devisi penelitian dan pengembangan, secara terus menerus mengembangkan produk/ layanan yang baru. Pengembangan berdasarkan riset ini membutuhkan waktu lama dan biasa yang besar.
www.jendelahewan.blogspot.com
Peter Drucker mengatakan bahwa ada 7 aspek yang dapat dijadikan sumber peluang untuk berinovasi. Apakah itu?
1. Yang tak terduga
2. Ketidakselarasan
3. Inovasi berdasarkan kebutuhan proses
4. Perubahan struktur industri/ struktur pasar
5. Perubahan demografi
6. Perubahan persepsi, mood, dan makna
7. Pengetahuan yang baru, baik saintifik maupun non saintifik.
Sumber peluang 1: Yang tidak terduga
Banyak hal yang merupakan sumber peluang yang tidak terduga. Hal ini mengisyaratkan bahwa walaupun manusia dapat merencanakan dengan sebaik-baiknya, maka kemungkinan ‘terjadi’ sesuatu di luar skenario bisa terjadi. Yang tidak terduga merupakan lokus control di luar diri kita. Satu contoh positif, bahwa yang tidak terduga akan membawa peluang usaha atau mungkin berinovasi? Ada cerita, seseorang melakukan perjalanan di luar pulau Jawa untuk memberikan pelatihan SDM pada sebuah perkebunan. Salah satu jenis komoditinya adalah teh. Berdasarkan cerita dari staf yang ikut pelatihan tersebut dikatakan bahwa komoditi teh selama ini terus merugi, kecuali satu hal yaitu ketika terjadi krisis moneter dimana rupiah terdepresiasi. Krisis menoter bagi sebagian pihak merupakan ‘petaka’ tetapi hal ini justru menjadi yang tak terduga dalam meraih keuntungan. Tetapi baru sebatas meraup keuntungan dan belum dalam tataran berinovasi.
Sumber peluang 2: Ketidakselarasan
Ketidakselarasan antara harapan konsumen dengan produk/jasa. Ketidakselarasan adalah suatu rentang/gap antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Dalam berwirausaha banyak sekali situasi yang menunjukkan ketidakselarasan. Lima tahun yang lalu, yang dapat naik pesawat terbang adalah mereka kelas atas saja. Setelah dilakukan deregulasi, dimana swasta dapat mengembangkan perusahaan jasa penerbangan, maka bermuncullanlah berbagai maskapai penerbangan. Dimana peluangnya? Yang pertama, wilayah Indonesia sangat luas dan terdiri dari kepulauan, maka bisnis di bidang perhubungan udara sangat menjanjikan. Persoalannya adalah bagaimana masyarakat dapat menikmati layanan pesawat terbang dengan harga yang terjangkau? Bermuncullah maskapai penerbangan yang lebih berorientasi pada kebutuhan dalam memberikan layanan dan bukan berorientasi kenikmatan, sehingga berbagai fasilitas dipangkas demi efisiensi, seperti tidak disediakan makan, di bandara Soekarno Hatta tidak perlu menyewa ‘garba’ tetapi cukup jalan kaki atau naik bus.
Sumber peluang 3: Inovasi berdasarkan kebutuhan proses
Inovasi di sini menyempurnakan proses yang sudah ada, menggantikan satu mata rantai proses yang lemah, atau merancang kembali proses yang lama yang sudah ada. Layanan satu atap yang dipelopori oleh pemerintah daerah Kabupaten Sidoarjo dan disusul oleh Pemkab Sragen adalah contoh pemangkasan waktu untuk memperoleh ijin usaha di dua wilayah tersebut. Kecepatan dalam memberikan ijin ini berkorelasi positif dengan jumlah investor yang menanamkan modalnya. Dalam hal ini proses yang dirasakan tidak perlu – dipangkas – disederhanakan.
Sumber peluang 4: Perubahan struktur industri/struktur pasar
Oleh karena waktu menjadi sangat berharga, maka konsep one stop service menjadi strategi bisnis yang banyak dilakukan oleh pelaku pasar. Sekarang ini, jasa dokter tergabung dalam layanan kesehatan yang lain yaitu laboratorium medik dan apotik, sehingga dalam satu waktu pasien mendapatkan serangkaian dari layanan kesehatan.
Demikian juga dengan konsep mall atau plaza yang menyediakan ruang-ruang untuk seluruh kebutuhan manusia dari supermarket, peralatan elektronik, sampai dengan layanan kebugaran dan kesehatan.
Sumber peluang 5: Perubahan demografi
Perubahan demografi didefinisikan sebagai perubahan penduduk dalam jumlah, struktur umur, komposisi, jenis pekerjaan, status penghasilan, status pendidikan – merupakan sumber peluang yang paling mudah diramalkan.
Masyarakat Yogyakarta dikenal mempunyai angka harapan hidup yang paling tinggi di atas rata-rata nasional. Dengan demikian manula di tahun-tahun yang akan di Yogyakarta jumlahnya akan semakin meningkat. Kebutuhan khusus untuk manula seperti layanan kesehatan menjadi sumber peluang inovasi.
Demikian juga dengan struktur masyarakat Indonesia sekarang ini didominasi oleh keluarga kecil yaitu 2-3 anak tiap keluarga. Hal ini memberikan dampak pada kebutuhan rumah yang lebih kecil sehingga perumahan atau real estat dengan ukuran kecil dan dana terjangkau menjadi trend di kota-kota besar.
Sumber peluang 6: Perubahan persepsi, mood, dan makna
Perubahan persepsi merupakan sumber peluang inovasi. Dengan meningkatnya sebagian daya beli masyarakat maka persoalan makan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan ‘dasar’ saja. Masyarakat membutuhkan suasana nyaman. Oleh karenanya, di beberapa wilayah tumbuh rumah makan berkelas internasional atau menggunakan konsep alami dengan harga yang cukup mahal.
Demikian juga dengan konsep kecantikan bagi wanita. Menurut persepsi wanita, wanita yang cantik adalah yang berkulit putih. Hal ini ditangkap oleh berbagai rumah kecantikan dengan memberikan layanan memutihkan wajah.
Sumber peluang 7: Pengetahuan yang baru
Beberapa perusahaan dengan devisi penelitian dan pengembangan, secara terus menerus mengembangkan produk/ layanan yang baru. Pengembangan berdasarkan riset ini membutuhkan waktu lama dan biasa yang besar.
www.jendelahewan.blogspot.com
Kamis, 21 Januari 2010
Kerja Tanpa Kantor Siapa Takut
(Dikutip dari artikel Pak Onno W Purbo, artikel lama tetapi masih sangat relevan dan menarik. Selamat menikmati.)
Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh sebagian besar orang tua kita bahwa pada hari ini & kemungkinan besar dimasa mendatang bahwa bekerja tidak identik dengan berkantor. Pada tempo doeloe, bekerja di kantoran mungkin sangat bergengsi & menjadi kelas elit tersendiri pada generasi eyang, tante, oom & para orang tua kita. Kalau kita bekerja sendiri, di rumah - wah bisa repot urusan dengan mertua & orang tua. Di cap orang tak berguna lah, tidak terpakai dll … Sialnya, pada hari ini, para orang tua tampaknya harus gigit jari & menerima kenyataan bahwa justru semakin banyak & semakin bergengsi pekerjaan-pekerjaan yang tidak mempunyai pekerjaan eh kantor. Mengapa? Karena pada akhirnya yang di tuntut dari seorang profesional bukan absensi kantor-nya melainkan target / hasil / pencapaian objektif. Kecuali di lembaga pemerintahan, absensi tampaknya masih menjadi paradigma berkarya - yah selamat bertugaslah untuk rekan PNS.
Mungkin karena saya berada di dunia Internet, dalam banyak kesempatan saya ketemu banyak profesional dengan mobilitas tinggi, kalaupun mempunyai kantor sering kali meninggalkan kantor-nya - bahkan sangat lumrah jika pekerjaannya dikerjakan di rumah atau sambil ngobrol & minum kopi di café bersama mitra-mitra-nya. Leisure, hobby, kebebasan dan mengerjakan apa yang mereka sukai sangat dominan di diri para profesional tersebut. Bukan hal yang aneh jika kita melihat teman-teman profesional ini seakan tidak terikat pada satu kantor yang tetap. Pekerjaan kontrakan & servis yang mengandalkan profesionalitas & keahlian yang sangat spesifik menjadi sangat dominan diantara para profesional. Tampaknya, keahlian & kesukaan yang spesifik menjadi andalan para profesional yang umumnya masih muda antara usia 27-40-an tahun.
Penghasilan jangan di tanya … minimal Rp. 5-10 juta merupakan gross monthly income paling buruk diantara profesional ini. Jelas jauh lebih baik daripada fresh graduate yang umumnya Rp. 750.000 / bulan itu. Memang masih sedikit para profesional yang bekerja betul-betul bebas & sangat mobile seperti ini, tapi kecenderungan ke arah itu sangat menonjol terutama di rekan-rekan muda usia sekitar 30-an. Menjadi terbaik adalah dambaan dalam suasana kompetisi yang sehat. Pengakuan dilakukan secara langsung oleh komunitas, bahkan bukan hal yang luar biasa jika terekspose oleh media massa - karena mereka memang terbaik tanpa mekanisme KKN murni kompetisi & fight.
Laptop, palmtop, personal digital assistance (PDA), handphone menjadi peralatan yang sangat lumrah bagi para profesional tersebut. Yah minimal akses ke WARNET yang didukung dengan handphone menjadi ciri khas para rekan muda tersebut. Komunikasi yang intens menjadi ciri khas dari para profesional ini, e-mail traffic di berbagai mailing list yang diselingi oleh banyak berita SMS berseliweran di layar telepon genggam menjadi bagian integral kehidupan mereka. Bahkan sebagian besar berkas pekerjaan-pun banyak di kirim dalam bentuk attachment di e-mail. Memang kadang sebagian merupakan canda tawa diantara mereka, tapi itulah bagian dari ke akraban kehidupan di dunia tanpa batas yang banyak di nikmati terutama oleh profesional muda maupun mahasiswa / siswa.
Pada tingkat yang lebih serius, jangan kaget jika di kereta api, ruang tunggu airport, pesawat terbang melihat para profesional asik men-tik keyboard Nokia 9230 atau bekerja secara online pada PDA / Palmtop Jornada-nya yang terkait dengan PCMCIA modem dengan built-in pesawat handphone.
Unified messaging antara SMS, e-mail, FAX menjadi teknologi pemicu, teknologi unified messaging sudah sangat terasa saat ini - integrasi antara berita SMS ke e-mail ke FAX dapat menjadi saling terkait & sangat membantu para eksekutif & profesional mobile untuk bermanouver di dunia informasi.
Yah itulah kantor mereka, itulah gaya bekerja mereka, gaya hidup sebagian profesional muda yang sangat mobile pada hari ini. Bukan mustahil jumlah mereka akan semakin banyak di masa mendatang. Investasi peralatan US$400-1000 menjadi ter-justified dengan gross income minimal mereka yang antara US$500-1000 / bulan.
Kapankah anda mampu melakukan hal tersebut? Jelas bukan pada saat anda memiliki laptop, palmtop atau HP - hal tersebut akan terjadi dengan sendiri-nya pada saat anda memiliki skill keahlian yang sangat spesifik & diakui ke-profesionalisme-annya oleh komunitas. Umumnya bekas mahasiswa saya mampu mencapai tahapan tersebut dalam waktu 2-4 tahun, jika dipupuk dengan benar & baik di masa sekolah di perguruan tinggi & SMU.
Sumber :
http://artikel.total.or.id/artikel.php?id=1121&judul=Kerja%20Tanpa%20Kantor%20Siapa%20Takut [klik]
www.jendelahewan.blogspot.com
Mungkin tidak pernah terbayangkan oleh sebagian besar orang tua kita bahwa pada hari ini & kemungkinan besar dimasa mendatang bahwa bekerja tidak identik dengan berkantor. Pada tempo doeloe, bekerja di kantoran mungkin sangat bergengsi & menjadi kelas elit tersendiri pada generasi eyang, tante, oom & para orang tua kita. Kalau kita bekerja sendiri, di rumah - wah bisa repot urusan dengan mertua & orang tua. Di cap orang tak berguna lah, tidak terpakai dll … Sialnya, pada hari ini, para orang tua tampaknya harus gigit jari & menerima kenyataan bahwa justru semakin banyak & semakin bergengsi pekerjaan-pekerjaan yang tidak mempunyai pekerjaan eh kantor. Mengapa? Karena pada akhirnya yang di tuntut dari seorang profesional bukan absensi kantor-nya melainkan target / hasil / pencapaian objektif. Kecuali di lembaga pemerintahan, absensi tampaknya masih menjadi paradigma berkarya - yah selamat bertugaslah untuk rekan PNS.
Mungkin karena saya berada di dunia Internet, dalam banyak kesempatan saya ketemu banyak profesional dengan mobilitas tinggi, kalaupun mempunyai kantor sering kali meninggalkan kantor-nya - bahkan sangat lumrah jika pekerjaannya dikerjakan di rumah atau sambil ngobrol & minum kopi di café bersama mitra-mitra-nya. Leisure, hobby, kebebasan dan mengerjakan apa yang mereka sukai sangat dominan di diri para profesional tersebut. Bukan hal yang aneh jika kita melihat teman-teman profesional ini seakan tidak terikat pada satu kantor yang tetap. Pekerjaan kontrakan & servis yang mengandalkan profesionalitas & keahlian yang sangat spesifik menjadi sangat dominan diantara para profesional. Tampaknya, keahlian & kesukaan yang spesifik menjadi andalan para profesional yang umumnya masih muda antara usia 27-40-an tahun.
Penghasilan jangan di tanya … minimal Rp. 5-10 juta merupakan gross monthly income paling buruk diantara profesional ini. Jelas jauh lebih baik daripada fresh graduate yang umumnya Rp. 750.000 / bulan itu. Memang masih sedikit para profesional yang bekerja betul-betul bebas & sangat mobile seperti ini, tapi kecenderungan ke arah itu sangat menonjol terutama di rekan-rekan muda usia sekitar 30-an. Menjadi terbaik adalah dambaan dalam suasana kompetisi yang sehat. Pengakuan dilakukan secara langsung oleh komunitas, bahkan bukan hal yang luar biasa jika terekspose oleh media massa - karena mereka memang terbaik tanpa mekanisme KKN murni kompetisi & fight.
Laptop, palmtop, personal digital assistance (PDA), handphone menjadi peralatan yang sangat lumrah bagi para profesional tersebut. Yah minimal akses ke WARNET yang didukung dengan handphone menjadi ciri khas para rekan muda tersebut. Komunikasi yang intens menjadi ciri khas dari para profesional ini, e-mail traffic di berbagai mailing list yang diselingi oleh banyak berita SMS berseliweran di layar telepon genggam menjadi bagian integral kehidupan mereka. Bahkan sebagian besar berkas pekerjaan-pun banyak di kirim dalam bentuk attachment di e-mail. Memang kadang sebagian merupakan canda tawa diantara mereka, tapi itulah bagian dari ke akraban kehidupan di dunia tanpa batas yang banyak di nikmati terutama oleh profesional muda maupun mahasiswa / siswa.
Pada tingkat yang lebih serius, jangan kaget jika di kereta api, ruang tunggu airport, pesawat terbang melihat para profesional asik men-tik keyboard Nokia 9230 atau bekerja secara online pada PDA / Palmtop Jornada-nya yang terkait dengan PCMCIA modem dengan built-in pesawat handphone.
Unified messaging antara SMS, e-mail, FAX menjadi teknologi pemicu, teknologi unified messaging sudah sangat terasa saat ini - integrasi antara berita SMS ke e-mail ke FAX dapat menjadi saling terkait & sangat membantu para eksekutif & profesional mobile untuk bermanouver di dunia informasi.
Yah itulah kantor mereka, itulah gaya bekerja mereka, gaya hidup sebagian profesional muda yang sangat mobile pada hari ini. Bukan mustahil jumlah mereka akan semakin banyak di masa mendatang. Investasi peralatan US$400-1000 menjadi ter-justified dengan gross income minimal mereka yang antara US$500-1000 / bulan.
Kapankah anda mampu melakukan hal tersebut? Jelas bukan pada saat anda memiliki laptop, palmtop atau HP - hal tersebut akan terjadi dengan sendiri-nya pada saat anda memiliki skill keahlian yang sangat spesifik & diakui ke-profesionalisme-annya oleh komunitas. Umumnya bekas mahasiswa saya mampu mencapai tahapan tersebut dalam waktu 2-4 tahun, jika dipupuk dengan benar & baik di masa sekolah di perguruan tinggi & SMU.
Sumber :
http://artikel.total.or.id/artikel.php?id=1121&judul=Kerja%20Tanpa%20Kantor%20Siapa%20Takut [klik]
www.jendelahewan.blogspot.com
Sabtu, 02 Januari 2010
Nasehat Bagi Wirausahawan Pemula
Sebagai seorang wirausahawan pemula, keraguan sering muncul ketika akan memulai berusaha. Ada rasa takut gagal, ada rasa takut rugi, ada rasa takut bersaing, dan lain-lain. Berikut beberapa nasehat untuk memulai "berwirausaha".
1. START WITH A DREAM
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan diri anda akan produk yang akan ditawarkan. A dream is where it all started. Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, misalnya: cara pelayanan, jasa, ataupun idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata ‘tidak bisa’ ataupun tidak 'mungkin’.
2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES
Cintailah Produk anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan mmbuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa masa sulit. Enthusiasm and Persistence. Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan, hali ini akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS.
Pelajarilah fundamental business. BEYOND THE *BUY LOW, SELL HIGH, PAY LATE, COLLECT EARLY*: Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuaan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar – dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Carilah –Guru- yang baik.
4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS.
Ambillah resiko. The Gaint that u will be able to achiave is directly propoltional to the risk taken: Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik – baik akan lebih banyak Memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan -entreprenneur- dengan –manager-. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap –awal- pengembangan perusahaan, dan –manager- dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. SEEK ADVICE, BUT FOLLOW YOUR BELIEF.
Carilah nasehat dari pekarnya, tapi ikuti kata – kata kita. Consult ConsultAnts, ask the experts, but follow, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditagngannya dan dapt diputuskan dengan indera ke enam-nya. Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengambangkan usaha pada fase itu.
6. WORK HARD, 7 DAY A WEEK, 18 HOURS A DAY
Kerja keras. Ethos Kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Me-lamun-kan dan memimpikan kerjanya.
7. MAKE FRIENDS AS MUCH AS POSSIBLE
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. DEAL WITH FAILURES
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak –mematikan-. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah!.
9. JUST DO IT, NOW!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarrang juga. Manager selalu melakukan : READY-AIM-SHOOT,tetapi entrepreneur sejati akan melakukan READY-SHOOT-AIM!. Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita
(dihimpun dari berbagai sumber)
www.jendelahewan.blogspot.com
1. START WITH A DREAM
Mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan diri anda akan produk yang akan ditawarkan. A dream is where it all started. Pemimpilah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk, misalnya: cara pelayanan, jasa, ataupun idea yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata ‘tidak bisa’ ataupun tidak 'mungkin’.
2. LOVE THE PRODUCTS OR SERVICES
Cintailah Produk anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan mmbuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa masa sulit. Enthusiasm and Persistence. Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan, hali ini akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
3. LEARN THE BASICS OF BUSINESS.
Pelajarilah fundamental business. BEYOND THE *BUY LOW, SELL HIGH, PAY LATE, COLLECT EARLY*: Tidak akan ada sukses tanpa ada sebuah pengetahuaan dasar untuk business yang baik, belajar sambil bekerja, turut kerja dahulu selama1-2 tahun untuk dapat mempelajari dasar – dasar usaha akan membantu kita untuk maju dengan lebih baik. Carilah –Guru- yang baik.
4. WILLING TO TAKE CALCULATED RISKS.
Ambillah resiko. The Gaint that u will be able to achiave is directly propoltional to the risk taken: Berani mengambil resiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap resiko yang akan diambil. Sebuah resiko yang diperhitungkan dengan baik – baik akan lebih banyak Memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan -entreprenneur- dengan –manager-. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap –awal- pengembangan perusahaan, dan –manager- dibutuhkan akan mengatur perusahaan yang telah maju.
5. SEEK ADVICE, BUT FOLLOW YOUR BELIEF.
Carilah nasehat dari pekarnya, tapi ikuti kata – kata kita. Consult ConsultAnts, ask the experts, but follow, but follow your hearts. Entrepreneur selalu mencari nasehat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditagngannya dan dapt diputuskan dengan indera ke enam-nya. Komunikasi yang baik dan kepiawaian menjual. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengambangkan usaha pada fase itu.
6. WORK HARD, 7 DAY A WEEK, 18 HOURS A DAY
Kerja keras. Ethos Kerja keras sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard-work and smart-work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua successful start-up butuh workaholics. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya, pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bussinessnya. Me-lamun-kan dan memimpikan kerjanya.
7. MAKE FRIENDS AS MUCH AS POSSIBLE
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kwalitas yang sama orang membeli dari temannya, pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasehat, membantu menolong pada masa sulit.
8. DEAL WITH FAILURES
Hadapi kegagalan. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk menguatkan dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha, selama kegagalan itu tidak –mematikan-. Setiap usaha selalu akan mempunyai resiko kegagalan dan bila mana itu sampai terjadi, bersiaplah dan hadapilah!.
9. JUST DO IT, NOW!
Lakukanlah sekarang juga. Bila anda telah siap, lakukanlah sekarrang juga. Manager selalu melakukan : READY-AIM-SHOOT,tetapi entrepreneur sejati akan melakukan READY-SHOOT-AIM!. Putuskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita
(dihimpun dari berbagai sumber)
www.jendelahewan.blogspot.com