Dulu buah stroberi ini tergolong “buah mewah” yang hanya dapat dinikmati oleh kalangan berduit saja karena tersedianya buah stroberi dipasaran ini masih didatangkan dari luar negeri alias di impor. Namun seiring dengan majunya teknologi pertanian buah stoberi ini sudah dapat dibudidayakan di Indonesia bahkan dengan kualitas yang tidak kalah dengan produk negeri asalnya. Kembali ke masalah budidaya stroberi berikut kita akan bahas lebih lanjut mengenai bagaimana mengolah media tanam untuk budidaya stroberi hingga tips pemanenan buah stroberi yang tepat. Simak lebih lanjut!
Setelah bibit dengan kualitas unggul kita siapkan, langkah selanjutnya adalah menyiapkan media tanam bagi tanaman stroberi. Langkah-langkah Pengolahan Media Tanam dalam budidaya stroberi adalah sebagai berikut :
Budidaya di Kebun Tanpa Mulsa Plastik
Di awal musim hujan, lahan diolah dengan baik sedalam 30-40 cm.
Keringanginkan selama 15-30 hari.
Buat bedengan: lebar 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 40 x 60 cm atau guludan: lebar 40 x 60 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar guludan 40 x 60 cm.
Taburkan 20-30 ton/ha pupuk kandang/kompos secara merata di permukaan bedengan/ guludan.
Biarkan bedengan/guludan selama 15 hari.
Buat lubang tanam dengan jarak 40 x 30 cm, 50 x 50 cm atau 50 x 40 cm.
Budi daya di Kebun Dengan Mulsa Plastik.
Di awal musim hujan, lahan diolah dengan baik dan keringanginkan 15-30 hari.
Buatlah bedengan: lebar 80 x 120 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 60 cm atau guludan: lebar bawah 60 cm, lebar atas 40 cm, tinggi 30-40 cm, panjang disesuaikan dengan lahan, jarak antar bedengan 60 cm.
Keringanginkan 15 hari.
Taburkan dan campurkan dengan tanah bedengan/guludan 200 kg urea, 250 kg SP-36 dan 100 kg/ha KCl.
Siram hingga lembab.
Pasang mulsa plastik hitam atau hitam perak menutupi bedengan/guludan dan kuatkan ujung-ujungnya dengan bantuan bambu berbentuk U.
Buat lubang di atas plastik seukuran alas kaleng bekas susu kental manis. Jarak antar lubang dalam barisan 30, 40 atau 50 cm, sehingga jarak tanam menjadi 40 x 30, 50 x 50 atau 50 x 40 cm.
Buat lubang tanam di atas lubang mulsa tadi.
Untuk kondisi tanah masam, maka perlu dilakukan proses pengapuran terlebih dahulu. Caranya sebanyak 2-4 ton/ha kapur kalsit/dolomit ditebarkan di atas bedengan/guludan lalu dicampur merata. Pengapuran dilakukan segera setelah bedengan/guludan selesai dibuat.
Tahapan berikutnya setelah media tanam disiapkan adalah Teknik Penanaman bibit Stroberi, cara yang tepat adalah sebagai berikut :
1. Siram polybag berisi bibit dan keluarkan bibit bersama media tanamnya dengan hati-hati.
2. Tanam satu bibit di lubang tanam dan padatkan tanah di sekitar pangkal batang.
3. Untuk tanaman tanpa mulsa, beri pupuk dasar sebanyak 1/3 dari dosis pupuk anjuran (dosis anjuran 200 kg/ha Urea, 250 kg SP-36 dan 150 kg/ha KCl). Pupuk diberikan di dalam lubang sejauh 15 cm di kiri-kanan tanaman.
4. Sirami tanah di sekitar pangkal batang sampai lembab.
Sampai pada tahapan ini tugas menanam stroberi selesai, proses selanjutnya adalah bagaimana cara Pemeliharaan Tanaman Stroberi hingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik yang pada akhirnya menghasilkan buah stroberi dengan kualitas yang memuaskan.
Adapun tahapan pemeliharaan stroberi meliputi 6 tahapan , yaitu :
a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan sebelum tanaman berumur 15 hari setelah tanam. Tanaman yang disulam adalah yang mati atau tumbuh abnormal.
b. Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada pertanaman stroberi tanpa ataupun dengan mulsa plastik. Mulsa yang berada di antara barisan/bedengan dicabut dan dibenamkan ke dalam tanah. Waktu penyiangan tergantung dari pertumbuhan gulma, biasanya dilakukan bersama pemupukan susulan.
c. Perempelan/Pemangkasan
Tanaman yang terlalu rimbun, terlalu banyak daun harus dipangkas. Pemangkasan dilakukan teratur terutama membuang daun-daun tua/rusak. Tanaman stroberi diremajakan setiap 2 tahun.
d. Pemupukan
* Pertanaman tanpa mulsa: Pupuk susulan diberikan 1,5-2 bulan setelah tanam sebanyak 2/3 dosis anjuran. Pemberian dengan cara ditabur dalam larikan dangkal di antara barisan, kemudian ditutup tanah.
* Pertanaman dengan mulsa: Pupuk susulan ditambahkan jika pertumbuhan kurang baik. Campuran urea, SP-36 dan KCl (1:2:1,5) sebanyak 5 kg dilarutkan dalam 200 liter air. Setiap tanaman disiram dengan 350-500 cc larutan pupuk.
e. Pengairan dan Penyiraman
Sampai tanaman berumur 2 minggu, penyiraman dilakukan 2 kali sehari. Setelah itu penyiraman dikurangi berangsur-angsur dengan syarat tanah tidak mengering. Pengairan bisa dengan disiram atau menjanuhi parit antar bedengan dengan air.
f. Pemasangan Mulsa Kering
Mulsa kering dipasang seawal mungkin setelah tanam pada bedengan/ guludan yang tidak memakai mulsa plastik. Jerami atau rumput kering setebal 3–5 cm dihamparkan di permukaan bedengan/guludan dan antara barisan tanaman.
Rangkaian budidaya tanaman stroberi telah dipaparkan diatas, apabila tahapan-tahapan budidaya dilakukan dengan cermat dan baik diharapkan tanaman stroberi dapat tumbuh dengan maksimal hingga tiba saatnya waktu panen. Teknik pemanenan buah stroberi juga tidak bisa dianggap remeh. Waktu pemanenan yang tepat serta teknik pemanenan yang baik turut andil dalam menentukan kualitas buah yang dihasilkan. Lalu bagaimanakah ciri buah siap panen serta umur berapakah buah stroberi dapat dipanen? Kita bahas lebih lanjut.
Ciri dan Umur Panen Buah Stroberi
Buah sudah agak kenyal dan agak empuk.
Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.
Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.
Sedangkan Cara Pemanenan yang tepat adalah dengan menggunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Panen dilakukan sebanyak dua kali seminggu. Untuk produktivitas tanaman stroberi tergantung dari varietas dan teknik budidaya yang digunakan. Missalnya saja Varitas Osogrande: 1,2 kg/tanaman/tahun; Varitas Pajero: 0,8 kg/tanaman/tahun sedangkan Varitas Selva: 0,6-0,7 kg/tanaman/tahun. Teknik budidaya stroberi dengan naungan UV memberikan hasil 1-1,25 kg/tanaman/tahun.
Selama proses pemanenan, buah disimpan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar, simpan di tempat teduh atau dibawa langsung ke tempat penampungan hasil. Hamparkan buah di atas lantai beralas terpal/plastik. Cuci buah dengan air mengalir dan tiriskan di atas rak-rak penyimpanan
Setelah proses pemanenan dilakukan seluruhnya, berikutnya dilakukan Penyortiran dan Penggolongan buah stroberi, caranya : Pisahkan buah yang rusak dari buah yang baik. Penyortiran buah berdasarkan pada varietas, warna, ukuran dan bentuk buah.
Terdapat 3 kelas kualitas buah yaitu:
Ø Kelas Ekstra: (1) buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies; (2) warna dan kematangan buah seragam.
Ø Kelas I: (1) buah berukuran 15-25 mm atau tergantung spesies; (2) bentuk dan warna buah bervariasi.
Ø Kelas II: (1) tidak ada batasan ukuran buah; (2) sisa seleksi kelas ekstra dan kelas I yang masih dalam keadaan baik.
Tahapan terakhir dalam budidaya stroberi adalah Pengemasan dan Penyimpanan sebelum akhirnya buah Stroberi dipasarkan. Buah dikemas di dalam wadah plastik transparan atau putih kapasitas 0,25-0,5 kg dan ditutup dengan plastik lembar polietilen. Penyimpanan dilakukan di rak dalam lemari pendingin 0-1 derajat C.
Sumber : http://binaukm.com/
www.jendelahewan.blogspot.com