Rabu, 07 Desember 2011

Peluang Bisnis Ikan Sidat Untuk Pasar Ekspor

Budidaya ikan sidat mungkin masih kalah populer dengan ikan-ikan jenis lainnya seperti ikan lele, gurame, Ikan mas dan ikan lainnya. Meski demikian potensi bisnis budidaya ikan sidat cukup cerah untuk dicoba. Di dalam negeri ikan sidat memang belum menempati posisi yang bagus, karena harganya sangat mahal tapi di negara Jepang, Macau, Taiwan, China dan Hongkong, Ikan Sidat merupakan ikan yang banyak digemari. Selain digemari karena kandungan gizi yang tinggi harga ikan sidat sangatlah fantastis, masakan Ikan sidat di restoran Jepang bisa mencapai 400 ribu satu porsi, sehingga peluang bisnis ikan sidat sangat bagus untuk ditekuni.

Ikan sidat merupakan salah satu kekayaan laut Indonesia , di perairan Indonesia sumberdaya benih Ikan sidat cukup berlimpah. Bentuk ikan sidat mirip dengan belut, namun ukurannya lebih besar. Setidaknya, terdapat empat jenis sidat, yaitu Anguilla bicolor, Anguilla marmorata, Anguilla nebulosa, dan Anguilla celebesensis. Awal mula eksport ikan sidat Indonesia mengandalkan tangkapan dari alam, namun lambat laun budidaya ikan sidat mulai digalakkan.

Ikan sidat sendiri merupakan ikan sejenis belut berkuping , namun bentuknya lebih panjang dan besar. Ada yang mencapai 50 cm. Hidup ikan sidat bisa berada di air asin dan air tawar,saat bertelur ikan sidat membutuhkan lokasi laut dalam sedangkan ketika tumbuh dewasa mereka hidup di air payau dan tawar kondisi ini cocok dengan kondisi alam maritim Indonesia.

Banyak orang yang ngeri melihat ikan sidat karena mirip ular ,tetapi konsumen asing menganggap cita rasa ikan sidat enak dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Harga ikan sidat per kilogram bisa mencapai 300 ribu rupiah.
Menurut data BPPT setiap tahunnya Jepang membutuhkan 150 ribu ton dari 250 ribu ton kebutuhan Ikan sidat dunia, padahal produksi negara sakura itu hanya 21 ribu ton per tahun. Data ini menunjukkan peluang usaha eksport ikan sidat yang masih terbuka lebar.

Karena peluang usaha ikan sidat di luar negeri cukup besar sedangkan di dalam negeri kurang diminati, banyak ikan sidat Indonesia yang di jual ke Luar negeri dalam bentuk bibit. Hal ini jelas merugikan pelaku usaha ikan sidat di dalam negeri, karena harga ikan sidat benih dan ukuran konsumsi terpaut cukup jauh. Nilai ikan sidat akan semakin tinggi jika ukuran dan bobotnya semakin besar.

Waktu yang diperlukan di dalam budidaya ikan sidat tergantung ukuran benih yang ditabur. Untuk benih ukuran 200 gram untuk menghasilkan panen ukuran > 500 gram memerlukan waktu maksimal lima bulan.
Tingkat produktivitasnya juga cukup bagus. Untuk satu ton benih, diperkirakan bisa menghasilkan 5 ton ikan sidat. Sekarang, semakin banyak investor yang berkeinginan membudidayakan ikan sidat, sebab, budidaya ikan sidat dipastikan menguntungkan.(Galeriukm).

Sumber:
http://sidatmoa.wordpress.com/
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/03/17/10065169/Ikan.Sidat.Indonesia.Diincar.Jepang

www.jendelahewan.blogspot.com