Senin, 16 Juli 2012

Cara Memilih dan Merawat Burung Kacer

Bagi penggemar burung berkicau mungkin sudah tidak asing lagi dengan burung yang satu ini. Burung kacer memiliki suara yang keras dan indah. Kemampuannya itu yang banyak memukau penggemar burung kicauan. Dalam memilih dan merawat burung kacer harus dilakukan dengan baik dan teliti agar kita mendapatkan burung yang berkualitas. Berikut beberapa informasi mengenai burung kacer bagi anda yang penggemar burung kicauan.

Jenis Burung Kacer
Burung kacer yang banyak beredar di pasaran pada dasarnya mempunyai 3 jenis macam. Yaitu burung Kacer Poci Atau Kacer Sumatra, Kacer Lokal Atau Kacer Jawa dan Kacer Madagaskar. Perbedaan ketiga burung ini adalah terletak pada warna dominan pada bulunya.

Kacer Lokal atau Kacer Jawa mempunyai warna yang dominan hitam pada bulu. Hampir Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih. Penyebarannya mulai dari Seychelles (Afrika), Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Kemampuan berkicau sangat baik dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil memainkan ekor. Volume suara sedang. Jenis ini juga sangat suka dengan udara panas.

Kacer Madagaskar (Copsychus albospecularis) terdiri dari dari 3 subspecies, yakni pica, albospecularis dan inexpectatus. Seluruh Kacer Madagaskar ini tersebar di wilayah Madagascar Afrika. Warna burung kacer madagaska adalah hampir sama dengan kacer sumatra namun bagian leher sebelah atas, punggung dan ekor berwarna hitam kebiru-biruan. Kemampuan berkicaunya tidak kalah dari jenis kacer yang lainnya.

Kacer Sumatera atau Kacer Poci mempunyai warna hitam pada kepala, leher sebatas dada, punggung dan bagian luar ekor. Sedangkan warna putih berada pada dada, perut dan ekor bagian dalam. Penyebaran mulai China, India, Nepal, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Untuk jenis ini memiliki suara yang keras, nyaring dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat atraktif sambil membuka ekor serta mengeluarkan suara kicauan yang merdu. Burung ini sangat menyukai udara panas.

Cara Memilih Burung Kacer
Cara memilih bakalan burung kacer yang baik adalah burung dengan jenis kelamin jantan. Yaitu dengan ciri memiliki warna hitam yang kuat dan mengkilap. Sedangkan pada jenis betina warna hitamnya sedikit keabu-abuan. Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih burung dengan paruh bengkok. Dan pilih posisi lubang hidung yang sedekat mungkin dengan posisi mata. Untuk bentuk kepala yang baik adalah berbentuk kotak dengan mata bulat besar dan melotot. Postur badan, pilihlah bakalan burung kacer yang berpostur sedang dengan leher panjang, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Pilihlah kaki yang besar dan terlihat kering. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.

Cara Perawatan Burung Kacer
Untuk merawat burung kacer yang baik adalah :
Tempat atau sangkar yang baik untuk burung adalah berbentuk kotak dengan ukuran 40 x 40 x 60 cm dan jika berbentuk bulat maka pilihlah sangkat yang diameter 40 cm. untuk tenggeran atau pangkringan bisa ditaruh dua bersilang dengan diameter masing-masing 1,5 cm dan sebaiknya dari dahan pohon asam karena permukaan kulit yang agak kasar tetapi tidak tajam sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk malam hari sebaiknya dikerodong agar burung dapat istirahat dengan tenang.

Makanan burung kacer kacer adalah ulat, kroto, jangkrik atau belalang dan juga voer. Voer sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu 12%-18. Voer harus selalu tersedia didalam wadahnya dan ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali. Selain Voer, agar burung mendapatkan nutrisi yang baik maka berilah -orong, kroto, cacing, ulat hongkong, ulat bambu, ulat kandang, kelabang, belalang. Namun untuk pemberiannya jangan sampai berlebih. Khususnya untuk ulat hongkong. Karena ulat ini jika diberikan secara berlebih akan memberi efek panas pada burung sehingga dapat mempengaruhi mental burung. Pemberian ekstra fooding harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya ekstra fooding tersebut.

Sumber : http://suaraterbaru.com/

www.jendelahewan.blogspot.com