Kamis, 26 Juli 2012

Mengenal Budidaya Kerang Mutiara

Mutiara sebenarnya terbentuk akibat respon dari tiram untuk menolak kesakitan oleh akibat masuknya benda asing kedalam tubuhnya. Mutiara dari laut dapat diketemukan pada tiram, sedangkan mutiara dari perairan tawar pada kerang atau kijing. Pada dasarnya mutiara perairan laut berhubungan erat dengan tiram dan genus pinctada dan pada perairan tawar pada genus Onio. Banyak jenis tiram yang dapat memproduksi benda keras dalam tubuhnya, tetapi sedikit yang dapat digolongkan sebagai batu permata mutiara. Pada dua cangkang (kulit tiram) tiram jenis Pinctada terdapat bermacam-macam lapisan. Lapisan induk mutiara, berada pada cangkang bagian dalam. Jika terdapat partikel benda asing yang menyakitkan misalnya sebutir pasir maka organ tubuh tiram yang disebut mantel akan mulai melapisi dengan “nacre” pelindung (lapisan induk mutiara) ke sekelilingnya, hasilnya mungkin akan menjadi sebutir mutiara. Jika partikel dapat dilapisi oleh mantel secara menyeluruh, hasil mutiara kelak akan berbentuk bundar bagus.

Mutiara itu dibentuk oleh lapisan yang mengelilingi penyebab sakitnya secara konsentris. Lapisan tersebut terdiri dari mineral yang diproduksi oleh tiram; tetapi bila lapisan terluarnya tidak terdiri dari nacre, mutiara tidak akan memperlihatkan warna-warni yang menggairahkan yang biasa disebut “orient” yang membuat mutiara mempunyai harga yang tinggi dan indah.

Dibawah orient disebut “overtone”,adalah warna tubuh atau warna latar belakang dari mutiara. Overtone berupa suatu sinar pantul yang datang dari permukaan mutiara, dengan warna yang bermacam-macam: ungu, hijau, kuning, merah jambu (pink) dan jingga (oranye). Pada dasarnya warna tubuh mutiara dibagi menjadi tiga: putih, hitam dan “berwarna” termasuk merah, kuning, pelangi, violet, biru abu-abu dan brons, biru tua, hijau biru dan hijau dengan kilau mekanik. Termasuk dalam warna putih termasuk krem, merah muda dan kuning merah (keduanya dengan overtone piks), juga mutiara yang biasa disebut sebagai mutiara “indah” yaitu mutiara yang selalu memiliki tiga warna sekaligus berupa overtone krem,merah bunga mawar dan biru atau hijau.

Untuk saat ini tiram adalah penghasil (produsen) mutiara dari laut dan lebih lanjut produsen mutiara dari laut dan lebih lanjut produsen mutiara alam dunia yang utama dari teluk Persia antara Arap Saudi dan Iran. Hanya sekitar 1 dari 40 tiram yang kemungkinan berisi mutiara dan jumlah tiram yang diketemukan dati tahun ketahun semakin menurun. Dari teluk Persia mutiara diangkut ke Bombay, di tempat ini mutiara-mutiara tersebut dicuci dengan mencelupkannya kedalam Hidrogen peroksida kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Setelah disorter dan dibor, jenis-jenis terbaik dijual kepada pedagang-pedagang dari negara barat, banyak mutiara-mutiara tersebut tampil di Paris dan Amerika Serikat. Paris adalah penyebaran utama mutiara dan Bombay adalah pusat perantara untuk mutiara dari teluk Persia.

Mutiara yang bagus juga datang dari Sri Lanka, australia, Jepang, Mexiko, Panama, Venezuela dan Tahiti. Mutiara ini dari perairan tawar didapatkan dari sungai Missisippi dan anak-anak sungainya, juga dari Skotlandia dan China.

Bentuk mutiara diklasifikasikan sebagai berikut: bentuk bundar, bentuk bulat, bentuk bulat telur, bentuk air mata, bentuk kancing baju, bentuk boroque (seluruh bentuk yang tidak biasa selain yang telah diberi nama tersebut diatas), bentuk gotri (bentuk baroque, tetapi dengan kilauan yang sedikit); mutiara biji (bentuknya ttidak simeteris dan sangat kecil), mutiara debu (terlalu kecil untuk digunakan sebagai batu permata) dan mutiara blister (bentuk mutiara yang menempel dicangkang).

Nilai dari sebutir mutiara didasarkan pada: warna, kilau, translusensi, tekstur, bentuk dan ukuran. Mutiara yang terbaik akan memiliki warna asli dari mutiara, overtone yang kuat dengan kemilau yang tinggi; semi translusensi yang kuat, tidak rentak, tergores, dan penyok atau cacat, bentuk bundar, ukurannya besar. Nilai dari sebutir mutiara yang dapat diperkirakan dengan menduga dengan suatu harga dasar dengan kuadrat dari beratnya, sehingga dengan suatu penambahan ukuran yang sedikit mempunyai pengaruh yang besar terhadap nilainya. Penilaian terhadap mutiara akan lebih kompleks dari pada terhadap berlian. Mutiara yang besar lebih jarang ada dibanding dengan berlian yng besar. Hanya dengan latihan dan pengalaman yang luas dan banyak, seseorang akan dapat melihat kualitas mutiara dengan baik.

MUTIARA PELIHARAAN

Mutiara pemeliharaan pada dasarnya adalah suatu hasil produksi abat ke 20. Beberapa orang telah mencoba mengembangkan cara untuk memproduksi mutiara, Nishikawa, Mise dan Mikimoto adalah nama-nama tenar untuk masalah ini. Setelah mendapatkan cara penempatan inti yang paten, Miki moto merupakan penguasa dalam industri mutiara peliharaan.

Mutiara peliharaan diproduksi dengan memasukkan butiran manik-manik yang terbuat dari kulit cangkang tiram mutiara pada bagian dari lapisan induk mutiara kepada lapisan mantel yang mengeluarkan lapisan mutiara. Tiram memperlakukan manik-manik tersebut sebagai penyakit dan menyelimutinya dengan lapisan nacre. Jadi perbedaan dasar mutiara alam dan peliharaan adalah partikel dan ukurannya, yang masuk dalam tubuh tiram secara alami dan dibuat oleh manusia serta cara terjadinya.

Mutiara blister diproduksi dengan memasukkan separuh manik-manik, ditempelkan di dinding cangkang bagian dalam. Setelah lapisan nacre menyelimuti manik-manik, bentuk yang terjadi tersebut dan lapisan nacre lainnya yang telah dibentuk melengkung, ditempelkan kebagian dasar dari manik-manik. Hasilnya juga disebut sebagai mutiara”mabe”.

Mutiara “biwa” diproduksi dari danau Biwa Jepang menggunakan kijing air tawar. Mutiara biwa bentuknya tidak teratur, tetapi memiliki orient dan warna yang bagus. Perbedaan mutiara biwa dengan yang lainnya adalah bahwa mutiara biwa tidak memiliki inti atau nukleus; sebagai pengganti manik-manik, mantel empat persegi dimasukkan kedalam organ tubuh kijing, syarat pemeliharaannya memakan waktu tiga tahun.

Sumber : http://pusatmutiara.com/

www.jendelahewan.blogspot.com