Tampilkan postingan dengan label Ikan Cupang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikan Cupang. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 April 2012

Tips Memilih dan Membeli Ikan Cupang Berkualitas

Jika anda ingin memilih atau membeli ikan cupang yang baik, maka anda harus memilihnya dengan teliti. Anda harus memerhatikan ciri-ciri ikan cupang yang baik dan berkulitas. Jika anda salah dalam memilih ikan cupang, maka anda tidak akan mendapat kepuasan dengan ikan cupang yang anda beli tadi.

Jika anda ingin memilih dan membeli ikan cupang dengan kualitas yang baik maka tidak ada salahnya jika anda memperhatikan  beberapa tips di bawah ini.

1. Pilihlah ikan cupang yang sehat

Hal pertama dalam memilih ikan cupang adalah dengan memerhatikan dengan baik kesehatan ikan cupang tersebut. Ciri-ciri dari ikan cupang yang sehat antara lain adalah bergerak dengan lincah, berwarna cerah, sirip dan ekornya selalu di kibar-kibarkan atau selalu mengembangkan ekoranya ketika di dekatkan dengan ikan cupang lainnya. Cupang yang sehat tidak memiliki noda jamur atau beludru pada badannya.

Cupang yang sedang dalam keadaan kurang sehat akan terlihat lemas (tidak agresif). Ikan yang terkena gangguan kemih biasanya mengerak-gerakan ekornya dengan cepat. Biasanya cupang yang sakit ekor dan siripnya tidak mengembang. Ciri lain dari ikan cupang yang tidak sehat adalah selalu berenang di permukaan.

2. Pilihlan cupang yang berwarna cerah
Warna sangat menentukan keindahan dari ikan cupang. Pilihlah ikan cupang yang memiliki warna yang cerah dan sisiknya mengkilap serta tidak kusam. Dalam memilih warna memang butuh keahlian khusus.

3. Perhatikan sirip dan ekornya

Cupang dengan kualitas yang baik memiliki sirip dan ekor yang berwarna terang. Siripnya terbuka harmonis dan sempurna, tidak ada bayangan lain di ujung-ujung ekor dan siripnya. Tidak ada jarak antara sirip bawah dan ekor (caudal) ataupun antara sirip-sirip (dorsal) punggung. Sirip-sirip merapat sempurna ketika ikan membuka dan memekarkan sirip-sirip mereka.

4. Perhatikan penjualnya

Belilah ikan cupang pada peternak atau penjual ikan yang sudah terpercaya. Lebih disarankan untuk membeli langsung dari peternak karena selain harganya lebih murah, anda juga dapat melihat dan bertanya mengenai cara-cara dan tips memilih ikan cupang maupun cara perawatannya. Jika anda membeli langsung pada peternak, belilah pada peternak yang sudah profesional dan tidak diragukan kredibilitasnya.

Selain mendatangi langsung peternaknya, anda juga dapat membeli ikan cupang secara online. Namun jika anda berniat membeli secara online, anda harus berhati-hati karena sekarang ini masih marak penipuan berkedok jual beli lewat internat. Sekedar tips, belilah melalui website atau pun blog milik peternak yang sudah memiliki nama baik di dunia internet.

Kamis, 26 April 2012

Sejarah dan Perkembangan Ikan Cupang Di Indonesia

Cupang merupakan ikan hias sekaligus ikan aduan yang telah dikenal luas di Indonesia. Ikan ini sering dijadikan cupang aduan karena sifatnya yang agresif saat melihat ikan cupang lainnya. Keindahan ikan ini juga banyak dikagumi sehingga ikan ini banyak pula dikonteskan sebagai ikan hias.

Cupang merupakan ikan asli yang hidup di kawasan Asia Tenggara Seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Ikan Cupang sekarang menjadi salah satu andalan expor Indonesia ke mancanegara.

Dalam sejarahnya, ikan cupang dahulu sekali hanyalah ikan yang hidup di daerah persawahan. Ikan ini dulunya hanya ikan sawah yang banyak dicari oleh anak-anak. Namun, sekarang ikan ini telah banyak dikembangkan menjadi berbagai jenis ikan cupang baru yang menarik. Ikan ini sudah mulai dipelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an dan lebih banyak dikenal sebagai ikan cupang sawah.

Perkembangan Cupang

Perubahan terjadi pada tahun 1970. saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan atau cupang laga. Ada juga yang berekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. Kala itu yang baru muncul jenis slayer ekor lilin yang datang sebagai cupang hiasnya. Kala itu ikan jenis ekor lilin ini tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. Sampai ketika para penggemar cupang memadukan atau mengawin silangkan mereka menjadi ikan yang lebih bervariasi bentuk & warnanya.

Cupang hias jenis baru ini mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. ada yang berbentuk duri panjang, sisir tapi biasanya kita sebut jenis serit dan yang menggelembung yang biasa disebut Half Moon.

Bukan Hanya Ikan Aduan
Pada pertengahan tahun 1990-an, ikan cupang mulai diperlombakan dan di pamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. Semenjak adanya kontes konsep ikan cupang dahulu sebagai ikan aduan atau laga berubah menjadi ikan hias.

Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga dijual sampai ke luar negeri. Begitulah yang dilakukan oleh para penggemar ikan cupang yang tergabung dalam Komunitas Indo Betta Splendens (INBS)

Maka tak heran, kalau Indonesia merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun untuk cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia. Saat ini kita memiliki sekitar 40 jenis cupang alam yang sudah diteliti.

Bersumber dari ijhejhe.blogspot.com dengan perubahan

Minggu, 25 Maret 2012

Merawat Anakan Ikan Cupang

Ikan cupang atau ikan beta merupakan ikan hias sekaligus ikan petarung yang banyak dibudidayakan. Beternak ikan cupang lumayan menjanjikan karena peminat ikan cupang lumayan banyak.

Dalam membudidayakan ikan cupang, salah satu hal yang sangat penting adalah merawat anakan ikan cupang yang baru menetas (burayak). Sebelum mulai bertelur, biasanya indukan akan membangun sarang serwujud gelembung-gelembung dan telur akan diletakkan disana.

Setelah bertelur, pindahkan indukan cupang betina dari tempat pemijahan. Ini dilakukan untuk mencegah agar cupang betina tersebut tidak memakan telurnya sendiri. Sementara ikan cupang jantan dapat tetap dibiarkan dalam tempat telur berada sampai telur menetas.

Telur ikan cupang biasanya akan menetas setelah kurang lebih satu sampai dua hari. Setelah telur-telur ikan cupang menetas, berikut adalah perawatan anakan ikan cupang:

Keberadaan Cupang Jantan
Biarkan cupang jantan merawat anak-anaknya selama beberapa hari. Cupang jantan akan membuat sarang gelembung di bagian atas wadah. Ketika menetas, bayi cupang akan jatuh ke dasar wadah dan cupang jantan akan menempatkan kembali anaknya ke dalam sarang gelembung dengan mulutnya. Proses ini berulang setiap saat anak cupang jatuh. Setelah beberapa hari, cupang jantan dapat dipisahkan dari anaknya dan dipindahkan ke tempat lain.

Memberikan Makan
Anakan ikan cupang dapat diberi makan setelah berumur 2-3 hari. Beri makan anak ikan cupang dua kali sehari. Metabolisme anakan cupang cukup cepat, sehingga mereka akan kelaparan jika tidak sering diberi makan. Beri makan anak ikan cupang dengan kuning telur rebus. Pastikan ukuran kuning telur cukup kecil agar mudah dimakan oleh anak cupang. Anakan cupang juga dapat diberi makan infusaria (anak kutu air).

Seiring waktu, anak cupang bisa diberi makanan yang lebih besar seperti cacing hidup atau cacing kering. Namun ukuran makanan tersebut mungkin masih terlalu besar untuk anak cupang sehingga Anda perlu untuk memotongnya menjadi ukuran yang lebih kecil.

Kondisi Wadah
Wadah atau akuarium tidak perlu dibersihkan selama beberapa minggu pertama. Anak cupang masih berukuran terlalu kecil untuk menghasilkan limbah yang dapat mengotori air. Sedapat mungkin tutup bagian atas akuarium. Akuarium yang terbuka rentan terhadap perubahan suhu. Suhu yang terlalu panas atau dingin bisa membuat anak cupang menjadi sakit.

Memisahkan Anakan
Ketika anak cupang sudah berukuran sekitar 2 cm, pisahkan dan tempatkan mereka dalam wadah tersendiri. Ikan cupang yang mulai dewasa akan saling bertarung bahkan sampai mati jika tidak dipisahkan.

Sebelumnya: Cara Budidaya Ikan Cupang


Dari berbagai sumber

Cara Budidaya Ikan Cupang

Budidaya atau beternak ikan cupang membutuhkan cara dan trik tertentu agar budidaya cupang tersebut sukses. Kesalahan dalam beternak cupang dapat berakibat buruk seperti cupang yang dikawinkan bertarung atau bahkan kematian.

Tahap-tahap dalam beternak ikan cupang adalah sebagai berikut ini

Memilih Indukan
Dalam beternak ikan cupang, anda harus memilih indukan yang baik dan berkualitas untuk mendapatkan anakan yang berkualitas pula.

Ikan cupang jantan yang baik sebagai indukan memiliki ciri ciri sebagai brikut
  • Sering berenang dibawah atau melayang di tengah permukaan, jangan pilih yang berenang pada permukaan air karena ini menandakan bahwa ikan tersebut sakit.
  • Memiliki warna yang cerah. Meskipun warnanya hitam, pilihlah yang mengkilat.
  • Bergerak lincah
Sentara untuk cupang betina yang baik adalah sebagai berikut
  • Telah matang telur, cirinya adalah perutnya buncit.
  • Sudah berumur diatas 4 bulan.
Usahakan untuk menyediakan betina cadangan untuk mengantisipasi jika cupang betina pertama tidak cocok dengan pejantannya. Cupang tidak akan mau kawin jika pasangannya tidak cocok.

Menyiapkan Tempat
Tempat untuk pemijahan ikan cupang tidak terlaru besar. Cukup sediakan akuarium dengan ukuran kecil, misalnya dengan ukuran 15cm x 15cm x 20cm. Anda juga dapat menggunakan baskom plastik atau toples sebagai tempat pemijahan. Anda dapat menaruh tanaman air, daun ketapang kering, atau plastik di dalam tempat pemijahan sebagai media pemijahan.

Air dalam tempat pemijahan haruslah bersih. Air yang baik untuk pemijahan memiliki pH yang netral (kurang lebih pH nya 7). Suhu ideal untuk pemijahan adalah sekitar 25 derajat celsius.

Tahap pemijahan

1.    Tempatkan pejantan ke dalam tempat pemijahan dan biarkan sampai beradaptasi selama satu hari. Sementara betinanya ditempatkan di tepat lain dan selama 2-3 hari sebelumnya diberi makan jentik nyamuk agar menghasilkan banyak telur.

2.    Dekatkan betina dengan pejantan dengan meletakkan btin ke dalam tempat pemijahan, namun masih dibatasi misalnya dengan meletakkan beina dalam gelas untuk mengantisipasi pejantan menyerang betina. Biarkan kondisi ini selama 1-2 hari.

3.    Setelah muncul gelembung, lepaskan cupang betina ke dalam tempat pemijahan. Pejantan biasanya akan berenang mendekati betina sembil mengembangkan sirip-siripnya.

4.    Pada saat pemijahan, tubuh pejantan akan melilit dan menyelubungi tubuh betina dengan menyerupau huruf “U”. Pemijahan berakhir dengan tanda pejantan mengusir betina menjauhi sarang busa.

5.    Setelah betina bertelur, pindahkan betina tersebut karena biasanya cupang betina dapat memakan telurnya sendiri. Semntara cupang jantan dapat terus dibiarkan sampai telurnya menetas.

Pembesaran Burayak (Anakan Cupang)
Untuk pembesaran dan perawatan burayak, baca: Merawat anakan Cupang

Dari berbagai sumber

Berbagai Jenis Cupang Hias Alam

Ikan cupang selain sebagai ikan aduan juga dapat dinikmati keindahannya sebagai ikan hias. Ikan cupang hias biasanya merupakan ikan cupang yang dihasilkan karena campur tangan manusia seperti persilangan dan sebagainya.

Meskipun begitu, ada juga jenis ikan cupang yang telah membawa keindahannya secara alami tanpa campur tangan manusia. Ikan cupang ini disebut cupang hias alam. Meski diperoleh langsung dari alam, keindahannya dapat langsung dinikmati.

Cupang hias alam memiliki bentuk tubuh yang relatif ringkas dengan sirip yang pendek. Cupang hias alam ini selain dinikmati keindahannya juga dapat digunakan sebagai ikan cupang aduan. Berikut adalah berbagai jenis ikan cupang hias alam

Cupang Brunay
Cupang brunay (Betta macrostoma) berasal dari Kalimantan. Warna tubuh cupang ini kemerahan dengan kombinasi biru atau hijau. Sementara siripnya berwarna hijau tua dengan hiasan guratan merah dan hijau muda di bagian tepinya. Komposisi warna yang begitu indah tersebut membuat cupang dengan panjang tubuh maksimal 12 cm ini layak dijuluki sebagai “brunei beauty”.

Cupang Emas
Cupang emas (Betta unimaculata) berasal dari wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia, cupang bersirip panjang ini dapat ditemui pada sungai-sungai kecil di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Warna tubuh dan sirip cupang emas yaitu kuning kemilau kehijauan. Oleh sebab itu, wajar jika cupang dengan panjang tubuh maksimal 12 cm ini juga dinamakan “golden beta”.

Cupang Sarawak
Cupang sarawak (Betta akarensis) berasal dari Kalimantan dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya. Warna tubuh cupang sarawak kelabu kehijauan. Sementara siripnya yang panjang berwarna hijau muda transparan. Panjang tubuh maksimal cupang sarawak yaitu 7 cm.

Cupang Paradise
Cupang paradise (Macropodus opercularis) banyak dijumpai di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Warna tubuh cupang paradise hijau muda dengan hiasan garis-garis vertikal berwarna hijau tua, sedangkan siripnya yang panjang berwarna hijau berkilau. Sirip ekornya yang lebar memanjang di bagian atas dan bawah sehingga sirip ekornya terlihat bercabang. Panjang tubuh maksimal cupang Sarawak yaitu 8 cm.

Cupang Surga
Cupang surga (Macropodus concolor) dapat dijumpai di Jawa, Sumatera, dan beberapa negara di Asia Tenggara. Warna tubuh cupang ini kuning kecokelatan, sedangkan siripnya yang panjang berwarna kuning trasparan. Sirip ekor cupang surga berwarna merah kemilau dan bentuknya mirip cupang paradise. Di Jawa, cupang surga juga disebut cupang paradise. Panjang tubuh cupang surga mencapai 12 cm.

Cupang Sawah
Cupang sawah (Trichopsis schalleri) dapat dijumpai dengan mudah pada persawahan di daerah Jawa dan Sumatera serta sungai-sungai kecil di Kalimantan. Warna tubuh cupang ini kekuningan dan seluruh siripnya yang panjang berwarna merah transparan. Sepintas, penampilan cupang sawah lebih mirip ikan sepat dibandingkan ikan cupang. Namun, justru ikan inilah yang pertama kali mendapat julukan sebagai ikan cupang. Panjang tubuh cupang sawah hanya 6 cm.

Lihat pula: Peluang bisnis ikan cupang

Bersumber dari kaskus.us dengan perubahan

Kamis, 09 Februari 2012

MEMELIHARA IKAN CUPANG


cupang
Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia,
dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur.
Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.
 Jenis
Perkembangan variasi ditinjau dari segi bentuk dan warna terbilang pesat dalam beberapa generasi terakhir. Beberapa jenis cupang yang dikenal sekarang ini:
•             Betta pugnax (Forest Betta)
•             Betta taeniata (Banned Betta)
•             Betta macrostoma (Bruney Beauty)
•             Betta picta (Painted Betta)
•             Betta anabantoides (Pearly Betta)
•             Betta edithae (Betta Brederi)
•             Betta foerschi (Purple Saphire Betta)
Cupang hias dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
•             Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
•             Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh seorang peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta barat, tepatnya didaerah slipi skitar tahun 1968[rujukan?]( oleh karena itu slipi di sebut juga sebagai pusat ikan cupang hias,nya indonesia ) Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.
•             giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm

Anda penggeliat cupang hias? Untuk mendapatkan jenis yang baik, ada beberapa saran untuk itu.
Peliharalah yang masih bakalan (muda). Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan, sehat dan lincah. Perhatikan pula warna tubuhnya yang harus cemerlang, warnanya harmonis, merata, baik di tubuh dan siripnya, serta bermental baja.
Menurut pengalaman para pakar, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik memang tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang hias lebih mudah dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang kudu dinilai juga gaya bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku lain yang kadang susah ditebak jika tak melihat sendiri. Sementara cupang aduan belum dijamin kualitasnya hanya dengan melihat sosoknya.
Usia cupang bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu, harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula menyaksikan ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan tersendiri. Saat ini cupang untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan kategori yunior.
Untuk membekali cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu mengikuti latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2 bulan dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya. Bila kita memperoleh dengan cara membeli, cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat antar- akuarium lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga hari sekali. Di pagi hari bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit. Ini bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan sirip-siripnya di dalam air.
Sesudah sepuluh menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan sampai kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makanan untuk menjaga kebersihan air.
Jika siang hari, sekat kembali dibuka. Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan pakan diberikan. Sore hari, masukkan ke dalam akuarium cupang betina yang belum siap kawin. Biarkan selama 15—20 menit. Namun frekuensinya tidak tiap hari, cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit, sambil dihadapkan dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan lupa untuk mengganti air dengan penyifonan (disedot), sisakan sepertiganya. Lalu isi dengan air yang sudah diinapkan.
Pelatihan yang ajeg membuat cupang hias lebih siap disertakan dalam kontes ”kecantikan cupang”. Tetapi untuk menjaga keutuhan sirip dan kesehatannya, sebelum dikonteskan, cupang dimasukkan dalam ”pelatnas”, alias dipersiapkan secara khusus. Waktu yang ideal adalah seminggu sebelum kontes. 
<center><a href="http://bloggerpelajar.net/"><img border="0" height="190" 

By:fahmiadiatma@gmail.com

Kamis, 21 Oktober 2010

Peluang Bisnis Ikan Cupang

Ikan cupang atau betta splendens kerap kali dianggap sebagai ikan murahan yang banyak ditemukan di sawah, sungai, rawa, ataupun di parit. Ikan jenis ini tergolong ikan yang agresif sehingga banyak yang dijadikan ikan aduan karena keagresifannya dan harganya yang cukup murah.


Walaupun kerap dipandang sebelah mata, namun jangan meremehkan ikan petarung ini. Seiring dengan maraknya kontes keindaham ikan cupang, harga ikan inipun kian terdongkrak naik. Cupang kelas lomba harganya bias berkisar antara Rp 500ribu hingga jutaan rupiah.

Keeksotisan ikan ini terletak pada bentuk sirip yang dipadu dengan warna yang menarik. Selain itu, perawatan cupang juga tergolong cukup mudah. Cukup diberi makan jentik nyamuk dan kutu air dua kali sehari.

Untuk anakan cupang yang masih berumur kurang dari sebulan dapat ditampung dalam akuarium yang airnya dibiarkan keruh agar ikan-ikannya tidak berkelahi dan kemudian diberi jentik-jentik nyamuk yang banyak untuk makanannya.

Jenis ikan cupang ini cukup beragam. Mulai dari jenis double tail, plakat, half moon, hingga cupang asli Indonesia yaitu serit (crown tail) yang banyak dilirik para pecinta cupang luar negri. Ikan dengan ekor yang menyerupai mahkota dan  berbentul seperti sisir ini harganya bias mencapai jutaan rupiah per ekor.