Kamis, 26 April 2012

Sejarah dan Perkembangan Ikan Cupang Di Indonesia

Cupang merupakan ikan hias sekaligus ikan aduan yang telah dikenal luas di Indonesia. Ikan ini sering dijadikan cupang aduan karena sifatnya yang agresif saat melihat ikan cupang lainnya. Keindahan ikan ini juga banyak dikagumi sehingga ikan ini banyak pula dikonteskan sebagai ikan hias.

Cupang merupakan ikan asli yang hidup di kawasan Asia Tenggara Seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Ikan Cupang sekarang menjadi salah satu andalan expor Indonesia ke mancanegara.

Dalam sejarahnya, ikan cupang dahulu sekali hanyalah ikan yang hidup di daerah persawahan. Ikan ini dulunya hanya ikan sawah yang banyak dicari oleh anak-anak. Namun, sekarang ikan ini telah banyak dikembangkan menjadi berbagai jenis ikan cupang baru yang menarik. Ikan ini sudah mulai dipelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an dan lebih banyak dikenal sebagai ikan cupang sawah.

Perkembangan Cupang

Perubahan terjadi pada tahun 1970. saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan atau cupang laga. Ada juga yang berekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. Kala itu yang baru muncul jenis slayer ekor lilin yang datang sebagai cupang hiasnya. Kala itu ikan jenis ekor lilin ini tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. Sampai ketika para penggemar cupang memadukan atau mengawin silangkan mereka menjadi ikan yang lebih bervariasi bentuk & warnanya.

Cupang hias jenis baru ini mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. ada yang berbentuk duri panjang, sisir tapi biasanya kita sebut jenis serit dan yang menggelembung yang biasa disebut Half Moon.

Bukan Hanya Ikan Aduan
Pada pertengahan tahun 1990-an, ikan cupang mulai diperlombakan dan di pamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. Semenjak adanya kontes konsep ikan cupang dahulu sebagai ikan aduan atau laga berubah menjadi ikan hias.

Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga dijual sampai ke luar negeri. Begitulah yang dilakukan oleh para penggemar ikan cupang yang tergabung dalam Komunitas Indo Betta Splendens (INBS)

Maka tak heran, kalau Indonesia merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun untuk cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia. Saat ini kita memiliki sekitar 40 jenis cupang alam yang sudah diteliti.

Bersumber dari ijhejhe.blogspot.com dengan perubahan