Bagi Jumadi, hidup susah adalah hal biasa. Selama lebih sepuluh tahun menjadi tukang bangunan selalu berhimpitan dengan hidup serba pas-pasan.
Suatu hari dia diajak tuan rumah yang sedang merenovasi rumah untuk mengantarkan berobat pada pengobatan cina di daerah Pedamaran Semarang. Sebut saja Bapak Mardi yang sudah 5 tahun menderita Diabetes mellitus. Pak Mardi sudah 4 kali berobat pada pengobatan cina, dan hasilnya sangat bagus.
Obat yang hanya berjumlah 6 kapsul tersebut dihargai Rp. 150.000. karena penasaran dengan kapsul yang memang berefek pada turunnya gula darah pak Mardi, Junadi minta 1 kapsul untuk melihat ramuan yang ada. Ternyata kapsul yang diberikan oleh sang tabib tersebut berisi undur-undur. Setelah meyakinkan pak Mardi bahwa isi kapsul tersebut Undur-undur, Jumadi lalu berusaha mencari undur-undur di teras-teras rumah yang ada debunya. Saat itu memang tidauk mudah untuk mencari undur-undur dalam jumlah yang banyak dan terus menerus. Setelah yakin akan kasiat undur-undur. Jumadi mencoba menawarkan undur-undur pada tetangga, teman dan kerabat yang menderita Diabetes mellitus. Dan dari mulut ke mulut akhirnya Jumadi mempunyai pelanggan yang cukup lumayan. Saat ini pesanan terus mengalir. Seekor undur-undur dijual dengan harga Rp. 1000,-. Dari jualan undur-undur saat ini hidup Jumadi lebih mapan dan mempunyai penghasilan sampingan yang cukup lumayan