Adalah Rizal (25 tahun,) salah seorang peternak madu di desa Sumber Waru, Kecamatan Banyuputih Situbondo, yang kini mulai tersenyum dengan usaha peternakan lebahnya.
Seiring mulai mekarnya bunga pohon jati sejak tiga bulan lalu, produksi madunya mengalami peningkatan tajam.
Saat ini menurut rizal, dari 1500 kotak lebah yang ia tangkarkan di hutan Baluran Situbondo, mampu menghasilkan madu hingga tiga ton perbulan. Padahal sebelumnya ia hanya mampu mengambil madu separuhnya saja.
Satu kilo gram madu hutan jati, dia jual dengan harga 30 ribu rupiah. Selain memenuhi permintaan penjual jamu di situbondo, Rizal juga melayani pabrik jamu di kota Malang dan sekitarnya.
Madu lebah pohon jati konon, rasanya lebih manis sebab kandungan tepung sari pada bunga pohon jati lebih banyak ketimbang pada pohon lainnya.
Jika madu di gunakan untuk penyembuhan penyakit seperti masuk angin dan meningkatkan kebugaran tubuh sangat mujarab.
Rizal mengaku dibutuhkan ketrampilan khusus untuk beternak lebah madu jati. Sebab tak jarang. Lebah kerap menyengat saat awal penangkaran hingga madu hendak di panen.
Untuk itu peternak harus ahli dan membekali diri dengan masker penutup wajah berikut pemberian asap sabut kelapa. Untuk menangkarkan lebah madu bunga jati sebenarnya cukup mudah. Induk lebah yang telah dimasukkan dalam kotak dalam waktu tiga bulan, akan di kerumuni ribuan lebah anakan hingga menghasilkan sarang lebah dan produksi madu.
Jika telah cukup masanya, yakni minimal tiga bulan dan maksimal lima bulan. Madu pun sudah siap di panen dan siap dijual.