Ada banyak cerita tentang seekor anjing yang sudah cukup umur atau dewasa kemudian berpindah tangan ke orang lain dan setelah waktu yang singkat ataupun panjang muncul kembali di depan pintu rumah majikannya yang lama. Hal ini mungkin tidak mengherankan kalau anjing tersebut hanya pindah kedesa yang bersebelahan atau masih dalam lingkup satu kota, terlebih kalau anjing sering diajak keluar rumah.
Tentang hal ini banyak cerita yang fantastis bagaimana anjing ternyata dapat kembali menemukan rumah majikannya setelah anjing dikirim ke kota lain yang bermil-mil jauhnya dari rumah majikannya dengan mobil dan dalam pengiriman tersebut anjing masih dimasukkan ke dalam kandang pengangkut. Hal ini dimungkinkan karena dalam keadaan tersebut ternyata anjing masih dapat mengorientasi dengan menggunakan semua indera yang dimiliki dan mengenali tanda-tanda khusus diantaranya ; hal-hal yang menyolok di sekitarnya, misalnya bukit-bukit, menara, bunyi-bunyian (lonceng menara), bau-bauan (permukaan air, pabrik-pabrik).
Bastian Schmid pada tahun 1932 melakukan percobaan tentang hal ini. Dua ekor anjing yang tidak pernah di ajak keluar sehingga hanya mengenal lingkungan sekitar rumahnya saja, dimasukkan ke dalam peti yang tertutup dan dibawa dengan kendaraan berkeliling. Kedua anjing itu kemudian dilepas di tempat yang asing bagi mereka. Bastian Schmid juga melakukan percobaan yang sama di dalam kota München.
Dalam usaha anjing-anjing itu untuk pulang mereka diikuti oleh orang bersepeda pada jarak tertentu. Meskipun semula Schmid sudah berusaha untuk tidak melewati tempat-tempat yang dapat dipergunakan sebagai tanda-tanda khusus bagi anjing, ternyata +ketiga anjing tersebut dapat menemukan rumah mereka.
Daya pengenalan tempat ini yang disebut indera tempat ( Paatszin ), pada manusia modern daya ini sebagian besar atau seluruhnya sudah lenyap. Tapi yang paling tajam dalam hal ini dan melebihi kemampuan anjing adalah indera tempat yang dimiliki oleh burung merpati pos.