Selasa, 12 Juli 2011

Harimau Cina Selatan (Panthera tigris amoyensis)


Dikategorikan Sangat Kritis Terancam Punah (Critically Endangered) dalam daftar lembaga konservasi IUCN; dan masuk dalam CITES Appendix I yang artinya perdagangan internasional komersial  dilarang. Harimau Cina Selatan diyakini sebagai subspesies asal (stem tiger) dari subspesies harimau  lain. Hal ini didasari karakteristik morfologisnya yang  berbeda dan primitif seperti harimau purba.
Subspesies ini memiliki bentuk rangka kepala yang  berbeda, dimana cekungan matanya lebih dalam  dengan sedikit tonjolan di belakang lehernya.
 Pada tahun 1950, populasinya diperkirakan masih  lebih dari 4000 ekor. Pembasmian besar-besaran  karena kebijakan anti hama di era 1950 dan 60an serta kerusakan habitat secara dramatis mengurangi  populasi satwa ini.
Dari ke-enam subspesies harimau di dunia, harimau Cina Selatan memiliki populasi terendah  yaitu hanya beberapa ekor yang masih hidup di alam liar.
Bagian atas tubuh harimau Cina Selatan bervariasi dari warna oranye kemerahan sampai kekuningan. Belangnya berwarna hitam atau abu-abu gelap.
Dibandingkan jenis lainnya, harimau Cina Selatan memiliki belang paling sedikit.
Kepercayaan Cina menyebutkan bahwa tanda di dahi harimau menyerupai simbol “Wang”  (王), yang berarti raja.
Harimau memiliki peranan penting dalam kebudayaan cina. Salah satu dari arah mata angin dilambangkan oleh harimau putih dari Barat (Xī Fāng Bái Hǔ), sementara Dewa Cai Shen  sering digambarkan menaiki harimau hitam.