Kamis, 24 November 2011

Kiat Memilih Burung Merpati Tinggi Jagoan ( 1 )

Kemungkinannya memang besar, memperoleh burung merpati jempolan, manakala memilih Bakalan Burung Merpati Tinggi yang berasal dari indukan ok, apalagi memiliki Reputasi Juara. Namun tentunya, bakalan burung dari trah juara ini biasanya harganya juga tidak main-main.
Bagaimana dengan para Pehobi Merpati Tinggi yang berkantong pas-pasan?, “jangan takut”. Ada beberapa resep maupun trik yang bisa digunakan dalam memilih Burung Merpati Tinggi Jagoan, asal sabar, tidak kesusu, dan yakin. Mudah-mudahan tips di bawah ini bisa membantu.

Bentuk Kepala
Bentuk kepala sangat menentukan, umumnya berpengaruh pada tingkat kepandaian si burung. Rasionalnya sih, kapasitas otak burung dengan kepala besar pasti jauh lebih besar. Pilih burung yang mempunyai kepala besar dan dengan batok kepala depan lebih tinggi dari batok kepala belakang “nonong”.

Sebaiknya juga pilih burung yang mempunyai derajat kemiringan antara pangkal hidung dg atas batok kepala sebesar 45-60, jangan memilih yang memiliki derajat kemiringan 90, karena biasanya bentuk kepala spt ini dimiliki oleh burung yang hanya bagus turun atas kepala, “tengah” (arah jam12.00).

Berbeda dengan yang mempunyai kemiringan 45-60, tipe kepala spt ini OK turun dari arah manapun. selain itu biasanya burung dengan bentuk kepala spt ini lebih cerdas (mengingat untuk merpati tinggian sangat diperlukan feeling yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi)

Bentuk Paruh
Pilih paruh yang berbentuk “merit” (runcing pada ujungnya), tidak terlalu besar & tidak terlalu panjang. Pilih yang mempunyai panjang dari ujung hidung sampai ujung paruh yang berjarak sedikit lebih pendek dari jarak pangkal hidung sampai batok kepala depan teratas.

Mata
Perhatikan juga mata. Karena organ tubuh yang satu ini merupakan senjata utama bagi merpati, ala sedang terbang tinggi. Pilih mata yang mempunyai pupil (bijih mata) berwarna hitam pekat dan responsif terhadap cahaya (akan membesar dan mengecil dg cepat saat menerima perubahan rangsangan cahaya).

Pilih juga yang mempunyai cincin lingkar menempel pada bijih mata (biasanya berwarna hijau) 1/4 keliling bijih mata menggantung di depan bawah. Sedangkan untuk warna mata, pilih yang mempunyai dua warna mata, biasanya perpaduan antara kuning tua dg kuning muda, merah tua dg hijau tua, atau merah muda dg putih.

Supaya hasilnya lebih joss, pilih burung merpati yang memiliki mata dengan warna tengah lebih tenggelam dari warna luarnya, sehingga akan terlihat jelas perbedaan antara keduanya (bila mata burung kita lihat pada tempat yang teduh/tidak terkena cahaya langsung). jika mata burung kita lihat pada saat terkena sinar matahari langsung, maka kedua warna mata akan bergabung dan tampak seperti titik2 warna yang menyatu.

Hidung
Hidung, ternyata juga berperan bagi burung merpati tinggi, untuk menemukan jalan pulangnya (disamping feelingnya), beberapa hidung favorit, diantaranya bentukhidung yang besar, panjang, menggembung (bukan “prambon”/turunan dari merpati pos), hidung berbentuk spt ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang pasti menjadikan pemiliknya sebagai burung yang unggul, meski bukan satu-satunya.

Bentuk hidung yang lainnya, besar, panjang, “trepes”/melekat ke paruh (jika burung ini “prambon”), hidung berbentuk spt ini jika memiliki warna kapur pekat akan terlihat garis2 samar sejajar berwarna kemerah2an diseluruh bagian hidungnya, dan pangkal hidung bagian bawah menjorok ke belakang.

Selanjutnya adalah bentuk hidung yang kecil, menggembung (strain jawa, baik jawa sungut ataupun jawa deles), hidung berbentuk ini bila mempunyai warna kapur pekat dan pangkal hidung bagian bawah menjorok kebelakang bakal menjadikannya burung handal.

Sementara bila pada pangkal hidung berbentuk lurus, burung ini untuk “gaburan”/bermain dirumah, biasanya burung tidak membutuhkan jarak jauh2 untuk bisa terbang tinggi, yang penting pemilihan mitra terbang yang imbang dan sepadan (justru bila burung dg tipe hidung spt ini akan lama pulangnya, bila dilepas jauh, bahkan mungkin hilang).

Leher
Leher yang baik, bagi burung merpati adalah sarana utama bagi burung untuk “metil”/”njungkel”/”nunjem”/”nenggel”/”thel”. pilih leher yg kuat dan jangan terlalu panjang, pilih panjang leher yang sedikit lebih pendek dari tulang dadanya.
pilih juga tulang leher yg kuat, tegak, kencang dan mendongak keatas (saat burung memperhatikan sesuatu,biasanya gerakan), akan tetapi akan kembali mengendur/menekuk seperti semula. karena leher yg selalu tegak terkesan kaku, dan kualitas “metil” kalah fleksibel.

Sayap
Bagian burung merpati yang sangat vital adalah sayap. Jika badan burung diibaratkan sebuah perahu, maka sayapmerupakan dayungnya. Oleh arena itu diperlukan dayung yang bentuk, kekuatan dan memiliki fleksibilitas yang optimal.
1. Pilihlah burung yang memiliki bahu sayap yang kuat dan lentur/jangan kaku, sementara bentuk bisa bervariasi, ada yg tebal bulat, pendek berotot. ada juga yg berbentuk pipih, lebar berotot.
2. Selanjutnya adalah bulu sayap yang tebal, kencang, tidak bergelombang. pilih juga yang lebar (landung) rapat jarak satu bulu dg yg lainnya. ujung bulu meruncing.
3. tulang bulu sayap mesti besar dan kuat, sedikit lentur pada ujung bulunya
pilih juga yg memiliki sayap sedikit terlihat “mekongkong” saat dipegang. jangan yg memiliki sayap merapat ke badan, karena kualitas turunnya akan lebih baik, bagi burung yang mempunyai sayap agak mekongkong.

Bentuk Dada
Pilih bentuk dada yang berbentuk huruf V (kalau dilihat dari depan), jangan yg berbentuk O, apalagi elip mendatar/gepeng. burung dengan bentuk dada berhuruf V biasanya akan turun kencang dari arah manapun.

Berbeda dengan burung yang berbentuk huruf O (hanya bagus turun atas kepala/jam 12.00), karena kalau turun agak condong biasanya kecepatan turun burung berbentuk dada seperti ini akan berkurang.

Tulang Dada
Pilih tulang dada yg mempunyai panjang sedikit lebih panjang dari telunjuk org dewasa, atau paling tidak sama panjang.
1. berbentuk seperti tanda ‘centang’ : dg tulang dada blk menjorok kebelakang, biasanya burung jadi berbentuk jantung. burung dengan type tulang dada sprti ini dg perangkat lain yg memadai biasanya akan turun anteng/tidak goyang.
2. berbentuk sprti perahu : dengan perangkat lain yg memadai dan “cekelan”padat berisi, burung akan turun sambil “nggenjot-nggenjot”

Sapit Udang
Ada yang berpendapat bahwa kondisi, ukuran jarak dan bentuk “sapit urang” pada burung merpati tidak mempengaruhi gaya terbang dan turunnya. Sebaliknya, dari pengalaman, bila dinilai dari cara terbang burung sendiri memang sampai saat ini saya belum menemukan adanya pengaruh “sapit urang” sama gaya terbang burung.

akan tetapi utk masalah turun sprtinya berpengaruh besar. ketebalan dan kuatny “sapit urang” pun juga mempengaruhi turunnya merpati. sprti cont; merpati dg “sapit urng” rapat (tidak berjarak sama sekali/”ganthet”) biasany kalau burung mempunnyai kemampuan turun yang pelan.

Sementara, Burung Merpati dengan “sapit urang” berjarak sempit, kira 0,5-1cm (untuk burung merpati berukuran besar). 0,5cm (untuk merpati berukuran sedang) kalau burung mempyai kemampuan turun, turunny akan megal-ol/goyang-goyang.
Sementara, Burung Merpati degan jarak “sapit urang” kira2 >1cm, burung akan mempunyai kemampuan turun yang baik, akan turun dg “anteng”/tidak goyang2, tentunya didukung ukuran “brutu” dan bentuk ekornya.

Pada burung yang memiliki kondisi “sapit urang” yg bengkok, kecepatan untuk turunnya pasti akan berkurang,seperti beberapa pengalaman yang pernah dialami oleh hobies merpati tinggi, bersambung..

Sumber : http://beritaburung.com/?p=600


www.jendelahewan.blogspot.com