Kolam air deras (KAD) ialah salah satu tempat untuk pembiakan ikan . Ciri khas KAD ialah ukurannya sangat sempit, jauh lebih sempit dari kolam tanah. Kolam tanah yang umum digunakan memiliki luas antara 500 – 1.000 m2. Bahkan ada kolam tanah yang luasnya 2.000 m2. Sedangkan luas KAD hanya di bawah 50 m2, paling luas 33 m2. Meski sempit, tetapi KAD bisa digunakan untuk memelihara ikan dengan kepadatan tinggi. Dengan kepadatannya yang tinggi, sebuah KAD dapat memproduksi ikan konsumsi sebanyak 2 ton setiap periode pemeliharaan. Jika dihitung dengan detail, maka sudah dipastikan sebuah KAD memiliki produktivitas yang sangat tinggi, yaitu 60 – 70 kg. Berbeda dengan produktivitas kolam tanah. Pengalaman penulis, dan juga hasil survei di beberapa pembudidaya, bahwa sebuah kolam tanah yang luasnya 500 m2 hanya bisa memproduksi ikan konsumsi sebanyak 1 ton. Jadi jikan dihitung dengan detail, maka produkstivitas kolam tanah hanya 2 kg/m2, atau 30 kali lipat lebih rendah dari KAD. Karena produktivitasnya yang tinggi, maka pemeliharaan ikan di KAD disebut sistem pemeliharaan ikan secara intensif.
Ciri khas lainnya ialah debit air di KAD sangat besar, jauh lebih besar dari kolam biasa, atau kolam tanah. Debit air di kolam tanah sangat kecil, paling besar 10 liter/detik. lantas pada KAD, debit airnya minimal 20 liter/detik. Bahkan di akhir pemeliharaan, debit airnya bisa mencapai 50 liter/detik.
Aliran air, atau pemberian debit air pada kolam memiliki tujuan utama untuk mensuplay oksigen, agar kandungan oksigen dalam kolam tetap tinggi. Dengan oksigen yang tinggi, maka ikan-ikan dapat bernapas dengan bebas, sehingga ikan-ikan dapat hidup dengan baik, dan nafsu makannya tinggi.
Debit air di kolam tanah sangat kecil. Aliran itu tak mampu menyebar, atau bersirkulasi dengan baik. Sudah pasti, aliran itu juga tak mampu memproduksi kandungan oksigen yang sangat tinggi secara kontinyu. Hanya pada waktu-waktu tertentu saja, terutama pada tengah hari, yaitu setelah terjadi photosintesa. Sedangkan waktu lainnya, kandungan oksigen di kolam tanah sangat rendah, terutama pagi hari, karena oksigen habis digunakan sepanjang malam. Maka tak heran jika banyak ikan yang kekurangan oksigen. Dalam keadaan ini, jangan untuk makan, untuk mempertahankan hidup saja susah.