Daging Ayam Kalkun memang belum begitu populer dalam dunia Kuliner di Indonesia. Wajar saja karena kebanyakan ternak Ayam kalkun di Indonesia sebagian besar hanya untuk hiasan atau hewan klangenan. Namun di negara lain olahan daging kalkun banyak dijumpai di berbagai restoran. Terlepas dari untuk apa tujuan ternak ayam kalkun, harganya lumayan tinggi dibandingakn dengan ayam negeri. Satu ekor ayam kalkun bisa mencapai 300-400 ribu, jika ditekuni bisnis ternak ayam kalkun bisa mendatangkan keuntungan yang lumayan.
Ayam kalkun memang bukan ayam asli dari Indonesia, asal-usulnya cukup simpang siur. Di Eropa ayam kalkun dikenal dengan nama Turkey karena konon asalnya dari negara Turki. Ayam Kalkun sendiri terdiri atas beberapa species. Spesies ayam kalkun tersebut sesuai dengan bentuk tubuh, warna bulu dan beberapa karakter yang dapat dibedakan antara species yang satu dengan yang lain.
Potensi bisnis ayam kalkun bisa ditujukan untuk tujuan daging dan ayam hias. Ayam Kalkun dikenal memiliki bobot tubuh yang bisa mencapai 5 kilogram per ekor, sehingga cocok untuk ayam pedaging. Selain ukuran yang besar Ayam Kalkun jantan memiliki bentuk tubuh dan bulu yang indah, sehingga cocok untuk hiasan di rumah.
Cara Ternak Ayam Kalkun
Dalam menjalankan bisnis ternak ayam kalkun ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan. Ternak ayam kalkun memang sedikit lebih rumit dibandingkan dengan ayam kampung atau ayam jenis lainnya. Tingkat kematian ayam kalkun apalagi anakan cukup tingi sehingga perlu ekstra hati-hati dalam pemeliharaannya.
1. Pemilihan Bibit Ayam Kalkun
Pemilihan bibit Kalkun cukup penting, bibit kalkun yang baik salah satunya ditandai dengan pertumbuhan yang cepat, nafsu makan yang tinggi, bebas penyakit dab sehat. Pilihlah dari penyedia bibit yang sudah dikenal memiliki pengalaman dan kredibilitas yang baik.
2. Lokasi Dan Kandang Kalkun
Lokasi kandang kalkun dipilih pada tempat yang tidak lembab dan jika memungkinkan menghadap ke arah timur. Hal ini ditujukan agar pada pagi hari kandang kalkun terkena sinar matahari. Kandang yang banyak terkena sinar matahari akan membuat ayam kalkun lebih sehat. Kandang umbaran terbatas memungkinkan Ayam Kalkun bebas berkeliaran namun tetap aman dari kriminalitas atau predator.
Bentuk Kandang kalkun bisa menyesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia. Namun harus cukup luas dan jangan terlalu padat. Jika terlalu sempit atau terlalu padat bulu-bulu ayam kalkun akan rusak. Selain itu ayam kalkun jantan dewasa suka sekali berkelahi satu dengan yang lain. Pisahkan ayam kalkun yang berbeda ukuran, ayam kalkun kecil akan kalah bersaing dalam berebut makanan dengan kalkun dewasa.
3. Perawatan Dan Pemberian Makanan Ayam Kalkun
Perawatan ayam kalkun merupakan hal yang cukup rumit dan butuh ketelitian. Makanan yang mengandung nutrisi yang baik akan mendukung pertumbuhan ayam kalkun. Dalam masa pertumbuhan ayam kalkun memerlukan nutrisi yang lebih baik. Berikan Konsentrat BR1 Dan BR2 sesuai usia mereka. Makanan lainnya hampir sama dengan ayam kampung atau ayam lainnya. Misalnya bekatul, jagung, nasi dan lain-lainnya,berikan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Selain itu ayam kalkun suka dengan sayur dan daun-daunan. Berikan sayur dan daun-daunan untuk memenuhi gizi mereka. Selain makanan, minuman juga merupakan hal penting yang harus selalu tersedia bagi mereka.
Untuk pencegahan penyakit, selain kondisi lingkungan dan makanan yang terjaga, ayam kalkun perlu diberikan vaksin seperti vaksin ayam lain. Berikan pula tambahan vitamin semasa ayam kalkun sehat. Jika ada ayam kalkun yang sakit segera pisahkan dari ayam yang sehat agar tidak menular.(Galeriukm).
Sumber : http://galeriukm.web.id/unit-usaha/peternakan/celah-bisnis-ternak-ayam-kalkun
www.jendelahewan.blogspot.com