Selasa, 10 Januari 2012

Teknik Budidaya Jamur Kancing

Jamur kancing, dinamakan demikian karena bentuk jamur ini memang sama persis dengan kancing baju. Bulat dan warnanya putih terang atau coklat terang atau krem.

Jamur kancing memiliki ukuran dua sampai empat sentimeter. Namun bila sudah dewasa dan mekar, bisa mencapai duapuluh sentimeter. Jamur ini juga merupakan salah satu jamur yang paling sering dibudidayakan oleh para petani jamur di seluruh pelosok dunia.

Para petani ini lebih suka memilih budidaya jamur kancing karena diantara jenis jamur yang lain, jamur inilah yang paling banyak penggemarnya. Karena itu pemasarannya juga jauh lebih mudah.

Teknik Budidaya Jamur Kancing
Tahapan untuk melakukan budidaya jamur kancing tidak terlalu jauh berbeda dengan teknik menanam jamur yang lain. Petama kali yang harus dilakukan adalah membuat media tanam.

Untuk jamur kancing, media tanam yang paling bagus adalah jerami yang dibuat kompos dan dicampur dengan pupuk. Agar hasil panennya nanti lebih bagus, pilihlah pupuk jenis organik. Misalnya kotoran dari kuda atau unggas. Sedang untuk bahan penunjangnya bisa menggunakan bekatul, urea, kapur dan air yang diambil dari buah kelapa.

Setelah kompos selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah menyiapkan lokasi untuk menanam jamur. Lokasi ini harus berada di ruang tertutup dan kelembabannya selalu terjaga agar tidak menjadi panas. Demikian pula dengan pergerakan (sirkulasi) udara yang merata.

Bila keadaan tidak memungkinkan, bisa menggunakan kipas angin atau AC. Bila semuanya sudah siap, maka proses budidaya jamur kancing selanjutnya adalah penanaman bibit jamur.

Perawatan Pada Masa Pertumbuhan
Bila pertumbuhannya normal dan tidak mengalami gangguan, bibit yang sudah ditanam dalam jangka waktu sekitar dua minggu sudah tumbuh. Bila permukaan pada media menjadi penuh, maka lakukan pelapisan dengan menggunakan tanah yang tebalnya antara dua hingga lima sentimeter. Tujuannya adalah agar jamur bisa tumbuh secara tegak.
Selain itu juga untuk menjaga kelembaban media dan menghambat proses pengeringan pada media tanam. Manfaat yang lain adalah untuk menghindari serangan hama jamur.
Bila pekerjaan pelapisan telah selesai, maka pintu dan jendela ruang harus segera ditutup kembali. Dua atau tiga minggu kemudian, karena sudah tumbuh besar, maka diperlukan sirkulasi udara yang lebih banyak karena jamur juga sudah mulai tahan terhadap panas namun tetap harus dalam batas-batas tertentu.Karena itu jendela sudah harus dibuka.

Namun bila terjadi pengeringan harus segera dilakukan penyiraman. Demikian pula bila cuaca terlalu panas, maka agar suhu ruang tetap dingin ac harus selalu dinyalakan. Bila mau irit biaya bisa menggunakan es batu yang masih berbentuk balok dan ditaruh di dalam.

Masa Panen
Beberapa saat atau hari setelah dilakukan pelapisan, tubuh pada buah di jamur sudah mulai muncul atau tumbuh. Dalam jangka waktu dua minggu kemudian, masa panen jamur kancing sudah tiba waktunya.

Agar mendapat kualitas yang baik, maka sebaiknya pemetikan jamur dilakukan ketika jamur masih berbentuk kancing. Sehingga waktu dikirim ke tempat pemesannya, hasil budidaya jamur kancing sudah mekar dan matang serta siap untuk diolah.

Sumber : http://www.anneahira.com/budidaya-jamur-kancing.htm

www.jendelahewan.blogspot.com