disebabkan oleh bakteri atau virus.
Adapun beberapa jenis penyakit yang sering menimbulkan kematian pada ayam yang disebabkan oleh
virus adalah sebagai berikut.
GUMBORO (Infectious Bursal Disease)
a. Pengenalan
Penyakit Gumboro disebut juga Infectious Bursal Disease (IBD) atau Avian Nephrosis. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang menciri terhadap keluarga Birnaviridae, penularan sangat cepat, akut,
menyerang anak ayam usia 2 – 14 minggu.
b. Penularan
Penularan paling sering terjadi melalui pencemaran lingkungan oleh virus yang keluar bersama
tinja anak ayam yang terserang.
c. Gejala Klinis
Gejala pertama yang terlihat berupa penurunan konsumsi pakan dan minum, bulu kusam, diare
yang melendir yang mengotori bulu pantat, lesu, tidur dengan paruh diletakkan di lantai. Bentuk
klinis dijumpai pada anak ayam berumur 4 – 8 minggu dan bentuk subklinis pada anak ayam
berumur 3 minggu dan tidak menimbulkan kematian, tetapi telah terjadi kerusakan terhadap
sistem pembentukan zat kebalnya. Angka kematian bila tanpa komplikasi denagn penyakit lain
bervariasi antara 5 – 80%, sedangkan angka kesakitan dapat mencapai 100%. Anak ayam mungkin
tidak mati, tetapi tetap kurus dan lebih rentan terhadap inveksi sekunder yang terjadi dikemudian
hari. Virus Gumboro merusak sistem kekebalan tubuh
d. Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ini tidak berhasil guna. Usaha pengobatan yang paling epektif
adalah tindakan vaksinasi. Program vaksinasi yang baik dapat membantu menurunkan kejadian
penyakit. Bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena Gemboro harus dimusnahkan
dengan cara dikubur atau dibakar.
PENYAKIT TETELO ( Newcastle Disease, Avian Pneumoencephalitis)
a. Pengenalan
Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease (ND) adalah penyakit akut pada unggas yang menular
secara cepat dan menyebabkan timbulnya gangguan pernapasan yang sering diikuti oleh
gangguan syaraf serta diare. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyco yang bervariasi
keganasannya mulai dari sangat tinggi (velogenik) sampai cukup tinggi (mesogenik) atau sangat
rendah (lentogenik).
b. Penularan
Virus ND disebarkan selama masa tunas, virus berada di udara pernapasan, tinja, pada ayam yang
sakit dan pada bangkai ayam yang mati karena ND. Ayam yang sakit dapat tertular melalui udara
dan melalui pakan atau air minum yang tercemar. Penyebaran penyakit dapat pula melalui burung
peliharaan atau burung liar yang berada di sekitar atau masuk ke dalam kandang.
c. Gejala Klinis
Tanda klinis sangat tergantung dari keganasan virus yang menginfeksi yaitu :
- Inveksi virus lentogenik menunjukan gejala yang ringan disertai penurunan produksi telur
dan tidak terjadi gangguan syaraf.
- Inveksi virus mesogenik menimbulkan gangguan pernapasan seperti sesak napas, mengapmengap,
batuk dan bersin, produksi telur menurun, terjadi penurunan daya tetas, angka
kematian pada anak ayam mencapai 10%, pada ayam dewasa mungkin tidak
mengakibatkan kematian.
- Infeksi virus velogenik menyebabkan ayam kehilangan napsu makan, diare kehijau-hijauan,
sesak nafas, ngorok, ayam mungkin menderita kelumpuhan sebagian atau total dan sering
terjadi tortikalis. Produksi telur menurun atau berhenti. Angka kematian dapat mencapai
100%.
d. Pencegahan dan Pengobatan
Ayam yang menderita ND tidak dapat diobati. Usaha pencegahan yang paling epektif adalah
melakukan vaksinasi. Ayam yang pernah terjangkit harus dimusnahkan karena dapat bertindak
sebagai sumber penyakit.
BRONKHITIS MENULAR (Infectious Bronchitis)
a. Pengenalan
Penyakit Infectious Bronchitis (IB) atau Bronkhitis Menular pada unggas adalah suatu penyakit
yang menyerang alat pernapasan. Penyebabnya adalah virus corona. Ayam yang terserang
penyakit ini secara menciri ditandai oleh kesulitan bernapas dan mengap – mengap diikuti oleh
penurunan produksi telur secara tajam. Penyakit ini menyerang pada ayam muda.
b. Penularan
Penularan dapat terjadi melalui udara yang mengandung partikel virus yang berasal dari hidung
dan tenggorokan unggas yang terserang oleh penyakit ini. Ayam yang sembuh masih mengandung
virus dalam waktu satu bulan dan tetap tinggal kebal tetapi tidak sebagai pembawa sifat yang
abadi.
c. Gejala Klinis
Infeksi virus IB terjadi sangat cepat dan penularannya kepada hewan lainpun berlangsung sangat
cepat. Angka kesakitan dapat mencapai 100%, tetapi angka kematian mungkin tidak ada apabila
tidak ada komplikasi dengan penyakit lain. Ayam yang terserang mengalami nafsu makan dan
minumnya menurun, ayam muda bernafas terengah-engah dan menga-mengap. Produksi telur
menurun tajam atau dapat terhenti sama sekali.
Apabila sehat kembali produksi telur naik sedikit demi sedikit akan tetapi tetap pada rata – rata
yang rendah. Kerabang telur menjadi besar atau bentuknya abnormal. Akibat lain yang mungkin
timbul adalah penyembuhan saluran telur.
d. Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap IB tidak spesifik, penggunaan antibiotik dapat dilakukan selama 3 – 5 hari
untuk memerangi infeksi ikutan. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi.
Kejadian penyakit dapat dikurangi dengan perbaikan tatalaksana peternakan, pemberian
makanan dan minuman yang baik serta keadaan lingkungan peternakan dan perkandangan harus
bersih dan sehat.
INFLUENSA UNGGAS (Avian Influenza)
a. Pengenalan
Influensa Unggas atau Avian Influenza (AI) adalah penyakit pernafasan menular yang disebabkan
oleh virus orthomyxo. Unggas yang terserang oleh penyakit ini menampakkan gejala – gejala
gangguan pernafasan, murung, nafsu makan dan minum menurun.
b. Penularan
Diantara jenis unggas peliharaan, kalkun paling sering terserang. Infeksi dapat terjadi melalui alat
peternakan dan kontak langsung dengan hewan yang terjangkit.
c. Gejala Klinis
Ada dua bentuk influensa yang dikenal, yaitu (1) bentuk ringan yang mengakibatkan kemurungan,
gangguan pernafasan dan diare. (2) bentuk akut menyebabkan radang kantung hawa dan radang
sinus dengan getah radang mengkeju. Ayam muda dapat tercekik karena sumbatan getah radang
pada saluran pernafasan. Pada ayam bibit, produksi telur dapat menurun secara cepat dan dapat
penurunan daya tetas.
d. Pencegahan dan Penobatan
Tidak ada pengobatan yang khusus. Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi dan kebersihan
kandang yang memadai, pengasingan terhadap unggas yang sakit serta menghidari perbedaan
umur dalam kelompok dapat membantu memperbaiki keadaan. Penyakit ini dapat sembuh secara
spontan.
Tindakan vaksinasi dapat dilakukan untuk mencegah menjangkitnya penyakit Influensa unggas
Adapun beberapa jenis penyakit yang sering menimbulkan kematian pada ayam yang disebabkan oleh
virus adalah sebagai berikut.
GUMBORO (Infectious Bursal Disease)
a. Pengenalan
Penyakit Gumboro disebut juga Infectious Bursal Disease (IBD) atau Avian Nephrosis. Penyakit ini
disebabkan oleh virus yang menciri terhadap keluarga Birnaviridae, penularan sangat cepat, akut,
menyerang anak ayam usia 2 – 14 minggu.
b. Penularan
Penularan paling sering terjadi melalui pencemaran lingkungan oleh virus yang keluar bersama
tinja anak ayam yang terserang.
c. Gejala Klinis
Gejala pertama yang terlihat berupa penurunan konsumsi pakan dan minum, bulu kusam, diare
yang melendir yang mengotori bulu pantat, lesu, tidur dengan paruh diletakkan di lantai. Bentuk
klinis dijumpai pada anak ayam berumur 4 – 8 minggu dan bentuk subklinis pada anak ayam
berumur 3 minggu dan tidak menimbulkan kematian, tetapi telah terjadi kerusakan terhadap
sistem pembentukan zat kebalnya. Angka kematian bila tanpa komplikasi denagn penyakit lain
bervariasi antara 5 – 80%, sedangkan angka kesakitan dapat mencapai 100%. Anak ayam mungkin
tidak mati, tetapi tetap kurus dan lebih rentan terhadap inveksi sekunder yang terjadi dikemudian
hari. Virus Gumboro merusak sistem kekebalan tubuh
d. Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit ini tidak berhasil guna. Usaha pengobatan yang paling epektif
adalah tindakan vaksinasi. Program vaksinasi yang baik dapat membantu menurunkan kejadian
penyakit. Bangkai ayam yang mati dan tinja ayam yang sakit karena Gemboro harus dimusnahkan
dengan cara dikubur atau dibakar.
PENYAKIT TETELO ( Newcastle Disease, Avian Pneumoencephalitis)
a. Pengenalan
Penyakit Tetelo atau Newcastle Disease (ND) adalah penyakit akut pada unggas yang menular
secara cepat dan menyebabkan timbulnya gangguan pernapasan yang sering diikuti oleh
gangguan syaraf serta diare. Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyco yang bervariasi
keganasannya mulai dari sangat tinggi (velogenik) sampai cukup tinggi (mesogenik) atau sangat
rendah (lentogenik).
b. Penularan
Virus ND disebarkan selama masa tunas, virus berada di udara pernapasan, tinja, pada ayam yang
sakit dan pada bangkai ayam yang mati karena ND. Ayam yang sakit dapat tertular melalui udara
dan melalui pakan atau air minum yang tercemar. Penyebaran penyakit dapat pula melalui burung
peliharaan atau burung liar yang berada di sekitar atau masuk ke dalam kandang.
c. Gejala Klinis
Tanda klinis sangat tergantung dari keganasan virus yang menginfeksi yaitu :
- Inveksi virus lentogenik menunjukan gejala yang ringan disertai penurunan produksi telur
dan tidak terjadi gangguan syaraf.
- Inveksi virus mesogenik menimbulkan gangguan pernapasan seperti sesak napas, mengapmengap,
batuk dan bersin, produksi telur menurun, terjadi penurunan daya tetas, angka
kematian pada anak ayam mencapai 10%, pada ayam dewasa mungkin tidak
mengakibatkan kematian.
- Infeksi virus velogenik menyebabkan ayam kehilangan napsu makan, diare kehijau-hijauan,
sesak nafas, ngorok, ayam mungkin menderita kelumpuhan sebagian atau total dan sering
terjadi tortikalis. Produksi telur menurun atau berhenti. Angka kematian dapat mencapai
100%.
d. Pencegahan dan Pengobatan
Ayam yang menderita ND tidak dapat diobati. Usaha pencegahan yang paling epektif adalah
melakukan vaksinasi. Ayam yang pernah terjangkit harus dimusnahkan karena dapat bertindak
sebagai sumber penyakit.
BRONKHITIS MENULAR (Infectious Bronchitis)
a. Pengenalan
Penyakit Infectious Bronchitis (IB) atau Bronkhitis Menular pada unggas adalah suatu penyakit
yang menyerang alat pernapasan. Penyebabnya adalah virus corona. Ayam yang terserang
penyakit ini secara menciri ditandai oleh kesulitan bernapas dan mengap – mengap diikuti oleh
penurunan produksi telur secara tajam. Penyakit ini menyerang pada ayam muda.
b. Penularan
Penularan dapat terjadi melalui udara yang mengandung partikel virus yang berasal dari hidung
dan tenggorokan unggas yang terserang oleh penyakit ini. Ayam yang sembuh masih mengandung
virus dalam waktu satu bulan dan tetap tinggal kebal tetapi tidak sebagai pembawa sifat yang
abadi.
c. Gejala Klinis
Infeksi virus IB terjadi sangat cepat dan penularannya kepada hewan lainpun berlangsung sangat
cepat. Angka kesakitan dapat mencapai 100%, tetapi angka kematian mungkin tidak ada apabila
tidak ada komplikasi dengan penyakit lain. Ayam yang terserang mengalami nafsu makan dan
minumnya menurun, ayam muda bernafas terengah-engah dan menga-mengap. Produksi telur
menurun tajam atau dapat terhenti sama sekali.
Apabila sehat kembali produksi telur naik sedikit demi sedikit akan tetapi tetap pada rata – rata
yang rendah. Kerabang telur menjadi besar atau bentuknya abnormal. Akibat lain yang mungkin
timbul adalah penyembuhan saluran telur.
d. Pencegahan dan Pengobatan
Pengobatan terhadap IB tidak spesifik, penggunaan antibiotik dapat dilakukan selama 3 – 5 hari
untuk memerangi infeksi ikutan. Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi.
Kejadian penyakit dapat dikurangi dengan perbaikan tatalaksana peternakan, pemberian
makanan dan minuman yang baik serta keadaan lingkungan peternakan dan perkandangan harus
bersih dan sehat.
INFLUENSA UNGGAS (Avian Influenza)
a. Pengenalan
Influensa Unggas atau Avian Influenza (AI) adalah penyakit pernafasan menular yang disebabkan
oleh virus orthomyxo. Unggas yang terserang oleh penyakit ini menampakkan gejala – gejala
gangguan pernafasan, murung, nafsu makan dan minum menurun.
b. Penularan
Diantara jenis unggas peliharaan, kalkun paling sering terserang. Infeksi dapat terjadi melalui alat
peternakan dan kontak langsung dengan hewan yang terjangkit.
c. Gejala Klinis
Ada dua bentuk influensa yang dikenal, yaitu (1) bentuk ringan yang mengakibatkan kemurungan,
gangguan pernafasan dan diare. (2) bentuk akut menyebabkan radang kantung hawa dan radang
sinus dengan getah radang mengkeju. Ayam muda dapat tercekik karena sumbatan getah radang
pada saluran pernafasan. Pada ayam bibit, produksi telur dapat menurun secara cepat dan dapat
penurunan daya tetas.
d. Pencegahan dan Penobatan
Tidak ada pengobatan yang khusus. Pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi dan kebersihan
kandang yang memadai, pengasingan terhadap unggas yang sakit serta menghidari perbedaan
umur dalam kelompok dapat membantu memperbaiki keadaan. Penyakit ini dapat sembuh secara
spontan.
Tindakan vaksinasi dapat dilakukan untuk mencegah menjangkitnya penyakit Influensa unggas
Sumber | : | http://bppt-unggas-jatiwangi.blogspot.com |