Kamis, 16 Juni 2011

PENYAKIT PARASITIK PADA IKAN

Penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi dan atau fungsi yang mengalami perubahan dari kondisi normal  karena beberapa penyebab dan terbagi atas  2 kelompok yaitu penyebab dari dalam  (internal ) dan  luar (eksternal) . Penyakit internal meliputi genetic,  sekresi internal, imunodefesiensi, saraf dan metabolic. Sedangkan penyakit eksternal meliputi  penyakit pathogen  (parasit,  jamur, bakteri , virus) dan non pathogen (lingkungan  dan nutrisi ).
Penyakit parasitic  merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering menyerang  ikan terutama pada usaha pembenihan. Serangan parasit  bisa mengakibatkan  terganggunnya pertumbuhan, kematian bahkan  penurunan produksi ikan.  Berbagai organisme yang  bersifat parasit mulai dari protozoa, crusstacea dan annelida.
Di perairan bebas,   terdapat berbagai macam parasit dengan variasi yang luas tetapi jumlahnya sedikit. Sedangkan dalam kegiatan budidaya, parasit terdapat .dengan  variasi yang sedikit tetapi jumlahnya banyak.
Umumnya setiap parasit mempunyai siklus hidup yang rumit, yang kemungkinan merupakan  hal  penting dalam pengobatan ikan yang terserang parasit.  Studi siklus  hidup parasit  merupakan hal penting  untuk menentukan tindakan penanganan yang lengkap. Ujicoba  infeksi  dengan parasit umumnya sulit dilakukan  karena parasit sulit diinkubasi atau dipelihara pada media buatan.

INANG (HOST)
Pada siklus hidupnya, parasit memerlukan inang . Beberapa inang sebagai tempat hidup /berkembang biak parasit meliputi :
1.                  Definite host  : Inang , dimana parasit hidup  sampai dewasa (ex ; cestoda)
2.                  Intermediate host     ; Inang , dimana parasit hidup  sampai tahap larva (digenea)
3.                  Tempory host : Inag, dimana parasit hidup secara singkat , kemudian meninggalkan inang (isopoda)
4.                  Reservoir host : Inang sebagai sumber parasit untuk inang yang lain  (cyste digenea) 

FAKTOR – FAKTOR  YANG MEMUDAHKAN  MUNCULNYA PARASIT

      Beberapa factor memudahkan munculnya parasit  Faktor-faktor tersebut antara lain : :
1.      Stocking density : Kepadatan tebar tinggi, kontak langsung dan adanya inang
2.      Physical trauma : handling,  grading dapat menyebabkan luka
3.      Air Kolam :  kualitas air jelek
4.      Selective breeding : Seleksi dalam mencarai warna dan bentuk yang bagus bisa mengakibatkan lemah.
5.      Lingkungan : perubahan temperatur
6.      Predator  ;  Bisa sebagai inang penular
7.      System budidaya :  kolam tanah  merupakan media bagi sebagaian siklus hidup parasit
8.      Species baru : Masuknya species ikan yang baru bisa mengakibatkan masuknya parasit baru’

KLASSIFIKASI  PARASIT :

1.      Protozoa
2.      Metazoa :
         Trematoda
-          Monogenea
-          Digenea
         Platyhelmintes
-          Acanthocepala
-          Nematoda
-          Cestoda
         Crustaceae
         Mollusca

PARASIT BERDASARKAN  TEMPAT INFEKSI :
1.                  Ektoparasit
Menginfeksi organ luar (kulit, sirip dan insang)
2.                  Entoparasit
Menginfeksi organ dalam

DETEKSI PARASIT PADA IKAN

A.     Penanganan  ikan sakit
Ikan hidup digunakan untuk diagnosis parasi karena parasit khususnya parasit eksternal akan meninggalkan inangnya bila inangnya  mati. Jika pengamtan  di lapangan dengan mikroskop tidak dapat dilakukan, ikan dapat difiksasi dalam larutan formalin 10% berpenyangga fosfat, akan tetapi hasil kurang memuaskan karena  parasit yang ikut difiksasi tidak dapat menunjukkan pergerakannya.

B.        TEKNIK DIAGNOSA PARASIT
Langkah-langkah dalam mendeteksi parasit menggunakan mikroskop ;
1.                  Ambil lendir tubuh denagan cover glass
2.                  Potong bagian kecil insang dengan gunting
3.                  Letakkan lendir atau insang dengan satu tetes akuades pada slide  glass, kemudian tutup dengan kaca penutup (cover glass)
4.                  Jangan ada gelembung pada slide glass
5.                  Amati di bawah mikroskop (pembesaran 4-400x)





            BEBERAPA JENIS PARASIT BESERTA GEJALA KLINISNYA :

1.                  Trichodiniasis
Organisme penyebab Trichodina sp , jenis protozoa
-          Penyakit ini menyerang jenis ikan air tawar, terutama pada ukuran benih
-          Diagnosa : menggunakan mikroskop
-          Bentuk seperti piring terbang

Gejala klinis :
-          Terjadi kerusakan pada kulit , sirip dan disertai infeksi sekunder, 
-          Beberapa infeksi menyebabkan kerusakan sirip pada bebarapa bagian dan pendarahan pada  dasar sirip

Pengobatan :
Formalin 25 ppm , 24 jam
PK  3 ppm, 24 jam
Garam 500-100 ppm, 24 jam
Garam 2-3% , 2-5 menit , 3-4 hari

2.                  Ichtyophtiriasis 
Organisme penyebab ;  Ichtyopthirius multifilis , jenis protozoa
-          Parasit ini  dapat menyerang jenis ikan air tawar terutama pada ukuran benih dan menyerang orgtan permukaan tubuh dan insang
-          Dikenal  dengan istilah “white spot”  (bintik putih)
-          Diagnosa : menggunakan mikroskop

Gejala klinis :
-          Pada ikan yang terinfeksi terdapat bintik putih pada permukaan tubuh dan sirip
-          Nafsu makan berkurang

Pengobatan :
-          Formalin 25 ppm, 24 jam
-          Formalin 100 ppm, 1 jam, 2-3 hari
-          Blitz Ich
Naikkan temperatur sampe 30oC

3.         Chilodinellasis
Organisme penyebab :  Chilodonella sp, jenis protozoa
-          Penyakit ini menyerang semua jenis ikan air tawar terutama pada permukaan tubuh dan insang serta menimbulkan iritasi pada organ yang diserang
-          Diagnosa : menggunakan mikroskop

Gejala klinis :
-          Tidak ada gejala klinis yang spesifik
-          Ikan lemas dan tak mau makan
-          Lendir berlebihan
-          Pendarahan dan terjadi kerusakan pada insang

Pengobatan :
Formalin 25 ppm
Methilen Blue 2-3 ppm

4.Infeksi  Argulus 
Organisme penyebab Argulus japonicus, jenis copepoda
-          Penyakit ini menyerang ikan dengan merusak permukaan tubuh dan bisa menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri
-          Diagnosa :  Pengamatan bisa langsung dengan mata telanjang

Gejala klinis :
-          Terjadi iritasi pada permukaan tubuh
-          Lendir berlebihan
-          Berenang abnormal
Pengobatan :
Abate 10 gr/100 liter air
Gunakan filter

5.  Infeksi glochidia
Organisme penyebab glochidia, jenis larva kerang air tawar
-          Parasit ini dapat  mengakibatkan kematian massal
-          Diagnosa : Pengamatan dengan mata telanjang  terlihat adanya gumpalan berwarna putih pada permukaan tubuh
Gejala klinis :
-          Adanya gumpalan berwarna putih pada permukaan tubuh

Pengobatan :
 PK 3-5 ppm, 24 jam

6.Infeksi cacing jangkar
Organisme penyebab :  Lernaea cyprinaceae, jenis copepoda
-          Infeksi nya  bisa menyebabkan infeksi sekunder pada bakteri atau jamur yang pada akhirnya menyebabkan kematian ikan

Gejala klinis :
-          Terdapat cacing jangkar dengan panjang 3-12 mm pada permukaan
-     Diagnosa : Pengamtan bisa langsung dengan mata telanjang

Pengobatan :
Trichlorform 0,2 ppm, 24 jam
3-5% garam
Pengeringan dan pengapuran kolam

7.Infeksi Dactylogyrus
Organisme penyebab Dactylogyrus spp, jenis monogenea
-          Bila parasit secara intensif menyerang, maka ikan akan kehilangan nafsu makan dan menjadi kurus
-          Diagnosa : menggunakan mikroskop

Gejala klinis :
-          Sekilas berenag dekat permukaan air, kehilangan nafsu makan
Pengobatan : 
PK 3 ppm, 24 jam
Formalin 100 ppm, 1 jam
                  Garam 5%, 5 menit

8.Infeksi Oodinium 
Organisme penyebab :  Oodinium sp, jenis protozoa
-          Infeksi parasit ini dapat menyebabkan kematian massal bila pengobatan yang sesuai tidak dilakukan
-          Diagnosa : Menggunakan mikroskop

Gejala klinis :
-          Ikan terlihat kurus dan berenang dekat permukaan air.
-          Infeksi menyebabkan erosi pada permukaan tubuh

Pengobatan : Formalin 25 ppm, 24 jam


9.      Infeksi Tetrahymena
Organisme penyebab : Tetrahymena sp, jenis protozoa
-          Terutama menyerang ikan hias , guppy
-          Diagnosa : Menggunakan mikroskop

Gejala klinis :
-          Ikan yang terinfeksi telihat adanya tambalan putih pada permukaan tubuh
-          Pendarahan pada area terinfeksi
-          Tulang menonjol keluar