Minggu, 19 Juni 2011

Permasalahan kesehatan pada Kelinci

Dalam hal pemeliharaan kelinci kadang-kadang muncul kekhawatiran dari kita si Pemilik akan suatu kondisi yang kelihatannya abnormal dan tidak seperti biasanya. Tidak jarang hal ini membuat panik sehingga kitapun terburu-buru menyikapi hal ini yang akhirnya membawa kita kepada penanganan yang salah. Nah untuk itu kali ini Saya bawakan tulisan yang sumbernya dari berbagai narasumber yang banyak beredar didunia maya. Tapi InsyaAllah memiliki reputasi yang baik sehingga ada manfaat yang bisa kita ambil untuk referensi kita.

Red Urine (Air kencing yang berwarna kemerahan)
Air kencing kelinci pada dasarnya adalah memiliki warna yang bervariasi, mulai dari warna yang jernih, kekuningan, coklat dan bisa juga kemerahan. Hal ini adalah merupakan hal yang normal yang terjadi pada kelinci, jadi bukan suatu pertanda bahwa si kelinci tersebut terinfeksi suatu penyakit, kecuali jika symptom ini dikuatkan dengan beberapa faktor yang lain seperti terlihatnya si kelinci tersebut resah dan menahan rasa sakit pada saat kencing, kehilangan nafsu makan dan juga menurunnya temperatur/suhu tubuh. Nah jika ditemukan gejala seperti ini maka tidak ada cara lain selain membawa si kelinci ke dokter hewan untuk diteliti lebih lanjut.

Amoxicilyn adalah sangat berbahaya
Jangan pernah sekali kali untuk memberikan kelinci kita golongan obat yang mengandung amoxicilyn (turunan dari Penicylin). Dari pengalaman, obat-obatan antibiotik yang bahan dasarnya penicilyn adalah sangat berbahaya, obat-obatan jenis ini lebih sering membawa kematian bagi kelinci dari pada mengobatinya. Sebetulnya ada obat-obatan/antibiotik yang lebih aman yakni yang berbahan dasar tetracycline ataupun obat-obatan yang berbahan dasar sulfat.

Bahan-bahan aromatic
Bahan-bahan aromatic biasanya diproduksi dengan bahan dasar hydrocarbon. Benda-benda turunannya banyak digunakan pada pewangi ruangan, bahan bakar, anti seranggga, campuran dari benda-benda plastik dll. Pemakaian material ini bisa saja terjadi pada saat misalkan kita hendak membersihkan kandang dari semut-semut yang mengganggu, kemudian area sekitar kandang disiram minyak tanah/di semprot dengan anti serangga ataupun benda sejenisnya. Bisa juga kita melakukan perawatan kandang dengan pengecatan yang masih belum kering sempurna atau juga menyediakan tempat makan/minum kelinci yang bukan merupakan standar food grade (plastik). Hal-hal demikian ternyata berbahaya bagi kelinci karena hal tersebut dapat merusak sistim pernafasan dan hati kelinci. Jadi mari kita perhatikan kembali dan kita perbaiki sistem perkandangan kelinci kita demi kesehatan si kelinci tersebut dengan kembali ke bahan-bahan organik.

Gigi Kelinci
Adalah sangat mungkin terjadi bahwa gigi pada kelinci tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan normal. Dan biasanya percepatan pertumbuhan akan diiringi dengan ketidak sesuaian posisi antara gigi atas dan bawah. Kejadian seperti ini dinamakan Maloklusi seperti yang pernah ditulis pada blog ini. Tanda-tanda awal (Sebelum kita menyadari ternyata kelinci kita menderita penyakit ini) adalah biasanya pada bagian bawah dagu, bulu-bulu disekitar area ini basah secara terus menerus oleh air liurnya. Oleh karena itu tugas Anda untuk meneliti lebih lanjut dan jika memang ditemukan panjang gigi yang abnormal maka tidak ada cara lain untuk membawanya ke dokter hewan untuk minta dipangkas dan tentunya hal ini akan bersifat rutin.

HairBalls (Gulungan rambut/bulu)
Bahwa kelinci memilik proses ganti bulu (molting) 2-3 kali dalam setahun. Pada saat molting pertama hanya sedikit dan kemudian akan terjadi perontokan bulu yang lebih banyak pada proses molting di periode berikutnya. Hal ini menjadi faktor resiko yang penting akan kematian kelinci. Kematian bukan terjadi dari proses perontokan bulunya tetapi efek dari bulu-bulu yang rontok yang masuk ke dalam sistem pencernaan. Ke ikut sertaan anda untuk merawat dan menyisir rambut si kelinci sangat disarankan, karena bulu-bulu yang rontok dapat langsung disingkirkan sehingga dapat mengurangi potensi bahaya hair ball.Sebetulnya kelinci dapat merawat bulu-bulunya sendiri, sama seperti hewan kucing dan anjing, tapi yang membedakannya adalah bahwa si kelinci tidak bisa memuntahkan kembali jika ada bulu-bulu yang tertelan/terhisap olehnya. Adalah sangat penting untuk memberikan lebih banyak makanan yang berserat tinggi pada saat molting ini, karena serat-serat tersebut dapat mengikat bulu-bulu yang masuk kedalam pencernaan dan dikeluarkan melalui fesesnya.

Toxoplasma
Penyakit toxoplasma adalah merupakan penyakit yang menyerang sistem syarat pusat pada manusia terlebih sangat mudah untuk menyerang pada bayi yang baru dilahirkan. Kucing dan anjing di sinyalir merupakan media yang kuat untuk menularkannya kepada manusia. Sampai saat ini pada kelinci tidak ditemukan adanya sifat carier untuk penyakit toxo.