Penyakit Keluron Menular (Brucellosis) adalah infeksi kronis (menahun), terutama pada sapi dan kerbau yang menyerang organ reproduksi dan menyebabkan keguguran.
Penyebab Brucellosis :
- Pada Sapi : Kuman Brucella Abortus
- Pada Domba/Kambing : Kuman Brucella Militensis
- Pada Babi : Kuman Brucella Suis
Cara Penularan :
Penularan pada hewan terjadi melalui :
- Saluran Pencernaan
- Saluran Kelamin
- Saluran Selaput Lendir
- Kulit yang Luka
Sumber Penularan
- Kotoran dan air seni hewan yang terinfeksi
- Reruntuhan cairan sisa-sisa abortus dari hewan terinfeksi
Gejala Klinis
Pada sapi tanda-tanda klinis utama ialah :
- Keluron menular yang dapat diikuti dengan kemajiran temporer atau permanen, keluron terjadi pada kebuntingan 5-8 bulan
- Produksi air susu turun
- Mengeluarkan cairan vaginal yang bersifat infeksius dan berwarna keruh
- Pada kelenjar susu tidak menunjukkan gejala klinis meski di dalam air susu terdapat kuman Brucella. Hal ini dapat menyebabkan penularan pada manusia (menyebabkan demam undulan), meskipun tidak sampai menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
- Hewan jantan memperlihatkan gejala epididimis dan orchitis (infeksi pada epididimis dan testis)
Kelainan Pasca Mati :
Perubahan yang terlihat adalah :
- Perubahan pada placenta dengan bercak-bercak pada lapisan permukaan chorion.
- Cairan janin terlihat keruh berwarna kuning coklat dan kadang bercampur nanah
- Pada hewan jantan ditemukan proses pernanahan pada testikelnya, diikuti dengan nekrose.
Diagnosa
Dugaan adanya Brucellosis timnbul apabila ditemukan apabila ditemukan keluron dalam kelompok ternak yang diikuti menghilangnya penyakit itu. Diagnosa pada hewan berdasarkan pada :usu
- Gejala klinis dan uji serologis
- Isolasi dan identifikasi kuman brucella
Diagnosa Banding
Pada sapi Keluron yang disebabkan oleh kuman dikelirukan dengan Campylobacter fetus atau Trichomonas Fetus. Keluron Campylobacter fetus terjadi setiap waktu, Trichomonas Fetus terjadi pada kebuntingan dini sedangkan oleh Brucella terjadi pada lebih dari 6 bulan.
Pencegahan
Usaha-usaha pencegahan terutama ditujukan kepada tindakan sanitasi dan tata laksana :
- Tindakan sanitasi, antara lain : sisa abortus dihapus hamakan, fetus dan placenta dibakar, hindarkan perkawinan antara pejantan dengan betina yang mengalami keluron, anak-anak hewan yang lahir dari induk menderita brucellosis sebaiknya diberi susu dari induk yang bebas brucellosis, hewan penderita pada sapi perah dilaksanakan pemotongan bersyarat, dan peralatannya harus dicuci dan dihapushamakan, ternak pengganti jangan segera di masukkan.
- Ternak pengganti yang tidak punya sertifikat bebas brucellosis dapat dimasukkan bila setelah diuji serologis negatif. Sedangkan yang mempunyai sertifikat bebas brucellosis dilakukan uji serologis dalam selang waktu 60 sampai 120 hari setelah dimasukkan dalam kelompok ternak.
- Pengawasan lalu lintas ternak dilakukan secara seksama.
- Pelaksanaan perkawinan secara Inseminasi Buatan.
Pengendalian dan Pemberantasan
Pada kelompok sapi tertular ringan :
- Dilakukan uji serologis untuk penentuan reaktor
- Reaktos-reaktor harus dikeluarkan dan dipotong (Test and Slaughter)
Pengobatan
Belum ada obat efektif untuk Brucellosis