Pakan Ikan Gurame
Pemberian Pakan Ikan Gurame
"YA! SEBELUM ANDA MEMBACA ARTIKEL INI DAN MULAI MEMAHAMINYA, TENTUN NYA ANDA TIDAK INGIN MENDAPATKAN HASIL INFORMASI YANG SETENGAH-SETENGAH BUKAN?.KARNA ANDA INGIN MENDAPATKAN INFORMASI YANG LENGKAP, MAKA TERUSLAH MEMBACA! MUNGKIN ANDA MEMBACANYA SAMPAI HABIS. MPNGGO!"
Pemberian Pakan Ikan Gurame
"YA! SEBELUM ANDA MEMBACA ARTIKEL INI DAN MULAI MEMAHAMINYA, TENTUN NYA ANDA TIDAK INGIN MENDAPATKAN HASIL INFORMASI YANG SETENGAH-SETENGAH BUKAN?.KARNA ANDA INGIN MENDAPATKAN INFORMASI YANG LENGKAP, MAKA TERUSLAH MEMBACA! MUNGKIN ANDA MEMBACANYA SAMPAI HABIS. MPNGGO!"
Gurame termasuk ikan omnivora(pemakan segala).kebiasaan makan ikan gurame tersebut dapat berubah sesuai dengan keadaan lingkungan hidupnya atau berkorelasi dengan ketersediaan makanan.
Untuk mencukupi kebutuhan gizi ikan, pembudidaya ikan gurame biasanya memberikan pakan buatan (pellet) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ikan yang rata-rata antara 3-5% dari berat biomassa ikan gurame per hari. Pemberian pakan buatan dirasa serta dipandang lebih praktis dan lebih terukur dibandingkan pakan alami.
Untuk mencukupi kebutuhan gizi ikan, pembudidaya ikan gurame biasanya memberikan pakan buatan (pellet) yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ikan yang rata-rata antara 3-5% dari berat biomassa ikan gurame per hari. Pemberian pakan buatan dirasa serta dipandang lebih praktis dan lebih terukur dibandingkan pakan alami.
TABEL JENIS PAKAN IKAN GURAME
Klasifikasi Benih Ketinggian Air (cm) Jenis Pakan
Pendederan I 30 - 40 Pakan alami (zooplankton, cacing sutra atau pellet halus dan tepung ikan)
Pendederan II 40 - 50 Tepung ikan, bungkil atau remah
Pendederan III 50 - 60 Pelet remah/pellet kecil
Pendederan IV 60 - 80 Pelet dan atau daun daunan seperti daun talas, kangkung, atau ubi
Pendederan V 80 - 100 Pelet dan atau daun-daunan
pemakaian pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil keelurtuhan yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan. Secara visual, ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam. Namun secara bobot, ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot keelurtuhan panenan juga tidak berbeda. Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar), terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut. Ikan yang diberi pakan tenggelam relatif lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung.
Pendederan I 30 - 40 Pakan alami (zooplankton, cacing sutra atau pellet halus dan tepung ikan)
Pendederan II 40 - 50 Tepung ikan, bungkil atau remah
Pendederan III 50 - 60 Pelet remah/pellet kecil
Pendederan IV 60 - 80 Pelet dan atau daun daunan seperti daun talas, kangkung, atau ubi
Pendederan V 80 - 100 Pelet dan atau daun-daunan
pemakaian pakan buatan tenggelam yang bersumber dari hasil produksi kelompok pembudidaya menunjukkan hasil keelurtuhan yang relatif tidak berbeda dibandingkan dengan menggunakan pakan buatan apung yang bersumber dari pabrik pakan. Secara visual, ikan yang diberi pakan apung tampak berukuran lebih gemuk dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan tenggelam. Namun secara bobot, ikan yang diberi pakan berbeda tersebut relatif tidak berbeda sehingga dari bobot keelurtuhan panenan juga tidak berbeda. Sedangkan pada penanganan pasca panen (transportasi ikan dari kolam sampai pasar), terdapat perbedaan ketahanan tubuh antara ikan dengan sumber pakan yang berbeda tersebut. Ikan yang diberi pakan tenggelam relatif lebih tahan terhadap tekanan fisiologis saat transportasi dibandingkan dengan ikan yang diberi pakan apung.