Selasa, 06 Maret 2012

POENYAKIT BAKTERIAL PADA IKAN

Penyakit bakterial
Jenis penyakit bakterial yang dijumpai pada ikan kerapu, diantaranya adalah penyakit borok pangkal strip ekor (Gambar 1), dan penyakit mulut merah. Diantara jenis bakteri tersebut bakteri V alginolyticus dan V fuscus merupakan jenis yang sangat patogen pada ikan kerapu tikus.

Vibrio alginolyticus
Vibrio alginolyticus dicirikan dengan pertumbuhannya yang bersifat swarm pada media padat non selektif. Bakteri ini merupakan jenis bakteri yang paling patogen pada ikan kerapu tikus dibandingkan jenis bakteri lainnya. Pengendalian penyakit dapat dilakukan dengan pemakaian berbagai jenis antibiotika seperti Chloramfenikol, eritromisina dan oksitetrasiklin. Sifat lain yang tidak kalah penting adalah sifat proteolitik yang berkaitan dengan mekanisme infeksi bakteri.

Pada uji patogenisitas ikan kerapu tikus ukuran 5 gram yang diinfeksi bakteri dengan kepadatan tinggi hingga 108 CFU/ikan hanya mengakibatkan mortalitas 20%.
Diagnosis penyakit dapat dilakukan dengan melakukan isolasi dan identifikasi bakteri. Penumbuhan bakteri pada media selektif TCBS akan didapatkan koloni yang kekuningan dengan ukuran yang hampir sama dengan koloni V alginolyticus akan tetapi bakteri ini tidak tumbuh swarm pada media padat non-selektif seperti NA. 

Cryptocaryonosis
Penyakit ini sering dijumpai pada ikan kerapu bebek dan macan, dengan tanda ikan yang tersering terlihat bercak putih. Stadia parasit yang menginfeksi ikan dan menimbulkan penyakit adalah disebut trophont berbentuk seperti kantong atau genta berukuran antara 0.3-0.5 mm, dan dilengkapi dengan silia. Tanda klinis ikan yang terserang adalah ikan seperti ada gangguan pernafasan, bercak putih pada kulit, produksi mukus yang berlebihan, kadang disertai dengan hemoragi, kehilangan nafsu makan sehingga ikan menjadi kurus. Serangan penyakit dapat diatasi dengan penjagaan kualitas air.


Infestasi Trichodina
Penempelan Trichodina pada tubuh ikan sebenarnya hanya sebagai tempat pelekatan (substrat), sementara parasit ini mengambil partikel organik dan bakteri yang menempel di kulit ikan. Tetapi karena pelekatan yang kuat dan terdapatnya kait pada cakram, mengakibatkan luka, terutama pada benih dan ikan muda. Trichodina yang merupakan ektoparasit pada ikan air laut mempakan spesies yang bersifat sebetulnya lebih bersifat komensal daripada ektoparasit. Trichodina spp. yang didapatkan pada ikan air payau merupakan spesies yang memiliki toleransi yang luas terhadap kisaran salinitas. Ikan yang terserang Trichodina biasanya warna tubuhnya terlihat pucat, produksi lendir yang berlebihan dan terlihat kurus. Diagnosis dapat dilakukan dengan cara melakukan pengerokan (scraping) pada kulit, atau mengambil lembaran insang dan melakukan pemeriksaan secara mikroskopis.
penanggulangan terhadap ikan yang terinfeksi oleh parasit adalah dengan cara perendaman dalam larutan formalin 200-300 ppm.